Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI EFEKTIF

Oleh: Prof. Dr. dr. Anies

Komunikasi efektif Dokter – Pasien merupakan landasan yang penting dalam proses:
• Diagnosis
• Terapi
• Promotif
• Preventif
Komunikasi dokter-pasien yang harus ditinggalkan saat ini:
 Dokter sebagai penentu (aktif)
 Pasien sebagai pihak penerima (pasif)

Menurut Szasz (1956) hubungan dokter – pasien digolongkan dalam 3 bentuk:


• Aktif – Pasif
• Petunjuk – Kerjasama untuk melaksanakan petunjuk
• Peran Bersama
Kemampuan untuk mendengar sangat penting dalam berkomunikasi. Diantaranya:
• Mendengar dengan penuh perhatian
• Memusatkan perhatian
• Posisi duduk
• Berganti peran
• Tunda penilaian
• Menilai
Beberapa hambatan yang dapat menjadi penyumbat komunikasi antara dokter dan pasien:
• Membicarakan masalah pribadi
• Membicarakan kematian
• Membicarakan soal seksual

Membangun komunikasi yang baik antara dokter dan pasien harus memenuhi beberapa
persyaratan diantaranya adalah:

• Merasa nyaman (comfort)


• Penerimaan (acceptance)

• Tanggap (responsiveness)

• Empati (empathy)

OLEH: dr.erly

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA DOKTER DAN PASIEN


Alur komunikasi yang baik antara dokter-pasien :
Pasien-dokter-dokter gigi
Komunikasi dokter-pasien
Komunikasi efektif dokter-pasien penyampaian informasikerja samamengatasi
masalah
Latar belakang dalam terciptanya komunkasi yang baik antara dokter-pasien :
 Kompetensi dokter
 Selama ini terabaikan pendidikan dan praktik kedokteran/kedok.gigi
 Doktertidak punya waktu
 Pasien  “superior-inferior”
 Pasien menerima saja
 Perlu kepercayaan pasien kpd dokter
 Dokter dan pasien komunikasi yg efektif atas dasar saling percaya
 Komunikasi efektif mempengaruhi emosi pasien utk keputusan tindakan selanjutnya
 Komunikasi tidak efektif  mengundang masalah
 Menyatukan sudut pandang pasien-dokterrelasi dok-pasiensejajar&kerjasama
 Keberhasilan komunikasi dr-pasien
 Kenyamanan dan kepuasan kedua pihak dan empati bagi pasien
. Empati dapat dicapai melalui:
- “listening skills”
- “talking skills”

Bagaimana mengkomunikasikan Empati?

 Empati
1. Kemampuan kognitif dokter mengerti kebutuhan pasien
2. Sensitifitas dokter thd perasaan pasien
3. Kemampuan perilaku dokter memperlihatkan empati kpd pasien

 Aplikasi empati (Bylund&Makoul (2002)


1. ECCS(Empathy Communication Coding System)levels:
Level 0: menolak sudut panadang pasien
Level 1: mengenal secara sambil lalu
Level 2: mengenal sudut pandang pasien
Level 3: menghargai pendapat pasien
Level 4: menginformasikan kpd pasien
Level 5: berbagi perasaan&pengalaman dgn pasien
 Ketrampilan empati (bukan basa basi).

1. mendengarkan aktif

2. responsif pd kebutuhan pasien

3. responsif pd kepentingan pasien

4. usaha memberikan pertolongan

Aplikasi komunikasi efektif dokter-pasien

Meliputi:

 Sikap profesional dokter

Penting utk menjalin sambung rasapasien merasa nyaman,aman &percaya

 Pengumpulan informasi

- proses anamnesa

- penyampaian informasi

 Penyampaian informasi

1. materi informasi yg disampaikan

2. Siapa yg diberi informasi

3. Berapa banyak/sejauh mana


4. Kapan menyampaikan informasi

5. Dimana

6. Bagaimana menyampaikan

Kesimpulan

 Komunikasi yg tidak efektif  masalah dalam hubungan dokter pasienmalpraktik


 Komunikasi yg efektif  masalah pasien terselesaikan.

Membangun Komunikasi Efektif Dokter-Pasien.


OLEH: dr.satrio
Landasan yang penting dalam proses komunikasi dokter-pasien :
1. Diagnosis Penyakit (70% dari Anamesa)
2. Terapi Pengobatan
3. Promotif Promosi Kesehatan (Penyuluhan)
4. Preventif Pencegahan Penyakit

Szas (1956)
Menggolongkan hubungan Dokter-Pasien dalam tiga bentuk :
1. Aktif - Pasif
2. Petunjuk – Kerjasama untuk melakukan petunjuk
3. Peran Bersama

Kemampuan Mendengar :
1. Mendengar dengan penuh perhatian
2. Memusatkan perhatian
3. Posisi duduk
4. Berganti peran
5. Tunda penilaian
6. Menilai
7. Miroring : membalas yang di sampaikan pasien
-Refleksi dari isi : “oh seperti itu ya bu, anaknya rewel ya bu?”
-Refleksi dari perasaan : “Rasanya tidak nyaman ya bu?”

Hambatan Komunikasi Dokter-Pasien :


1. Membicarakan masalah pribadi.
2. Membicarakan kematian.
3. Membicarakan soal seksual.

Membangun Komunikasi Efektif Dokter-Pasien :


1. Merasa nyaman (Comfort)
2. Penerimaan (Acceptance)
3. Tanggap (Responsiveness)
4. Empati (Empathy)

OLEH: dr. Sudaryanto


KOMUNIKASI EFEKTIF

Definisi Komunikasi Efektif adalah komunikasi dimana pesan dapat dimengerti oleh penerima maupun
pengirim sebagaimana yang dikatakan oleh pengirim, dan ditindak lanjuti berupa tindakan dari
penerima.

A. Model komunikasi oleh Schmerhorn hunt&Osborn (1994)


1. Source(pasien) : memberikan informasi kepada dokter berupa code, baik visual
maupun informasi.
2. Receiver(penerima) : dokter menerjemahkan kode yang telah diberikan oleh pasien
berupa anamnesa, tindakan lebih lanjut maupun pengobatan.

B. Hambatan Komunikasi Efektif


1. Physical ditraction, contoh; pengalaman, umur, jenis kelamin
2. Semantic problem, contoh: salah pemaknaan arti dari Bahasa
3. Cultural difference, contoh : budaya orang timur dan jawa ketika melakukan proses
anamnesa

C. Jenis pendekatan komunikasi Efektif


1. Disesase Distraction, adalah komunikasi dimana mementingkan pada tanda tanda
atau gejala yang diberikan pasien (Doctor Communication)
2. Illness communication, adalah komunikasi dokter dimana berdasarkan apa yang
dirasakan oleh pasien (patient communication)

D. Sesi komunikasi Dokter Pasien


1. Sesi pengumpulan informasi, model van dalen(2005)
 Mengenali alasan kedatangan pasien
a) Dokter memancing pasien dengan pertanyaan terbuka
b) Pasien menceritakan masalahnya dari sudut pandangnya
c) Pasien diposisikan sebagai orang yang tau segalanya
d) Apa yang disampaikan pasien belum tentu keluhan utama medis
e) Dokter berperan sebagai pendengar aktif
 Penggalian riwayat penyakit.
a) Dokter membuka pertanyaan melalui pertanyaan terbuka
b) Riwayat penyakit sekarang
c) Riwayat penyakit dahulu
d) Riwayat penyakit keluarga

2. Sesi Penyampaian Informas


 WHAT = Materi Informasi apa yang disampaikan
 WHO = Siapa yang diberi informasi
 WHICH = Berapa banyak atau sejauh mana
 WHEN = Kapan menyampaikan informasi
 WHERE = Di mana menyampaikannya
 HOW = Bagaimana menyampaikannya

E. Yang penting dalam menutup suatu Anamnesa


1. Memberikan kesimpulan dokter atas keseluruhan sesi wawancara anamnesis
2. Memberikan saran saran kecil kepada pasien bersifat sementara
3. Memebrikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apakah ada hal hal yag
belum jelas
4. Konfirmasi dukungan, artinya dokter mempersilahkan pasien untuk datang di
kemudian hari untuk mencari bantuan

F. Factor pengambat Komunikasi Dokter Pasien


1. Dokter bersifat otoriter, artinya malas untuk bersosialisasi dengan pasien
2. Pengunaan istilah istilah yang tidak dipahami oleh pasien
3. Pseudo-komuikasi, dokter tetap menjelaskan walaupun pasien tidak paham#
4. Dokter merendahkan pasien.

Anda mungkin juga menyukai