Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
rasa toleransi, saling menghormati, saling pengertian, dan saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun Negara pusat
merupakan kewajiban semua warga Negara.
Sehingga akan tercipta ketertiban dan keamanan antar umat beragama, kenyamanan, dan
ketentraman di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara. Berikut Yuksinau.id berikan
kumpulan contoh perilaku kerukunan umat beragama.
Contoh perilaku kerukunan internal umat seagama
pixabay.com
1. Buka puasa bersama.
2. Bertetangga yang baik.
3. Mengikuti kegiatan keagamaan.
4. Menjaga toleransi antar sesama.
5. Saling memaafkan antar sesama.
6. Menjalankan syariat-syariat agama.
7. Saling tolong-menolong dalam berbuat kebaikan.
8. Saling menjaga silaturahmi antar umat beragama.
9. Menghormati para ulama atau para pemuka agama.
10. Tidak menjadikan konflik sebuah perbedaan antar umat.
11. Menjaga hubungan baik dengan teman yang sama agamanya.
12. Menjalin hubungan persaudaraan yang erat antar umat seagama.
13. Mengajak untuk berbuat kebaikan tanpa melalui tindakan kekerasan.
14. Saling mengingatkan untuk selalu taat dalam menjalankan syariat agama.
15. Saling membantu atau gotong royong dalam membangun tempat ibadah.
16. Tidak saling bermusuhan, menghina, dan menjatuhkan sehingga umat seagama tidak
terpecah-belah.
17. Menghormati perbedaan pendapat dalam menentukan hari raya idul fitri maupun hari
raya idul adha.
Contoh Perilaku Kerukunan antar umat berbeda agama
pixabay.com
1. Tidak mencela agama lain.
2. Bersatu untuk menciptakan kedamaian.
3. Tidak saling mengganggu dan mengejek.
4. Saling menghormati hari raya agama lain.
5. Bersatu untuk menciptakan kedamaian.
6. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
7. Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
8. Tidak menjelekkan agama lain lewat media sosial.
9. Tetap menjaga silaturahmi walaupun berbeda agama.
10. Membantu umat agama yang lain jika dalam kesusahan.
11. Selalu siap membantu apabila mereka dalam kesusahan.
12. Tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama tertentu.
13. Saling menghormati dan menghargai antar umat yang berbeda agama.
14. Gotong royong dalam membangun sarana dan prasarana lingkungan sekitar.
15. Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka anut.
16. Tidak membuat provokasi yang bisa memecah belah kerukunan umat beragama.
17. Tidak melakukan diskriminasi atau membedakan terhadap orang yang berbeda
keyakinannya.
18. Menciptakan rasa aman bagi agama-agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya
masing-masing.
19. Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai suatu penghalang guna menciptakan
perdamaian di kehidupan bermasyarakat.
Contoh perilaku kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah
Selain itu manfaat kerukunan antar umat beragama yaitu umat beragama diharapkan memperkuat
kerukunan jika agama agama bisa dikembangkan sebagai faktor pemersatu, maka akan
memberikan kemajuan dan stabilitas Negara.
Hasil identifikasi negara yang berbatasan langsung dengan di wilayah daratan lautan
Indonesia
Negara yang berbatasan dengan daratan Negara yang berbatasan dengan lautan
Indonesia Indonesia
Utara: Malaysia (bagian timur), tepatnya Utara: laut lima negara, yaitu Malaysia,
disebelah utara Pulau Kalimantan Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina
2. Setiap wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain tentunya pernah mengalami beberapa
permasalahan. identifikasi permasalah permasalahan yang melibatkan Indonesia dengan negara
lain yang berkaitan dengan masalah perbatasan.
No Permasalahan Negara Yang Terlibat Penyelesaian
1 Kasus Pulau Sipadan dan Malaysia Mahkamah Internasional memutuskan
Ligitan. Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi
bagian wilayah Malaysia
2 kasus Pulau Nipa Singapura Kementrian Pertahanan
Mengkampanyekan Untuk Mereklamasi
Pulau Nipa karena pada tahun 2004
sampai 2008 penduduk menjual pasir
pantai Pulau Nipa kepada Singapura.
Langkah KemHan ini menghabiskan
dana lebih dari 300 Milyar Rupiah.
3 Kasus Pulau Miangas Filiphina Dinyatakan lebih lanjut dalam protocol
perjanjian ekstradisi Indonesia –
Filiphina mengenai defisi wilayah
Indonesia yang menegaskan Pulau
Miangas adalah Milik Indonesia atas
dasar putusan Mahkamah Arbitrase
Internasional 4 April 1928
4 Kasus Pulau Batik Timur Leste Pemangku adat antara wilayah
Perbatasan Amyoung dan Ambenu, ingin
menyelesaikan titik batas dan meminta
izin pemerintah pusat untuk
memfasilitasi tersebut. Kedua Negara
belum diperbolehkan beraktivitas di
daerah perbatasan tersebut
5 Kasus Pulau Simakau singapura Melakukan klarifikasi bahwa pulau yang
dimaksud adalah pulau Simakau milik
Singapura. Jadi, terdapat dua pulau yang
bernama sama yang dimiliki Indonesia
dan Singapura
6 Kasus Wilayah Camar Bulan dan Malaysia melalui pertemuan Indonesia – Malaysia
Tanjung Datuk di Semarang pada tahun 1978,
memutuskan wilayah Camar Bulan dan
Tanjung Datuk menjadi bagian dari
wilayah Malaysia
7 Kasus Ambalat Malaysia Melakukan pertemuan liberal guna
membahas masalah dengan perundingan,
dan memutuskan Pulau Ambalat tetap
sebagai wlayah NKRI