Anda di halaman 1dari 2

5 contoh bentuk partisipasi di lingkungan keluarga

beserta manfaatnya
Contoh dari Partisipasi di Lingkungan Keluarga

1. Saling Menghargai Antar Anggota Keluarga

Di dalam dunia politik, penting bagi kita untuk saling menghargai para pelaku politik.
Hal ini perlu dilakukan tidak lain agar tidak terjadi penyebab konflik sosial di tengah
masyarakat atau agar tidak terjadi pula penyebab disintegrasi nasional bangsa.
Sama halnya dengan di dalam keluarga, penting bagi kita untuk saling menghargai
antar anggota keluarga. Apabila ada perbedaan atau ada hal yang kurang berkenan
dari anggota keluarga kita, maka kita harus tetap menghargai hal tersebut.

Saling menghargai ini dapat terjadi pada berbagai hal, misalnya ketika kita
mendapati adanya perbedaan pendapat antara kakak kita dengan seluruh anggota
keluarga, maka kita hargai pendapatnya itu selama pendapatnya tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku. Begitupun ketika ternyata diri kita yang berbeda
pendapat dengan seluruh anggota keluarga, maka kita juga harus menghargai hal
tersebut.

2. Adanya Pembagian Tugas di Dalam Keluarga


Jika kita melihat dunia perpolitikan indonesia, maka kita dapat mengetahui bahwa
sejatinya terdapat pembagian kekuasaan di dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat.
Pembagian kekuasaan yang dimaksud ialah trias politica yang diusung oleh John
Locke, yaitu kekuasaan legislatif (membentuk undang-undang), kekuasaan eksekutif
(menjalankan roda pemerintahan), dan kekuasaan yudikatif (mengawasi dan
mengadili pelanggaran hukum). sama halnya dengan negara indonesia, di dalam
keluarga, perlu adanya pembagian tugas.

Pembagian tugas yang dimaksud yaitu ayah sebagai kepala keluarga, ibu sebagai
pengelola keluarga, dan anak-anak yang berperan membantu kedua orang tua.
Secara lebih khusus, contoh dari pembagian tugas ialah seperti ketika hendak
membersihkan rumah. Ayah mencuci mobil, ibu mencuci pakaian, kakak mencuci
piring, adik menyapu dan mengepel lantai. Adanya pembagian tugas ini akan
membuat setiap anggota keluarga merasa ringan untuk mengerjakan tugasnya dan
tidak ada keluhan terhadap beratnya tugas yang dilakukan olehnya.

3. Musyawarah Mufakat untuk Menyelesaikan Permasalahan Keluarga.


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, untuk mengatasi rendahnya partisipasi
politik dari masyarakat, maka diadakanlah sebuah prinsip baru dari politik, yaitu
demokrasi musyawarah atau deliberative democracy. Musyawarah yang dimaksud,
jika sesuai dengan apa yang terjadi di Indonesia, yaitu sesuai dengan nilai-nilai
dasar pancasila, ialah musyawarah atau perembukan mengenai suatu masalah dan
memutuskan solusi dari permasalahan tersebut melalui suara bulat atau mufakat.

Sama halnya dengan negara ini, di dalam keluarga seringkali kita membutuhkan
musyawarah untuk memutuskan sesuatu secara tepat dan berkeadilan. Di dalam
musyawarah ini, mufakat sangat penting untuk dicapai. Kita pun harus secara
bersungguh-sungguh memikirkan hal yang hendak diputuskan. Kembali lagi ke poin
pertama pembahasan ini, kita harus senantiasa menghormati apa-apa yang
disampaikan oleh anggota keluarga yang lain dalam musyawarah itu. Jangan sekali-
kali memotong ketika anggota keluarga lain menyampaikan pendapatnya.

4. Mendorong Tiap Anggota Keluarga Agar Aktif dalam Kegiatan di Lingkungan.


Kembali kita kepada pengertian dari politik itu sendiri, yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan mengenai kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara. Salah satu contoh partisipasi politik di
lingkungan keluarga adalah dengan mendorong diri kita dan tiap anggota keluarga
yang lain agar aktif di dalam kegiatan di lingkungan sekitar kita. Mengapa demikian?
Karena dengan begitu kita juga ikut serta dalam menentukan arah hidup bangsa
kita.

Misalnya, keluarga kita ikut serta dalam kerja bakti di lingkungan. Tentu lingkungan
kita menjadi lebih bersih dan juga lebih sehat tentunya. Dengan lingkungan yang
sehat, maka negara ini secara tidak langsung telah berhasil mencapai salah
satu tujuan pembangunan nasional yang dimiliki olehnya.

5. Tiap Anggota Keluarga Diberi Kebebasan Menyampaikan Pendapat.


Seperti yang telah penulis sampaikan sebelumnya, di dalam negara demokrasi,
penting bagi kita untuk menyampaikan pendapat kita. Karena demokrasi sendiri
berarti pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Maka dari itu, kita
perlu menyampaikan isi pikiran kita sesuai kebutuhan. Salah satunya adalah di
dalam keluarga. Keluarga yang memiliki partisipasi politik tinggi tentunya
memberikan kebebasan pada setiap anggota keluarganya untuk menyampaikan
pendapat. Maka dari itu, jangan sekali-kali kita takut untuk menyampaikan pendapat
kita di dalam keluarga selama pendapat kita tidak menyalahi peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai