Pengertian racun sendiri ialah suatu zat yang apabila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah
tertentu dapat menimbulkan reaksi tubuh yang tidak diingikan bahkan kematian. Reaksi
kimia yang terjadi dapat merusak jaringan tubuh ataupun mengganggu fungsi tubuh. Hal
tersebut berbeda dengan penggunaan obat dikarenakan reaksi penggunaan obat umumnya
sudah diketahui dan diinginkan, namun adakalanya juga reaksi obat menimbulkan hal yang
tidak diinginkan seperti gatal, sesak nafas, lemas, mual, dsj.
Beberapa contoh zat racun antara lain : insektisida (pembasmi serangga), sianida (sering
ditemui pada singkong beracun), logam berat (timah hitam pada asap kendaraan bermotor),
bisa binatang (bisa ular, kalajengking, dsj) ataupun bahan kimia yang bersifat korosif (dapat
menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh dalam jika masuk ke dalam tubuh).
Racun yang terserap ada kalanya dapat merusak kulit. Racun yang masuk dari kulit
secara perlahan terserap aliran darah.
oUmumnya zat kimia pertanian seperti insektisida, pestisida maupun zat kimia
yang bersifat korosif.
o Tanaman.
o Tersentuh binatang yang mengandung racun pada kulitnya ataupun bagian
tubuhnya yang lain (umumnya pada binatang yang hidup di air).
4. Keracunan melalui suntikan ataupun gigitan.
Zat racun menembus kulit langsung ke dalam tubuh melalui sistem peredaran darah.
o Demam.
o Mual dan muntah.
o Pingsan.
o Lemah.
o Nadi cepat dan lemah.
o Kejang.
o Gangguan pernafasan.
ChyntiaBlog
blog_ku
Annyeong haseyo
terima kasih udah berkenan mengunjungi blog saya
semoga bermanfaat dan menghibur :)
Keracunan merupakan keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat atau
makanan ke dalam tubuh melalui berbagai cara yang berbahaya bagi tubuh. Ada tindakan-
tindakan pokok yang penting saat memberikan pertolongan pada korban keracunan.
Pertolongan pada korban yang keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dilakukan
dengan sangat hati-hati dan tidak boleh terburu-buru. Pertolongan yang salah atau yang secara
berlebihan justru mendatangkan bahaya baru bagi korban.
Sedapat mungkin mencari tahu atau mencari racun penyebabnya, misalnya dari botol
bekas atau sisa zat atau makanan yang masih ada disekitar korban. Tindakan pertolongan akan
sangat ditentukan dari jenis racunnya.
Tindakan pertama adalah bersihkan saluran napas korban dari kotoran, lendir, atau
muntahan. Dalam hal keracunan, penolong jangan memberikan pernapasan buatan dengan
cara mulut ke mulut karena bahaya terkontaminasi dari korban ke penolong. Apabila
pernapasan buatan diperlukan, maka berikan cara lainnya. Apabila racun tidak dapat dikenali
atau tidak diketahui maka untuk sementara berikan norit atau larutan arang batok kelapa yang
dicampur dengan air. Selain itu dapat juga berikan putih telur, susu, dan air sebanyak-
banyaknya untuk mengencerkan racun yang masuk dalam tubuh.
Racun dapat masuk dalam tubuh dengan berbagai cara seperti berikut :
1. Racun masuk melalui mulut
Umumnya racun masuk ke dalam tubuh melalui mulut yang dengan sendirinya dapat
merangsang terjadinya muntah, hal tersebut baik bagi korban. Namun, jika tidak disertai
muntah, korban dirangsang untuk memuntahkan racunnya atau dibantu dengan cara menekan
tenggorokannya dengan jari melalui mulut.Pada anak-anak, merangsang muntah dapat
dilakukan dengan memberinya minum air atau susu sebanyak mungkin, biasanya muntah akan
terjadi dengan sendirinya.
* Muntah tidak boleh dirangsang : beberapa catatan yang tidak boleh merangsang
muntah adalah keracunan yang disebabkan oleh bensin, minyak tanah, asam dan basa keras,
serta apabila penderita dalam keadaan tidak sadar. Memuntahkan zat tersebut malah akan
merugikan atau merusak saluran cerna korban.
* Pembilasan lambung : pembilasan lambung perlu dilakukan apabila racun masuk
melalui mulut kurang dari 3 jam. Pembilasan lambung dapat dilakukan setelah lewat dari 3 jam,
apabila penderita sudah diberi minum susu dalam jumlah banyak terlebih dahulu. Pembilasan
lambung tidak boleh dikerjakan apabila racun yang termakan bersifat korosif, misalnya asam
atau basa keras atau berupa bensin dan sejenisnya.
* Cara yang dilakukan dalam penatalaksanaan keracunan melalui mulut : penderita diberi
minum air garam (satu sendok makan garam dapur dalam satu liter air) atau satu sendok makan
bubuk norit (arang) dalam satu liter air. Kemudian cairan tersebut dimuntahkan. Apabila
penderita tidak sadar, jangan melakukan prosedur memuntahkan sendiri isi lambungnya. Dalam
hal ini korban cepat dibawa ke rumah sakit.
2. Racun yang masuk melalui saluran napas
Jauhkan penderita dari tempat kecelakaan yang merupakan sumber masuknya racun
melalui hidung. Bawa korban ke tempat yang udaranya lebih segar. Bila perlu berikan
pernapasan buatan.
3. Racun masuk melalui kulit
Kulit yang terkena racun disiram dengan air mengalir. Sedapat mungkin, pakaiannya
sudah dilepas terlebih dahulu. Demikian pula pakaian yang dipakainya disiram dengan air
mengalir atau dilepas. Apabila sudah terjadi syok atau pingsan, penderita segera dibawa ke
rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
4. Racun masuk melalui suntikan
Segera pasang penekan (torniket) di atas dari tempat suntikan untuk menghambat racun
menjalar lebih jauh di dalam tubuh, atau dapat pula dengan menyedotnya dari tempat suntikan
dengan mempergunakan alat penyedot.
5. Reaksi alergi berat : anafilaksis
Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi yang bersifat akut, menyeluruh dan biasanya berat.
Anafilaksis terjadi pada seseorang yang sebelumnya telah mengalami perangsangan (sensitisasi)
akibat pemaparan terhadap suatu zat penyebab alergi. Anafilaksis tidak terjadi pada kontak
pertama dengan alergen, tapi pada pemaparan kedua atau pemaparan berikutnya baru terjadi
reaksi alergi. Reaksi anafilaksis ini terjadinya mendadak, berat dan sistemik (melibatkan seluruh
sistem tubuh).
Anafilaksis bisa terjadi sebagai respon terhadap zat asing/ alergen. Beberapa jenis obat-
obatan misalnya morfin, pada pemaparan pertama bisa menyebabkan reaksi anafilaktoid
(reaksi yang menyerupai anafilaksis, namun masih lebih ringan). Hal ini biasanay merupakan
reaksi idiosinkratik atau reaksi keracunan dan bukan merupakan mekanisme sistem kekebalan
seperti yang terjadi pada anafilaksis sesungguhnya. Paling sering terjadi pada gigitan atau
sengatan serangga, alergi makanan dan alergi obat. Jarang terjadi pada alergen yang berupa
serbuk sari bunga.
Gejala yang muncul merupakan respon sistem kekebalan tubuh yang melepaskan
antibodi dan diikuti jaringan melepaskan histamin dan zat lainnya. Hal ini menyebabkan
terjadinya reaksi penyempitan saluran udara, sehingga terdengar bunyi mengi (bengek)saat
bernapas, gangguan pernapasan dan timbul gejala-gejala saluran pencernaan berupa nyeri
perut, kram perut, muntah dan diare.
Tindakan pertolongan :
* Anafilaksis merupakan keadaan darurat yang memerlukan pertolongan segera.
* Bila perlu, segera lakukan pernapasan buatan atau resusitasi kardiopulmonal, intubasi
endotrakeal atau trakeostomi/krikotirotomi.
* Epinefrin diberikan dalam bentuk suntikan atau obat hirup, untuk membuka saluran
pernapasan dan meningkatkan tekanan darah.
* Untuk mengatasi syok, diberikan cairan melalui infus dan obat-obatan untuk
menyokong fungsi jantung dan peredaran darah berfungsi baik.
* Antihistamin misalnya Diphenhydramine dan kortikosteroid misalnya prednison
diberikan untuk meringankan gejala lainnya.
Pencegahannya : jika sudah diketahui, hindari alergen penyebab reaksi alergi. Untuk
mencegah anafilaksis akibat alergi obat, kadang sebelum obat penyebab alergi diberikan,
terlebih dahulu berikan kortikosteroid, antihistamin atau efinefrin.
6. Keracunan makanan
* Keracunan botulinum
Kuman Clostridium botulinum adalah kuman yang hidup dengan kondisi kedap udara
(anaerobic), yaitu ditempat-tempat yang tidak ada udaranya. Kuman ini mampu melindungi
dirinya dari suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora, karena cara hidup yang
demikian itu, memungkinkan kuman ini banyak dijumpai pada makanan dalam kaleng yang
diolah secara kurang sempurna.
Gejalanya muncul secara mendadak antara 18-36 jamm setelah mengkonsumsi makanan
tercemar kuman ini. Gejalanya berupa badan lemas yang kemudian diikuti dengan penglihatan
yang kabur dan ganda. Kelumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf otak
lainnya, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.
Korban harus dirawat di rumah sakit dengan penyuntikkan serumantitoksin yang khas
untuk botulinum. Sebelum disantap, makanan kaleng dibuka dan kemudian direbus bersama
kalengnya di dalam air sampai mendidih untuk beberapa menit.
* Keracunan jamur
Jamur Amanita spp paling sering mengandung racun, gejalanya dapat muncul beberapa
menit sampai 2 jam sesudah makan jamur yang beracun tersebut. Gejalanya berupa sakit perut
yang hebat, muntah, mencret, rasa haus, banyak berkeringat, kekacauan mental dan pingsan.
Tindakan pertolongan : apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang agar
muntah. Kemudian lambungnya dibilas dengan larutan encer Kalium Permanganat ( 1 gram
Kalium Permanganat dalam 2 liter air) atau dengan meminum putih telur dicampur susu. Bila
ada gangguan napas, berikan pernapasan buatan, setelah itu bawa penderita ke rumah sakit.
* Keracunan jengkol
Keracunan jengkol dapat terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol yang berlebih
dalam saluran kencing. Gejalanya berupa nyeri pinggang yang disertai dengan sakit perut, nyeri
sewaktu kencing dan kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih nampak keluar bersama
air kencing. Kadang juga disertai darah akibat gesekan kristal asam jengkol saat keluar dan
melukai saluran kemih. Bau khas jengkol pada napas, mulut dan air kencing. Keracunan yang
berat dapat mengakibatkan berkurangnya air kencing atau tidak dapat kencing sama sekali.
Tindakan pertolongan : pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda
sebanyak-banyaknya. Obat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi
sakitnya. Pada keracunan yang berat, penderita harus dirawat di rumah sakit.
* Keracunan singkong
Racun yang terdapat dalam singkong merupakan unsur senyawa sianida. Gejalanya
muntah, mencret, sakit kepala, pusing, sesak napas, badan lemah, mata melotot, mulut
berbusa, pingsan, kejang-kejang.
Tindakan pertolongan :
- berikan uap amyl nitrit/amonia di depan hidungnya setiap 2-3 menit sekali selama 15-30
detik.
- berikan pernapasan buatan.
- usahakan agar penderita memuntahkan singkong yang telah dimakan.
- berikan larutan natrium thiosulfat2-3 gram dalam segelas air untuk diminum.
- selimuti korban dan bawa ke dokter atau rumah sakit, selama dalam perjalanan usaha
pertolongan harus dilanjutkan atau diulangi.
7. Keracunan zat kimia dan obat
Beberapa zat kimia yang sering digunakan misalnya : DDT, pembunuh/pembasmi
serangga, obat merah (yodium tinctur), racun tikus, zat pembasmi hama, zat penutih, deterjen,
alkohol, spiritus, minyak tanah, bensin, solar, gas, korek api, zat kecantikan seperti untuk kuku
atau muka. Keracunan utamanya sering terjadi karena salah dalam penggunaan, tidak sesuai
untuk siapa yang cocok zat tersebut digunakan, dan dosis yang berlebihan.
Tindakan pertolongan :
- bawalah korban ke dokter dengan membawa botol atau tempat zat itu disimpan
sehingga cepat diberikan penawarnya.
- jika ada dugaan penderita keracunan, maka upayakan penderita memuntahkan apa
yang telah dimakannya dengan cara memasukkan jari ke dalam mulut/keronkongannya atau
berikan minum air sabun/air garam, biarkan penderita muntah sampai muntahannya jernih.
Untuk merangsang muntah diberikan susu, air yang dicampur terigu atau telur mentah yang
telah dikocok, atau berikan satu sendok makan bubuk arang.
- Tetapi jika penderita diduga menelan korosif seperti minyak tanah, penderita dilarang
muntah atau jangan dirangsang muntahnya.
Untuk hal ini lakukan pertolongan dengan memberikan penawar racun, penawar racun
yang sering digunakan :
- Arang kayu 2 bagian atau roti yang dipanggang sampai hangus. Garam Inggris 1 bagian,
asam tannin/teh pekat 1 bagian, dan diaduk sampai merata. Lalu ambil satu sendok teh penuh
campuran tersebut dan dituangkan ke dalam 1 gelas air, lalu diminum.
- Cara lainnya adalah suruh penderita muntah.
- Bila anak-anak, baringkan anak pada lutut dengan kepala dibawah dan letakkan jari di
belakang kerongkongannya supaya dia muntah.
- Untuk anak yang lebih besar, bisa diberikan satu atau dua gelas susu atau putih telur,
atau garam satu sendok teh ditambahkan dengan air yang bila diminum akan menambah
kecendrunggan untuk muntah.
1 komentar:
1.
lengkap juga nih informasinya, mantab banget, salam kenal aja ya permainan bola
voli
BalasHapus
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Chyntia
ChyntiaBlog
Medan, Indonesia
mari saling berbagi informasi yang berguna.. selamat membaca :)
Lihat profil lengkapku
Total Pengunjung
Pengikut
Arsip Blog
► 2016 (1)
o ► Juni (1)
► 2015 (3)
o ► Oktober (1)
o ► April (2)
► 2014 (2)
o ► Desember (2)
► 2013 (19)
o ► September (1)
o ► Agustus (1)
o ► Juni (4)
o ► Mei (3)
o ► April (5)
o ► Maret (4)
o ► Februari (1)
▼ 2012 (77)
o ► Desember (1)
o ► November (5)
o ► September (2)
o ► Agustus (1)
o ▼ Juli (39)
berbuka :)
Aku, Karirku, dan Tumor di Rahimku
menu bukaan pada puasa ke 6
menu berbuka puasa
cinta itu adil
keponakan2_ku mandi bola :)
THT _ Sinusitis Akut
Menjaga Hati _ Yovie and The Nuno
Demam, Pingsan dan Shock
Meningitis
My Birthday :)
Obat dan Peralatan P3K
Pelatihan Klinik
Pertolongan Pertama Pada Perdarahan
Closer (OST Brain) - Kim Yeon Woo
I Love You To Death (Jukeul Mankeum Saranghae_ Kim...
menu lunch hari ini :)
Rainbow Cake Kukus Bertabur Coklat
Pemeriksaan Klinik Neurologi Dalam Praktek
Masa Orientasi Siswa (MOS)
Talasemia pada Anak
Demam Tifoid pada Anak
Kejang Demam pada Anak
belajar mengenal drum :)
Cinta Sejati
Karsinoma Payudara
makan-makan :)
Bronchitis Obstruktif
Radiologi Abdomen dan Urogenital
Bronchitis Kronik
Asma Bronchial
Bihun Goreng Pedas Brokoli
Gagal ginjal
menunggu
Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin
Fungsi-fungsi organ vital tubuh manusia
Kasus : Goldenhar syndrom (Oculo-Auriculo-Vertebra...
Pertolongan Pertama pada Pasien Keracunan
Modul Mata _ Glaukoma Akut
o ► Juni (11)
o ► Mei (11)
o ► April (3)
o ► Februari (1)
o ► Januari (3)
► 2011 (22)
o ► September (2)
o ► Juli (3)
o ► Juni (8)
o ► Januari (9)
sss