SIKLUS PENGELUARAN
OLEH :
KELOMPOK 7
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
2019
1. SIFAT SIKLUS PENGELUARAN
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) berisi aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan berbagai keputusan dan proses untuk memperoleh aset tetap, barang dan jasa
yang diperlukan dalam proses operasional perusahaan dan pembayaran yang
dilakukan perusahaan atas aset tetap, barang dan jasa yang diperoleh.
Kelas transaksi dalam siklus ini, antara lain :
1. Pembelian Kredit Uang Muka
2. Pengeluaran Kas
3. Pembelian Tunai
4. Penyesuaian Pembelian
2. TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pengeluaran adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus
pengeluaran. Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan
keuangan yang dinyatakan oleh manajemen. Kelima asersi tersebut adalah :
1. Asersi Keberadaan atau Keterjadian
Tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian yaitu :
Utang dagang tercatat sesuai jumlah yang menjadi kewajiban perusahaan
pada tanggal neraca.
Aset tetap tercatat sesuai aset yang dapat digunakan pada tanggal neraca.
Transaksi pembelian tercatat sesuai barang, aset produksi dan jasa yang
diterima selama periode dibawah audit.
Pengeluaran kas tercatat sesuai pembayaran yang dibuat selama periode
kepada pemasok atau kreditur.
2. Asersi Kelengkapan
Berikut rincian tujuan audit asersi kelengkapan :
Utang dagang termasuk semua jumlah yang menjadi kewajiban
perusahaan pada pemasok pada tanggal neraca.
Saldo properti, aset tetap dan perlengkapan termasuk pengaruh semua
transaksi dan kejadian selama satu periode.
Pembelian dan pengeluaran kas tercatat termasuk semua transaksi yang
terjadi selama satu periode.
3.1 MATERIALITAS
Adalah kerentanan suatu saldo rekening atau golongan transaksi terhadap suatu
salah saji yg material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur
struktur pengendalian intern yg terkait.
Faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan siklus pengeluaran ini, antara lain :
8. PENGUJIAN PENGENDALIAN
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus pengeluaran
dibedakan atas prosedur :
1. Pengujian Pengendalian Pembelian
Langkah-langkahnya :
Pilih sampel voucher yang sudah dibayar secara random.
Menelaah setiap voucher.
Membandingkan rincian dalam permintaan pembelian, order pembelian,
laporan penerimaan, faktur pemasok dan voucher serta memeriksa
ketepatan perhitungan matematis.
Membandingkan order pembelian yang digunakan dalam voucher
dengan tembusan order pembelian dan permintaan pembelian yang
diperoleh dari departemen pembelian.
Mengusut harga dalam order pembelian dengan sumber penentuan harga
untuk menentukan kewajaran harga tercantum.
Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh
melalui kelima langkah diatas.
2. Pengujian Pengendalian Penerimaan
Langkah-langkahnya :
Berdasarkan sampel voucher yang telah dipilih, mintakan tembusan
laporan penerimaan barang dari arsip departemen penerimaan barang,
Membandingkan laporan penerimaan dalam voucher dengan copy
laporan penerimaan barang dalam arsip departemen penerimaan barang.
Menelaah laporan penerimaan untuk menentukan apakah barang yang
diterima, dihitung, diinspeksi dan dibandingkan dengan slip pengiriman
dan order pembelian.
Mengusut laporan penerimaan dengan pencatatan dalam arsip dengan
arsip penerimaan barang.
Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh
melalui keempat langkah di atas.
DAFTAR PUSTAKA