Salah satunya
dapat dilihat dari Komponen laporan keuangan. SAK ETAP masih menggunakan istilah
Neraca, Laporan Laba rugi, Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
laporan Keuangan. Sedangkan SAK-Umum, Neraca berganti nama dengan Laporan
Posisi Keuangan, disajikan pula Laporan Laba Rugi Komperehensif. Selain juga
menyusun LAK, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Calk. Penyajian Laporan Laba Rugi
Komperehensif dianggap perlu pada SAK-Umum, sedangkan tidak pada SAK-ETAP.
Mengingat SAK-ETAP adalah penyederhanaan dari SAK-Umum
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, telah menerbitkan
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)
atau atau The Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable
Entities, dan telah disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Dewan tandar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17
orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan
Manajemen. Alasan IAI menerbitkan standar ini adalah untuk
mempermudah perusahaan kecil dan menengah (UKM) (yang jumlahnya hampir
dari 90% dari total perusahaan di Indonesia) dalam menyusun laporan keuangan
mereka. Dimana jikalau standar ini tidak diterbitkan mereka juga harus mengikuti
SAK baru (yang merupakan SAK yang sedang dalam tahap pengadopsian IFRS –
konvergensi penuh tahun 2012) untuk menyusun laporan keuangan mereka. SAK
berbasis IFRS ini relatif lebih kompleks dan sangat mahal bagi perusahaan kecil dan
menengah untuk menerapkannya.
SAK-ETAP mengadopsi sebagian IFRS (International Financial Reporting
Standards) untuk usaha kecil-menengah (IFRS for Small-Medium-sized
Entities/SMEs).
Penetapan ini sehingga berdampak dikenalnya empat pilar akuntansi di Indonesia:
1. Standar Akuntansi Keuangan yang diadaptasi IFRS
2. SAK-ETAP
3. Standar Akuntansi Syari’ah
4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 24 tahun 2005 yang direvisi dalam PP
71 tahun 2010 berbasis akrual
Dalam definisi IFRS Small and Medium Entyties atau Usaha Kecil Menengah
(SMEs) menurut IFRS (International Financial Reporting Standards) diartikan
sebagai :
a.perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang tidak memiliki
akuntabilitas publik, dan
b.menerbitkan laporan keuangan tujuan umum untuk pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis,
dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 namun penerapan dini diperkenankan.
Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM
tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang
berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk
perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih
kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP
yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 182 halaman dan 30 bab.
Dua kriteria yang menentukan apakah suatu entitas tergolong entitas tanpa
akuntabilitas publik (ETAP) yaitu:
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; dan
Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas yang signifikan jika:
a. entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK) atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu Bapepam
sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE-06/BL/2010
tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar modal, termasuk
emiten, perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana, dan
kontrak investasi kolektif.
b. entitas menguasai aset dalam kapasitas sebaga fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana, dan bank investasi.
2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah: a. pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha; b. kreditur; dan c. lembaga pemeringkat kredit.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK ETAP
jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK
ETAP. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diijinkan oleh Bank Indonesia
menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010
SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1
Januari 2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK
ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and
unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali
jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai
SAK-ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga
akan mengacu kepada SAK-ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan
daripada PSAK, maka terdapat beberapa ketentuan transisi dalam SAK-ETAP
yang cukup ketat:
1. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP,
yakni 1 January 2011
2. Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun
laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-
ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan
untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan
berikutnya.
3. Per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan
menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.
4. Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak
memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas
tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK-
ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan
menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi
perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib menyusun laporan
keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk
menerapkan SAK ETAP ini kembali.
5. Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan
keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat
menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini
dalam menyusun laporan keuangan.
Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat
membantu pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP
dapat diperoleh di kantor pusat Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang
IAI.
No Elemen PSAK SAK
ETA
P
1 Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan Sama dengan
Informasi yang disajikan dalam laporan PSAK, kecuali
posisi keuangan informasi
Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan yang disajikan
laibilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam
Aset lancar neraca, yang
Laibilitas jangka pendek menghilangkan
Informasi yang disajikan dalam laporan pos:
posisi keuangan atau catatan atas laporan
keuangan Aset keuangan
(Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca Properti investasi
menjadi Laporan Posisi Keuangan, yang diukur pada
Kewajiban (liability) menjadi laibilitas) nilai wajar (ED
PSAK 1)
Aset biolojik
yang diukur pada
biaya perolehan
dan nilai wajar
(ED PSAK 1)
Kewajiban
berbunga jangka
panjang
Aset dan
kewajiban pajak
tangguhan
Kepentingan
nonpengendalian
2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi komprehensif Tidak sama
Informasi yang disajikan dalam laporan Laba dengan PSAK
Rugi Komprehensif yang
Laba rugi selama periode menggunakan
Pendapatan komprehensif lain selama istilah laporan
periode laba
Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensi
rugi komprehensif atau catatan atas laporan f, SAK ETAP
keuangan menggunakan
istilah laporan
laba rugi.
3 Penyajian Perubahan Ekuitas Sama dengan
PSAK, kecuali
untuk beberapa
hal yang terkait
pendapatan
komprehensif
lain.
4 Catatan Atas Catatan atas laporan keuangan Sama dengan
Laporan Keuangan Struktur PSAK, kecuali
Pengungkapan kebijakan Akuntansi pengungkapan m
Sumber estimasi ketidakpastian odal.
Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lain
5 Laporan Arus Kas Arus kas aktivitas operasi: metode langsung Sama dengan
dan tidak langsung PSAK kecuali:
Arus kas aktivitas investasi
Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas aktivitas
Arus kas mata uang asing operasi: metode
Arus kas bunga dan dividen, pajak tidak langsung
penghasilan, transaksi non-kas Arus kas mata
uang asing, tidak
diatur.
6 Persyaratan penyajian lapkeu konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi Tidak diatur
dan terpisah Entitas bertujuan khusus (Lihat Bab 12).
Prosedur konsolidasi
Lapkeu tersendiri
Lapkeu gabungan
7 Kebijakan akuntansi, estimasi, PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk SAK ETAP sudah
dan kesalahan periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan maju satu langkah
Perubahan Kebijakan Akuntansi) dibandingkan
PSAK (tidak ada
Laba atau rugi bersih untuk Periode berjalan “kesalahan
Kesalahan Mendasar mendasar” dan
Perubahan kebijakan Akuntansi “laba atau rugi
Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi luar biasa”).
Konsistensi dan perubahan kebijakan
akuntansi
Perubahan Estimasi akuntansi
Kesalahan.
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari aktivitas normal
Operasi yang tidak dilanjutkan
Perubahan estimasi Akuntansi
Penerapan suatu standar Akuntansi keuangan
Perubahan kebijakan Akuntansi yang lain
8 Instrumen Keuangan Dasar Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan PSAK 50 (1998).
Instrumen keuangan dasar:
Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh
tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan
pinjaman yang diberikan
Impairment menggunakan incurred loss
concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu
Klasifikasi trading, held to maturity, dan
available for sale. Hal tsb mengacu ke
9 Persediaan Pengukuran persediaan Sama dengan
Biaya persediaan PSAK
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain-lain
Biaya persediaan pemberian jasa
Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih
Pengakuan sebagai beban
Pengungkapan
10 Investasi pada perusahaan Ruang lingkup: entitas asosiasi metode ekuitas
asosiasi dan entitas anak Metode akuntansi
Metode biaya
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 15)
Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas
anak
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode biaya
Entitas anak :
11 Investasi pada perusahaan Jointly controlled operation, asset, and entity Sama dengan
asosiasi dan entitas anak Metode akuntansi PSAK kecuali
Metode konsolidasi proporsional metode akuntansi
Metode ekuitas hanya
Model nilai wajar (ED PSAK 12 : menggunakan
PBA/PBO/PBE) metode biaya.
12 Property Investasi Metode akuntansi Metode
akuntansi: model
Model nilai wajar biaya
Model biaya
13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan komponenisasi Sama dengan
Pengukuran menggunakan model biaya atau PSAK kecuali:
model revaluasi
Pengukuran biaya perolehan Tidak
Pengakuan pengeluaran selanjutnya menggunakan
Penyusutan pendekatan
Tidak perlu review nilai residu, metode komponenisasi.
penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir Revaluasi
periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi diijinkan jika
perubahan saja dilakukan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah. Hal
ini mengacu ke
PSAK 16 (1994)
Tidak perlu
review nilai
residu.
14 Asset Tidak Berwujud Prinsip umum untuk pengakuan Sama dengan
Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya PSAK, kecuali
Amortisasi selama umur manfaat atau 10 aset tidak
tahun berwujud yang
Penurunan nilai diperoleh dari
penggabungan
usaha.
