Anda di halaman 1dari 10

PENGAUDITAN

SIKLUS PENGELUARAN

OLEH :

KELOMPOK 7

1. I GUSTI AYU MADE ARISTA PUTRI 1702622010262 / 09


2. NI KETUT WAHYU PUTRI 1702622010277 / 24
3. NI WAYAN SRI WIRATNI 1702622010288 / 35
4. NIAYU NETISIA 1702622010289 / 36

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

2019
1. SIFAT SIKLUS PENGELUARAN
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) berisi aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan berbagai keputusan dan proses untuk memperoleh aset tetap, barang dan jasa
yang diperlukan dalam proses operasional perusahaan dan pembayaran yang
dilakukan perusahaan atas aset tetap, barang dan jasa yang diperoleh.
Kelas transaksi dalam siklus ini, antara lain :
1. Pembelian Kredit Uang Muka
2. Pengeluaran Kas
3. Pembelian Tunai
4. Penyesuaian Pembelian

Akun-akun yang terkait yaitu :

a. Persediaan barang dagang


b. Persediaan bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang
c. Biaya dibayar dimuka, misalnya sewa dibayar dimuka atau asuransi
d. Aset tetap, misalnya gedung dan mesin-mesin
e. Aset lain-lain
f. Utang dagang
g. Retur dan potongan pembelian
h. Berbagai biaya, misalnya biaya depresiasi dan HPP
i. Kas

2. TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pengeluaran adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus
pengeluaran. Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan
keuangan yang dinyatakan oleh manajemen. Kelima asersi tersebut adalah :
1. Asersi Keberadaan atau Keterjadian
Tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian yaitu :
 Utang dagang tercatat sesuai jumlah yang menjadi kewajiban perusahaan
pada tanggal neraca.
 Aset tetap tercatat sesuai aset yang dapat digunakan pada tanggal neraca.
 Transaksi pembelian tercatat sesuai barang, aset produksi dan jasa yang
diterima selama periode dibawah audit.
 Pengeluaran kas tercatat sesuai pembayaran yang dibuat selama periode
kepada pemasok atau kreditur.
2. Asersi Kelengkapan
Berikut rincian tujuan audit asersi kelengkapan :
 Utang dagang termasuk semua jumlah yang menjadi kewajiban
perusahaan pada pemasok pada tanggal neraca.
 Saldo properti, aset tetap dan perlengkapan termasuk pengaruh semua
transaksi dan kejadian selama satu periode.
 Pembelian dan pengeluaran kas tercatat termasuk semua transaksi yang
terjadi selama satu periode.

3. Asersi Hak dan Kewajiban


Berikut rincian tujuan audit asersi hak dan kewajiban :
 Utang dagang adalah kewajiban legal perusahaan pada tanggal neraca .
 Perusahaan memiliki dan berhak atas semua properti, aset tetap dan
perlengkapan pada tanggal neraca.

4. Asersi Penilaian dan Pengalokasian


Berikut rincian tujuan audit asersi penilaian dan pengalokasian :
 Utang dagang ditetapkan atau dinilai pada jumlah yang tepat sesuai
jumlah yang wajib dibayar.
 Properti, aset tetap dan peralatan ditetapkan atau dinilai sesuai cost
dikurangi akumulasi depresiasi.
 Saldo biaya tercatat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

5. Asersi Pelaporan dan Pengungkapan


Berikut rincian tujuan audit asersi pelaporan dan pengungkapan :
 Utang dagang dan aset tetap tepat diidentifikasi dan diklasifikasikan
dalam neraca.
 Pengungkapan dilakukan secara tepat sesuai metode depresiasi yang
dipakai perusahaan, kondisi pokok kontrak leasing modal, dan aset tetap
sebagai jaminan utang.
3. MATERIALITAS, RISIKO BAWAAN DAN STRATEGI AUDIT

3.1 MATERIALITAS

Transaksi-transaksi dalam siklus pengeluaran ini seringkali lebih


mempengaruhi laporan keuangan daripada kombinasi berbagai siklus lainnya.
Kesalahan dalam membedakan pengeluaran untuk aset dan pengeluaran sebagai biaya
akan menyebabkan laporan keuangan salah saji material. Berbagai rekening seperti
persediaan, properti, aset tetap, peralatan dan sejumlah biaya utama, dapat material
secara individual. Auditor berusaha mencari untuk mencapai tingkat risiko yang lebih
mudah karena transaksi dalam siklus pengeluaran yang merupakan sumber salah saji
material dalam laporan keuangan.

