Ikan gurami (Osphronemus gouramy) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dipilih untuk dipelihara. Keunggulan ikan gurami adalah dapat berkembangbiak secara alami dan dapat hidup di air tergenang, kekurangan ikan gurami adalah pertumbuhannya lambat dengan rata-rata panen ukuran konsumsi dilakukan 6-12 bulan sekali. Habitat asli gurami yaitu terdapat pada rawa dataran rendah yang berair dalam. Ikan ini bersifat sangat peka terhadap suhu rendah dan memiliki organ pernapasan tambahan sehingga dapat mengambil oksigen dari luar air [1]. Pembenihan ikan gurame (O. gouramy) memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan benih, terutama dalam proses penetasan telur. Permasalahan yang dihadapi dalam penetasan ikan gurame yaitu daya tetas telur yang masih rendah dan tingkat kelulushidupan yang masih rendah. Pada fase itu kondisinya masih rentan terhadap perubahan lingkungan. Embrio dan larva merupakan fase pertumbuhan ikan yang paling sensitif terhadap kondisi lingkungan terutama suhu. Suhu adalah hal yang perlu diperhatikan dalam penetasan telur ikan gurame, oleh karena itu perlu dilakukan manipulasi suhu dalam wadah penetasan agar suhu lebih konstan. Dalam menetaskan telur perlu adanya pengecekan kualitas air karena akan mempengaruhi daya tetas telur. Suhu setiap perlakuan diatur dan dikontrol setiap hari, sehingga suhu tetap konstan dari penetasan telur sampai pemeliharaan benih [2]. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan Bangkit (2018) suhu yang di perlukan pada pedederan ikan gurame adalah pada suhu yang konstan yaitu 300 celcius [3]. Untuk mendapatkan nilai suhu yang konstan perlulah pengecekan setiap waktu.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kontrol yang sangat cepat saat ini, maka begitu cepat pula perkembangan alat-alat semikonduktor yang digunakan untuk sistem keamanan [4]. Berbagai macam penemuan diciptakan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Salah satunya adalah konsep Internet of Things atau yang dsingkat IoT [5]. IoT merupakan suatu konsep yang dalam penerapannya berupaya untuk mengintegrasikan dan menghubungkan semua perangkat elektronik menggunakan jaringan internet. Berbagai macam sistem sudah dikembangkan antara lain smart house, smart building, dan bahkan ada sistem yang cakupannya lebih luas dan kompleks seperti misalnya smart city [6].
Arduino memanfaatkan mikroprosesor ATMega yang memungkinkan untuk
mengendalikan berbagai macam sensor, seperti misalnya sensor suhu, sensor deteksi kebisingan suara, sensor api, sensor gerak, dan yang lainnya. Untuk implementasinya bisa diterapkan misalnya untuk memantau kondisi suatu ruangan serta memungkinkan untuk ‘merasakan’ kondisi di ruangan tersebut, meskipun dipantau dari jarak jauh.
Berdasarkan kajian penelitian dan analisis permasalahan tersebut, maka
dipandang perlu dikembanglannya sebuah perangkat berbasis IoT untuk memonitoring Suhu, kelembaban aquarium pendederan ikan Gurame.
Sistem ini digunakan untuk mengetahui fluktuasi suhupada kolam pedederan
tersebut. Dalam hal ini berarti sistem akan memonitoring nilai fluktuatif pada kolam tersebut dan melaporkannya kepada petani ikan gurame secara realtime, sehingga memudahkan petani ikan dalam monitoring suhu aquarium pedederan ikan gurame dari jarak jauh .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah di penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem monitoring suhu aquarium pendederan ikan gurame yang nantinya aplikasi berbasis Android terhubung dengan Mikrokontroler Arduino untuk mengirimkan informasi suhu terbaru ataupun terekam dan juga peringatan dini jika suhu dalam aquarium mengalami kenaikan atau penurunan yang drastis. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dan kriteria produk yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mikrokontroller yang digunakan adalah arduino NodeMcu. b. Alat dapat terkendali secara otomatis dan juga dapat dikendalikan menggunakan Smartphone Android. c. Alat ini hanya diterapkan pada Aquarium Pendederan ikan gureme saja. d. Pada alat ini menggunakan sensor suhu DS18b20 Waterproof. e. Bahasa pemrograman yang digunakan Mikrokontroler Arduino adalah bahasa pemrograman C dengan software Arduino IDE. f. Menggunakan webserver thingspeak.com. g. Alat ini hanya menggunakan adaptor sebagai sumber listrik.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan IoT pada sistem monitoring aquarium dengan menggunakan sistem monitoring suhu ruangan berbasis arduino dan android.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian perancangan dan pembuatan kontrol monitoring suhu dalam aquarium pendederan ikan gurame berbasis Arduino dan Android ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik antara lain: a. Menjadi inovasi baru dalam membantu pengguna yaitu petani ikan gurame, dalam melakukan pembudidayaan. b. Dapat mengetahui suhu dalam aquarium pedederan ikan gurame. c. Monitoring suhu didalam aquariuam pendederan ikan gurame agar mendapatkan panen bibit berkualitas. d. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi ilmu yang telah diperoleh di STMIK WIDYA UTAMA. e. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya.