Anda di halaman 1dari 21

III.

RENCANA INTERVENSI PERAWATAN

Diagnosa keperawatan I : Resiko tinggi perilaku kekerasan berhubungan dengan

halusinasi pendengaran

Tujuan umum : Klien dapat mengendalikan halusinasinya.

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

?2004 Digitized by USU digital library

Intervensi

1. Bina hubungan saling percaya

? Salam terapeutik

? Perkenalkan diri

? Jelaskan tujuan interaksi

? Buat kontrak yang jelas

? Menerima klien apa adanya

? Kontak mata positif

? Ciptakan lingkungan yang terapeutik

2. Dorong klien dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya

3. Dengarkan ungkapan klien dengan rasa empati.

Rasional

1. Hubungan saling percaya sebagai dasar interaksi yang terapeutik antara

perawat dan klien

2. Ungkapan perasaan oleh klien sebagai bukti bahwa klien mempercayai

perawat

3. Empati perawat akan meningkatkan hubungan terapeutik perawat-klien

Evaluasi
Klien dapat mengungkapkan perasaannya dan kondisinya secara verbal

TUK 2 : Klien dapat mengenali halusinasinya

Intervensi :

1. Adakan kontak secara sering dan singkat

2. Observasi tingkah laku verbal dan non verbal klien yang terkait dengan

halusinasi (sikap seperti mendengarkan sesuatu, bicara atau tertawa sendiri,

terdiam di tengah ? tengah pembicaraan).

3. Terima halusinasi sebagai hal yang nyata bagi klien dan tidak nyata bagi

perawat.

4. Identifikasi bersama klien tentang waktu munculnya halusinasi, isi halusinasi

dan frekuensi timbulnya halusinasi.

5. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya ketika halusinasi muncul.

6. Diskusikan dengan klien mengenai perasaannya saat terjadi halusinasi.

Rasional :

1. Mengurangi waktu kosong bagi klien untuk menyendiri.

2. Mengumpulkan data intervensi terkait dengan halusinasi.

3. Memperkenalkan hal yang merupakan realita pada klien.

4. Melibatkan klien dalam memperkenalkan halusinasinya.

5. Mengetahui koping klien sebagai data intervensi keperawatan selanjutnya.

6. Membantu klien mengenali tingkah lakunya saat halusinasi.

Evaluasi :

1. Klien dapat membedakan hal yang nyata dan yang tidak setelah 3-4 kali

pertemuan dengan menceritakan hal ? hal yang nyata.

2. Klien dapat menyebutkan situasi, isi dan waktu timbulnya halusinasi setelah 3

kali pertemuan.
3. Klien dapat mengungkapkan respon perilakunya saat halusinasi terjadi

setelah 2 kali pertemuan.

TUK 3 : Klien dapat mengendalikan halusinasinya

Intervensi :

1. Identifikasi tindakan klien yang positif.

2. Beri pujian atas tindakan klien yang positif.

3. Bersama klien rencanakan kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.

4. Diskusikan ajarkan cara mengatasi halusinasi.

5. Dorong klien untuk memilih cara yang disukai untuk mengontrol halusinasi.

6. Beri pujian atas pilihan klien yang tepat.

?2004 Digitized by USU digital library

7. Dorong klien untuk melakukan tindakan yang telah dipilih.

8. Diskusikan dengan klien hasil atau upaya yang telah dilakukan.

9. Beri penguatan atas upaya yang telah berhasil dilakukan dan beri solusi jika

ada keluhan klien tentang cara yang dipilih.

Rasional :

1. Mengetahui cara ? cara klien mengatasi halusinasi baik yang positif maupun

yang negatif.

2. Menghargai respon atau upaya klien.

3. Melibatkan klien dalam menentukan rencana intervensi.

4. Memberikan informasi dan alternatif cara mengatasi halusinasi pada klien.

5. Memberi kesempatan pada klien untuk memilihkan cara sesuai kehendak dan

kemampuannya.

6. Meningkatkan rasa percaya diri klien.


7. Motivasi respon klien atas upaya yang telah dilakukan.

8. Melibatkan klien dalam menghadapi masalah halusinasi lanjutan

Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan tindakan yang dapat dilakukan dan saat halusinasi

terjadi setelah dua kali pertemuan.

2. Klien dapat menyebutkan 2 dari 3 cara mengatasi halusinasi.

TUK 4 : Klien dapat menggunakan obat untuk mengontrol halusinasinya.

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien tentang obat untuk mengontrol halusinasinya.

2. Bantu klien untuk memutuskan bahwa klien minum obat sesuai program

dokter.

3. Observasi tanda dan gejala terkait efek dan efek samping.

4. Diskusikan dengan dokter tentang efek dan efek samping obat

Rasional :

1. Memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan klien tentang efek

obat terhadap halusinasinya.

2. Memastikan klien meminum obat secara teratur.

3. Mengobservasi efektivitas program pengobatan.

4. Memastikan efek obat ? obatan yang tidak diharapkan terhadap klien.

Evaluasi :

Klien meminum obat secara teratur sesuai instruksi dokter.

TUK 5 : Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengendalikan halusinasi.

Intervensi :

1. Bina hubungan saling percaya dengan klien.


2. Kaji pengetahuan keluarga tentang halusinasi dan tindakan yang dilakukan

keluarga dalam merawat klien.

3. Beri penguatan positif atas upaya yang baik dalam merawat klien.

4. Diskusikan dan ajarkan dengan keluarga tentang : halusinasi, tanda ? tanda

dan cara merawat halusinasi.

5. Beri pujian atas upaya keluarga yang positif.

Rasional :

1. Sebagai upaya membina hubungan terapeutik dengan keluarga.

2. Mencari data awal untuk menentukan intervensi selanjutnya.

3. Penguatan untuk menghargai upaya keluarga.

4. Memberikan informasi dan mengajarkan keluarga tentang halusinasi dan cara

merawat klien.

5. Pujian untuk menghargai keluarga.

Evaluasi :

1. Keluarga dapat menyebutkan cara ? cara merawat klien halusinasi.

?2004 Digitized by USU digital library

Diagnosa keperawatan 2 : Perubahan sensori persepsi halusinasi pendengaran

berhubungan dengan isolasi social : menarik diri.

Tujuan umum : Klien dapat berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sehingga

halusinasi dapat dicegah.

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

Intervensi :

1. Bina hubungan saling percaya

? Menyapa klien dengan ramah


? Mengingatkan kontrak

? Terima klien apa adanya

? Jelaskan tujuan pertemuan

? Sikap terbuka dan empati

Rasional :

Kejujuran, kesediaan dan penerimaan meningkatkan kepercayaan hubungan antara

klien dengan perawat.

Evaluasi :

Setelah 2 kali pertemuan klien dapat menerima kehadiran perawat.

TUK 2 : Klien dapat mengenal perasaan yang menyebabkan perilaku menarik diri.

Intervensi :

1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri.

2. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab

menarik diri.

3. Diskusikan bersama klien tentang menarik dirinya.

4. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.

Rasional :

1. Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang menarik diri sehingga

perawat dapat merencanakan tindakan yang selanjutnya.

2. Untuk mengetahui alasan klien menarik diri.

3. Meningkatkan harga diri klien sehingga berani bergaul dengan lingkungan

sosialnya.

Evaluasi :
Setelah 1 kali pertemuan klien dapat menyebutkan penyebab atau alasan menarik

diri.

TUK 3 : Klien dapat mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain.

Intervensi :

1. Diskusikan tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.

2. Dorong klien untuk menyebutkan kembali manfaat berhubungan dengan

orang lain.

3. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam menyebutkan manfaat

berhubungan dengan orang lain.

Rasional :

1. Meningkatkan pengetahuan klien tentang perlunya berhubungan dengan

orang lain.

2. Untuk mengetahui tingkat pemahaman klien terhadap informasi yang telah

diberikan.

3. Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien.

Evaluasi :

Klien dapat menyebutkan 2 dari 3 manfaat berhubungan dengan orang lain

? Mendapat teman

? Dapat mengungkapkan perasaan

? Membantu memecahkan masalah

?2004 Digitized by USU digital library

10

TUK 4 : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap.

Intervensi :

1. Dorong klien untuk menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain.


2. Dorong dan bantu klien berhubungan dengan orang lain secara bertahap

antara lain :

? Klien-perawat

? Klien-perawat-perawat lain

? Klien-perawat-perawat lain-klien lain

? Klien-kelompok kecil (TAK)

? Klien-keluarga

3. Libatkan klien dalam kegiatan TAK dan ADL ruangan

4. Reinforcement positif atas keberhasilan yang telah dicapai klien.

Rasional :

1. Untuk mengetahui pemahaman klien terhadap informasi yang telah diberikan.

2. Klien mungkin mengalami perasaan tidak nyaman, malu dalam berhubungan

sehingga perlu dilatih secara bertahap dalam berhubungan dengan orang

lain.

3. Membantu klien dalam mempertahankan hubungan inter personal.

4. Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien.

Evaluasi :

Klien dapat menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain, misalnya :

? Membalas sapaan perawat

? Kontak mata positif

? Mau berinteraksi

TUK 5 : Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam berhubungan dengan orang

lain.

Intervensi :

1. Diskusikan tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.


2. Dorong klien untuk mengemukakan perasaan keluarga

3. Dorong klien untuk mengikuti kegiatan bersama keluarga seperti : makan,

ibadah dan rekreasi.

4. Jelaskan kepada keluarga tentang kebutuhan klien.

5. Bantu keluarga untuk tetap mempertahankan hubungan dengan klien yaitu

memperlihatkan perhatian dengan kunjungan rumah sakit.

6. Beri klien penguatan misalnya : membawa makanan kesukaan klien.

Rasional :

1. Mengidentifikasi hambatan yang dirasakan klien.

2. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan klien dengan keluarga.

3. Membantu klien dalam meningkatkan hubungan interpersonal dengan

keluarga.

4. Klien menarik diri membutuhkan perhatian yang khusus.

5. Keterlibatan keluarga sangat membantu dalam mengembangkan interaksi

dengan lingkungannya.

6. Meningkatkan rasa percaya diri klien kepada keluarga dan merasa

diperhatikan.

Evaluasi :

1. Setelah 2 kali pertemuan klien dapat membina hubungan dengan keluarga.

2. Keluarga mengunjungi klien ke rumah sakit setiap minggu secara bergantian.

Diagnosa keperawatan 3 Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan gangguan

konsep diri : harga diri rendah.

Tujuan umum : Klien mampu berhubungan dengan orang lain tanpa merasa rendah

diri.
?2004 Digitized by USU digital library

11

TUK 1 : Klien dapat memperluas kesadaran diri.

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien kelebihan yang dimilikinya.

2. Diskusikan kelemahan yang dimiliki klien.

3. Beritahu klien bahwa manusia tidak ada yang sempurna, semua memiliki

kelebihan dan kekurangan.

4. Beritahu klien bahwa kekurangan bisa ditutupi dengan kelebihan yang dimiliki

klien.

5. Anjurkan klien untuk lebih meningkatkan kelebihan yang dimiliki klien.

6. Beritahukan bahwa ada hikmah di balik kekurangan yang dimiliki.

Rasional :

1. Mengidentifikasikan hal ? hal positif yang masih dimiliki klien.

2. Mengingatkan klien bahwa ia manusia biasa yang mempunyai kekurangan.

3. Menghadirkan realita pada klien.

4. Memberikan harapan pada klien.

5. Memberikan kesempatan berhasil lebih tinggi.

6. Agar klien tidak merasa putus asa.

Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang ada pada dirinya setelah 1 kali

pertemuan.

2. Klien dapat menyebutkan kelemahan yang dimiliki dan tidak menjadi

halangan untuk mencapai keberhasilan.


TUK 2 : Klien dapat menyelidiki dirinya.

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien ideal dirinya, apa harapan selama di RS, rencana

klien setelah pulang dan apa cita ? cita yang ingin dicapai.

2. Bantu klien mengembangkan antara keinginan dan kemampuan yang

dimilikinya.

3. Beri kesempatan klien untuk berhasil.

4. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.

Rasional :

1. Untuk mengetahui sampai dimana realistis dari harapan klien.

2. Membantu klien membentuk harapan yang realistis.

3. Meningkatkan percaya diri klien.

4. Meningkatkan penghargaan terhadap perilaku yang positif.

Evaluasi :

Klien dapat menyebutkan cita-cita dan harapan yang sesuai dengan kemampuannya

setelah 1 kali pertemuan.

TUK 3 : Klien dapat mengevaluasi dirinya.

Intervensi :

1. Bantu klien mengidentifikasi kegiatan atau yang berhasil dicapainya.

2. Kaji bagaimana perasaan klien dengan keberhasilan tersebut.

3. Bicarakan kegagalan yang pernah dialami klien dan sebab ? sebab kegagalan.

4. Kaji bagaimana respon klien terhadap kegagalan tersebut dan cara

mengatasinya.
5. Jelaskan pada klien bahwa kegagalan yang dialami dapat menjadi pelajaran

untuk mengatasi kesulitan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Rasional :

1. Mengingatkan klien bahwa ia tidak selalu gagal.

2. Memberi kesempatan klien untuk menilai dirinya sendiri.

?2004 Digitized by USU digital library

12

3. Mengetahui apakah kegagalan tersebut mempengaruhi klien.

4. Mengetahui koping yang selama ini digunakan oleh klien.

5. Memberikan kekuatan pada klien bahwa kegagalan itu bukan merupakan

akhir dari suatu usaha.

Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan keberhasilan yang pernah dialami setelah 1 kali

pertemuan.

2. Klien dapat menyebutkan kegagalan yang pernah dialami setelah 4 kali

pertemuan.

TUK 4 : Klien dapat membuat rencana yang realistis.

Intervensi :

1. Bantu klien merumuskan tujuan yang ingin dicapainya.

2. Diskusikan dengan klien tujuan yang ingin dicapai dengan kemampuan klien.

3. Bantu klien memilih priotitas tujuan yang mungkin dapat dicapainya.

4. Beri kesempatan klien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilih.

5. Tunjukkan keterampilan dan keberhasilan yang telah dicapai klien.

6. Ikut sertakan klien dalam kegiatan aktivitas kelompok.

7. Beri reinforcement positif bila klien mau mengikuti kegiatan kelompok.


Rasional :

1. Agar klien tetap realistis dengan kemampuan yang dimiliki.

2. Mempertahankan klien untuk tetap realistis.

3. Agar prioritas yang dipilih sesuai dengan kemampuan.

4. Menghargai keputusan yang telah dipilih klien.

5. Memberikan penghargaan atas keberhasilan yang telah dicapai.

6. Memberikan kesempatan klien di dalam kelompok mengembangkan

kemampuannya.

7. Meningkatkan harga diri klien.

Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan tujuan yang ingin dicapai setelah 1 kali pertemuan.

2. Klien dapat membuat keputusan dan mencapai tujuan setelah 1 kali

pertemuan.

TUK 5 : Klien dapat dukungan keluarga yang meningkatkan harga dirinya.

Intervensi :

1. Diskusikan dengan keluarga tanda ? tanda harga diri rendah.

2. Anjurkan setiap anggota keluarga untuk mengenal dan menghargai klien

tidak mengejek, tidak menjauhi.

3. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan kesempatan berhasil pada klien.

4. Anjurkan pada keluarga untuk menerima klien apa adanya.

5. Anjurkan keluarga untuk melibatkan klien dalam setiap pertemuan keluarga.

Rasional :

1. Mengantisipasi masalah yang timbul.

2. Menyiapkan support sistem yang akurat.


3. Memberikan kesempatan pada klien untuk sukses.

4. Membantu meningkatkan harga diri klien.

5. Meningkatkan interaksi klien dengan anggota keluarga.

Evaluasi :

1. Keluarga dapat menyebutkan tanda ? tanda harga diri rendah.

? Mengatakan diri tidak berharga

? Tidak berguna dan tidak mampu

? Pesimis dan menarik diri dari realita

2. Keluarga dapat berespon dan memperlakukan klien secara tepat setelah 2 kali

pertemuan.

?2004 Digitized by USU digital library

13

Diagnosa keperawatan 4 : Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan

perubahan proses pikir.

