Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada sebuah kendaraan terdapat beberapa sistem yang sangat berpengaruh

bagi keselamatan pengendara, penumpang, orang lain dan kendaraan itu

sendiri. Dan salah satu sistem tersebut adalah sistem rem, dan sistem rem ini

berfungsi untuk mengurangi sampai memberhentikan laju putaran roda

kendaraan. Dari beberapa sumber yang pernah saya baca, rem udara adalah

awal mula dari bentuk aplikasi rem otomatis dimana sebagai kontrol

mekanisme kerja pada rem tersebut adalah pengaturan pada katup-katup yang

dioperasikan untuk mengatur aliran udara bertekanan yang dibutuhkan dalam

sistem pengereman. Rem angin adalah sistem rem yang pengoperasiannya

menggunakan udara yang bertekanan dimana rem ini memanfaatkan energi

udara bertekanan untuk menjalankan sistem pengereman. Awalnya sistem

rem ini dikembangkan dan digunakan pada kereta api, untuk menggantikan

sistem rem mekanik secara individu, yang artinya satu tuas hanya untuk

mengerem satu roda. Dengan diciptakannya sistem rem udara ini kita hanya

perlu menekan satu tombol atau pedal untuk membuka katup-katup agar

udara bertekanan mengalir pada sistem rem ini sehingga brakechamber

mengaktifkan brakehouse, sampai terjadi proses pengereman. Intinya dengan

menggunakan energi sekecil mungkin kita dapat melakukan pengereman

untuk daya besar dengan bantuan udara bertekanan.


2

Untuk memproduksi komponen air brake system, bisa menggunakan mesin

konvensional. Dari sekian banyak mesin konvensional yang digunakan, mesin

bubut tetap memegang peranan penting dalam suatu proses produksi. Dalam

penggunaannya mesin bubut dapat memproduksi produk berlubang, salah

satunya operasi boring yang menggunakan pahat bubut dalam. Pada operasi

boring, dapat dibuat lubang yang besar diameternya sesuai dengan yang kita

inginkan asal masih dalam kapasitas mesin bubut yang digunakan.

Dilihat dari hal tersebut, maka penulis akan meneliti tentang

prosespembuatan flens dengan menggunakan mesin bubut.

flens adalah bagian dari Air Brake System, dimana flens merupakan

penghubung antara tabung berisi udara tiap-tiap gerbong. Pada dasarnya,

sistem rem di Kereta Api (KA) cukup sederhana. Untuk membuka rem

hingga sepatu rem tidak menekan roda, maka dalam pipa saluran angin

sepanjang KA di isi tekanan udara, tekanan ini mengisi tabung reservoir di

tiap-tiap gerbong melalui tabung yang disebut trifle valve. Melalui sebuah

kompresor, katup ini akan terus mengisi reservoir untuk menjaga tekanan

udara di setiap pipa saluran. Begitu tekanan di dalam pipa ini dikurangi, maka

katup akan membuat udara di dalam reservoir menekan silinder rem. Semakin

mendadak pengurangan tekanan yang ada di dalam saluran, maka penekanan

silinder rem akan semakin kuat.


3

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan dengan tema yaitu

“Pembuatan Flens (Air Brake System) Menggunakan Mesin Bubut” ini

adalah :

Mendapatkan penyebab perbedaan waktu antara teori dan praktek di

lapangan.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

ini adalah :

1. Mengetahui dan memahami kebutuhan pekerjaan di tempat praktik.

2. Menyesuaikan dan menyiapkan diri dalam menghadapi lingkungan kerja

setelah menyelesaikan studi.

3. Melihat secara langsung penggunaan atau peranan teknologi terapan di

tempat praktik.

4. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama kerja praktik dalam bentuk

laporan Praktik Kerja Lapangan.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

yang penulis laksanakan terhitung pada tanggal 02 Maret 2015 – 29 Mei 2015

di PT. PINDAD (PERSERO) Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) yang

bertempat di jalan Terusan Gatot Subroto.


4

1.5 Jadwal Kegiatan dan Alokasi Waktu Per-Hari

Pada saat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis

tidak datang setiap hari ke perusahaan melainkan hanya setiap hari rabu dan

kamis atau hari lain yang penulis anggap memungkinkan untuk melaksanakan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dikarenakan ada beberapa hal yang menjadi

kendala sehingga penulis hanya dapat melaksankan PKL dua atau tiga hari

dalam satu minggu.

Dalam satu hari, penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

selama 5 – 6 jam. Mulai dari pukul 09.00 – 14.00 WIB. Atau 09.00 – 15.00

WIB. Tergantung kebutuhan yang penulis inginkan.

Anda mungkin juga menyukai