Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK

DAN KEPENDIDIKAN”

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia


Pendidikan

Dosen Pengampu : DR. ALIMAN.

Disusun :

JUARMAN

A2K0108048

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PASCASARCANA FKIP

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kami semua sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Manajemen ini dengan lancar dan tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang selama ini telah


membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini, tanpa bantuan dan saran
dari mereka, makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.

Tak lupa pula kami mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Kami telah berusaha dan melakukan yang terbaik,
akan tetapi kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna. Masukan dan saran
masih kami tunggu untuk bahan perbaikan kedepannya.

Semoga makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi teman-teman agar lebih mengerti dan memahami apa itu
Manajemen Tenaga Kependidikan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang……………………………………….
…………………………..................1
II. Rumusan Masalah………………………………………….
…….....................................2
BAB II PEMBAHASAN
I. Pengertian dan Jenis – jenis Tenaga Kependidikan……………………….
……………3
II. Pengadaan Tenaga
Kependidikan…………………………………………….................5
III. Pengangkatan dan Penempatan Tenaga
Kependidikan………………………………..7
IV. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga
Kependidikan………………………………..9
V. Pemberhentian Tenaga
Kependidikan……………………………………….................11
BAB III PENUTUP
I. Kesimpulan……………………………………………………………………………
…….14
II. Saran…………………………………………………………………………………
……...14
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pendidikan di Indonesia dengan berbagai lembaga yang
menyertainya ibarat membicarakan gelombang air laut yang tiada hentinya.
Pengibaratan ini tidaklah berlebihan karena banyak hal yang bisa ditinjau di
dalamnya serta banyak pula persoalan yang membutuhkan upaya-upaya
untuk memecahkan permasalahan pendidikan tersebut.
Salah satu aspek yang terdapat dalam sistem pendidikan adalah
tenaga pendidik dan kependidikan. Tenaga pendidik dan kependidikan dalam
proses pendidikan memegang peranan strategis terutama dalam upaya
membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai - nilai
yang diinginkan.
Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik terhadap
masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang ada saat ini
sudah sedemikian canggihnya. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-
dimensi proses pendidikan dan pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik
yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa
seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya.
Begitu pun dengan tenaga kependidikan, mereka bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Saat ini terjadinya perkembangan teknologi ke arah revolusi industri
4.0. dimana segala aspek kehidupan sudah mengharuskan memanfaatkan
teknologi. Begitu juga dalam pendidikan, semua yang terlibat dalam dunia
pendidikan seperti sekolah sudah harus bisa memanfaatkan teknologi yang
dapat membantu kelancaran proses pendidikan.
Kenyataan pada saat ini masih terdapat banyak guru yang GAPTEK
(Gagap Teknologi). Sehingga dalam proses pembelajaran guru – guru masih
selalu menggunakan cara tradisional yaitu hanya mencatat di papan tulis atau
tidak hanya mendikte buku dan dikasih ke anak untuk mencatat.
Sehubungan dengan tuntutan ke arah profesionalisme tenaga pendidik
dan kependidikan, maka sekarang ini sedang digalakkan program
peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang
telah menjadi komitmen nasional. Di samping itu, untuk mengatasi
permasalahan tersebut diperlukan suatu manajemen tenaga kependidikan
yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sistem pendidikan yang lebih
maju.
Untuk perkembangan zaman sekarang cara seperti itu sudah tidak
optimal untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan dalam kurikulum 2013 saat ini. Oleh sebab itu, dalam makalah ini
dibahas bagaimana cara meningkatkan kemampuan tenaga pendidik yaitu
guru dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan optimal.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana inovasi dalam manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
dalam meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan tugas dan
fugnsinya?

C. TUJUAN PENULISAN
Sebagai tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

D. MANFAAT PENULISAN
1. Sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca tentang inovasi dalam
manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidiakan.
2. Sebagai solusi untuk para guru atau kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis – jenis Tenaga Kependidikan


1. Pengertian Tenaga Kependidikan
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga
Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (Tim Dosen
Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2009:230)
Menurut Hadari Nawawi, 2000; Kinggundu, 1989 pengertian Manajemen
Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebangun dengan pengertian
manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia (SDM) adalah
manusia yang memiliki potensi, bekerja, menjadi asset dan modal non
material di suatu organisasi. (Hartani, 2011:93)
Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan adalah aktivitas yang
harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk
ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses
perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian
kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan
pemberhentian. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, 2009:231)
Manajemen tenaga kependidikan adalah kegiatan mengelola personal
pendidikan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai tugas dan fungsinya
agar berjalan dengan dengan efektif. (Rugaiyah dan Atiek, 2011:79)
Manajemen tenaga kependidikan didefinisikan pula sebagai kegiatan
menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan. yang
dimaksud tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang pelaksanaan
pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instructor, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Adapun guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
(Rugaiyah dan Atiek, 2011:79)

2. Jenis – jenis Tenaga Kependidikan


Tenaga Kependidikan terdiri atas tenaga fungsional kependidikan seperti
penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan dan
pustakawan; tenaga teknis kependidikan seperti laboran dan teknisi
sumber belajar; tenaga pengelola satuan pendidikan seperti kepala
sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar
sekolah; tenaga administratif yaitu staff ketatausahaan pendidikan.
(Hartani, 2011:96)

Menurut Undang – Undang RI No.14 Tahun 2005 ada dua kategori


pendidik, yakni guru dan dosen. Yang dimaksud guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Sedangkan yang disebut dosen adalah pendidik
professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tekhnologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat (Pasal 1 point 2) yang dikenal sebagai Tri Dharma Perguruan
Tinggi. (Hartani, 2011:94)

B. Tugas Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal


39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen)
didasarkan pada Undang-Undang No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010


Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 171 Pendidik
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. guru sebagai pendidik profesional mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah

b. dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan mentransformasikan,


mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
pada jenjang pendidikan tinggi

c. konselor sebagai pendidik professional memberikan pelayanan konseling


kepada peserta didik di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi

d. pamong belajar sebagai pendidik professional mendidik, membimbing,


mengajar, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, dan
mengembangkan model program pembelajaran, alat pembelajaran, dan
pengelolaan pembelajaran pada jalur pendidikan nonformal

e. widyaiswara sebagai pendidik professional mendidik, mengajar, dan


melatih peserta didik pada program pendidikan dan pelatihan prajabatan
dan/atau dalam jabatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah

f. tutor sebagai pendidik professional memberikan bantuan belajar kepada


peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh dan/atau
pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan jalur formal dan
nonformal

g. instruktur sebagai pendidik professional memberikan pelatihan teknis


kepada peserta didik pada kursus dan/atau pelatihan

h. fasilitator sebagai pendidik professional melatih dan menilai pada


lembaga pendidikan dan pelatihan
i. pamong pendidikan anak usia dini sebagai pendidik profesional mengasuh,
membimbing, melatih, menilai perkembangan anak usia dini pada
kelompok bermain, penitipan anak dan bentuk lain yang sejenis pada
jalur pendidikan nonformal

j. guru pembimbing khusus sebagai pendidik profesional membimbing,


mengajar, menilai, dan mengevaluasi peserta didik berkelainan pada
satuan pendidikan umum, satuan pendidikan kejuruan, dan/atau satuan
pendidikan keagamaan

k. nara sumber teknis sebagai pendidik profesional melatih keterampilan


tertentu bagi peserta didik pada pendidikan kesetaraan.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal


39 ayat 1, tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010


Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 173 Tenaga
kependidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. pengelola satuan pendidikan mengelola satuan pendidikan pada


pendidikan formal atau nonformal

b. penilik melakukan pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan


pendidikan nonformal

c. pengawas melakukan pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan


pendidikan formal anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah

d. peneliti melakukan penelitian di bidang pendidikan pada satuan


pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikanmenengah, dan
pendidikan tinggi, serta pendidikan nonformal
e. pengembang atau perekayasa melakukan pengembangan atau
perekayasaan di bidang pendidikan pada satuan pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, serta
pendidikan nonformal

f. tenaga perpustakaan melaksanakan pengelolaan perpustakaan pada


satuan pendidikan

g. tenaga laboratorium membantu pendidik mengelola kegiatan praktikum di


laboratorium satuan pendidikan

h. teknisi sumber belajar mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana


dan prasarana pembelajaran pada satuan pendidikan

i. tenaga administrasi menyelenggarakan pelayanan administratif pada


satuan pendidikan

j. psikolog memberikan pelayanan bantuan psikologis-pedagogis kepada


peserta didik dan pendidik pada pendidikan khusus dan pendidikan anak
usia dini

k. pekerja sosial pendidikan memberikan layanan bantuan sosiologis-


pedagogis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan khusus atau
pendidikan layanan khusus

l. terapis memberikan pelayanan bantuan fisiologis-kinesiologis kepada


peserta didik pada pendidikan khusus

m. tenaga kebersihan dan keamanan memberikan pelayanan kebersihan


lingkungan

C. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan.


Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang
harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan masuk ke dalam
organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti.

1. Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan

Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan secara umum


adalah:

a. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja


yang cakap, dapat dipercaya, dan memiliki motivasi tinggi

b. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan

c. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur


perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi yang disesuaikan
dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang
terkait dengan kebutuhan organisasi dan individu

d. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang


menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stakeholder
internal yang berharga serta membantu mengembangkan iklim kerjasama
dan kepercayaan bersama

e. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pendidik dan Tenaga


Kependidikan

Salah satu tugas dalam manajemen tenaga pendidik dan kependidikan


adalah meningkatkan mutu pegawai melalui pembinaan. Pembinaan yang
dimaksud disini adalah melalui pelatihan – pelatihan atau pendidikan yang dapat
meningkatkan kemampuan atau skill dari tenaga pendidik dan kependidikan
dalam menjalan tugas dan fungsinya.

1. Pembinaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pembinaan dilakukan dalam upaya mengelola dan mengendalikan


pegawai selama melaksanakan kerja di lembaga/sekolah. Pendidikan dan
pelatihan merupakan upaya peningkatan pegawai agar lebih berkualitas
kinerjanya. Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan sebagai pengembangan
bagi tenaga kependidikan. Pendidikan dan pelatihan dalam contoh
memberikan kesempatan kepada guru-guru dan staf untuk mengikuti
penataran, melanjutkan pendidikan, seminar, workshop, dan lain-lain.
(Rugaiyah dan Atiek, 2011:80)

Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan


pengembangan profesi dan karier. Pembinaan dan pengembangan profesi
guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Pembinaan dan pengembangan profesi
guru dilakukan melalui jabatan fungsional. Pembinaan dan pengembangan
karier guru meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier


guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarakat ditetapkan dengan peraturan Menteri.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina
dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Pemerintah
dan pemerintah daerah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan
profesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
(Hartani, 2011:121)

2. Pengembangan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Sejalan dengan azas proses manajemen sumber daya manusia, lebih-
lebih untuk pendidik dan tenaga kependidikan, ada suatu usaha untuk
memelihara, meningkatkan kemampuan, kapasitas maupun
profesionalismenya. Proses tersebut disebut dengan pendidikan, pelatihan,
dan pengembangan. Diklat dan pengembangan merupakan proses sistematik
pengubahan perilaku para pendidik dan tenaga kependidikan dalam suatu
arah guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Diklat dan pengembangan
penting karena keduanya merupakan cara yang digunakan oleh organisasi
untuk mempertahankan, menjaga, memelihara pendidik dan tenaga
kependidikan dan sekaligus meningkatkan keahlian para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk kemudian dapat meningkatkan produktivitasnya.

Pengembangan (development) adalah mewakili suatu investasi yang


berorientasi ke masa depan dalam diri pendidik dan tenaga kependidikan.
Pengembangan didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pendidik dan
tenaga kependidikan akan membutuhkan serangkaian pengetahuan,
keahlian, dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik
dan suksesi posisi yang ditemui selama karirnya.

Tujuan utama diklat dan pengembangan adalah berikut ini :

a. Memperbaiki kinerja, memutakhirkan keahlian para pendidik dan tenaga


kependidikan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
b. Mengurangi waktu belajar bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang
baru agar memiliki kompetensi yang dipersyaratkan oleh profesinya
c. Membantu memecahkan persoalan pendidikan
d. Mempersiapkan pendidik dan tenaga kependidikan untuk kepentingan
promosi dan perkembangan kariernya
e. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi. (Hartani, A.L,
2011:115)

B. Pelatihan Online

Dalam tujuan pengembangan diri tenaga pendidik seperti yang diuraikan


diatas. Maka dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan online. Pada saat ini
ada program SEAMOLEC yang bekerja sama dengan rumah belajar dan
kemendikbud.
Dimana dalam pelatihan ini setiap peserta diajarkan dan dibimbing dalam
memanfaatkan teknologi untuk membantu proses pembelajaran. Minsalnya
memanfaatkan Google Form untuk membuat ulangan atau tes bagi peserta didik
secara online. Dalam pelatihan ini peserta juga dialtih dan dibimbing dalam
memanfaatkan teknologi untuk membuat media pembelajaran mandiri dengan
membuat video tutorial dan lain sebaginya.

Untuk bisa mengikuti pelatihan online ini hanya dengan mendaftar di situs
SEAMOLEC.org.id. dan juga di internet sekarang ini sudah tersedia banyak
pelatihan online yang berbayar juga. Sehingga tidak terpaku lagi dengan
pelatihan dan pendidikan yang diadakan oleh pemerintah atau sekolah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen Tenaga Kependidikan meliputi pengertian dan jenis-jenis


tenaga kependidikan, pengadaan tenaga kependidikan, pengangkatan dan
penempatan tenaga kependidikan, pembinaan dan pengembangan tenaga
kependidikan, serta pemberhentian tenaga kependidikan. Pengertian tenaga
kependidikan terdapat dalam Undang-Undang no.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6. Jenis-jenis tenaga
kependidikan terdiri atas tenaga fungsional kependidikan, tenaga teknis
kependidikan, tenaga pengelola satuan pendidikan, dan tenaga administrative.
Pengadaan tenaga kependidikan merupakan kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan pegawai pada suatu lembaga. Pengangkatan dan penempatan
tenaga kependidikan telah diatur sesuai dengan ketetapan yang ada.
Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan diadakan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas setiap tenaga kependidikan.
Pemberhentian tenaga kependidikan didasarkan pada UU no 12 tahun 1964
KUHP.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen tenaga


kependidikan merupakan rangkaian proses dan tata cara untuk
memaksimalkan kinerja tenaga kependidikan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Untuk bisa meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik dan


kependidikan maka dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan online yang
bisa diikuti kapanpun dan dimanapun.

B. Saran

Untuk meningkatkan mutu tenaga kependidikan dan kependidikan ada


sebaiknya setiap sekolah membuat agenda setiap guru untuk mengikuti pelatihan
online.
DAFTAR PUSTAKA

Hartani, A.L, 2011, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: LaksBang


PRESSindo
MS, Djohar, 2006, Guru, Pendidikan & Pembinaannya, Yogyakarta: CV.
Grafika Indah
Sismiati Atiek, Rugaiyah, 2011, Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia
Indonesia
Suharno, 2008, Manajemen Pendidikan, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2009,


Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai