Anda di halaman 1dari 28

MANFAAT AL-QUR’AN UNTUK KESEHATAN

DOKTER PEMBIMBING :
dr. AHMAD FAUZI

DISUSUN OLEH :
Meutia Handiny

PUSKESMAS KUALA BATEE


ACEH BARAT DAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulisan refrat yang berjudul“ MANFAAT AL-
QUR’AN UNTUK KESEHATAN ” telah dapat diselesaikan. Salawat dan salam
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat
manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun karya ilmiah ini diajukan sebagai salah satu tugas dalam Program
Internship di RSUD Tengku Pekan/Puskesmas Kuala Batee Aceh Barat Daya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Ahmad Fauzi yang
telah bersedia meluangkan waktu membimbing penulis untuk penulisan tugas ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dan rekan-rekan
yang telah memberikan dorongan moril dan materil sehingga tugas ini dapat
selesai.

Banda Aceh, Agustus 2018


Wassalam,

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Arti Qur’an menurut pendapat yang paling kuat seperti yang
dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti ‘bacaan’, asal kata qara`a.
Kata Alqur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu
maqru`(dibaca). Adapun definisi Al-Qur’an adalah: “Kalam Allah
SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada
Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf dan diriwayatkan
dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.”
Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang
pengobatan karena Al-Qur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar
dan Rahmat bagi orang-orang yang mukmin. “Dan kami menurunkan
Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang
mu’min.” (QS. Al Isra/17: 82) “(yaitu) orang-orang yang beriman
dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.”(QS. Ar
Ra’d/13: 28). Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur’an
yaitu “Asysyifâ” yang artinya secara Terminologi adalah Obat
Penyembuh. “Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi
pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.
Yunus/10: 57)
Di samping Al Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga
menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan
sebagai sumber dari pembuat obat- obatan.
“Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun,
korma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya, sesungguhnya
pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah
bagi orang-orang yang mau memikirkan”. (QS. An-Nahl 16:11)
“Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-buahan,
serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan tuhanmu dengan
lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-
macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alamnya
terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau
memikirkan”.(QS. An-Nahl 16: 69)
Berdasarkan keterangan tadi, dapat dipastikan bahwa orang
yang membaca Alqur’an akan merasakan ketenangan jiwa. Banyak
pula hadits Nabi yang menerangkan tentang keutamaan membacanya
dan menghafalnya atau bahkan mempelajarinya.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alqur’an dan
mengajarkannya.”(HR Bukhori)
“Siapa saja yang disibukkan oleh Alqur’an dalam rangka berdzikir
kepada-Ku, dan memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan
sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada
orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaannya Kalam Allah
daripada seluruh kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas
makhluk-Nya.” (HR. At Turmudzi)
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah (masjid) Allah,
mereka membaca Alqur’an dan mempelajarinya, kecuali turun kepada
mereka ketentraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat
menaungi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka pada makhluk
yang ada di sisi-Nya”.(HR. Muslim)
“Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan
Alqur’an” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud)
Dan masih banyak lagi dalil yang menerangkan bahwa berbagai
penyakit dapat disembuhkan dengan membaca atau dibacakan ayat-
ayat Al-Qur’an. Untuk itulah, disusun refrat berjudul manfaat Al-
Qur’an untuk kesehatan ini. Semoga dapat bermanfaat untuk kita
bersama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ketika kita merenungkan alam semesta di sekeliling kita, kita
melihat bahwa setiap atom bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah
atom ini bagian dari logam, air, sel atau apapun. Sehingga setiap
benda di dalam alam semesta ini bergetar, hal ini memberikan fakta
ilmiah.
Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar
tubuh kita adalah sel; setiap sel terbuat dari milyaran atom dan setiap
atom terbuat dari nukleus positif dan elektron negatif yang berotasi di
sekitarnya; karena rotasi ini sebuah medan elektromagnetik dihasilkan
serupa dengan medan-medan yang dihasilkan oleh sebuah mesin.

