Agustus 2010
Fauziah Badaron
Dosen Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia, Makassar
Abstrak
Pemadatan suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan salah
satu cara mekanik, dan salah satu pengujian yang dapat juga dilakukan pada tanah,
adalah percobaan penetrasi kerucut (Cone penetrasi)
Hasil pengujian pemadatan diperoleh :Wapti 6,55, dry mak 2,105 gr/cm2 dan pori c
= 0,24, dan wapt2 =7,215, = 2,098 dan c = 0,307, Wop3 = 8,55, =1,906 c = 0,308
dan wopt4 = 9,41, = 1,87 dan c = 0,339
tanah adalah dengan mengukur berat Sistem AASTHO diawali oleh (waktu
sejumlah tanah yang isinya itu) U.S Bureau fo pubtic Roads (BPR)
diketahui.Untuk tanah tak terganggu diakhir tahun 1920-an, telah direvisi
tak tertanggu biasa dipakai cincin yang beberapa kali. Sistem ini
dimasukkan kedalam tanah sampai mengklasifikasikan tanah kedalam
terisi penuh kemudian atas bawah delapan kelompok, A -1 sampai A-8
cincin diratakan. Setelah volume dan dan pada awalnya membutuhkandata
berat cincin diketahui maka berat isi sebagai berikut:
langsung dihitung. 1. Analisa ukuran butir.
Kadar air 2. Batas cair dan plastis dan lp yang
Kadar air di definisikan sebagai dihitung
perbandingan antara berat air dengan 3. Batas Susut.
berat butiran dalam tanah tersebut dan 4. Ekivalensi kelembapan lapangan-
dinyatakan dalam persen kadar lembab maksimum dimana
satu tetes air yang dijatuhkan pada
permukaan yang kecil tidak segera
Berat Jenis diserap oleh permukaan tanah itu.
Berat jenis didefinisikan sebagai 5. Ekivalensi kelembaban sentrifugal-
perbandingan antara berat isi butir sebuah percobaan untuk mengukur
tanah dengan berat isi air kapasitas tanah dalam menahan air.
(Tanah kering direndam dalam air
selama1 2 jam dan diberi gaya
1. Sistem klasifikasi tanah unified senirifugal selama1 jam; kadar air
(unified soil Classifikation yang didapati alah ekivalensi
(USC)system yang paling banyak kelembaban sentrifugal
Analisis Butir Saringan
dipakai (dan secara internasional)
Gradasi atau distribusi partikel-partikel
untuk pekerjaan teknik pondasi berdasarkan ukuran agregat merupakan
seperti untuk bendungan hal yang penting dalam menentukan
Kelompok sebagi berikut : proses pelaksanaan Stabiliias tanah,
karena sifat-sifat tanah tergantung pada
diameter tanah Yang membentuk
massa tanah itu.Tanah yang ukuran
butirnya dibagi rata Antara yang besar
sampai yang terkecil dikatakan
bergradasi baik (weli graded) bila
mana terdapat kekurangan atau
2. American Association of State kelebihan salah satu ukuran Butirnya
Highway and Transportation maka tanah itu bergradasi buruk
(poorly graded) dan bila mana Besar
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35. Agustus 2010
butirnya semua hampir sama maka dengan beban standar ( Standar load )
tanah itu bergradasi seragam (uliformly dan dinyatakan dalam persentase.
graded) Lebih jelas lagi dapat dinyatakan
Analisis saringan dengan persamaan :
Analisis saringan digunakan untuk
menentukan ukuran butir tanah
berbutir kasar. Ukuran butir ditentukan Dalam hal ini :
dengan menyaring sejumlah tanah PT = Beban percobaan ( Test Load )
melalui sekelompok saringan yang PS = Beban Standar ( Standar Load )
dimulai dengan lubang yang besar Harga CBR adalah nilai yang
berada paling atas,makin kecil makin menyatakan kualitas tanah dasar
kebawah dibandingkan dengan bahan standar
Analisis Hydrometer. berupa batu pecah yang mempunyai
Analisis hydrometer dipakai untuk nilai CBR sebesar 100 % dalam
tanah berbutir halus sejenis lanau dan memikul lalu lintas.