Menggunakan metode pembelian Tidak diatur
Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20 tahun
dengan justifikasi manajemen
15 Sewa Mengatur perjanjian yang mengandung sewa
Klasifikasi bersifat principle based
Laporan keuangan lessee dan
Tidak mengatur perjanjian yang mengandung
sewa (ISAK)
lessor Klasifikasi sewa:
kombinasi IFRS
for SMEs dan
SFAS 13
Laporan
keuangan lessee
dan lessor
menggunakan
PSAK 30
(1990): Akuntansi
SewaGuna Usaha
Kewajiban diestimasi Sama dengan
Kewajiban kontinjensi PSAK
Aset kontinjensi
16 Ekuitas Penjelasan Sama dengan
Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PSAK, kecuali :
PT
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha Reorganisasi
berbentuk PT Selisih
Reorganisasi penilaian kembali
Selisih penilaian kembali
17 Pendapatan Penjualan barang Sama dengan
Penjualan jasa PSAK.
Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan royalti
Lampiran kasus pengakuan pendapatan (ED
PSAK 23)
18 Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjaman Biaya
Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman pinjaman langsun
g dibebankan
19 Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai persediaan Sama dengan
Penurunan nilai non-persediaan PSAK, kecuali:
Penurunan nilai goodwill
Ruang lingkup
yang meliputi
semua jenis aset.
Tidak mengatur
penurunan nilai
goodwill
Ada tambahan
penurunan nilai
untuk pinjaman
yang diberikan
dan piutang yang
menggunakan
PSAK
31:Akuntansi Per
bankanparagraf
16 dan 17.
20 Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Sama dengan
Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti PSAK, kecuali
menggunakan PUC untuk
Imbalan jangka panjang lainnya manfaat pasti
Pesangon pemutusan kerja menggunakan
PUC dan jika
tidak bisa,
menggunakan
metode yang
disederhanakan
21 Pajak Penghasilan Menggunakan deferred tax concept
Pengakuan dan pengukuran pajakkini
Pengakuan dan pengukuran pajaktangguhan
Menggunakan tax payable concept
Tidak ada pengakuan danpengukuran
pajak tangguhan
22 Mata Uang Pelaporan Mata uang pencatatan dan pelaporan Sama dengan
Mata uang fungsional PSAK Mata
Penentuan saldo awal Uang Pelaporan
Penyajian komparatif
Perubahan mata uang pencatatan dan Mata uang
pelaporan fungsional
Pelaporan
transaksi mata
uang asing dalam
mata uang
fungsional
Perubahan mata
uang fungsional
(Pada prinsipnya
sama)
23 Peristiwa yang memerlukan penyesuaian
Peristiwa setelah akhir periode Sama dengan
pelaporan Peristiwa yang tidak memerlukan PSAK
penyesuaian
24 Pengungkapan pihak-pihak Pengertian pihak-pihak yang mempunyai Sama dengan
yang mempunyai hubungan hubungan istimewa PSAK 7
istimewa Pengungkapan
25 Aktivitas Khusus Akuntansi perkoperasian Tidak diatur
Akuntansi minyak dan gas bumi
Akuntansi pertambangan umum
Akuntansi perusahaan efek
Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan asuransi
26 Ketentuan Transisi Retrospektif atau
prospektif (jika
tidak praktis)
yang diterapkan
secara
prospective
catchup (dampak
ke saldo laba)
Perpindahan dari
dan ke SAK
ETAP
27 Tanggal Efektif Berlaku efektif
untuk laporan
keuangan yang
dimulai pada
tanggal 1 Januari
2011, penerapan
dini 1 Januari
2010
Dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan (SAK) menjadi SAK ETAP
dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal pembagian
kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan entitas
dengan akuntabilitas publik (EAP).
EAP ini juga mencakup perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
ETAP sendiri lebih mengarah (tapi tidak hanya mencakup) perusahaan dengan
skala kecil dan menengah yang “kesulitan” menerapkan SAK secara menyeluruh.
Adanya pemisahan tersebut disebabkan oleh konvergensi SAK ke Full IFRS dengan
tujuan untuk meminimalkan perbedaan antara SAK Indonesia dan IFRS sehingga
laporan keuangan akan lebih mudah dipahami dan juga meningkatkan kualitas
keterbandingan (comparability) terutama oleh user dari berbagai negara. Dengan
kata lain, memang gap antara SAK Indonesia dan IFRS masih tetap ada, namun
konvergensi ke Full IFRS meminimalkan gap tersebut sehingga dapat memudahkan
pembaca dalam memahami laporan keuangan tersebut.
Munculnya SAK ETAP sendiri dengan maksud agar konvergensi IFRS dapat segera
diwujudkan secara penuh. Sehingga perusahaan-perusahaan yang kesulitan untuk
menerapkan SAK Penuh, dapat mengadopsi SAK ETAP sebagai standar keuangan
yang lebih sederhana.
Berikut beberapa perbedaan penerapan SAK Penuh dan SAK ETAP :
SAK UMUM SAK ETA
Penyajian Laporan Keuangan Dengan adanya ED PSAK 1 di masa Minimum pos yang haru
depan penyajian laporan keuangan lebih sedikit.- Silent terh
mengikuti IFRS dengan perubahan antara biasa- Laporan laba rugi
lain,- Tidak ada lagi pos luar biasa pada menyajikan laba rugi ko
neraca- Laba Rugi komprehensive- Cash Cash flow dengan metod
flow metode langsung (dianjurkan), dan
tidak langsung.
Aset Tetap dan Properti Investasi 1. Memberikan pilihan metode biaya atau Aset tetap, properti inves
revaluasi untuk aset tetap.2. Metode Fair menggunakan metode bi
value untuk properti investasi. ketentuan pemerintah ya
mengharuskan model rev
diterapkan.
Aset Tidak Berwujud - Saat ini aset tidak berwujud - Aset tidak berwujud
diamortisasi selama 20th.- ED PSAK selama 10th.- Penguku
19 (Terbit 2011)- Aset tidak berwujud menggunakan metode bi
dengan masa manfaat tak terbatas, tidak
diamortisasi.
Instrumen Keuangan - Ruang lingkup: aset dan kewajiban - Ruang lingkup; inve
keuangan,- Diklasifikasikan pada nilai tertentu- Klasifikasi tr
wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki maturity, dan available f
hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, mengacu pada PSAK no
pinjaman dan pinjaman yang diberikan.- lebih sederhana dibandin
Impayment menggunakan incurred loss PSAK 50 dan PSAK 55
concept.- Derecognition- Hedging dan
derivatif.
Persediaan LIFO tidak lagi diijinkan(PSAK 14 revisi LIFO tidak diijinkanKet
2008) sama dengan PSAK
Penurunan nilai Aset - Ruang lingkup kecuali; persediaan, aset - Ruang lingkup yang
yang timbul dari kontrak konstruksi, aset jenis aset kecuali aset ya
pajak tangguhan, aset yang timbul dari manfaat pensiun.- Tidak
manfaat pensiun.- Penurunan nilai non penurunan nilai goodwil
persediaan.- Penurunan nilai unit penurunan nilai untuk pi
penghasil kas dan goodwill. diberikan dan piutang ya
PSAK 31.
Laporan Keuangan Konsolidasian Diatur dalam PSAK 4Menggunakan Tidak DiaturBila memili
metode ekuitas (entitas asosiasi) dan asosiasi maupun subsidia
metode konsolidasi penuh untuk entitas metode ekuitas ( on line
anak.
Sewa - Mengatur perjanjian yang mengandung - Tidak mengatir perja
sewa.- Klasifikasi berifat principle mengandung sewa ( psak
based.- Laporan keuangan lessee dan sewa; kombinasi IFRS fo
lessor SFAS 13 (rule based)- L
lessee dan lessor menggu
(1990): Akuntansi Sewa
Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjamanPengakuan Biaya pinjaman langsung
dan kapitalisasi biaya pinjaman
Imbalan Kerja Menjelaskan:- Imbalan kerja jangka - Tidak termasuk imbala
pendek- Imbalan pasca kerja, untuk ekuitas- Untuk mafaat pa
manfaat pasti menggunakan PUC (Project PUC dan jika tidak bisa,
Unit Credit)- Imbalan jangka panjang metode yang disederhan
lainnya- Pesangon pemutusan kerja-
Imbalan berbasis ekuitas
Pajak Penghasilan - Menggunakan deffered tax concept- - Menggunakan tax paya
Penagkuan dan pengukuran pajak kini- Tidak ada pengakuan da
Pengakuan dan pengukuran pajak pajak ta
tangguhan
Posted 22nd October 2012 by chandra yon