Gambar 1: Atom adalah struktur dasar di dalam alam semesta ini dan
di dalam tubuh kita; ini terus-menerus bergetar, yang artinya setiap
benda bergetar sesuai degan sebuah sistem yang teliti.
Rahasia yang membuat otak kita berpikir adalah sebuah
program akurat yang ada dalam sel-sel otak; program yang berada di
dalam setiap sel ini mengerjakan tugasnya dengan teliti; kerusakan
sekecil apapun dalam pekerjaannya akan menyebabkan
ketidakseimbangan dan penyakit di beberapa bagian tubuh;
pengobatan terbaik untuk ketidakseimbangan ini adalah dengan
mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para ilmuwan menemukan
bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti
gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dll.

Gambar 2: Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah


sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran
ini bisa menimbulkan penyakit pada beberapa bagian tubuh. Itulah
mengapa sel-sel yang rusak harus digetarkan untuk mengembalikan
keseimbangannya.
Kita tahu bahwa suara terbuat dari gelombang atau getaran yang
bergerak di udara pada sekitar 340m/detik. Setiap suara memiliki
frekuensinya sendiri, dan manusia bisa mendengar dari frekuensi 20
per detik hingga frekuensi 20000 per detik (1).
Gelombang-gelombang ini menyebar di udara dan kemudian
ditangkap oleh telinga, kemudian berubah menjadi sinyal elektrik dan
bergerak melalui saraf suara menuju kulit accoustic bark pada otak;
sel-sel terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan bergerak ke
dalam berbagai bagian otak, terutama di bagian depan; semua bagian
ini bekerja sama sesuai dengan sinyal-sinyal tersebut dan
menerjemahkan mereka ke dalam bahasa yang dipahami oleh
manusia. Dengan demikian, otak menganalisa sinyal-sinyal tersebut
dan memberikan perintah-perintahnya ke berbagai bagian tubuh untuk
terhubung dengan sinyal-sinyal itu.

Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang mencapai telinga


kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran itu dan
mengubah getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara
dianggap sebuah kekuatan penyembuhan yang efektif, tergantung
pada sifat suara dan frekuensinya. Kita temukan kekuatan
penyembuhan itu di dalam Al-Quran karena ini adalah kitab Allah.

Dari sini muncul terapi suara; suara tersebut adalah sebuah


getaran, sel-sel tubuh bergetar, kemudian suara tersebut
mempengaruhi sel-sel tubuh. Ini adalah hal yang ditemukan oleh para
pengamat baru-baru ini.
Di universitas Washington pada abad dua puluh satu
belakangan ini, para ilmuwan menemukan bahwa tugas sebuah sel
otak tidak hanya mentransfer informasi, setiap sel adalah sebuah
komputer kecil yang bekerja mengumpulkan informasi,
memprosesnya, dan memberikan perintah terus-menerus siang-malam
24 jam.
Ellen Covey, seorang peneliti di Washington University,
mengatakan bawa ini adalah pertama kalinya kita menyadarai bahwa
otak tidak bekerja sebagai komputer yang besar, tetapi otak berisi
sejumlah besar komputer yang bekerja dengan cara kooperatif, ada
sebuah komputer kecil dalam setiap sel, dan ada komputer-komputer
yang dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, terutama suara (2).
Gambar 3: Eksperimen (percobaan) menunjukkan bahwa di dalam
setiap sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan
padanya sebuah program akurat yang mengarahkan sel dan
mengontrol kerjanya. Itu juga menunjukkan bahwa suara
mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas adalah gambar sel yang
terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan elektromagetik yang
terbentuk di sekitarnya.
Dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa sel-sel di setiap
bagian tubuh bergetar dalam frekuensi tertetu, dan membentuk sebuah
sistem yang rumit dan terkoordinasi yang terpengaruh oleh setiap
suara di sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit yang melanda semua
bagian tubuh akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran
pada bagian sel ini dan oleh karena itu menyebabkannya menyimpang
dari sistem tubuh yang umum yang mempegaruhi seluruh tubuh.
Inilah mengapa, ketika tubuh ini terkena suara tertentu, suara ini
mempengaruhi sistem getaran tubuh dan terutama pada bagian yang
tidak beraturan; bagian ini akan merespon suara tertentu untuk
mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata lain untuk
mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan
hasil ini belum lama ini.
Alfred Tomatis, seorang dokter Perancis, membuat eksperimen
selama lima puluh tahun mengenai indera manusia dan muncul
dengan hasil bahwa indera pendengaran adalah indera yang paling
penting! Dia menemukan bahwa telinga mengontrol seluruh tubuh,
mengatur operasi-operasi vitalnya dan keseimbangan serta koordinasi
gerakan-gerakannya ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol
susunan saraf.
Selama eskperimennya, ia menemukan bahwa saraf
pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh dan ini adalah
alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh serta indera
penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga dalam terhubung
dengan seluruh bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan
usus; hal ini menjelaskan mengapa frekuensi suara mempengaruhi
seluruh tubuh (3).
Pada 1960, ilmuwan Swiss Hans Jenny menemukan bahwa
suara mempengaruhi berbagai material dan memperbarui partikular-
partikularnya, dan bahwa setiap sel tubuh memiliki suaranya sendiri
dan akan terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di
dalamnya (4). Pada 1974, para peneliti Fabien Maman dan
Sternheimer mengumumkan penemuan yang sangat mengejutkan;
Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh memiliki sistem
getaran sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun
kemudian, Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahwa
suara mempengaruhi sel-sel terutama sel-sel kanker, dan bahwa suara-
suara tertentu memiliki pengaruh yag kuat; hal yang ajaib yang
ditemukan oleh kedua peneliti tersebut adalah suara yang memiliki
efek yang paling kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara manusia itu
sendiri.
Gambar 4: Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi
sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa suara
memiliki kekuatan penyembuh yang ajaib dan efek yang menakjubkan
dari sel-sel otak yang mengembalikan keseimbangan ke seluruh
tubuh. Membaca Al-Quran memiliki pengaruh yang luar biasa
terhadap sel-sel otak dan mampu mengembalikan keseimbangannya;
otak adalah organ yang mengontrol tubuh dan dari sini perintah-
perintah dikirim kepada seluruh organ tubuh terutama sistem
kekebalan tubuh.
Fabien, seorang ilmuwan sekaligus musisi, menempatkan sel-
sel dari tubuh yang sehat dan mengenakannya kepada berbagai suara;
Dia menemukan bahwa setiap not skala musik mempengaruhi medan
elektromagnetik dari sel tersebut; ketika memotret sel ini dengan
kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan
elektormagnetik dari sel itu berubah sesuai frekuensi suara dan tipe
suara pembaca.
Kemudian ia melakukan eksperimen lainnya dengan mengambil
setetes darah dari salah satu pasein; dan kemudian memonitor tetesan
darah tersebut dengan kamera Kirlian dan meminta pasien itu untuk
mengeluarkan berbagai nada. Dia menemukan, setelah memproses
gambarnya, bahwa nada tertentu dalam tetesan darah itu mengubah
medan elektromagnetiknya dan sepenuhnya bergetar merespon
pemiliknya. Dia kemudian menyimpulkan bahwa ada nada-nada
tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan membuatnya lebih vital
dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan hasil yang
penting bahwa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik
terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen
lainnya. Peneliti ini mengatakan secara harfiah:
“Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi
alat pengobatan yang paling kuat (5). Fabien menemukan bahwa
beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel kanker, dan pada
saat yang sama mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel darah
manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh
melalui peredaran darah.”

Gambar 5: Sebuah sel kanker hancur dengan menggunakan frekuensi


suara saja!! Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki dampak
hebat dalam perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan
penyakit-penyakit yang menurut medis tidak dapat disembuhkan.

Jelaslah bahwa suara mempengaruhi apapun di sekitar kita.


Inilah yang Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepang, buktikan dalam
eksperimennya terhadap air; Dia menemukan bahwa medan
elektromagnetik pada molekul-molekul air sangat terpengaruh oleh
suara, dan bahwa ada nada-nada tertentu yang berpengaruh pada
molekul-molekul ini dan membuatnya menjadi lebih teratur. Jika kita
mengingat bahwa tubuh manusia 70 persennya terdiri dari air, maka
suara yang manusia dengar mempengaruhi keteraturan pada molekul-
molekul air di dalam sel-sel dan dengan cara ini molekul-molekul itu
bergetar.
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika terkena suara;
dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum.
Jika kita membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya
akan berubah dan akan membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke
setiap sel di dalam tubuh, menyebabkannya dapat menyembuhkan!
(insya Allah). Pada gambar di atas, kita melihat sebuah molekul air
yang beku; medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah
secara kontinyu akibat efek suara.

Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh


oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran,
suara ini menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama
meningkatkan aktifitas sel-sel sehat dan membangkitkan program
yang terganggu yang berada di dalam untuk menjadi siap melawan
virus dan kuman.
Lantunan ayat suci Al-Quran menciptakan sekelompok
frekuensi yang mencapai telinga kemudian bergerak ke sel-sel otak
dan mempengaruhinya melalui medan-medan elektromagnetik
frekuensi ini yang dihasilkan dalam sel-sel ini. Sel-sel itu akan
merespon medan-medan tersebut dan memodifikasi getaran-
getarannya, perubahan pada getaran ini adalah apa yang kita rasakan
dan pahami setelah mengalami dan mengulang.
Ini adalah sistem alami yang Allah ciptakan pada sel-sel otak,
ini adalah sistem keseimbangan alami; ini adalah apa yang Allah
firmankan kepada kita di dalam Kitab Suci Al-Quran:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah];
[tetaplah atas] fithrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. [Itulah]
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(Ar-Rum: 30)

Gambar 9: Gambar di atas adalah gambaran nyata sebuah sel darah


yang terkena suara dan mulai mengubah medan elektromagnetik di
sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah informasi
sel ini, membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan
kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit ganas.
Setiap ayat Al-Quran memiliki kekuatan penyembuh yang luar
biasa (atas izin Allah) untuk penyakit-penyakit tertentu; di antara surat
yang biasanya dilantunkan untuk meruqyah adalah Al-Fatiha, ayat
Kursi (ayat ke-255 di surat Al-Baqarah), dua ayat terakhir surat Al-
Baqarah (285-286), dan tiga surat terakhir dalam Al-Quran (Al-Ikhlas,
Al-Falaq, An-Nas) sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi
terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya
Allah.
Nabi paling mulia shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari
membiasakan diri membaca ayat-ayat dan doa serta dzikir lainnya –
selain mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang sehat
dengan adab-adab makan yang sehat- untuk perlindungan dari
berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi
wa sallam berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan
setan, termasuk dari berbagai penyakit.
Pengobatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam terbukti secara medis dapat
menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit psikologis
ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian.”(Al-Isra’:82)
Selain itu, Syaikh Ibrahim bin Ismail dalam karyanya Ta’lim al
Muta’alim halaman 41, sebuah kitab yang mengupas tata krama
mencari ilmu berkata, “Terdapat beberapa hal yang dapat
menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya,
menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat
malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf”.
Selanjutnya ia berkata, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan
terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang
kecuali membaca Alqur’an”.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di
Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya
dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim,
baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan
perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa,
menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum
yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya.
Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya
ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk
mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan
ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia
berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam
melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian
lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan
sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran
Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti
mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang
men dengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh
penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.
Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3
pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti
bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan
diperdengarkannya adalah Alqur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua
sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan
bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden
mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan
Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika
mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.
Selanjutnya, Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika
diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati
dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di
Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia
48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape
recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar,
kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya,
bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan
rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi
kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang,
bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan
Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila
dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).Atau juga, “Dan
Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar
(obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian”(Q.S.17:82). Atau, “Ingatlah, hanya dengan berdzikir
kepada Allah-lah hati menjadi tentram”(Q.S. 13: 28).
Kitab ini, tentu saja bukanlah sebuah buku sains ataupun buku
kedokteran, namun Alqur’an menyebut dirinya sebagai ‘penyembut
penyakit’, yang oleh kaum Muslim diartikan bahwa petunjuk yang
dikandungnya akan membawa manusia pada kesehatan spiritual,
psikologis, dan fisik.
Kesembuhan menggunakan Al-Qur’an dapat dilakukan dengan
membaca, berdekatan dengannya, dan mendengarkannya. Membaca,
mendengar, memperhatikan dan berdekatan dengannya ialah
bahwasanya Al-Qur’an itu dibaca di sisi orang yang sedang menderita
sakit sehingga akan turun rahmat kepada mereka. Allah saw
menjelaskan,“Dan apabila dibacakan Alqur’an, maka dengarkanlah
baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat.”(QS. Al A’raf: 204)
Alqur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan
firman-firman Allah. Banyak sekali nasihat-nasihat, berita-berita
kabar gembira bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, dan
berita-berita ancaman bagi mereka yang tidak beriman dan atau tidak
beramal sholeh.
Maka, alqur’an berisikan ucapan-ucapan yang baik, yang dalam
istilah Alqur’an sendiri, ahsan alhadits. Kata-kata yang penuh
kebaikan sering memberikan efek auto sugesti yang positif dan yang
akan menimbulkan ketenangan.
Platonov telah membuktikan dalam eksperimennya bahwa kata-
kata sebagai suatu Conditioned Stimulus (Premis dari Pavlov)
memang benar-benar menimbulkan perubahan sesuai dengan arti atau
makna kata-kata tersebut pada diri manusia. Pada eksperimen
Plotonov, kata-kata yang digunakan adalah tidur, tidur dan memang
individu tersebut akhirnya tertidur.
Pikiran dan tubuh dapat berinteraksi dengan cara yang amat
beragam untuk menimbul kan kesehatan atau penyakit. Zakiah
Daradjat mengatakan bahwa sembahyang, do’a-do’a dan permohonan
ampun kepada Allah, semuanya merupakan cara-cara pelegaan batin
yang akan mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa kepada
orang-orang yang melakukannya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa seluruh sel otak memiliki
frekuensi getar tertentu. Mereka lalu meneliti program detail yang ada
di tiap jaringan sel yang mengatur kinerja otak sepanjang manusia
hidup. Dari sana mereka berkesimpulan bahwa kinerja otak
terpengaruh oleh peristiwa eksternal seperti trauma prokologis,
problem sosial, dll.
Sel- sel otak berpengaruh dengan berita buruk tersebut yang
memunculkan benturan dan gangguan dalam system kerja tubuh
secara menyeluruh dan menimbulkan beragam penyakit baik phikis
maupun fisik.

Beberapa peneliti menemukan cara memprogram ulang sel-sel


itu dengan menyeimbangkan kembali getar frekuensi sel kepada
frekuensi yang normal. Sel yang mengalami kerusakan frekuensi
getarnya melemah dibandingkan dengan sel yang sehat.

Suara yang sampai kepada otak manusia melalui telinga dengan


getar akustik. Saat orang sakit mendengarkan Al-Qur’an maka getar
akustik dari tilawah al-Qur’an ini juga sampai ke otak. Getar itu
memunculkan pengaruh positif sesuai fitrah yang ditetapkan Allah.
Al-Qur’an memiliki keistimewaan yang luar biasa tak bisa
dibandingkan dengan apapun. Allah yang menciptakan sel-sel itu, Dia
juga yang menciptakan frekuensi getar tertentu bagi sel. Frekuensi ini
akan memprogram ulang dan menata sel saraf dalam otak. Sel otak
akan berinteraksi dengan organ seseorang seperti menambah imunitas,
memperkuat kemampuan melawan penyakit. Akan melakukan
aktivasi pada sel otak yang bertugas sebagai pemimpin tubuh dan
meningkatkan kapasitas sel serta menjadikannya bergetar kembali
dengan normal dan teratur.

Indra pendengaran memiliki kemampuan kontrol terhadap


seluruh tubuh, membuat keseimbangan gerak, mengatur operasi vital
tubuh. Telinga bagian dalam berpengaruh dengan seluruh bagian
tubuh, seperti jantung, paru, hati, usus, karena itu frekuensi getar yang
diterima telinga memberi pengaruh pada seluruh tubuh.

Baru-baru ini seorang penderita diabetes akut mengalami


komplikasi ke berbagai organ tubuhnya hingga menyebabkan dirinya
kehilangan memori. Bacaan sholat dan hafalan Qur’annya hilang.
Dokter menvonis tak lama lagi penderita akan mengalami kebutaan.
Pasien mengisi hari-harinya dengan membaca Al-Qur’an, karena ingin
meraih kembali hafalan Qur’annya yang hilang. Hal itu dilakukan
dengan sungguh-sungguh meskipun sangat berat dengan susah payah,
karena penglihatannya sudah sangat lemah.

Seiring berjalannya waktu, ketika dokter memeriksa kembali


penglihatannya, ternyata sang dokter merasa heran, keadaan matanya
mulai membaik, ramalannya bahwa pasien akan kehilangan
penglihatan secara total mengalami kebutaan, ternyata tidak terbukti.
Selama melantunkan Al-Quran dengan makhroj yang benar dan
memperhatikan kaidah tajwid, terjadi proses terapi pada organ
pernapasan dan jantung. Mengeluarkan huruf sesuai makhroj ( isti’la’
mengankat lidah, ithbaq melengletkan pangkal lidah pada geraham,
dll ) dengan memperhatikan sifat-sifat huruf dapat memperpaiki
syaraf2 yang akan mencegah terjadinya stroke, terutama pada organ
sekitar wajah. Membaca huruf dengan ghunnah (mengalirkan udara di
hidung dan menahan bunyinya) dan mad (panjang dan pendeknya
suara) akan memperkuat kerja paru dan jantung, mengirim oksigen ke
otak, memperlancar peredaran darah. Al-Isra’ 109, “Dan wajah
mereka menyungkur sambil menangis, dan mereka bertambah khusyu’

1. Maryam 58.Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang maha pemurah,


mereka menyungkur dengan sujud dan menangis.

Tangisan karena khusyu’ dan penuh harap kepada Allah, selain


berefek ketundukan dan kepasrahan kepada Allah, juga memiliki
manfaat secara kesehatan, khususnya bagi para lelaki yang jarang
menangis. Diantaranya:

1. Memperjelas penglihatan.

Air mata menjadi pencegah dehidrasi pada membram mata.

2. Membunuh bakteri

Lizosyme adalah cairan yang terdapat pada air mata yang dapat
membunuh 90-95% bakteri dalam 5 menit.

3. Menenangkan perasaan.
Menangis dapat meredakan gejolak jiwa, menurunkan depresi,
menenangkan emosi, yang mengandung 24% protein albumin yang
berguna meregulasi system metabolisme tubuh.

4. Dapat mengeluarkan racun.

William Frey seorang ahli biokimia, menemukan bahwa air mata yang
keluar secara emosional membawa racun dari tubuh untuk
dikeluarkan.