lempung Yakni tanah dicampur dengan CBR terdiri dari 3 jenis :
air ( biasanya sebanyak 1000 cc )dan 1. CBR lapangan (CBR Inplace atau
diaduk kemudian dibiarkan berdiri Field CBR)
supaya butir-butir mengendap. 2. CBR lapangan rendaman
Tanah berbutir Kasar (Undisturbed Soaked CBR )
Sistem Klasifikasi tanah Unified 3 CBR Laboratorium/ C BR rencana
mendefinisikan bahwa tanah dikatakan titik( Laboratory CBR/ Design CBR)
berbutir kasar apabila lebih dari 50 % a. CBR lapangan.
tertahan pada saringan No. 200. Digunakan untuk memperoleh nilai
Tanah berbutir kasar adalah CBR asii lapangan sesuai dengan
1. Kerikil apabila lebih dari setengah kondisi tanah dasar saat itu, Umum
fraksi kasar tertahan pada saringan digunakan untuk perencanaan tebal
No.4 perkerasan yang lapisan tanah dasarnya
2. pasir apabila lebih dari setengah sudah tidak akan dipadatkan lagi dan
fraksi kasar adalah berada Memeriksa apakah kepadatan yang
diantaraukuran saringan No.4 dan diperoleh sesuai dengan yang
No. 200. diinginkan.
Tanah berbutir halus CBR Lapangan rendaman
Distribusi ukuran butir untuk tanah Digunakan untuk mendapatkan
berbutir halus atau bagian berbutir beberapa nilai CBR dilapangan pada
halus dari tanah berbutir kasar dapat di keadaan jenuh air dan tanah
tentukan dengan cara sedimentasi yang mengalami pengembangan (swell)
termasuk dalam tanah berbutir halus yang maksimum.H al ini sering
(lolos saringan 200 dari tertahan pada digunakan untuk menentukan daya
pan). Tanah berbutir halus meliputi dukung tanah didaerah yang lapisan
a. Lanau (silt ) merupakan partikel tanah dasarnya sudah tidak akan
yang berukuran 0 ,002 mm 0,075 dipadatkan lagi terletak didaerah yang
rnm. badan jalannya sering terendam air
b. Lempung( Clay) merupakan pada musim penghujan dan kering
partikel butiran yang lebih kecil pada musim kemarau.
dari 0,002 mm partikel ini b. CBR Laboratorium
merupakan sumber dairi tanah yang Tanah dasar (subgrade) pada jalan baru
kohesif dapat berupa tanah tak terganggu,
3. CBR tanah timbunan atau tanah galian yang
CBR didefenisikan perbandingan sudah dipadatkan sampai mencapai
antara beban percobaan ( test Load )
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 11, No.35. Agustus 2010
5. KESIMPULAN
Berdasarkan maksud dan tujuan
penelitian penelitian yang terdapat
pada bab I dan hasil analisis yang
terdapat pada bab lV maka penulis
dapat menyimpulkan :
1. semakin besar nilai dry maka
semakin besar pula nilai penetrasi
2. semakin besar nilai CBR maka
nilai Cone penetrasi semakin besar
pula.
3. Semakin kasar butiran tanah maka
nilai dry dan nilai CBR akan
semakin besar pula dan hubungan
kedua parameter tersebut
cenderung untuk berbanding lurus
4. Semakin besar nilai CBR maka
nilai angka pori akan semakin kecil
5. Semakin besar nilai Cone penetrasi
maka semakin kecil nilaii angka
pori.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bowles Joseph E., Physicat , And
Geotechnical Propeies Of Soil
1984 Pada Graw-HillI,nc; Ahli
Bahasa Johan Bahasa DicetakO leh
C.V. Taruna Grafika, Penerbit
Erlangga
2. Craig R .F Mekanika tanah,
Penerbit Erlangga, Ciracas,
Jakarta,1987
3. Djatmiko Soedarmo, G.lr. Dan Edy
Purnomo, S.J.lr., Mekanika Tanah1
, Penerbit Kanisius( Anggota
IKAPI) Yogyakarta,1997.
4. Hardiyatmo,Hary Christady,
.Mekanika Tanah 1 , PT Gramedia
Pustaka Utama Jakarta, 1992