Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para
pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free
sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor
utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini
terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu
didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya
benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa
penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan
bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan
perbuatan apapun itulah yang ada dibenak mereka semua. Salah satu
contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan
itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya
seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama
akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya. Merekapun
melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan
bersama dengan pacar mereka.
Makalah ini akan lebih menekankan pada kasus gang dolly.Gang
dolly merupakan suatu daerah yang menjadi pusat dimana para pekerja
seks komersial (pelacur) yang ingin menjual dirinya demi mendapatkan
uang dan kepuasan. Dalam kasus ini terdapat banyak para pekerja seks
komersial (pelacur) yang lebih mementingkan kepuasan dari pada harga
dirinya dan tidak memikirkan dampak yang akan terjadi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Itu seks bebas ?
1.2.2 Apa pengaruh seks bebas terhadap generasi muda ?
1.2.3 Apa factor-faktor yang mepengaruhi seks bebas pada generasi muda?
1.2.4 Bagaimana kasus pekerja seks komersial (psk) gang dolly?
1.2.5 Bagaimana sejarah dari gang dolly ?
1.2.6 Bagaimana penyelesaian dari kasus gang dolly?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian seks bebas
1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh seks bebas terhadap generasi muda
1.3.3 Untuk mengetahui faktor penyebab bebas
1.3.4 Untuk mengetahuia kasus pekerja seks komersial (psk) gang dolly
1.3.5 Untuk mengetahui sejarah terjadinya kasus gang dolly
1.3.6 Untuk mengetahui penyelesaian kasus gang dolly

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi penulis dapat menambah wawasan serta ilmu tentang seks bebas,
pengaruh seks bebas, faktor penyebab seks bebas serta penyelesaian
kasus seks bebas yang ada di Indonesia.
1.4.2 Bagi pembaca dapat lebih memahami tentang seks bebas, pengaruh
seks bebas, factor penyebab seks bebas serta penyelesaian kasus seks
bebas yang ada di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Seks Bebas


Definisi Seks Bebas
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini
sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah
individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang
benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasii muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan
mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik.
Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan
masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.
Para ahlii pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
antara 16 tahun sampaii dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Mereka sedang mencarii pola hidup yang paling sesuai baginya
dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Sedangkan
mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.
Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh
pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia
sebelumnya, Pacaran atau berduaan sebelu menikah tersebut merupakan hall yang

3
tidak diperbolehkan tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran
memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para
remaja dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari
uang masih banyak lagii jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya
meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah alasan
sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa
berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena
hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa
kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu
menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan
masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dengan
adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang
remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.

Seks Bebas Dikalangan Remaja


Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di
muka bumii ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga
termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks diperlukan untuk
menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis)
makhluk hidup. Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi buat kepentingan
regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh
keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan
seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam
kehidupan (bagii manusia).
Seks bebas dikalangan remaja dikarenakan oleh hawa nafsu merupakan hal
yang sangat menentukan dalam terjadinya perilaku seks bebas. Selain hawa nafsu
rasa ingin tahu dan penasaran membuat para remaja untuk berbuat hal yang

4
sedemikian rupa. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu sudah menguasai
dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang terutama remaja lupa segala-segalanya,
termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu hanyalah bagaimana caranya agar
nafsunya tersebut dapat tersalurkan. Oleh karena itu, sebagaii manusia yang
diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya,
kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat kita bisa lebih tingi dari makhluk-
makhluk yang lain. Karena disaat kita kalah oleh hawa nafsu, maka derajat kita
sama dengan seekor hewan.

2.2 Dampak Seks Bebas Dikalangan Remaja


Ada dua pengaruh atau dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di
kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita
ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat
negatif seperti halnya, kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi
kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus
dalam seks bebas. Para remaja seks bebas cenderung akibat kurang ekonomi.
Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya
seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak
buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah,
aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama
baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya
mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus
mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja yang
terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh remaja ada di
Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa kita ini jika
remaja yang ada tidak memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang baik, tentunya
pembangunan tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.

5
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Seks Bebas
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan
seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Karena Kehidupan Iman Yang Rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian,
pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik
tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks
bebas karena kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para
remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya
sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang
agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat minim. Ini
sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup.
Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak
berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.
Sebaliknya yang imannya handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas
akan menuai dalam damai sejahtera.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa
agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan
hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan
agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi
pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahu
imana yang baik dan mana yang tidak.

2. Kurangnya Perhatian Orang Tua.


Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak.
Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang
paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah
laku seseorang.
Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka
seorang anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun
orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang

6
cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk akan senantiasa
tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan
penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3. Tekanan Dari Seorang Pacar


Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus
rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang
akan dihadapinya.
Dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga
sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu
hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa, dan
pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.

