Ilmu Sosial Budaya Dasar 1
Ilmu Sosial Budaya Dasar 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Itu seks bebas ?
1.2.2 Apa pengaruh seks bebas terhadap generasi muda ?
1.2.3 Apa factor-faktor yang mepengaruhi seks bebas pada generasi muda?
1.2.4 Bagaimana kasus pekerja seks komersial (psk) gang dolly?
1.2.5 Bagaimana sejarah dari gang dolly ?
1.2.6 Bagaimana penyelesaian dari kasus gang dolly?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tidak diperbolehkan tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran
memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para
remaja dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari
uang masih banyak lagii jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya
meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah alasan
sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa
berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena
hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa
kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu
menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan
masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dengan
adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang
remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.
4
sedemikian rupa. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu sudah menguasai
dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang terutama remaja lupa segala-segalanya,
termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu hanyalah bagaimana caranya agar
nafsunya tersebut dapat tersalurkan. Oleh karena itu, sebagaii manusia yang
diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya,
kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat kita bisa lebih tingi dari makhluk-
makhluk yang lain. Karena disaat kita kalah oleh hawa nafsu, maka derajat kita
sama dengan seekor hewan.
5
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Seks Bebas
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan
seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Karena Kehidupan Iman Yang Rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian,
pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik
tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks
bebas karena kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para
remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya
sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang
agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat minim. Ini
sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup.
Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak
berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.
Sebaliknya yang imannya handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas
akan menuai dalam damai sejahtera.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa
agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan
hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan
agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi
pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahu
imana yang baik dan mana yang tidak.
6
cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk akan senantiasa
tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan
penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.
7
melakukan seks karena sudah mulai merasa suka dan bahkan kecanduan akan seks
bebas.
8
urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua
yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata
tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi
memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
Faktor lingkungan serta masyarakat di sekitar juga dapat mempengaruhi
remaja untuk melakukan hal-hal yang buruk .Karena lingkungan yang buruk akan
membuat remaja juga ikut berprilaku buruk dengan menciptakan kelakuan buruk
seperti melakukan seks bebas yang berlebihan. Jaman yang semakin maju
membuat pemikiran orang akan semakin ber putar untuk mencari alternative atau
jalan keluar untuk bisa melakukan apa yang diinginkannya. Jadi lingkungan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kasus kenakalan remaja seperti seks
bebas.
8. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan
mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman
maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka
siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta
luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman.
Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang
yang membenarkan kemaksiatan. Pergaulan menjadi sasaran utama bagi orang-
orang yang senang melakukan hal-hal seperti seks bebas. Akibat dari kesalahan
bergaul maka remaja atau mahasiswa akan terkena dampak buruknya dan akan
terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan.
9
9. Pelampiasan Diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus
asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan
bebas seperti seks bebas.
Konon lokalisasi ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara lebih besar dari
Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura. Bahkan pernah terjadi
kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan
wisata Surabaya bagi wisatawan mancanegara
10
pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat, Surabaya. Kompleks
lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya bagi
pekerja seks, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang
ojek, dan tukang becak. Para pekerja seks berasal dari Semarang, Kudus, Pati,
Purwodadi, Nganjuk, Surabaya, dan Kalimantan.
Dolly ini, tentu tak lepas dari kisah tante Dolly, perempuan keturunan
Noni Belanda yang katanya sebagai perempuan pertama yang membuat kawasan
itu. Bahkan keturunan tante Dolly juga disebut-sebut masih ada hingga kini
namun tidak meneruskan bisnis lender lagi.
Sudah tak ada lagi langkah mundur. Dolly, lokalisasi Pekerja seks
komersial terbesar di Asia Tenggara yang berada di daerah Jarak, Pasar Kembang,
Kota Surabaya, Jawa Timur, dipastikan ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya
pada tanggal 18 Juni 2014
Karena itu, penutupan Dolly juga mendapat perhatian khusus dari aparat
kepolisian dan TNI. Sebanyak 1.000 personel gabungan TNI-Polri disiagakan di
Islamic Center, tempat dilangsungkannya deklarasi penutupan lokalisasi tersebut,
Rabu (18/6/2014) malam.
11
pengamanan deklarasi penutupan Dolly itu. Personel yang diterjunkan dari
Polrestabes Surabaya 900 anggota yang dibantu TNI AD sebanyak 100 personel.
Tak hanya TNI-Polri, penutupan Dolly malam nanti juga tidak luput dari
perhatian Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Ketua Komnas
HAM Hafid Abbas mengatakan, pihaknya akan memantau langsung penutupan
Dolly dengan menerjunkan tim khusus.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma yang ada. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja
yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak
dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya,
kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Seks bebas
dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang
terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi
para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat
mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah.
Faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah
sebagai berikut:
13
3.2 Saran
14