Anda di halaman 1dari 6

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35.

Agustus 2010

HUBUNGAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO TERHADAP NILAI


CONE PENETRASI PADA TANAH CONE PENETRASI PADA TANAH
BERBUTIR KASAR

Fauziah Badaron
Dosen Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia, Makassar

Abstrak
Pemadatan suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan salah
satu cara mekanik, dan salah satu pengujian yang dapat juga dilakukan pada tanah,
adalah percobaan penetrasi kerucut (Cone penetrasi)
Hasil pengujian pemadatan diperoleh :Wapti 6,55,  dry mak 2,105 gr/cm2 dan pori c
= 0,24, dan wapt2 =7,215,  = 2,098 dan c = 0,307, Wop3 = 8,55, =1,906 c = 0,308
dan wopt4 = 9,41,  = 1,87 dan c = 0,339

Kata kunci : Cone Penetrasi, Tanah, Butir Kasar

1. PENDAHULUAN pada pori- pori tanah dikeluarkan


Latar belakang dengan Salah Satu Cara mekanis.
istilah tanah dalam bidang mekanika Maksud Dan Tujuan Penelitian
tanah dimaksudkan untuk mencakup Maksud dari penelitian adalah untuk
semua bahan dari tanah lempung (clay) melakukan pengujian California
sampai berangkal (batu-batu yang Bearing ratio dan Cone Penetrasi pada
besar), semua tanah ini secara umum tanah berbutir kasar.
terdiri dan tiga bahan, yaitu butiran Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
tanahnya sendiri, serta air dan udara mengetahui dan menentukan hubungan
yang terdapat dalam ruangan antara nilai parameter sifat-sifat tanah antara
butir-butir tersebut. Ruangan i tu lain:
disebut pon (void), Tanah memiliki 1. Hubungan antara y dry maksimum
beberapa parameter sifat fisis dan terhadap Cone penetrasi .
mekanis yang saling mempengaruhi 2. Hubungan antara CBR terhadap
satu dengan yang lainnya, Menurut Cone penetrasi.
sistem klasifikasi unified jika tanah 3. Hubungan antara CBR terhadap y
dominan lebih besar 50 % tertahan dry maksimum.
saringan no.200 maka tanah tersebut 4. Hubungan antara CBR terhadap
dikelompokkan sebagai tanah berbutir angka pori.
kasar . Pengujian CBR pada tanah 5. Hubungan antara Cone penetrasi
berbutir kasai- berupa pengujian terhadap angka pori.
terhadap sampel tanah di lapangan dan Istilah tanah dalam bidang mekanika
di laboratorium sampel tanah tanah dimaksudkan untuk mencakup
dilapangan berupa tanah tak terganggu semua bahan dari tanah lempung ( clay
maupun tanah timbunan yang ) sampai berangkal (batu-batu yang
digunakan untuk lapis pondasi atas dan besar ) :jadi semua endapan alam yang
lapis pondasi bawah. Sampel tanah bersangkutan dengan teknik sipil
untuk pengujian di laborator ium kecuali batuan tetap. Batuan tetap
didapatkan dari hasil pemadatan menjadi ilmu tersendiri yaitu mekanika
dengan tumbukan yang berbeda. batuan(Rock Mechanics).
Pemadatan adalah proses dimana udara Tanah terdiri dari 3 bahan,yaitu:
Butiran tanahnya sendiri, serta air dan
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35. Agustus 2010

udara yang terdapat dalam ruangan Officils ((AASHTO), dahulunya


antara butir - butir tersebut. Ruang ini disebut Bureau of pubric Roads))
tersebut pori (Voids).(5/1) dipakai hampir secara ekslusif oleh
beberapa departemen transportasi
2. LANDASAN TEORI
Sifat-sifat Fisis Tanah dari negara bagian di Amerika
Berat volume. serikat dan oleh Federal Highway
Berat isi tanah didefenisikan sebagai Administration (Administrasi Jalan
perbandingan antara berat tanah Raya Federal) untuk spesifikasi
seluruhnya dengan isi tanah Pekerjaan tanah pada lintas transportai.
seluruhnya. Cara menentukan berat isi (4/125)

tanah adalah dengan mengukur berat Sistem AASTHO diawali oleh (waktu
sejumlah tanah yang isinya itu) U.S Bureau fo pubtic Roads (BPR)
diketahui.Untuk tanah tak terganggu diakhir tahun 1920-an, telah direvisi
tak tertanggu biasa dipakai cincin yang beberapa kali. Sistem ini
dimasukkan kedalam tanah sampai mengklasifikasikan tanah kedalam
terisi penuh kemudian atas bawah delapan kelompok, A -1 sampai A-8
cincin diratakan. Setelah volume dan dan pada awalnya membutuhkandata
berat cincin diketahui maka berat isi sebagai berikut:
langsung dihitung. 1. Analisa ukuran butir.
Kadar air 2. Batas cair dan plastis dan lp yang
Kadar air di definisikan sebagai dihitung
perbandingan antara berat air dengan 3. Batas Susut.
berat butiran dalam tanah tersebut dan 4. Ekivalensi kelembapan lapangan-
dinyatakan dalam persen kadar lembab maksimum dimana
satu tetes air yang dijatuhkan pada
permukaan yang kecil tidak segera
Berat Jenis diserap oleh permukaan tanah itu.
Berat jenis didefinisikan sebagai 5. Ekivalensi kelembaban sentrifugal-
perbandingan antara berat isi butir sebuah percobaan untuk mengukur
tanah dengan berat isi air kapasitas tanah dalam menahan air.
(Tanah kering direndam dalam air
selama1 2 jam dan diberi gaya
1. Sistem klasifikasi tanah unified senirifugal selama1 jam; kadar air
(unified soil Classifikation yang didapati alah ekivalensi
(USC)system yang paling banyak kelembaban sentrifugal
Analisis Butir Saringan
dipakai (dan secara internasional)
Gradasi atau distribusi partikel-partikel
untuk pekerjaan teknik pondasi berdasarkan ukuran agregat merupakan
seperti untuk bendungan hal yang penting dalam menentukan
Kelompok sebagi berikut : proses pelaksanaan Stabiliias tanah,
karena sifat-sifat tanah tergantung pada
diameter tanah Yang membentuk
massa tanah itu.Tanah yang ukuran
butirnya dibagi rata Antara yang besar
sampai yang terkecil dikatakan
bergradasi baik (weli graded) bila
mana terdapat kekurangan atau
2. American Association of State kelebihan salah satu ukuran Butirnya
Highway and Transportation maka tanah itu bergradasi buruk
(poorly graded) dan bila mana Besar
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35. Agustus 2010

butirnya semua hampir sama maka dengan beban standar ( Standar load )
tanah itu bergradasi seragam (uliformly dan dinyatakan dalam persentase.
graded) Lebih jelas lagi dapat dinyatakan
Analisis saringan dengan persamaan :
Analisis saringan digunakan untuk
menentukan ukuran butir tanah
berbutir kasar. Ukuran butir ditentukan Dalam hal ini :
dengan menyaring sejumlah tanah PT = Beban percobaan ( Test Load )
melalui sekelompok saringan yang PS = Beban Standar ( Standar Load )
dimulai dengan lubang yang besar Harga CBR adalah nilai yang
berada paling atas,makin kecil makin menyatakan kualitas tanah dasar
kebawah dibandingkan dengan bahan standar
Analisis Hydrometer. berupa batu pecah yang mempunyai
Analisis hydrometer dipakai untuk nilai CBR sebesar 100 % dalam
tanah berbutir halus sejenis lanau dan memikul lalu lintas.
lempung Yakni tanah dicampur dengan CBR terdiri dari 3 jenis :
air ( biasanya sebanyak 1000 cc )dan 1. CBR lapangan (CBR Inplace atau
diaduk kemudian dibiarkan berdiri Field CBR)
supaya butir-butir mengendap. 2. CBR lapangan rendaman
Tanah berbutir Kasar (Undisturbed Soaked CBR )
Sistem Klasifikasi tanah Unified 3 CBR Laboratorium/ C BR rencana
mendefinisikan bahwa tanah dikatakan titik( Laboratory CBR/ Design CBR)
berbutir kasar apabila lebih dari 50 % a. CBR lapangan.
tertahan pada saringan No. 200. Digunakan untuk memperoleh nilai
Tanah berbutir kasar adalah CBR asii lapangan sesuai dengan
1. Kerikil apabila lebih dari setengah kondisi tanah dasar saat itu, Umum
fraksi kasar tertahan pada saringan digunakan untuk perencanaan tebal
No.4 perkerasan yang lapisan tanah dasarnya
2. pasir apabila lebih dari setengah sudah tidak akan dipadatkan lagi dan
fraksi kasar adalah berada Memeriksa apakah kepadatan yang
diantaraukuran saringan No.4 dan diperoleh sesuai dengan yang
No. 200. diinginkan.
Tanah berbutir halus CBR Lapangan rendaman
Distribusi ukuran butir untuk tanah Digunakan untuk mendapatkan
berbutir halus atau bagian berbutir beberapa nilai CBR dilapangan pada
halus dari tanah berbutir kasar dapat di keadaan jenuh air dan tanah
tentukan dengan cara sedimentasi yang mengalami pengembangan (swell)
termasuk dalam tanah berbutir halus yang maksimum.H al ini sering
(lolos saringan 200 dari tertahan pada digunakan untuk menentukan daya
pan). Tanah berbutir halus meliputi dukung tanah didaerah yang lapisan
a. Lanau (silt ) merupakan partikel tanah dasarnya sudah tidak akan
yang berukuran 0 ,002 mm 0,075 dipadatkan lagi terletak didaerah yang
rnm. badan jalannya sering terendam air
b. Lempung( Clay) merupakan pada musim penghujan dan kering
partikel butiran yang lebih kecil pada musim kemarau.
dari 0,002 mm partikel ini b. CBR Laboratorium
merupakan sumber dairi tanah yang Tanah dasar (subgrade) pada jalan baru
kohesif dapat berupa tanah tak terganggu,
3. CBR tanah timbunan atau tanah galian yang
CBR didefenisikan perbandingan sudah dipadatkan sampai mencapai
antara beban percobaan ( test Load )
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35. Agustus 2010

95% kepadatan maksimum, Dengan Kompaksi ( pemadatan).


demikian daya dukungt anah dasar Prosedur kerja
tersebut merupakan nilai kemampuan 1. sampel tanah dijemur sampai
lapisan tanah memikul beban setelah kering kemudian dibagi menjadi
tanah tersebut dipadatkan lima {5 )bagian masing _ masing
Cone penetrometer 8000 gr.
Dengan menekan atau memukul 2. Tiap bagian dimasukkan kedalam
berbagai alat kedalam tanah dan baskom dan digemburkan, masing-
mengukur besarnya gaya atau jumlah masing sampel tersebut dicampur
tumbukan yang diperlukan, alat yang dengan aguades sebanyak yang
digunakan disebut penetrometer. Telah ditentukan sehingga tanah
Penetrometer dapat dibagi menjadi tersebut menjadi homogen.
dua macam yaitu penetrometer statis 3. untuk pemberian air pada setiap
dan dinamis. Penetrometer statis samper seranjutnya, dengan
ujungnya ditekan kedalam tanan pada menambahkan jumlah air dengan
kecepatan tertentu dan gaya interval 25 cc dari lima( 5 ) jenis
perlawanannya diukur dalam (kg/cm2), sampel.
sedangkan penetrometer dinamis 4. Sampel tanah yang telah didiamkan
Ujungnya dimasukkan kedalam tanah selama 24 jam dimasukkan
dengan tumbukan yang dilakukan kedalam mould,secara berlapis-
dengan menjatuhkan beban. lapis yang terdiri dari iima (5 )
Prosedur penelitian lapisan, setiap lapisan ditumbuk
Dalam penelitian ini digunakan tanah sebanyak lima puluh enam ( 56 )
berbutir kasar. Pada penelitian ini kali tumbukan.
digunakan dua 2 jenis piengujian yaitu 5. Dalam pelaksanaan tumbukan
pengujian dan pengujiani pendahuluan dijaga agar jatuhan hammer tetap
dan pengujian inti. Percobaan dan merata pada permukaan tiap
pendahuluan yang dapat dilakukan lapisan tanah.
kaitannya dengan judul dengan objek 6. setelah penumbukan selesai maka
tanah berbutir kasar adalah : kerebihan tanah pada mould
percobaan pendahuluan yang diratakan dengan straight edge (
dilakukan adalah : pisau) , kemudian diambil sedikit
- Percobaan analisa butir ( dari sampel tersebut untuk
Analisa saringan) diketahui kadar airnya.
- Percobaan kadar air. 4. ANALISIS DATA & UMUM
- percobaan berat jenis Pengujian pemadatan, CBR dan Cone
- percobaan Berat volume. penetrsai menghasilkan parameter-
Percobaan inti yang dilakukan adalah: parameter sifat tanah dimana sampel
- Kompaksi. terdidri dari 5 variabel tanah berbutir
- CBR. kasar. Dalam hal ini kerikil, pasir dan
- Cone Penetrasi lempung di Mix dengan persentase
Sampel tanah yang diuji terdiri Kerikil, butiran yang berbeda
pasir, dan lempung, kemudian pada
ketiga tanah tersebut dilakukan Mix
Design dengan
persentase butiran yang berbeda- beda
sebanyakii ma ( 5 ) kaii Dari hasil Mix
Design yang dilakukan didapatkan
lima ( 5 ) variabel tanah yang berbeda
beda yang dijadikan sampel untuk
pengujian awal dan pengujian inti.
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35. Agustus 2010