Tujuan umum : Klien dapat mengontrol halusinasinya.

TUK 1 : Klien dapat mengenal akan wahamnya.

Intervensi :

1. Adakan kontrak sering dan singkat.

? Gunakan teknik komunikasi terapeutik.

? Pertahankan konsistensi perawat yang bertugas.

2. Jangan membantah atau menyangkal keyakinan pasien.

Rasional :
Hal ini mendorong untuk menyampaikan rasa empati, mengembangkan rasa percaya

dan akhirnya mendorong klien untuk mendiskusikannya. Untuk memudahkan rasa

percaya dan kemampuan untuk mengerti akan tindakan dan komunikasi pasien

membantah atau menyangkal tidak akan bermanfaat apa ? apa.

Evaluasi :

Klien dapat mengenal akan wahamnya setelah mendapat penjelasan dari perawat

dalam 4 x pertemuan.

TUK 2 : Klien dapat mengendalikan wahamnya.

Intervensi :

1. Bantu klien untuk mengungkapkan anansietas, takut atau tidak aman.

2. Focus dan kuatkan pada orang ? orang yang nyata, ingatan tentang pikiran

irasional. Bicarakan kejadian ? kejadian dan orang ? orang yang nyata.

3. Diskusikan cara untuk mencegah waham, contoh percaya pada orang lain,

belajar akan kenyataan, bicara dengan orang lain, yakin akan dirinya bahwa

tidak ada yang akan mengerti perasaannya bila tidak cerita dengan orang

lain.

Rasional :

1. Ungkapkan perasaan secara verbal dalam lingkungan yang tidak terancam

akan mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya yang mungkin

sudah terpendam.

2. Diskusikan yang berfokus pada ide ? ide yang salah tidak akan mencapai

tujuan dan mungkin buat psikosisnya lebih buruk jika pasien dapat belajar

untuk menghentikan ansietas yang meningkat, pikiran waham dapat dicegah.

Evaluasi :
1. Klien dapat mengendalikan wahamnya dengan bantuan perawat dengan

menggunakan cara yang efektif dalam 4 x pertemuan.

TUK 3 : Klien dapat mengevaluasi dirinya.

Intervensi :

1. Bantu klien mengidentifikasi kegiatan atau keinginan yang berhasil

dicapainya.

2. Kaji bagaimana perasaan klien dengan keberhasilan.

3. Bicarakan kegagalan yang pernah dialami klien dan sebab ? sebab kegagalan

4. Kaji bagaimana respon klien terhadap kegagalan tersebut dan cara mengatasi

5. Jelaskan pada klien bahwa kegagalan yang dialami dapat menjadi pelajaran

untuk mengatasi kesulitan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Rasional :

1. Mengingatkan klien bahwa ia tidak selalu gagal.

2. Memberi kesempatan klien untuk menilai dirinya sendiri

3. Mengetahui koping yang selama ini digunakan oleh klien

?2004 Digitized by USU digital library

14

4. Memberikan kekuatan pada klien bahwa kegagalan itu bukan merupakan

akhir dari suatu usaha.

Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan keberhasilan yang pernah dialami setelah 1 x

pertemuan.

2. Klien dapat menyebutkan kegagalan yang pernah dialami setelah 4 x

pertemuan.

TUK 4 : Klien dapat membuat rencana yang realistis.


Intervensi :

1. Bantu klien memuaskan tujuan yang ingin dicapainya.

2. Diskusikan dengan klien tujuan yang ingin dicapai dengan kemampuan klien.

3. Bantu klien untuk memilih prioritas tujuan yang mungkin dapat dicapainya.

4. Beri kesempatan klien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilih.

5. Tunjukkan keterampilan yang telah dicapai klien.

6. Ikutsertakan klien dalam kegiatan aktivitas kelompok.

Rasional :

1. Agar klien dapat tetap realistis dengan kemampuan yang dimiliki.

2. Mempertahankan klien agar tetap realistis.

3. Agar prioritas yang dipilih sesuai dengan kemampuan.

4. Menghargai keputusan yang telah dipilih klien.

5. Memberi penghargaan atas keberhasilan yang telah dicapai.

6. Memberikan kesempatan klien di dalam kelompok mengembangkan

kemampuannya.

Diagnosa keperawatan 5 : Perubahan proses pikir berhubungan dengan harga diri

rendah kronis.

Tujuan umum : Klien mampu berhubungan dengan orang lain tanpa merasa rendah

diri.

TUK 1 : Klien dapat memperluas kesadaran diri

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien kelebihan yang dimilikinya

2. Diskusikan kelemahan yang dimiliki klien


3. Beritahu klien bahwa manusia tidak ada yang sempurna, semua memiliki

kelebihan dan kekurangan.

4. Beritahu klien bahwa kekurangan bisa ditutup dengan kelebihan yang dimiliki.

5. Beritahukan klien bahwa ada hikmah di balik kekurangan yang dimiliki

Rasional :

1. Mengidentifikasi hal ? hal positif yang masih dimiliki klien

2. Mengingatkan klien bahwa klien manusia biasa yang mempunyai kekurangan

3. Menghadirkan harapan pada klien

4. Agar klien tidak merasa putus asa

Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang ada pada dirinya setelah 1 x

pertemuan

2. Klien dapat menyebutkan kelemahan yang dimiliki dan tidak menjadi

halangan untuk mencapai keberhasilan

TUK 2 : Klien dapat menyelidiki dirinya

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien ideal dirinya, apa rencana selama di RS, rencana

klien setelah pulang dan apa cita ? cita yang ingin dicapai

2. Bantu klien mengembangkan antara keinginan dan kemampuan yang

dimilikinya

?2004 Digitized by USU digital library

15

3. Beri kesempatan pada klien untuk berhasil

4. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai

Rasional :
1. Untuk mengetahui sampai dimana realistis dan harapan pasien.

2. Membantu klien untuk membentuk harapan yang realistis

3. Meningkatkan rasa percaya diri klien

4. Memberi penghargaan terhadap perilaku yang positif

Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan cita ? cita dan harapan yang sesuai dengan

kemampuannya setelah 1 x pertemuan.

Diagnosa keperawatan 6 : Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi

aktivitas.

Tujuan umum : Klien dapat melakukan perawatan diri

TUK 1 : Klien mengetahui keuntungan melakukan perawatan diri

Intervensi :

1. Diskusikan tentang keuntungan melakukan perawatan diri

2. Dorong klien untuk menyebutkan kembali keuntungan dalam melakukan

perawatan diri

3. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam menyebutkan keuntungan

melakukan perawatan diri

Rasional :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang perlunya perawatan diri

2. Untuk mengetahui tingkat pemahaman klien tentang informasi yang telah

diberikan

3. Reinforcement posisitf dapat menyenangkan hati pasien

Evaluasi :

Klien dapat menyebutkan keuntungan dari melakukan perawatan diri seperti


memelihara kesehatan dan memberi rasa nyaman dan segar.

TUK 2 : Klien mengetahui kerugian jika tidak melakukan perawatan diri

Intervensi :

1. Diskusikan tentang kerugian tidak melakukan perawatan diri

2. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam menyebutkan kerugian tidak

melakukan perawatan diri.

Rasional :

1. Untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan klien tentang perlunya

perawatan diri.

2. Reinforcement positif untuk menyenangkan hati klien.

Evaluasi :

Klien dapat menyebutkan kerugian dari tidak melakukan perawatan diri seperti

terkena penyakit, sulit mendapat teman.

TUK 3 : Klien berminat melakukan perawatan diri

Intervensi :

1. Dorong dan bantu klien dalam melakukan perawatan diri

2. Beri pujian atas keberhasilan klien melakukan perawatan diri

Rasional :

1. Untuk meningkatkan minat klien dalam melakukan perawatan diri

2. Reinforcement positif dapat menyenangkan hati klien dan meningkatkan

minat klien untuk melakukan perawatan diri.

Evaluasi :

Klien melakukan perawatan diri seperti : mandi memakai sabun 2 x sehari,

menggosok gigi dan mencuci rambut, memotong kuku.


?2004 Digitized by USU digital library

16

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai