Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FINAL

ETIKA PROFESI KOMPUTER


MAKALAH RADIKALISME

DISUSUN OLEH :
HESTI SYAM (1661014)

UNIVERSITAS ATMA JAYA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, suku, agama, ras, dan
golongan. Dengan kata lain, Indonesia adalah negara multikultural. Setiap golongan
masyarakat memiliki latar belakang, sudut pandang, dan pemikiran yang berbeda-
beda. Hal inilah yang menyebabkan pertikaian, seperti munculnya paham
radikalisme.
Gerakan Radikalisme kebanyakan muncul dalam kalangan agama. Di beberapa
negara muslim, gerakan-gerakan radikal keagamaan justru lahir pada saat proses
demokratisasi sedang di gelar. Gerakan-gerakan agama radikal di Indonesia pun
juga lahir di saat proses demokratisasi sedang berjalan.
Radikalisme sendiri merupakan paham pemikiran sekelompok masyarakat
yang menginginkan pembaharuan untuk hidup lebih baik namun dengan cara yang
tidak benar karena dengan menghalalkan segala cara. Makin banyak gerakan yang
muncul karena persoalan agama, politik, maupun yang lainnya. Sebagian besar
bentuk radikalisme adalah perbuatan yang negatif untuk umum.
Radikalisme disebagian masyarakat bisa muncul karena banyak hal. Salah
satunya adalah karena lemahnya pemahaman agama. Radikalisme ini merupakan
sasaran yang tepat bagi orang-orang yang bertujuan menyelewengkan ajaran
agama atau mengajarkan paham-paham keagamaan yang sesat. Selain pelaku
terorisme dengan alasan keagamaan, ada juga para politikus, yang bisa melakukan
apa saja dan menghalalkan segala cara demi merebut kekuasaan.
Karena kian hari, kian banyak terjadi tindakan-tindakan oleh sekelompok
radikalisme yang meresahkan masyarakat. Mereka selalu mengatasnamakan agama
dalam tidakan sewenang-wenang yang mereka lakukan.
Jika dilihat dari berbagai agama yang ada di Indonesia, sebenarnya tidak ada
satu pun agama yang mengajarkan untuk melakukan kekerasan. Dalam hal ini,
Islam adalah salah satu agama yang paling sering digunakan menjadi dasar
melakukan kekerasan. Islam sendiri tidak pernah mengajarkan untuk melakukan
kekerasan, Islam lebih menyukai kelembutan.

1
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam tulisan
ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimana gerakan radikalisme dapat eksis di Indonesia?
2. Apa sajakah faktor-faktor penyebab muncul radikalisme di kalangan
masyarakat?
3. Apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi gerakan radikalisme di
Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin
dicapai yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui eksistensi gerakan radikalisme di Indonesia.
2. Untuk memahami faktor-faktor penyebab munculnya radikalisme di
kalangan masyarakat.
3. Untuk menjelaskan upaya pemerintah selama ini dalam mengatasi gerakan
Radikalisme di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Mengetahui Eksistensi Gerakan Radikalisme di Indonesia

Radikalisme itu adalah suatu perubahan sosial dengan jalan kekerasan,


meyakinkan dengan satu tujuan yang dianggap benar tapi dengan menggunakan
cara yang salah. Makna radikalisme adalah sebagai pemahaman negatif dan bahkan
bisa menjadi berbahaya.
Jika dilihat dari letak Indonesia yang strategis dan merupakan kumpulan dari
pulau-pulau, Indonesia sering dilewati oleh negara lain. Baik sebagai tempat transit
atau berhenti dengan berbagai tujuan. Selain itu, Indonesia terdiri dari beraneka
ragam budaya sehingga radikalisme dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Baik
melalui jalur darat maupun laut bahkan karena luasnya Indonesia, banyak wilayah
yang belum terjangkau oleh aparatur negara.
Selain agama, radikalisme juga sudah “menjangkiti” aliran-aliran sosial,
politik, budaya, dan ekonomi. Ada anggapan di kalangan masyarakat awam bahwa
radikalisme hanya dilakukan oleh agama tertentu saja. sebenarnya bukan karena
agamanya namun lebih kepada perilaku manusia itu sendiri.
Di Indonesia, aksi kekerasan (teror) yang terjadi selama ini kebanyakan
dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan/mendompleng agama
tertentu. Agama dijadikan tameng oleh mereka untuk melakukan aksinya. Selain
itu mereka juga memelintir sejumlah pengertian dari kitab suci.
Beberapa contoh radikalisme keagamaan yang terjadi di Indonesia adalah
munculnya berbagai kelompok agama yang berhaluan keras, seperti Jama’ah
Salafi, Front Pembela Islam (FPI), Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam
(KPPSI) Sulawesi Selatan, Darul Islam/Negara Islam Indonesia, Jama’ah Tabligh
(JT), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),
Pesantren Al-Mukmin (Ngruki), Laskar Jihad Ahlussunnah Wal Jama’ah,
HAMMAS, dan Ikhwanul Muslimin.

3
Menurut saya alasan utama kenapa kelompok-kelompok ini melakukan aksi
radikal adalah karena ketidakpuasan kepada pemerintahan yang ada. Tidak adanya
pemimpin yang baik, menyebabkan negara diambang kehancuran. Selain itu, saya
percaya negara ini terlalu mudah disetir oleh kepemimpinan dunia barat.

2. Faktor-faktor penyebab munculnya radikalisme

Gerakan radikalisme sesungguhnya bukan sebuah gerakan yang muncul begitu saja
tetapi memiliki latar belakang yang sekaligus menjadi faktor pendorong munculnya
gerakan radikalisme. Diantara faktor-faktor itu adalah sebagai berikut.

1. Faktor Sosial-Politik

Yaitu adanya pandangan yang salah atau salah kaprah mengenai suatu
kelompok yang dianggap sebagai kelompok radikalisme. Kita dapat melihat bahwa
konflik-konflik yang ditimbulkan oleh kalangan radikal dengan seperangkat alat
kekerasannya dalam menentang dan membenturkan diri dengan kelompok lain
ternyata lebih berakar pada masalah sosial-politik.

2. Faktor Emosi Keagamaan

Harus diakui bahwa salah satu penyebab gerakan radikalisme adalah faktor
sentimen keagamaan, termasuk di dalamnya adalah solidaritas keagamaan untuk
kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu. Tetapi hal ini lebih tepat dikatakan
sebagai faktor emosi keagamaannya, walaupun gerakan radikalisme selalu
mengibarkan bendera dan simbol agama seperti dalih membela agama, jihad dan
mati syahid.

3. Faktor Kebijakan Pemerintah

Ketidakmampuan pemerintah untuk bertindak memperbaiki situasi atas


berkembangnya frustasi dan kemarahan sebagian orang atau kelompok yang
disebabkan dominasi ideologi, militer maupun ekonomi dari negera-negara besar.
Dalam hal ini elit-elit pemerintah belum atau kurang dapat mencari akar yang
menjadi penyebab munculnya tindak kekerasan (radikalisme) sehingga tidak dapat
mengatasi problematika sosial yang dihadapi umat.

4
3. Upaya Pemerintah dalam mengatasi Gerakan Radikalisme di indonesia

Radikalisme tidak identik dengan agama. Upaya menanggulangi radikalisasi


ini salah satunya dapat dilakukan dengan memberi akses kepada bekas pelaku
radikalisasi untuk hidup normal. Kalau tidak ada akses untuk hidup normal, dia
akan kembali bergabung dengan kelompoknya.

Dalam menanggulangi radikalisme, pendidikan di Indonesia sebaiknya tidak


terlalu berat kepada kecerdasan akal saja. Semua pendidik harus mampu
menumbuhkan kecerdasan spiritual dalam diri individu. Pemerintahan Indonesia
perlu melakukan pendekatan prefentiv kepada generasi penerus bangsa, agar
menghentikan penyebaran radikalisme di kalangan generasi penerus bangsa yang
semakin memprihatinkan. Banyak dari organisasi radikalisme yang merekrut
muda-mudi Bangsa Indonesia karena lebih mudah terprovokasi daripada golongan
dewasa yang sudah lebih paham kenegaraan. Semakin banyak muda-mudi yang
terpengaruh pemikiran radikal maka semakin cepat pula penyebaran gerakan
radikalisme di Indonesia, karena bisa memprovokasi sesama pemuda dalam
melakukan tindakan radikalisme.
Melihat dari ketatanegaraan di Indonesia, sebenarnya pendiri bangsa ini telah
memberikan antisipasi dalam menangkal radikalisme. Yaitu dengan membuat dan
menjadikan undang-undang dasar 1945 sebagai pedoman dan pancasila sebagai
dasar negara. Pancasila merupakan jiwa Bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita
bangsa. Sehingga sebenarnya rakyat Indonesia sendiri terikat aturan-aturan yang
memiliki sifat berbudi luhur. Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan
bemasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dengan menerapkan
Pancasila, paham – paham radikalisme akan melemah jika penerapannya dipahami
betul pada setiap sila dalam pancasila.

Namun tidak bisa dipungkiri, radikalisme dapat dengan mudah masuk di


Indonesia seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu, pemerintah telah
menyiapkan berbagai upaya untuk mengatasi radikalisme di Indonesia. Instansi
kepolisian misalnya, mereka menyiapkan pasukan khusus untuk memberantas
gerakan radikalisme di Indonesia.

5
Kelompok-kelompok islam moderat juga perlu melibatkan diri dalam
pencegahan radikalisme. Organisasi-organisasi Islam moderat dapat membantu
menyebarkan Islam yang damai. Karena dari segi pemahaman agama, kelompok
moderat lebih kuat dalam menolak logika kekerasan yang dikembangkan oleh
kelompok-kelompok radikal. Islam moderat sendiri dimaknai sebagai Islam yang
anti-kekerasan. Islam moderat identik dengan Islam yang bersahabat.

6
BAB III
PENUTUPAN
A. Simpulan
Radikalisme itu adalah suatu perubahan sosial dengan jalan kekerasan,
meyakinkan dengan satu tujuan yang dianggap benar tapi dengan menggunakan
cara yang salah. Makna radikalisme adalah sebagai pemahaman negatif dan bahkan
bisa menjadi berbahaya.
Faktor-faktor penyebab munculnya radikalisme dalam kalangan masyarakat
yaitu Faktor sosial-politik, faktor emosi keagamaan, dan faktor kebijakan
pemerintah.
Pendiri bangsa sebelumnya sebenarnya sudah memberikan antisipasi terhadap
gerakan radikalisme tersebut dengan membuat dan menjadikan undang-undang
dasar 1945 sebagai pedoman dan pancasila sebagai dasar negara. Kepolisian
Indonesia juga telah menyiapkan pasukan untuk mengatasi gerakan radikalisme
yang semakin ramai di Indonesia. Menyarankan pada golongan islam moderat
untuk mengajarkan ajaran islam yang damai, sehingga ajaran islam radikal dapat
terhentikan pergerakannya.

B. Saran
Dengan pemaparan makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca sebagai
generasi penerus bangsa harus bisa menumbuhkan nilai-nilai pancasila dari jati diri
kita sendiri. Perlu adanya komunikasi antara gerakan radikalis dengan pemerintah,
agar adanya gerakan radikalisme Islam tidak menghambat perkembangan
demokrasi di Indonesia. Sebagai generasi muda saya menyarankan untuk pemuda-
pemudi di indonesia agar jangan mudah terpengaruhi apabila ada gerakan
radikalisme yang tidak baik dan cerdaslah dalam menyarin informasi tentang
radikalisme.

Anda mungkin juga menyukai