Anda di halaman 1dari 4

Tugas Rutin

Nama : Yurika Delvianti Nasution


Nim : 0701172092
Kelas : Ilmu Komputer 3 / Semester 3

KHULAFA’ AL-RASYIDIN : UTSMAN BIN AFFAN DAN ALI BIN ABI THALIB

A. USTMAN BIN AFFAN

1. Biografi Utsman bin Affan

Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abd Al-
Manaf dari suku Quraisy. Lahir pada tahun 576 M, enam tahun setelah penyerangan Ka’bah oleh
pasukan bergajah atau enam tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Ibu Utsman bin
Affan adalah Urwy bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin Abdi Asy-Syams bin Abd Al-Manaf.
Utsman bin Affan masuk Islam pada usia 30 tahun ke atas ajakan Abu Bakar. Sesaat setelah
masuk Islam, ia sempat mendapatkan siksaan dari pamannya, Hakam bin Abil Ash. Ia dijuluki
dzun nurain, karena menikahi dua putri Rasulullah saw. Secara berurutan setelah yang satu
meninggal, yakni Ruqayyah dan Ummu Kalsum. 1

Utsman adalah sosok yang sangat solih. Beliau menghabiskan waktu semalaman
membaca Alquran. Kesolihan sosialnya terbukti dan member telaga milik Yahudi seharga
12.000 dirham dan menghibahkan kepada kaum muslimin pada saat hijrah ke Yatsrib.
Mewakafkan tanah seharga 15.000 dinar untuk perluasan Masjid Nabawi. Menyerahkan 940
ekor unta, 60 ekor kuda, 10.000 dinar untuk berbagai keperluan pada Perang Tabuk. Setiap hari
Jumat, Utsman bin Affan membebaskan seorang budak laki-laki dan seorang budak perempuan.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan
harga yang sangat murah, bahkan membagi-baginya kepada jaum muslimin dan beliau termasuk
orang yang sangat penyayang.2

Utsman bin Affan diangkat sebagai khalifah setelah wafatnya Amirul Mukminin, Umar
bin Khattab pada tahun 26 Dzulhijjah 23 H (644 M). Utsman bin Affan dalah salah satu sahabat

1
Supriyadi, Sejarah, h.86-87.
2
Muhammad Fatuhurrohman, History Of Islamic Civilization (Yogyakarta: CV. Garudhawaca,2017), h. 46-48.
Rasulullah saw yang hijrah 2 kali, ke Habasyah dan ke Madinah. Dengan harta kekayaan
pribadinya, beliau membuat sumur Rawmah lalu mewakafkannya untuk kepentingan kaum
Muslimin. Selain itu juga menginfakkan hartanya sebanyak 300 unta dan 1.000 dinar bagi
ersiapan tentara usrah. Beliau juga termasuk salah seorang dari 10 sahabat yang dijamin masuk
Surga. Di antara amal shalihnya yang sangat mulia adalah menyatukan qira’ah Alquran
berdasarkan naskah dari Hafshah dengan logat Quraisy. Sebanyak 7 mushaf Alquran (Mushaf
Utsmani) yang sama dikirim ke Kufah, Bashrah, Syam, Yaman, Makkah dan Bahrain.
Sedangkan 1 mushaf Alquran lagi disimpan oleh Khalifah Utsman bin Affan. Oleh karena itu,
mushaf Alquran Utsmani masih terjaga hingga kini tanpa ada perubahan.3

2. Proses pengangkatan Khalifah Utsman Bin Affan

Sebelum meninggal, ‘Umar telah memanggil tiga calon penggantinya, yaitu Utsman,
‘Ali, dan Sa’ad bin Abi Waqqash. Dalam pertemuan dengan mereka secara bergantian, Umar
berpesan agar penggantinya tidak mengangkat kerabat sebagai pejabat (Muzawwir Syadzali,
1993: 30). Di samping itu, Umar telah membentuk dewan formatur yang bertugas memilih
penggantinya kelak. Dewan formatur yang dibentuk Umar berjumlah 6 orang. Mereka adalah
Ali, Utsman, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abd Ar-Rahman bin Auf, Zubair bin Awwam, dan
Thalhah bin Ubaidillah. Di samping itu, Abdullah bin Umar dijadikan anggota, tetapi tidak
memiliki hak suara. Beliau wafat pada hari Jum’at, 18 Dzulhijjah 35 H (656 M) dalam masa
kekuasaannya selama 12 tahun.4

B. ALI BIN ABI THALIB

1. Biografi Ali bin Abi Thalib

Ali adalah putra Abi Thalib ibn Abdul Muthalib. Ia adalah sepupu Nabi Muhammad saw.
Yang kemudian menjadi menantunya karena menikahi putrid Nabi Muhammad saw, Fatimah. Ia
telah ikut bersama Rasulullah saw, sejak bahaya kelaparan melanda kota Makkah dan tinggal di
rumahnya. Ia termasuk orang yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak. Pada saat
Nabi menerima wahyu pertama, Ali berumur 13 tahun, menurut A.M. Suban, sedangkan menurut
Mahmud An-Nasir Ali berumur 9 tahun.

3
Shamid Abdurrahman. Atlas Sejarah Nabi Muhammad saw & Khulafaur Rasyidin, h. 235.
4
Ibid., Shamid Abdurahman. Atlas Sejarah Nabi Muhammad saw & Khulafaur Rasyidin, hlm.244.
Mahmud An-Nasir selanjutnya menulis bahwa Ali termasuk salah seoranng yang baik
dalam memainkan pedang dan pena, bahkan ia dikenal sebagai seorang orator. Ia juga seorang
yang pandai dan bijaksana, sehingga menjadi penasihat pada zaman khalifah Abu Bakar, Umar
dan Utsman. Ia mengikuti hamper semua peperangan pada zaman Nabi Muhammad saw. Ia tidak
sempat memba’iat Abu Bakar, karena sibuk mengurusi jenazah Rasulullah saw. Dan keturunan
Nabi Muhammad saw, berkelanjutan dari beliau.

Menurut Ali Mufrodi, setelah wafatnya Utsman bin Affan, banyak sahabat yang sedang
mengunjungi wilayah-wilayah yang baru ditaklukkan yang diantaranya Thalhah bin Ubaidillah
dan Zubair bin Awwam.

2. Masa Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib

a. Kobaran Api fitnah masih menyala: Khalifah Ali bin Abi Thalib menghadapi
fitnah(35 H). Ali bin Abi thalib dibaiat sebagai khalifah oleh para sahabat Muhajirin dan Anshar
serta kaum Muslimin umumnya5 pada tahun 35 H setelah terbunuhnya Khalifah Utsman bin
Affan yang dilakukan oleh kaum pengkhianat secara keji dan kejam. Dari sinilah muncul
berbagai fitnah yang dihadapi oleh Khalifah baru sehingga jihad terhenti dan umat sibuk
mengurus persoalan intern beberapa tahun lamanya. Akan tetapi karena sifat kecerdasan dan
kesabaran Khalifah Ali bin Abi Thalib yang tinggi mampu melakukan konsolidasi umat sekuat
kemampuan.6 Pada masa awal kekhilafahannya, Ali bin Abi Thalib mengangkat para amir
(pejabat) seperti Ubaidullah bin Abbas di Yaman, Utsman bin Hunaif di Bashrah, Umarah bin
Syihab di Kufah, Qais dan Sa’ad di Mesir, Sahal bin Hunaif di Syam dengan melanjutkan misi
ekspansi wilayah Islam.

b. Tipu daya kaum pengkhianat: Perang Jamal dan Shiffin, Khalifah Ali bin Abi Thalib
& Muawiyah bertekad damai (35H)
Pada tahun 36 H (656 M) telah terjadi perang Jamal antara kaum Muslimin. Pada
awalnya adalah persoalan tuntuntan darah atas para pembunuh Khalifah Utsman bin Affan agar
segera diusut. Ummul mukminin Aisyah menuju Bashrah bersama sejumlah sahabat Rasulullah,
sepetti Thalhah, Zubair dan yang lainnya.

5
Ibid, Shamid Abdurrahman. Atlas Sejarah Nabi Muhammad saw & Khulafaur Rasyidin, h.249.
6
Lihat: Al-Bidayah Wa An-Nihayah. Halaman: 405.
3. Wafatnya Ali bin Abi Thalib di Tangan Khawarij
Kelompok Khawarij diperangi oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perang Nahrawan
pada tahun 38 H. namun dendam tokoh Khawarij lain bernama Ibnu Muljam telah membuatnya
berani lancing membunuh Khalifah Ali bin ABi Thalib saat waktu salat Subuh. Kaum Muslimin
lalu membaiat Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah bagi kaum Muslimin. Setelah
itu, Hasan menyerahkan kepemimpinan Islam kepada Muawiyah hingga terjadilah persatuan
kaum muslimin. Tahun itu disebut ‘Amul Jamaah (Persatuan Jamaah) bagi kaum Muslimin7.

7
Ibid., Shamid Abdurrahman. Atlas dan Sejarah Nabi Muhammad saw & Khulafaur Rasyidin, hlm. 254-257, secara
ringkas.

Anda mungkin juga menyukai