Anda di halaman 1dari 18

SKENARIO 1

KHAWATIR GARA-GARA CHERNOBYL

Tn.M usia 33 tahun,semasa kecilnya pernah tinggal di Chernobyl, Ukraina


sebelum kembali ke Indonesia. Tn.M sempat mengalami peristiwa saat reactor nuklir
Chernobyl meledak dan tinggal beberapa tahun disana setelah kejadian tersebut.Saat
ini, Tn.M merasa khawatir karena teman dan tetangganya saat di Chernobyl banyak
yang memiliki anak dengan cacat bawaan.Tn.M menduga hal ini dikarenakan efek
ledakan 29 tahun silam yang menimpa mereka. Tn.M segera berkonsultasi dengan
dokter di Indonesia, karena takut istrinya akan kecewa dan meminta aborsi jika anak
yang dikandungnya benar-benar cacat.

STEP 1 : KLARIFIKASI ISTILAH

1. Konsultasi [1]
Bertukar pikiran atau meminta saran kepada seseorang untuk mengambil
keputusan.
a. Konsultasi kesehatan : suatu pemberitahuan penerima dan pemberian
bagaimana cara mengobatinya dan suatu nama penyakit. Berunjuknya dua
orang dokter atau lebih mengenai diagnosis penyakit.Pasien dating kedokter
untuk membincangkan masalah kesehatan.
2. Cacat bawaan [1]
Cacat yang dibawa sejak berada dalam perut sang ibu. Cacat dalam rahim
karena factor pola hidup yang buruk.
3. Aborsi [2]
Pengeluaran janin dari uterus dengan berat kurang dari 500 gram atau
memiliki usia gestasional kurang dari 20 minggu, sehingga tidak memiliki
harapan untuk hidup.
4. Reaktor Nuklir [1]
Tempat atau perangkap untuk membuat, mengatur, dan menjaga
kesinambungan pada reactor nuklir pada laju tetap. Digunakan sebagai
pembangkit listrik, bukan sekedar wadah sebagai tenaga pembangkit listrik.
STEP 2 : IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa dampak ibu hamil jika terkena reactor nuklir ?


2. Apa penyebab cacat bawaan ?
3. Apa saja pencegah agar tidak memiliki anak cacat bawaan ?
4. Bagaimana cara mengetahui gangguan atau cacat ?
5. Apa pandangan islam tentang aborsi ?

STEP 3 : ANALISIS MASALAH

1. Dampak radiasi reactor nuklir [3]


a. Dampak dalam jangka pendek (akibat terkena radiasi tinggi)
1) Mual
2) Diare
3) Sakit kepala
4) Demam
b. Dampak dalam jangka tengah (setelah terkena radiasi beberapa hari
kemudian)
1) Pusing
2) Kebotakan
3) Muntah darah
c. Dampak dalam jangka panjang (radiasi terendah yang tidak
disadari/perlahan)
1) Kanker
2) Penuaan dini
3) Untuk anak :bibir sumbing , sindrom down
4) Mutasi gen
5) Merusak jaringan-jaringan sel yang dapat memperlambat pertumbuhan
janin bagi ibu hamil

2. Penyebab cacat bawaan [4] :


a. Rusaknya sel pada ibu hamil
b. Faktor genetic
c. Abrasi kromosom
d. Kurangnya konsumsi vitamin atau hal yang di perlukan ibu hamil
e. Karena ledakan nuklir (pencemaran udara)
f. Teratogen dan infeksi pada Rahim

3. Ada beberapa cara untuk mencegah agar tidak mengalami cacat bawaan,
diantaranya [5] :
a. Melakukan pemeriksaan TORCH
b. Melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin
c. Mengkonsumsi suplemen asam folat
d. Tidak mengkonsumsi alhokol, obat-obat terlarang, dan zat berbahaya
e. Memakan makanan yang bergizi
f. Melakukan olahraga dan istirahat yang cukup

4. Untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai kondisi bayi di dalam


kandungan, ada beberapa pemeriksaan yang dapat di jalani guna memantau
kelainan yang mungkin terjadi pada bayi. Beberapa pemeriksaan itu
diantaranya adalah [6] :
a. Amniosintesis (Amniocentesis)
Pada pemeriksaan ini, dokter kandungan akan mengambil sedikit
cairan ketuban (kira-kira sebanyak 20cc) yang mengelilingi janin di
dalam rahim.
Air ketuban diambil dengan memasukkan sebuah jarum berlubang tipis
melalui perut ke arah rahim. Selama pemeriksaan, dokter kandungan akan
menggunakan hasil pindaian USG sebagai pemandu sehingga tidak akan
menyakiti janin yang ada dalam perut .
Pada dasarnya pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi terjadinya
kelainan kromosom yang dialami bayi.
b. Sampel vilus korionik (Chorionic Villus Sampling)
Pada pemeriksaan ini dokter kandungan akan mengambil sejumlah
jaringan plasenta untuk diteliti. Dengan panduan hasil pindaian USG pada
janin, dokter kandungan akan memasukkan jarum biopsi ke dalam
plasenta untuk mengambil sedikit contoh jaringan plasenta. Biasanya ibu
hamil yang menjalani pemeriksaan ini akan menjalani prosedur bius lokal.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi terjadinya kelainan
kromosom dan cacat genetik bawaan seperti talasemia, dan biasanya
dilakukan pada saat kehamilan memasuki usia 10 atau 12 minggu.
c. Pengambilan darah janin (Fetal Blood Sampling)
Prosedur ini dilaksanakan oleh dokter kandungan dengan mengambil
sampel darah pada tali pusat janin. Prosedur ini biasanya dilakukan pada
saat kehamilan memasuki usia 20 dan 23 minggu.
Prosedur ini dapat mendeteksi apabila bayi mengidap kelainan
kromosom, kelainan genetis, ataupun infeksi virus.
d. Tes darah Ibu (Maternal Serum Screening)
Pemeriksaan ini dilakukan saat kandungan memasuki usia 15 hingga
20 minggu, dokter akan mengukur kadar AFP (alpha-fetoprotein) dan
hCG (human chorionic gonadotrophin), yaitu dua substansi yang
dihasilkan oleh janin dan plasenta dan dapat di deteksi pada darah ibu
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko down
syndrome pada janin yang dikandung ibu. Pemeriksaan biasanya akan
dijadikan acuan perlu atau tidaknya ibu hamil melakukan tes
amniosentesis.

5. Aspek Agama [7]


a. Al qur’an Surat Al-Isra’ ayat 31

Artinya :
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak karena takut kemiskinan.
Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang
besar”
STEP 4 : SKEMA

DAMPAK Jangka Pendek


RADIASI
Jangka Menengah

Jangka Panjang

Tn. X Istri

Aspek Hukum
Anak Mengalami ABORSI
Cacat Bawaan
Aspek Agama

Klasifikasi Faktor Pencegahan

Meningkatkan
Terpaut Autosom

Mengurangi
Terpaut Gonosom

STEP 5 : SASARAN BELAJAR

1. Aborsi
2. Mutasi gen dan kromosom
3. Faktor dan klasifikasi cacat bawaan
4. Dampak radiasi
5. Aspek Agama

STEP 6 : BELAJAR MANDIRI


STEP 7 : SINTESIS MASALAH

1. ABORSI [8]

Aborsi adalah Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran


dikenal dengan istilah “abortus”.Berarti pengeluaran hasil konsepsi
(pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum
diberi kesempatan untuk bertumbuh.
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:

a. Aborsi Spontan / Alamiah


Berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan
karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma

b. Aborsi Buatan / Sengaja


Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu
sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon
ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun
beranak).
c. Aborsi Terapeutik / Medis
Adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas
indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi
mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang
parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang
dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang
dan tidak tergesa-gesa.

Menurut hukum, dalam UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan [9]

Pasal 75

(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan


berdasarkan:
a. Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan,
baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita
penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar
kandungan; atau
b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan.

(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan
setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri
dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang
kompeten dan berwenang.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan


perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 76

(1) Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:


a. Sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari
pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;
b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan
yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d. Dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
e. Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan
oleh Menteri.

2. MUTASI GEN DAN KROMOSOM [10]


Mutasi adalah perubahan materi genetik (gen atau kromosom)
suatu sel yang diwariskan kepada keturunannya. Mutasi dapat
disebabkan oleh kesalahan replikasi materi genetika selama pembelahan
sel oleh radiasi, bahan kimia (mutagen), atau virus, atau dapat terjadi
selama proses meiosis. Terdapat dua jenis mutasi, yaitu :
a. Mutasi gen (Point mutation)
Mutasi gen ialah perubahan kimiawi pada satu atau beberapa
pasangan basa dalam satu gen tunggal yang menyebabkan perubahan
sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya.
Mutasi gen dapat terjadi melalui berbagai cara, diantaranya :
1) Penggantian/substitusi pasangan basa; terjadi karena penggantian
satu nukleotida dengan pasangannya di dalam untaian DNA
komplementer dengan pasangan nukleotida lain. Contoh; anemia
bulan sabit.
2) Insersi dan delesi; Insersi merupakan penyisipan atau
penambahan satu atau lebih nukleotida ke dalam rantai
polinukleotida. Delesi adalah pengurangan satu atau lebih
pasangan nukleotida pada suatu gen saat replikasi DNA.
b. Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada kromosom
yang disertai dengan perubahan struktur dan jumlah kromosom.
Mutasi kromosom dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu :
1) Perubahan struktur kromosom (aberasi kromosom).
Mutasi ini menyebabkan kerusakan (aberasi) pada bentuk
kromosom, diantaranya:
a) Translokasi adalah pemindahan sebagian dari segmen
kromosom ke kromosom lainnya yang bukan kromosom
homolognya
b) Duplikasi terjadi karena adanya segmen kromosom yang
mengakibatkan jumlah segmen kromosom lebih banyak dari
kromosom aslinya. Berikut ini contoh duplikasi.
c) Delesi adalah mutasi yang terjadi karena sebagian segmen
kromosom lenyap sehingga kromosom kekurangan segmen.
d) Inversi adalah mutasi yang terjadi karena selama meiosis
kromosom terpilin dan terjadinya kiasma, sehingga terjadi
perubahan letak/kedudukan gen-gen.
2) Perubahan Jumlah Kromosom
Mutasi yang terjadi ditandai dengan perubahan jumlah kromosom
individual atau dalam jumlah perangkat kromosom. Euploid
terjadi karena adanya penambahan atau pengurangan perangkat
kromosom (genom). Contoh: haploid, diploid, triploid, tetraploid,
poliploid dll. Aneuploid terjadi karena adanya perubahan salah
satu kromosom dari genom individu Contoh; monosomik,
Nullisomik Trisomik dan Tetrasomik
3) Mutasi Alami dan Mutasi Buatan
a) Mutasi alam atau mutasi spontan
Biasanya terjadi karena kesalahan pemasangan basa pada
waktu proses replikasi, perbaikan, atau rekombinasi DNA
sehingga mengarah pada terjadinya substitusi, insersi atau
delesi pasangan basa. Selain itu mutasi secara alami dapat
terjadi karena radiasi radioaktif alam, sinar kosmis dan sinar
ultraviolet.
b) Mutasi buatan
Yaitu mutasi yang ditimbulkan akibat campur tangan manusia
(telah direncancanakan). Dengan memperlakukan sel
menggunakan zat-zat kimia, sinar-X, sinar gamma, sinar alfa,
dan beberapa jenis radiasi hasil sampingan tenaga nuklir.

Implikasi Mutasi Alami dan Buatan :

a) Sindrom Down, terjadi ketidaknormalan pada kromosom


autosom, sindrom ini terjadi karena adanya tiga kromosom
pada kromosom no.21 (trisomi).
Ciri-ciri sindrom ini
(1) Kariotipe 47 XX atau 47XY.
(2) IQ rendah (± 40)
(3) Mata sipit, gigi keci-kecil dan jarang, liur selalu menetes,
daya tahan terhadap penyakit menurun
(4) Mongolism, bertelapak tebal seperti telapak kera.
b) Sindrom Klinefelter
Terjadi ketidaknormalan pada kromosom seks dan biasanya
diderita oleh laki-laki.
Ciri-cirinya :
(1) Mempunyai kelebihan kromosom seks-X, sehingga
kariotipenya 47 XXY.
(2) Lelaki dengan testis kecil, gagal menghasilkan sperma.
(3) Rambut dada tidak tumbuh.
(4) Suara dan dada seperti wanita, memiliki tangan dan kaki
yang panjang.
c) Sindrom Turner
Terjadi ketidaknormalan pada kromosom seks yaitu adanya
pengurangan satu kromosom seks dan biasanya diderita oleh
wanita.
Ciri-cirinya :
(1) Hanya mempunyai satu kromosom seks, dengan
kariotipenya 45X0.
(2) Perempuan mandul, bentuk kaki X, dada dan ovarium tidak
berkembang.
(3) Tidak mengalami haid.
(4) Ukuran tubuh kecil, IQ rendah.

Beberapa mutasi dapat berguna bagi manusia, diantaranya :


a. Mutasi pada mikroorganisme dapat meningkatkan hasil
antibiotika, misalnya mutan Penicillium penghasil antibiotik
penisilin.
b. Meningkatkan hasil panen produksi pangan dengan membuat
hasil panen poliploid dengan mutasi induksi.
c. Mutasi melalui radiasi menggunakan radioisotop dapat
digunakan untuk memeriksa proses biologi, misalnya transfer
elektron pada fotosintesis.

3. FAKTOR DAN KLASIFIKASI CACAT BAWAAN [11]

Cacat lahir atau cacat bawaan adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan gangguan struktural,perilaku,fungsional dan metabolik yang ada
sejak lahir.
Pada 40-60% orang dengan cacat bawaaan,penyebabnya tidak
diketahui. Faktor genetik, misalnya kelainan kromosom mutan menyebabkan
sekitar 15%, faktor lingkungan sekitar 10%, kombinasi faktor genetik dan
lingkungan ( pewarisan multifaktor ) menyebabkan sekitar 20-25%, dan
kehamilan kembar menyebabkan 0,5-1%.

Jenis Abnormalitas

a. Malformasi
Malformasi terjadi selama pembentukan struktur, sebagai contoh:
selama organogenesis. Kelainan ini dapat menyebabkan ketiadaan suatu
struktur secara total atau parsial atau perubahan konfigurasi normal
suatu struktur. Malforasi disebabkan oleh faktor lingkungan dan atau
genetik yang bekerja secara independen atau bersamaan.
b. Disrupsi
Disrupsi menyebabkan perubahan morfologis pada struktur yang
sudah terbentuk dan disebabkan oleh proses destruktif. Gangguan
vaskular yang menyebabkan atresia usus dan cacat yang di timbulkan
oleh pita amnion adalah contoh dari faktor – faktor perusak yang
menyebabkan disrupsi.
c. Deformasi
Deformasi terjadi karena gaya mekanis yang mencetak suatu
bagian janin dalam jangka lama. Deformasi sering mengenai sistem
Muskulaskeletai dan mungkin pulih setelah lahir.
d. Sindrom
Sindrom adalah kumpulan anomali yang terjadi bersamaan dan
memiliki suatu penyebab sepesifik.

Cacat Bawaan Diturunkan Melalui Autosom atau Gonosom

a. Cacat bawaan yang terpaut kromosom tubuh / autosom :


Cacat bawaan yang autosom manifeslasinya dapat muncul baik
pada anak laki-laki maupun perempuan. Cacat bawaan autosom dibagi
menjadi dua :
1. Cacat bawaan terpaut kromosom tubuh yang resesif.
Contoh: albino,hemofilia ,anemia sel sabit dan thalasemia.
2. Cacat bawaan terpaut kromosom tubuh dominan
Contoh: sindaktili, polidaktili, hipertensi, huntington dan
brakidoktili.
1) Albino
Penderita albino ditandai dengan proses pigmentasi yang tidak
normal pada kulit dan bagian tubuh yang lain. Penderita albino
mudah silau, karena matanya sangat peka terhadap intensitas
tinggi, seperti matahari.
Selain itu penderita albino juga memiliki kelemahan pada
jaringan saraf mata dibandingkan dengan orang normal untuk
memfokuskan sinar.Kemampuan memfokuskan sinar ke dalam
bola mata kurang lebih 60%.Mata juga tampak kemerahan karena
pembuluh darah tampak jelas.

2) Brakidaktili, sindaktili, dan Polidaktili


Cacat ini menyerang jari kaki dan tangan.Brakidaktili adalah
cacat yang menyebabkan jari – jari menjadi pendek.Sindaktili
adalah cacat yang menyebabkan jari – jari tangan atau kaki saling
berdekatan.Polidaktili adalah cacat yang menyebabkan jumlah jari
lebih dari 5.

3) Anemia Sel Sabit (Sickle Cell)


Pada penderita anemia sel sabit ini, HbS (Hemoglobin Sickle
Cell) mengendap pada daerah tertentu di eritrosit sehingga eritrosit
bentuknya seperti bulan sabit dan affinitas terhadap oksigen
rendah.

b. Cacat bawaan yang terpaut kromosom kelamin / gonosom :


Cacat bawaan yang gonosomal manifeslasinya dipengaruhi oleh
jenis kelamin bisa hanya muncul pada anak laki – laki saja maupun
perempuan saja.
Cacat bawaan gonosom dibagi menjadi:
1. Cacat bawaan terpaut kromosom X
Contoh: hemofili, merupakan suatu kelainan dimana darah
seorang sukar membeku. Buta warna, cacat menurun dimana
seorang tidak bisa membedakan warna. Umumnya tidak bisa
membedakan warna merah atau hijau.
2. Cacat bawaan terpaut kromosom Y
Contoh: hypertrichosis, tumbuhnya rambut ditepi daun telinga.
Hystrixgraviour ( Hg ), tumbuhnya rambut panjang dan kaku di
seluruh tubuh, webbedtoes ( Wt ), kaki seperti Katak.

1) Buta warna
Penderita buta warna dapat mewariskan sifat buta warna dari
orang tuanya, meskipun keadaan lahiriah kedua orangtua normal.
Pewarisan buta warna ini disebabkan oleh gen yang terpaut
kromosom X. Gen-gen tersebut bersifat resesif ini berpasangan
dengan kromosom X, tidak menyebabkan buta warna, tetapi
individu yang bersangkutan membawa sifat buta ( Carrier).
Buta warna dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Buta warna sebagian (parsial) yaitu buta warna yang tidak
dapat membedakan warna-warna tertentu saja, misalnya tidak
dapat membedakan warna merah dan hijau.
b. Buta warna total (akromatisme), yaitu penderita yang tidak
mampu membedakan semua warna, kecuali dasar hitam dan
putih.
2) Hemofilia
Hemofilia adalah sifat ketidakmampuan darah untuk
membeku.Apabila penderita hemofila terluka dan terjadi pendarahan,
darah sukar membeku sehingga penderita kehilangan banyak darah dan
dapat berakibat fatal.Seperti juga buta warna, hemofilia tergolong
penyakit herediter yang terpaut kromosom kelamin (seks linkage).
Mortalitas penderita hemofilia tergolong tinggi, terutama pada anak
– anak . Bila pria penderita hemofilia bertahan hidup dan selamat hingga
perkawinan, maka dia akan menurunkan anak – anak wanita yang normal
namun membawa sifat hemofilia.

Faktor yang dapat mengurangi cacat bawaan

a. Konsumsi Makanan Sehat


Mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung asam folat, asam
folat berperan penting dalam pertumbuhan janin. Asam folat tersebut
didapatkan dari jenis makanan seperti: sayuran hijau, kacang-kacangan,
buah-buahan, dan biji-bijian
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan dengan menggunakan USG ( Ultrasinik grafis ) harus
dilakukan sejak dini untuk mendeteksi apakah terdapat kelainan pada
bayi.
c. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak baik untuk kebaikan janin sebaiknya
ditinggalkan, gaya hidup seperti kebiasaan merokok,menggunakan
kosmetik dengan kandungan bahan kimia, dan hal lainnya sebaiknya
ditinggalkan selama masa kehamilan.

Faktor yang dapat Meningkatakan Risiko Cacat Bawaan

a. Teratogen
b. Infeksi
Infeksi yang menyebabakan cacat lahir mencakup sejumlah virus, virus
diantaranya adalah virus rubelo, virus herpes simpleks, virus varisela
dan virus HIV.
c. Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh bersifat teratogenetik. Cacat yang ditimbulkan
oleh meningkatnya suhu tubuh antara lain adalah aneniefalus, spina
bifida, retordasi menial, mikroftalmia, bibir dan langit-langit sumbing
dan kelainan jantung
d. Radiasi
Radiasi penglon mematikan sel-sel yang berproliferasi pesat sehingga
radiasi ini adalah teratogen kuat, menimbulkan hampir semua jenis
cacat lahir.
e. Obesitas
Obesitas prakehamilan meningkatkan risiko bayi cacat jantung.

Pencegahan Cacat Bawaan

1. Suplementasi garam atau air dengan iodium menurunkan


retardassmental dan deformasi tulang akibat kretinisme.
2. Mengontrol secara ketat wanita dengan diabetes atau PKU sebelum
konsepsi dapat mengurangi insiden cacat lahir pada keturunananya.
3. Suplementasi folat, menurunkan insiden cacat tabung saraf dan juga
mengurangi risiko kelainan yang di sebabkan hipertermia.
4. Menghindari alkohol dan obat lain selama kehamilan.
5. Mempertimbangkan kemungkinan kehamilan dan potensi
teratogenesitasobat yang diberikan dikter.

4. DAMPAK RADIASI
Dampak radiasi reactor nuklir [3] :
a. Dampak dalam jangka pendek (akibat terkena radiasi tinggi)
1) Mual
2) Diare
3) Sakit kepala
4) Demam
b. Dampak dalam jangka tengah (setelah terkena radiasi beberapa hari
kemudian)
1) Pusing
2) Mata Berkunang-kunang
3) Disorientasi; tidak tahu arah
4) Kebotakan
5) Muntah darah
6) Luka susah sembuh
c. Dampak dalam jangka panjang (radiasi terendah yang tidak
disadari/perlahan)
1) Kanker
2) Penuaan dini
3) Gangguan kardiovaskuler
4) Mutasi gen
5) Merusak jaringan-jaringan sel yang dapat memperlambat pertumbuhan
janin bagi ibu hamil

5. ASPEK AGAMA [7]


1. Qs. Al-Israa ayat 31

Artinya :
” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.
Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. “

2. Qs. An-nisaa ayat 93

Artinya :
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka
balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya,
dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”

3. Qs. Al-Israa ayat 33


Artinya :
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya
melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.Dan barangsiapa dibunuh secara
zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli
warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.”

4. Qs. Al-An’am ayat 151

Artinya :
“Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi
rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu
yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).”
DAFTAR PUSTAKA

[1] Alwi, Hasan dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

[2] Elseiver. 2015. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 29.Jakarta: EGC

[3] Pramudiarja, Uyung. 2011. “Bahaya-Bahaya Kesehatan Jika Terkena Radiasi


Nuklir. Dalam http://health.detik.com/read/2011/03/13/100359/1590502/763/
bahaya-bahaya-kesehatan-jika-terkena-radiasi-nuklir. Diakses pada tanggal 11
November 2015

[4]

[5] Anonim. 2010. “Penyebab Cacat Bawaan”. Dalam


http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyebab&id=415. Diakses pada
tanggal 10 November 2015.

[6]

[7] Al-Qur’an dan Terjemahan

[8]

[9] Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tentang Kesehatan

[10]

[11]

1. http://www.aborsi.org/definisi.htm
2. –
3. www.smallcrab.com/kesehatan/1008-cacat-dan-penyakit-bawaan-pada-
manusia dan -
4. http://www.muslimpro.com

Anda mungkin juga menyukai