3.2 RISIKO BAWAAN

Adalah kerentanan suatu saldo rekening atau golongan transaksi terhadap suatu
salah saji yg material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur
struktur pengendalian intern yg terkait.

Perhitungan tentang risiko bawaan membutuhkan pertimbangan tentang


berbagai hal yg bisa berpengaruh terhadap asersi-asersi dari semua/banyak rekening
dan hal-hal yg berhubungan hanya dengan asersi-asersi u/ rekening tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi asersi dalam siklus pengeluaran adalah :

 Tekanan untuk menyatakan lebih rendah (understate) beban operasional untuk


menampakkan target laba yang telah ditentukan padahal dalam kenyataannya
target tersebut tidak tercapai.
 Tekanan untuk menyatakan lebih rendah besarnya utang dagang untuk
menunjukkan kinerja modal kerja yang lebih baik.

Faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan siklus pengeluaran ini, antara lain :

 Volume transaksi yang selalu tinggi.


 Pembelanjaan dan pengeluaran tanpa otorisasi yang dapat terjadi.
 Pembelian aset yang tak perlu.
 Masalah akuntansi yang berkembang.
3.3 STRATEGI AUDIT
Strategi audit yang sering dipakai adalah Pendekatan Tingkat Risiko
Pengendalian yang Ditetapkan Lebih Rendah. Dalam strategi ini, auditor lebih
banyak mengandalkan pengujian pengendalian. Logika pemikiran yang mendasari
penggunaan strategi ini adalah apabila auditor yakin bahwa struktur pengendalian
intern klien sangat baik dan dapat mencegah dan mendeteksi salah saji, maka auditor
perlu menguji kakekayaan-kekayaannya tersebut.Faktor lain yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih strategi audit adalah pertimbangan cost benefit.
Dilakukan tidaknya pengujian pengendalian tergantung pertimbangan cost
benefit. Auditor perlu membandingkan biaya melakukan pengujian pengendalian
intern, dengan penghematan yang diperoleh dengan berkurangnya pengujian
substantif akibat pengutamaan pengujian pengendalian.

4. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN


Auditor melakukan pemahaman terhadap struktur pengendalian intern yang dalam
siklus pengeluaran meliputi lima komponen, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran Risiko
3. Informasi & Komunikasi
4. Pemantauan
5. Aktivitas Pengendalian

5. PERTIMBANGAN AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI


PEMBELIAN
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi pengeluaran kas
dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan :
1. Review kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik
4. Pemisahan tugas
Dalam transaksi pembelian, dokumen dan catatan yang dipakai adalah :
a. Permintaan pembelian
b. Order pembelian
c. Laporan penerimaan barang
d. Faktur (invoice) dari pemasok
e. Voucher
f. Ringkasan voucher
g. Register voucher
h. Laporan pelanggan bulanan dari pemasok
i. Buku pembantu utang dagang
j. Arsip voucher belum dibayar
k. Arsip voucher yang sudah dibayar.
Apabila perusahaan menggunakan sistem pengolahan data elektronis, maka
terdapat juga beberapa elemen berikut :
a. File induk pemasok yang telah disetujui
File komputer yang berisi informasi tentang penjual dan pemasok yang telah
disetujui untuk membeli jasa dan serta melakukan pembayaran kepadanya.
b. File pesanan pembelian terbuka
File komputer tentang pesanan pembelian yang telah dikirim ke para pemasok
tetapi barang atau jasa belum diterima.
c. File penerimaan
File komputer yang berisi informasi tentang kuantitas persediaan yang
diterima dari pemasok.
d. File transaksi pembelian
File komputer yang berisi data mengenai voucher yang telah disetujui atas
pembelian yang telah diterima. File ini digunakan untuk mencetak register
voucher dan memutakhirkan file hutang usaha, persediaan, serta buku besar.
e. File induk hutang usaha
File komputer yang berisi data tentang voucher yang belum dibayar yang telah
disetujui. File ini dapat disusun oleh pemasok. File ini harus ditambahkan ke
saldo dalam akun pengendali hutang usaha.
f. File suspensi atau penolakan
File komputer yang menahan transaksi-transaksi yang belum diproses karena
ditolak oleh program aplikasi komputer.

Fungsi yang terlibat dalam siklus ini adalah :


Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:
1. Pengajuan pembelian.
Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan
perusahaan lain, yang meliputi:
o Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui.
o Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa.
o Pembuatan pesanan pembelian.
2. Penerimaan barang dan jasa
Penerimaan atau pengiriman fisik barang atau jasa, yang mencakup:
o Penerimaan barang
o Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan.
o Pengembalian barang ke pemasok.
3. Pencatatan kewajiban
Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi:
o Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban.
o Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat.

6. PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN


Penghimpunan pemahaman dapat dilakukan dengan cara :
a. Review Pendahuluan
Untuk memulai pemahaman terhadap sistem pengendalian intern perusahaan,
auditor mengembangkan pemahamnnya mengenai lingkungan pengendalian
klien dan alur pembelian-pengeluaran kas.
b. Dokumentasi Sistem
Siklus pengeluaran perusahaan dapat didokumentasikan dengan menggunakan
flowchart, kuesioner dan atau diskripsi naratif.
c. Menganalisa Alur Transaksi
Untuk menguatkan pemahaman pada sistem flowchart, auditor dapat memilih
salah satu voucher yang telah dikuasai secara random.
d. Menentukan apakah pengendalian intern dapat diandalkan.
7. PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN
Penetapan risiko pengendalian adalah proses penilaian tentang efektivitas
rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
suatu perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan
keuangan. Penetapan risiko pengendalian dilakukan dapat menghasilkan bukti
mengenai efektivitas rancangan dan operasi pengendalian dalam transaksi pembelian.
Bukti tersebut kemudian digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian untuk
setiap asersi yang signifikan yang terkait dengan pembelian. Penetapan resiko
pengendalian dilakukan untuk masing-masing asersi, bukan untuk struktur
pengendalian intern keseluruhan, masing-masing komponen struktur pengendalian,
ataupun masing-masing kebijakan atau prosedur.

8. PENGUJIAN PENGENDALIAN
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus pengeluaran
dibedakan atas prosedur :
1. Pengujian Pengendalian Pembelian
Langkah-langkahnya :
 Pilih sampel voucher yang sudah dibayar secara random.
 Menelaah setiap voucher.
 Membandingkan rincian dalam permintaan pembelian, order pembelian,
laporan penerimaan, faktur pemasok dan voucher serta memeriksa
ketepatan perhitungan matematis.
 Membandingkan order pembelian yang digunakan dalam voucher
dengan tembusan order pembelian dan permintaan pembelian yang
diperoleh dari departemen pembelian.
 Mengusut harga dalam order pembelian dengan sumber penentuan harga
untuk menentukan kewajaran harga tercantum.
 Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh
melalui kelima langkah diatas.
2. Pengujian Pengendalian Penerimaan
Langkah-langkahnya :
 Berdasarkan sampel voucher yang telah dipilih, mintakan tembusan
laporan penerimaan barang dari arsip departemen penerimaan barang,
 Membandingkan laporan penerimaan dalam voucher dengan copy
laporan penerimaan barang dalam arsip departemen penerimaan barang.
 Menelaah laporan penerimaan untuk menentukan apakah barang yang
diterima, dihitung, diinspeksi dan dibandingkan dengan slip pengiriman
dan order pembelian.
 Mengusut laporan penerimaan dengan pencatatan dalam arsip dengan
arsip penerimaan barang.
 Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh
melalui keempat langkah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan Totok Budi Santoso, Auditing II : Dasar-dasar Prosedur


Pengauditan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Internet :
https://www.slideshare.net/DinaNurmariyani/pengauditan-siklus-pengeluaran
https://www.academia.edu/31852976/Kelompok_8_Siklus_Pengeluaran
http://mawaddahrahmidede.blogspot.com/2015/12/siklus-pengeluaran.html
https://dexsuar.wordpress.com/2013/10/08/audit-siklus-pengeluaran/
https://dokumen.tips/documents/auditing-siklus-pengeluaran-55c1e72b4d9f8.html
https://www.academia.edu/12341643/Makalah_Audit_Siklus_Pengeluaran
https://www.slideshare.net/DinaNurmariyani/pengauditan-siklus-pengeluaran
https://www.kompasiana.com/jo_seto/563baeb552f9fdfa0c173c49/materialitas-risiko-
dan-strategi-awal-audit?page=all

Anda mungkin juga menyukai