4. Kurangnya Pengetahuan Tentang Seks Bebas.


Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk
penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari
mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran mereka tidak efektif, padahal
pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu setan. Tidak sedikit para remaja
juga para mahasiswa berfikiran seperti itu.

5. Rasa Ingin Tahu Tentang Sesuatu Yang Berbau Seksual.


Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika
teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi
yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong
mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa
mereka sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya. Akibat rasa dan ke inginan
untuk mengetahui apa itu yang namanya seks bebas maka remaja atau mahasiswa
akan mencobanya tanpa pemikiran yang matang terlebih dahulu. Disamping itu
hawa dan nafsu dari mahasiswa yang membuat mereka ingin melakukan seks
dalam waktu yang belum cukup, dikarenakan oleh pengaruh dari media-media
yang kurang baik yang sering memperlihatkan gambar-gambar yang kurang
wajar. Setelah hawa nafsu mereka terpenuhi akan muncul lagi keinginan untuk

7
melakukan seks karena sudah mulai merasa suka dan bahkan kecanduan akan seks
bebas.

6. Tontonan Yang Tidak Mendidik.


Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat
besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang
ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Acara televisi
begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja,
saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa meningkatkan
gairah para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni
dengan pesan sesatnya.
Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekitar
wilayah dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat
lainya. Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberika
pada seorang anak sejak dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang
baik.

7. Faktor Lingkungan Seperti Orang Tua dan Masyarakat Sekitar


Para orang tua dan masyarakat sekitar perlu menyadari bahwa jaman telah
berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan
modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak
kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua
masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini,
dapat kita sebutkan antara lain:
Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-
anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang
muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam
menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak
menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan
muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah

8
urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua
yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata
tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi
memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
Faktor lingkungan serta masyarakat di sekitar juga dapat mempengaruhi
remaja untuk melakukan hal-hal yang buruk .Karena lingkungan yang buruk akan
membuat remaja juga ikut berprilaku buruk dengan menciptakan kelakuan buruk
seperti melakukan seks bebas yang berlebihan. Jaman yang semakin maju
membuat pemikiran orang akan semakin ber putar untuk mencari alternative atau
jalan keluar untuk bisa melakukan apa yang diinginkannya. Jadi lingkungan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kasus kenakalan remaja seperti seks
bebas.

8. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan
mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman
maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka
siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta
luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman.
Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang
yang membenarkan kemaksiatan. Pergaulan menjadi sasaran utama bagi orang-
orang yang senang melakukan hal-hal seperti seks bebas. Akibat dari kesalahan
bergaul maka remaja atau mahasiswa akan terkena dampak buruknya dan akan
terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan.

9
9. Pelampiasan Diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus
asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan
bebas seperti seks bebas.

2.4 Kasus Pekerja Seks Komersial (Psk) Gang Dolly

Pekerja seks komersia (PSK) merupakan orang orang yang senang


melakukan kegiatan seks untuk memenuhi hawa nafsu dan keinginannya juga
untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini memang
cepat menghasilkan keuntungan namun dampak yang di timbulkan akan sangat
besar bagi diri sendiri dan orang lain juga. Seperti kasus Gang Dolly yang terjadi
pada daerah di Jawa Timur,tepatnya di kawasan pasar Kembang Kota Surabaya.

Gang Dolly adalah nama sebuah kawasan lokalisasi pelacuran yang


terletak di daerah Jarak, Pasar Kembang, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Di kawasan lokalisasi ini, wanita penghibur "dipajang" di dalam ruangan
berdinding kaca mirip etalase. Disana para wanita penghibur tersebut menunggu
para orang yang dating untuk dihibur. Mereka rela menghibur orang lain demi
mendapat upah dan kepuasan tersendiri.

Konon lokalisasi ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara lebih besar dari
Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura. Bahkan pernah terjadi
kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan
wisata Surabaya bagi wisatawan mancanegara

2.5 Sejarah Gang Dolly.


Gang Dolly ini sudah ada sejak zaman Belanda dan dikelola oleh seorang
perempuan keturunan Belanda yang dikenal dengan nama Dolly van der mart.
Keturunan dari Dolly sampai sekarang masih ada di Surabaya, meskipun sudah
tidak mengelola bisnis. Kawasan Dolly berada di tengah kota, berbaur dengan

10
pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat, Surabaya. Kompleks
lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya bagi
pekerja seks, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang
ojek, dan tukang becak. Para pekerja seks berasal dari Semarang, Kudus, Pati,
Purwodadi, Nganjuk, Surabaya, dan Kalimantan.

Dolly ini, tentu tak lepas dari kisah tante Dolly, perempuan keturunan
Noni Belanda yang katanya sebagai perempuan pertama yang membuat kawasan
itu. Bahkan keturunan tante Dolly juga disebut-sebut masih ada hingga kini
namun tidak meneruskan bisnis lender lagi.

Sebagai pencetus komplek lokalisasi di Jalan Jarak, Kelurahan Putat Jaya,


Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, ini maka perempuan dengan sebutan tante
Dolly itu kemudian dikenal sebagai tokoh melegenda tentang asal muasal
terbentuknya gang lokalisasi prostitusi tersebut.

2.6 Penyelesaian Kasus Gang Dolly Dengan Penutupan Gang Dolly.

Sudah tak ada lagi langkah mundur. Dolly, lokalisasi Pekerja seks
komersial terbesar di Asia Tenggara yang berada di daerah Jarak, Pasar Kembang,
Kota Surabaya, Jawa Timur, dipastikan ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya
pada tanggal 18 Juni 2014

Penutupan ini bukan perkara sederhana, karena selama puluhan tahun


lokalisasi tersebut berdiri tak ada yang mampu menutupnya. Kini, setelah Dolly
menjadi lahan penghidupan banyak orang, besar kemungkinan langkah penutupan
yang digagas Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan mendapat perlawanan
warga penghuni lokalisasi.

Karena itu, penutupan Dolly juga mendapat perhatian khusus dari aparat
kepolisian dan TNI. Sebanyak 1.000 personel gabungan TNI-Polri disiagakan di
Islamic Center, tempat dilangsungkannya deklarasi penutupan lokalisasi tersebut,
Rabu (18/6/2014) malam.

Menurut Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Setija Junianta,


pihaknya mem-back up Polda Jatim dan TNI AD yang akan melaksanakan

11
pengamanan deklarasi penutupan Dolly itu. Personel yang diterjunkan dari
Polrestabes Surabaya 900 anggota yang dibantu TNI AD sebanyak 100 personel.

Tak hanya TNI-Polri, penutupan Dolly malam nanti juga tidak luput dari
perhatian Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Ketua Komnas
HAM Hafid Abbas mengatakan, pihaknya akan memantau langsung penutupan
Dolly dengan menerjunkan tim khusus.

Penutupan daerah kawasan Gang Dolly ini mengalami banyak perselisihan


dan banyak pihak yang tidak setuju kalau daerah ini di tutup. Tetapi pemerintah
Kota Surabaya sudah memberikan izin untuk segera menutup kawasan tersebut
agar tidak membuat masalah baru yang dapat menyebabkan permasalahan dan
pertengkaran di antara masyarakat sekitar dan antara masyarakat luar dengan
Negara. Akhirnya kawasan ini telah disahkan untuk di tutup ,namun penghuni
kawasan ini akan tetap di biarkan untuk hidup dan di pindahkan ke daerah lain.

Sedangkan bagi warga sekitar Dolly yang selama ini mendapatkan


penghasilan dari berbagai kegiatan di kawasan tersebut akan diberdayakan oleh
Pemkot Surabaya, termasuk merefungsikan Dolly menjadi lokasi usaha ekonomi
produktif. Sementara mucikari dan germo akan mendapat bantuan dari Pemprov
Jatim. Jadi, dengan semua persiapan serta langkah untuk tetap memanusiakan
penghuni Dolly, mestinya penutupan nanti malam bisa berlangsung lancar tanpa
insiden. Meskipun terdapat banyak percekcokan dalam penutupan kawasan Gang
Dolly tersebut, kawasan ini secara resmi telah di tutup guna meminimalisir
dampak-dampak yang terjadi agar tidak semakin meluas dikalangan remaja dan
masyarakat di sekitar.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma yang ada. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja
yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak
dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya,
kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Seks bebas
dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang
terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi
para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat
mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah.
Faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah
sebagai berikut:

Karena kehidupan iman yang rapuh, kurangnya perhatian orang tua,


tekanan dari seorang pacar, kurangnya pengetahuan tentang seks bebas, rasa ingin
tahu tentang sesuatu yang berbau seksual, tontonan yang tidak mendidik,
rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas, faktor lingkungan seperti
orang tua dan pergauan bebas.

Gang Dolly adalah nama sebuah kawasan lokalisasi pelacuran yang


terletak di daerah Jarak, Pasar Kembang, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Di kawasan lokalisasi ini, wanita penghibur "dipajang" di dalam ruangan
berdinding kaca mirip etalase. Penyelesaian dari kasus gang dolly adalah dengan
menutup resimi kawasan tersebut. Penutupan dilakukan pada tanggal 18 Juni 2014
Rabu malam.

13
3.2 Saran

Melalui pembahasan makalah ini diharapkan agar para kalangan


masyarakat maupun para pembaca mampu dan mau mengerti tentang seks bebas,
pengaruh seks bebas bagi generasi muda, serta factor-faktor yang menyebabkan
terjadinya seks bebas. Pembaca diharapkan mampu untuk memilah mana yang
baik dan buruk bagi nya agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan seperti sekd
bebas.

14

Anda mungkin juga menyukai