Anda di halaman 1dari 1

14.

7 Beton Tembus (Pervious Concrete)


Beton tembus dianggap menjadi bahan perkerasan berkelanjutan karena permeabilitas ai
yang tinggi. Sebagai tipe material baru untuk perkerasan, beton tembus harus dirancang untuk
mempertahankan porositas dan kekuatan struktural. Proporsi campuran aktual untuk betontembus
bergantung pada aplikasi, sifat mekanik yang dibutuhkan dan bahan yang digunakan. Sebenarnya,
proporsi campuran dari beton tembus ditentukan untuk bahan lokal yang tersedia berdasarkan
sering pada percobaan batching dan pengalaman.
Tes mekanis dan hidraulik untuk beton tembus yang diperoleh menyajikan permeabilitas
yang cukup besar (1 mm/detik) untuk mengalirkan air hujan dan ketahanan mekanis yang baik (fc
= 28,6 MPa) sehubungan dengan aplikasi beton tembus tipikal seperti tempat parkir, trotoar dan
jalan raya lalu lintas rendah.
Kekuatan rendah, kemungkinan tinggi untuk penyumbatan dan pemeliharaan yang tidak
nyaman adalah tiga tantangan utama untuk aplikasi yang lebih luas dari perkerasan beton tembus.
Untuk mengatasi tantangan ini, perkerasan beton tembus kekuatan tinggi (HSPC) dirancang dan
disiapkan dengan memperkenalkan bubuk beton reaktif (RPC) sebagai matriks di samping
membentuk pori-pori yang dapat diakses.
Beton tembus, kadang-kadang disebut sebagai beton tanpa pasir (No.-fines), beton dengan
gradasi sela (gap-graded), beteon permeabel, atau beton dengan porositasBeton ini adalah
pendekatan inovatif untuk mengendalikan, mengelola, dan memperbaiki limpasan air. Ketika
digunakan sebagai lapisan penutup trotoar, beton tembus dapat secara efektif menangkap dan
menyimpan limpasan air, sehingga memungkinkan limpasan untuk meresap ke dalam tanah dan
mengisi cadangan air tanah. Beton porous yang dibuat dengan menghilangkan agregat halus (pasir)
mampu meloloskan air dengan baik. Semakin baik jenis agregat (keausan kecil) menghasilkan kuat
tekan beton porous yang lebih besar. Faktor air semen yang kecil (0.4) menghasilkan kuat tekan
beton porous yang lebih besar. Hasil ini sejalan dengan penelitian untuk penggunaan semen
agregat dengan perbandingan rasio semen agregat 1:4, 1:6, 1:8, 1:10 yang optimum pada rasio 1:6
dengan nilai kuat tekan 3,712 MPa dan kuat lentur 0,963 N/mm2 serta daya serap air 4,775% pada
rasio 1:4
Beton tembus mengandung sedikit atau tidak ada agregat halus (pasir) dan jumlah air yang
dikontrol secara hati-hati dan bahan semen. Lapisan pasta yang mengikat partikel agregat bersama-
sama untuk menciptakan sistem yang sangat permeabel, void atau rongga yang saling berhubungan
yang akan meningkatkan drainase air yang cepat. Biasanya, antara 15 dan 25 persen rongga yang
dapat dicapai dalam beton keras, dan laju aliran air melalui beton tembus umumnya dalam kisaran
2 hingga 18 gal/min/ft2 (81 hingga 730 L/min/m2), atau 192 hingga 1.724 inci/jam (488 hingga
4.379 cm/jam). Beton tembus (Pervious Concrete) dapat secara signifikan mengurangi kebisingan,
dengan memungkinkan udara untuk terebak di antara ban kendaraan dan jalan

Anda mungkin juga menyukai