antara (1,84 – 2,105) gr/cm3 dan


nilai rata-rata cone penetrasi antara
(15,33 – 69) kg/cm2
Analisis hubungan antara CBR (%)
terhadap cone penetrasi (kg/cm2)
Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4
hubungan antara CBR terhadap
cone penetrasi cenderung
berbanding lurus. dimana nilai
CBR antara (38,04 – 100,25) %
dan nilai rata-rata cone penetrasi
antara (37,08 – 69) kg/cm2 .hal ini
dapat dilhat pada gambar 4.2
Analisis hubungan antara CBR (%)
terhadap  dry max (gr/cm3

Berdasarkan tabel 4.2 dan 4.3


hubungan antara CBR (%) terhadap 
dry max dinayatakan pada gambar 4.3
bahwa semakin kasar butiran tanah
maka nilai CBR akan cenderung
semakin besar dan cenderung
berbanding lurus terhadap nilai  dry
max

Analisis hubungan antara CBR (%)


terhadap void ratio (e)
Berdasarkan tabel 4.2 dan 4.3
hubungan antara CBR (%) dan angka
pori (e) dinayatakan bahwa semakin
Analisis hubungan antara  dry max besar harga CBR maka nilai angka pori
(gr/cm3) terhadap cone penetrasi semakin kecil. Secara teori dinyatakan
(kg/cm2) bahwa semakin besar kepadatan tanah
Berdasarkan tabel 4.2 dan 4.4 maka harga CBR akan semakin besar
hubungan antara  dry max dan angka pori semakin kecil.
terhadap cone penetrasi berbanding
lurus. Hal ini dapat dilihat dari
gambar 4.1 dimana nilai  dry
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35. Agustus 2010

5. Wesley, L.D lr., Mekanika Tanah,


Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Jakarta, 1977.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan maksud dan tujuan
penelitian penelitian yang terdapat
pada bab I dan hasil analisis yang
terdapat pada bab lV maka penulis
dapat menyimpulkan :
1. semakin besar nilai  dry maka
semakin besar pula nilai penetrasi
2. semakin besar nilai CBR maka
nilai Cone penetrasi semakin besar
pula.
3. Semakin kasar butiran tanah maka
nilai  dry dan nilai CBR akan
semakin besar pula dan hubungan
kedua parameter tersebut
cenderung untuk berbanding lurus
4. Semakin besar nilai CBR maka
nilai angka pori akan semakin kecil
5. Semakin besar nilai Cone penetrasi
maka semakin kecil nilaii angka
pori.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bowles Joseph E., Physicat , And
Geotechnical Propeies Of Soil
1984 Pada Graw-HillI,nc; Ahli
Bahasa Johan Bahasa DicetakO leh
C.V. Taruna Grafika, Penerbit
Erlangga
2. Craig R .F Mekanika tanah,
Penerbit Erlangga, Ciracas,
Jakarta,1987
3. Djatmiko Soedarmo, G.lr. Dan Edy
Purnomo, S.J.lr., Mekanika Tanah1
, Penerbit Kanisius( Anggota
IKAPI) Yogyakarta,1997.
4. Hardiyatmo,Hary Christady,
.Mekanika Tanah 1 , PT Gramedia
Pustaka Utama Jakarta, 1992

Anda mungkin juga menyukai