Anda di halaman 1dari 9

Menjaga dan melstarikan alam

1 Bukit

Pernahkah kamu melihat perkebunan teh? Perkebunan tersebut ada di dataran tinggi. Dataran
tersebut menjulang seperti gunung. Dataran tersebut disebut bukit. Umumnya ketinggiannya kurang
dari 500 meter. Oleh sebab itu, bukit disebut sebagai gunung kecil. Seperti gunung, bukit pun memiliki
puncak. Puncak bukitbentuknya tidak seperti gunung. Puncak bukit lebih landai. Puncak bukit lebih
terlihat bundar atau rata. Lereng bukit banyak ditumbuhi pohon. Pepohon tersebu membentuk hutan.
Lereng bukit juga dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.

2 Gunung

Tentunya kamu pernah melihat gunung. Bisa dari kejauhan atau dari dekat. Gunung merupakan
tanah yang menjulang sangat tinggi. Gunung bentuknya seperti bukit. Namun, ukurannya lebih
besar dan tinggi. Ketinggian gunung lebih dari 500 meter. Gunung termasuk dalam bagian dataran
tinggi bumi. Bagian paling atas gunung adalah puncak. Bentuk puncak gunung beragam. Ada yang
tampak seperti kerucut atau piramida. Ada pula yang bentuknya seperti trapesium.

Gunung ada yang berdiri sendiri. Ada pula yang berupakumpulan gunung. Kumpulan gunung
disebut pula pegunungan. Pegunungan tersebut membentuk rangkaian. Misalnya rangkaianpegunungan
Barisan di Sumatera.

Gunung dikelompokkan menjadi dua. Ada gunung berapi. Adapula gunung biasa. Gunung berapi
adalah gunung yang dapat meletus. Gunung biasa adalah gunung yang tidak dapat meletus. Gunung api
ada yang masih aktif. Ada pula gunung api yang telah mati. Di Indonesia banyak terdapat gunung
berapi aktif. Contohnya Gunung Krakatau, Gunung Merapi, dan Gunung Kerinci.
3 Lembah

Dataran landai di bawah gunung disebut lembah. Lembahdisebut juga sebagai kaki gunung.
Lembah yang berada di antara dua tebing disebut ngarai. Lembah merupakan daerah yang subur.
Terkadang di lembah terdapat sumber air. Bentuknya berupa mata air. Mata air tersebut terkadang
menjadi awal sungai.

Contoh lembah di Indonesia misalnya Lembah Baliem diPapua. Contoh ngarai misalnya Ngarai
Sihanuk di Sumatera Barat. Lembah juga dimanfaatkan untuk pertanian. Contohnya banyak ditemukan
di Sumatera Barat. Ada pula yang dijadikan sebagai wilayah perkampungan. Misalnya di Papua.

4 Sungai

Ciri daerah subur diantaranya memiliki sungai. Sungai banyakditemukan di Indonesia. Sungai
merupakan aliran air yang mengalir. Air sungai berawal dari sumber air. Sumber air sungai berasal
darimata air, air hujan, dan lelehan salju. Aliran sungai bermula dari dataran tinggi. Kemudian
mengalir ke dataran rendah. Pada akhirnya sampai di laut. Pangkal awal sungai disebut hulu. Pangkal
akhir sungai disebut hilir. Hilir sungai berupa muara. Muara sungai juga tempat bertemunya sungai
dengan laut. Di muara sungai juga terdapat rawa dan delta. Delta merupakan daratan yang terbentuk
dari lumpur. Lumpur yang terbawa arus sungai dari hilir. Aliran air sungai membentuk bentuk sungai.
Ada yang bentuk sungainya lebar dan besar. Ada pula yang bentuknya kecil dan

sempit. Ada yang arus airnya deras. Ada pula yang tenang. Adasungai yang alirannya panjang. Ada
pula yang alirannya pendek. Penyebabnya adalah letak hulu dan kapasitas air. Ketinggian hulu
berpengaruh pada derasnya air. Makin tinggi letak hulu, maka air semakin deras mengalir. Begitu pula
semakin besar air, maka semakin deras alirannya. Jika bagian hulunya landai, maka aliran airnya
tenang.

Sungai sangat penting bagi lingkungan. Juga bagi kehidupanmanusia. Sungai banyak
dimanfaatkan amnusia. Misalnya untuk memasak, mandi, transportasi, olah raga, pertanian, perikanan,
danpembangkit listrik.
5 Danau

Danau adalah perairan luas di daratan. Danau termasuk sumber air di daratan. Di beberapa
daerah, danau disebut telaga atau situ. Danau dibedakan menjadi dua jenis. Ada yang terbentuk
secaraalami. Ada pula danau yang sengaja dibuat manusia.

Danau alam di Indonesia terbentuk oleh beberapa sebab.Misalnya akibat letusan gunung. Ada
pula yang terbentuk akibat gempa. Contoh danau alam di Indonesia antara lain Danau Toba,Danau
Maninjau, Danau Singkarak, Danau Rinjani, dan Danau Tondano.

Danau buatan berasal dari air yang dibendung. Misalnyapembendungan aliran sungai. Manusia
memanfaatkan danau untuk berbagai hal. Antara lain untuk pengairan, oleh raga, rekreasi,
danperikanan darat.

6. Hutan

Hutan merupakan kumpulan pepohonan. Terutama pepohonan yang tumbuh alami. Hutan
menempati lahan yang luas. Pohon di hutan tumbuh dengan rapat dan subur. Hutan bisa berada di
dataran tinggi. Bisa pula di dataran rendah.

Hutan dikelompokkan menjadi dua jenis. Ada hutan homogendan hutan heterogen. Hutan
homogen adalah hutan yang terdiri dari satu jenis pohon. Misalnya hutan jati, hutan cemara, hutan
pinus,hutan bakau, dan hutan bambu.

Hutan heterogen adalah hutan yang terdiri dari beragam jenis pohon. Hutan heterogen merupakan
contoh hutan campuran. Dalam hutan tersebut dapat ditemukan beragam pohon seperti jati,
mahoni,cemara, bambu, rotan, dan sebagainya.

Indonesia memiliki banyak hutan heterogen. Tersebar disetiappulau. Hutan Indonesia merupakan
hutan hujan tropis. Hutan Indonesia tumbuh subur. Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi. Selain
itu, cukup mendapat sinar Matahari. Hutan sangat bermanfaat bagi manusia. Hutan merupaka sumber
makanan, kayu-kayuan, dan obat-obatan. Hutan juga merupakan cagar alam. Yakni tempat
perlindungan hewan dan tanaman langka. Hutan merupakan paru-paru dunia. Luas hutan mencakup
dua pertiga luas daratan. Namun, luasnya sekarang merosot tajam. Luasnya kini tinggal sepertiga luas
daratan. Hal tersebut disebabkan eksploitasi manusia. Hutan banyak dibabat habis manusia.

Cara Menjaga dan Melestarikan alam


1. Tidak Membuang Sampah di Sungai
Kegiatan ini memang terlihat sangat sepele bukan? Saking sepelenya, kalian pernah membuang sampah
di sungai? Jujur ya!

Sekarang, pertimbangkan kembali jika ingin membuang sampai di sungai, karena dampak dan akibat
yang ditimbulkan sangat besar dalam kehidupan.

Coba, bisa kita bayangkan apabila setiap orang atau masing-masing keluarga membuang sampah di
sungai, terlebih kantong plastik yang berisi sampah di sungai, nanti akan merusak ekosistem sungai itu
sendiri.

Akibatnya, yang paling parah adalah aliran air yang ada di sungai menjadi terhambat, menjadi
tersendat, aliran air tak lancar dan inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir, ikan-ikan
yang mati dan banyak kerugian lainnya.

Jangan beralasan membuang sampah di sungai karena tidak ada pembuangan sampah yang dekat
dengan rumah, jangan sekadar ikut-ikutan pada perilaku buruk ini, dan jangan mentang-mentang
tinggal di bantaran sungai, kalian jadi seenaknya sendiri membuang sampah tersebut!

Bukan begitu! Alangkah baiknya, buanglah sampah pada tempatnya, bisa pada tempat pembuangan
akhir, atau pada tempat yang sudah disediakan. Dengan mematuhi prinsip membuang sampah dengan
benar, maka kalian juga sekaligus sedang menerapkan pola hidup yang sehat, baik bagi kalian maupun
bagi alam.

Apabila perilaku membuang sampah di sungai ini terus dilanjutkan, maka lihat dampaknya, banjir!
Tidak hanya itu saja, kalian terganggu dengan bau busuk yang menyengat, terlebih sungai menjadi
tidak enak untuk dipandang, tak elok lagi. Sangat disayangkan bukan? [1]

2. Limbah Pabrik yang Disaring Terlebih Dahulu


Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik itu dari industri maupun
daru rumah tangga. Pada masyarakat yang bermukim, inilah berbagai macam limbah dihasilkan dari
situ.

Begitu banyak limbah yang dibuang, seperti halnya sampah, air kakus, dan masih banyak lagi yang
lain.

Dengan kehadiran dari limbah ini sendiri memiliki berbagai bentuk dampak negatif bagi lingkungan,
terlebih bagi kesehatan manusia. Nah, di sinilah perlu dilakukan penanganan lebih lanjut terhadap
limbah.

Bahkan, apabila limbah ini dibiarkan begitu saja, maka bisa menimbulkan adanya keracunan, dan
semua tergantung pada jenis dan karakteristik limbah itu sendiri.
3. Menanam Pepohonan di Pinggir Sungai
Kegiatan ini dilakukan dengan memiliki manfaat agar mencegah terjadinya abrasi yang menyebabkan
rumah masyarakat menjadi longosr dan hanyut ke sungai.

Tidak hanya itu saja, dengan hal ini juga bisa mencegah terjadinya abrasi. Abrasi adalah proses
pengikisan pantai yang dikarenakan tenaga gelombang laut dan arus laut yang memiliki sifat merusak.
Biasanya, abrasi sering disebut juga dengan nama erosi pantai.

Yang menjadi pemicu timbulnya abrasi adalah keseimbangan alam yang terganggu di daerah sekitar
sungai atau pantai.

4. Penanaman Hutan Kembali (Reboisasi)


Reboisasi ini merupakan kegiatan penanaman kembali hutan yang sudah ditebang.

Kegunaan reboisasi itu sendiri, seperti :

 Meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara
 Membangun kembali habitat dan ekosistem alam
 Mencegah pemanasan global dengan menangkap karbondioksida dari udara [2]

Reboisasi ini hanya bisa dilakukan pada hutan atau lahan yang kosong atau gundul, hutan yang
dimaksud di sini adalah hutan yang sudah ditentukan pada peraturan.

Reboisasi ini erat kaitannya dengan penghijauan. Dengan mencanangkan penghijauan, maka
lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal kita menjadi lebih sejuk, ketersediaan air tahan menjadi
terjamin dan mampu meningkatkan kesuburan tanah.

Selain itu, dengan adanya reboisasi ini juga berguna menurunkan pemanasan global, atau juga biasa
disebut dengan nama global warming. [3]

5. Terasering atau Sengkedan


Terasering atau Sengkedan ini merupakan suatu bentuk metode konservasi dengan cara membuat teras-
teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang dari lereng, menahan air, sehingga mampu mengurangi
kecepatan dan juga jumlah aliran permukaan, serta bisa juga untuk memperbesar peluang penyerapan
air oleh tanah.

Tipe terasering yang cukup dikenal dan dikembangkan oleh lahan pertanian yang ada di Indonesia itu
seperti teras bangku atau teras tangga, serta juga teras gulud.

6. Menggunakan Produk Daur Ulang


Daur ulang merupakan salah satu bentuk strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan juga pembuatan produk/material yang
bekas pakai, serta komponen utama di dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga pada
proses hirarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace).

7. Melarang Penebangan Hutan Secara Liar


Penebangan liar atau biasa disebut juga dengan pembalakan liar ini merupakan suatu bentuk kegiatan
penebangan, pengangkutan dan juga penjualan kayu, di mana ini menjadi salah satu bentuk ancaman
faktual di sekitar perbatasan yang tidak sah atau bisa dikatakan tidak memiliki izin dari otoritas
setempat.
8. Menerapkan Sistem Tebang Pilih
Tebang pilih ini istilah yang merujuk pada kegiatan memanen hasil terbaik dan membiarkan yang lain.
Biasanya, istilah ini biasa digunakan pada kehutanan, namun juga bisa digunakan pada penangkapan
ikan serta pertambangan.

Dalam kehutanan, tebang pilih ini memiliki arti menebang kayu yang berkualitas pada suatu area hutan.
Dengan adanya tebang pilih ini bisa memberikan kesempatan untuk area hutan dalam mempertahankan
spesies pohon tertentu.

9. Membuang Sampah pada Tempatnya


Hal ini berkaitan erat dengan tidak membuang sampah di sungai, yang membahayakan keselamatan
bagi diri sendiri maupun orang lain dan juga lingkungannya.

Dengan membuang sampah sesuai dengan tempatnya, maka kita juga ikut melestarikan dan menjaga
alam yang ada di sekitar kita.

10. Membuat Aturan Hukum yang Tegas


Hukum yang tegas juga menjadi salah satu faktor penting di sini. Kebanyakan orang atau sebagian
besar orang pasti akan merasa jera jika melanggar setiap aturan atau ketentuan yang telah dilakukan.

Efek jera inilah yang mana bisa membuat pelanggar tak melakukan lagi hal buruk ini di kemudian hari,
dan orang tersebut takut untuk melakukannya lagi.

Untuk menerapkan hukum yang tegas, diperlukaan koordinasi yang matang, tidak hanya asal
penerapannya saja di masyarakat, melainkan persiapan dan sanksinya sudah disiapkan.

Dengan adanya hukum yang tegas inilah, maka kelestarian alam yang ada di sekitar kita bisa terjaga
dengan baik.

11. Mendirikan Cagar Alam serta Suaka Margasatwa


Cagar alam merupakan suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya memiliki kekhasan
tumbuhan, satwa dan juga ekosistem tertentu yang dirasa perlu untuk dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami.

Kawasan cagar alam yang ada di Indonesia itu sendiri seperti Cagar Alam Nusakambangan
Barat, Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Cagar Alam Pananjung Pangandaran.

Sementara itu, apabila kalian ingin memasuki cagar alam, maka diperlukan yang
namanya SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi), di mana SIMAKSI ini bisa kalian
dapatkan di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat. [6]

Sedangkan Suaka Margasatwa adalah kawasan hutan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau memiliki keunikan jenis satwa yang memang membutuhkan suatu
perlindungan atau suatu pembinaan untuk kelangsungan hidupnya terhadap habitat mereka.

12. Melarang Perburuan Liar


Perburuan liar merupakan suatu kegiatan pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal yang
bertentangan dengan peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar.
6 Rawa

Rawa bisa berada di sepanjang sungai. Ada pula di muara dantepi danau. Rawa merupakan
genangan air di daratan. Tanahnya berlumpur dan becek. Ada pula yang tergenang air. Ada beberapa
penyebab terbentuknya rawa. Misalnya akibat banjir. Ada pula karena terbentuknya delta sungai. Rawa
banyak ditumbuhi tanaman air dan belukar. Tanaman khas di daerah rawa

antara lain pohon bakau, tanaman pakis. Rawa pun menjadi tempat hidup hewan. Contohnya kepiting,
bangau, ikan, buaya, dan ular. Rawa banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Contohnya di
Kalimantan dan Sumatera.

Rawa pun dipengaruhi musim. Saat kemarau datang, rawa pun mengering. Saat musim hujan,
Rawa digenangi air. Rawa pun memiliki manfaat. Rawa bisa menjadi sumber ikan.Selain itu, rawa
menjadi habitat hewan dan tumbuhan.
7

8 Padang Rumput

Sebagian daratan ada yang berupa lahan terbuka. Lahanterbuka tersebut, sebagian berupa
padang rumput. Pada rumput ada dua jenis. Pertama adalah stepa. Stepa adalah dataran yang ditumbuhi
rumput dan semak belukar. Kedua adalah savana. Savana adalah padang rumput yang diselingi
pepohonan. Daerah yang memiliki savana contohnya Nusa Tenggara. Baik Nusa Tenggara Barat
maupun Nusa tenggara Timur. Padang rumput dimanfaatkan untuk mengembalakan ternak. Misalnya
pengembalaan sapi, kuda, dan kambing. Selain itu, padang rumput juga dimanfaatkan untuk
penangkaran kuda liar atau rusa.
9 Pantai

Indonesia memiliki wilayah daratan dan lautan. Batas antarakeduanya adalah pantai. Pantai
merupakan tepian daratan. Tepian pantai berupa hamparan pasir. Ada pantai yang memiliki
hamparanpasir hitam. Ad pula yang memiliki hamparan pasir putih.

Di pantai ada pula gugusan karang dan batuan. Kawasan pantai juga ditumbuhi pohon kelapa.
Ada pula yang ditumbuhi hutan bakau. Pantai juga menjadi tempat hewan hidup. Misalnya kepiting
dan penyu. Penyu menggunakan pantai sebagai tempat bertelur. Pantai ada yang memiliki panorama
indah. Pantai berpanorama indah dimanfaatkan untuk pariwisata. Pantai seperti ini banyak ditemukan
di Indonesia. Misalnya Pantai Pangandaran, Pantai Pelabuhan Ratu, Pantai Parang Tritis, Pantai Sanur,
dan Pantai Kuta.

Anda mungkin juga menyukai