5. Air mata mengurangi stress.

Air mata juga mengeluarkan hormonstress yang terdapat dalam tubuh


yaitu endorphin leucine enkephalin dan prolactin, selain merdakan
stres, air mata juga melawan penyakit akibat stress.

6. Menangis dapat melegakan perasaan.

Setelah menangis system limbik, otak, jantung akan menjadi lancar,


dan membuat seseorang menjadi lega.

Pengalaman seorang peneliti yang membiasakan mendengarkan


Al-Qur’an setiap hari, merasakan efek yang sangat bermanfaat.
Meningkatnya kekebalan tubuh, bertambahnya kemampuan berpikir
dan kapasitas berkreasi dan berinovasi. Pikiran menjadi semakin
fokus, tenang, menghilangkan sikap tergesa-gesa dan ceroboh. Selain
itu kecerdasan meningkat, pencernan lebih lancar, menghilangkan
sembelit. Efek lainnya adalah mudahnya membangun relasi dan
kepercayaan mereka. Sehingga pekerjaan menjadi lebih terbuka
peluang, tugas-tugas lebih cepat selesai, karena bisa lebih fokus.
Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan ternyata luar biasa.

Dikutip dari baitulmaqdis.com, sebuah kajian baru


membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-
Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin
Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin
Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu
mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170
responden, dan kelompok mahasiswa Al-Imam Asy-Syathibi yang
juga berjumlah 170 responden.

Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi


dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama:
agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya,
peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman
Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.
Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara
peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan
mahasiswa yang unggul di bidang hafalan Al-Qur’an itu memiliki
tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.
Ada lebih dari 70 kajian, baik Islam atau asing, yang seluruhnya
menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan kesehatan psikis
seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagaimana berbagai
penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran
Al-Qur’an Al-Karim dalam meningkatkan keterampilan dasar siswa-
siswa sekolah dasar, dan pengaruh yang positif dari hafalan Al-Qur’an
untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.
Kajian tersebut memberi gambaran yang jelas tentang hubungan
antara keberagamaan dengan berbagai bentuknya, terutama menghafal
Al-Qur’an Al-Karim, dan pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan
psikis individu dan kepribadiannya, dibanding dengan individu-
individu yang tidak disiplin dengan ajaran-ajaran agama, atau tidak
menghafal Al-Qur’an, sedikit atau seluruhnya.
Setiap orang yang menghafal sebagian dari Al-Qur’an dan
mendengar bacaan Al-Qur’an secara kontinu itu pasti merasakan
perubahan yang besar dalam hidupnya. Hafalan Al-Qur’an juga
berpengaruh pada kesehatan fisiknya. Melalui pengalaman dan
pengamatan, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an itu dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang, dan
membantunya terjaga dari berbagai penyakit. Berikut ini adalah
manfaat-manfaat hafalan Al-Qur’an, seperti yang penulis dan orang
lain rasakan:

1.Pikiran yang jernih.


2. Kekuatan memori.
3. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
4. Senang dan bahagia.
5. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
6. Mampu berbicara di depan publik.
7. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan
memperoleh kepercayaan dari orang lain.
8. Terbebas dari penyakit takut.
9. Dapat meningkatkan IQ.
10. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Karena itu Allah berfirman, “Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah
ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.
Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang
yang lalim.” (QS. Al-‘Ankabut: 49).
BAB III
KESIMPULAN
Pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi
penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.
Nabi paling mulia shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari
membiasakan diri membaca ayat-ayat dan doa serta dzikir lainnya –
selain mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang sehat
dengan adab-adab makan yang sehat- untuk perlindungan dari
berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi
wa sallam berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan
setan, termasuk dari berbagai penyakit.
Pengobatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam terbukti secara medis dapat
menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit psikologis
ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian.”(Al-Isra’:82)

Anda mungkin juga menyukai