Anda di halaman 1dari 21
22 BABI PENDAHULUAN Deskriptif| Modul pengidentifikasian, diagnosa kerusakan dan perbaikan transmisi otomatis sepeda motor dengan berisi materi dan informasi tentang pengenalan nama Komponen transn motor, diagnosa kerusakan transmisi otomatisseo eda motor dan cara_perbaikan stem transmisi otomatis secara umum, Materi diuraikan dengan pendekatan praktis, disertaiilustrasi_ yang cukup agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan. Diakhir modul terdapat evalua i uji kompetensi secara tervritis. Uji ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang ada pada lembar evaluasi di akhir materi, Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui penguasaan materi oleh siswa tentang transmisi otomatis dengan sub kompetensi: otomatis sepeda motor, Konstruksi transmisi otomatis sepeda sebi swa. yang dilakukan 1. Menycbutkan peran dan kegunaan CVT pada sepeda motor 2. Mengetahui letak dan kedudukan CVT pada sepeda motor 3. Mengidentifikasi komponen CVT pada sepeda motor 4. Mengetahui serta memahami prinsip dan cara kerja CVT pada sepeda motor 5. Menyebutkan trouble shooting kerusakan pada kerusakan CVT ‘Tujuan umum dan khusus Umum : Setelah mempelajari modul ini siswa dapat mengetahui dan memahami em transmisi otomatis pada sepeda motor. Khusus. 1. Siswa dapat mengenali komponen-komponen transmis motor 2. Siswa dapat mendiagnosa kerusakan transmisi otomatis pada sepeda motor 3. Memperbaiki kerusakan transmisi otomatis pada sepeda motor otomatis pada sepeda Petunjuk Penggunaan Modul Untuk mempermudah dalam penggunaan modul ini, diharapkan kepada siswa membaca petunjuk penggunaan modul baik secara umum maupun bersifat khusus. Petunjuk akan dijelaskan di bawah ini 1. Sebelum menggunakan modul ini, pelajari prasyarat terlebih dahulu, Untuk mencapai keberhasilan modul ini diperlukan kompetensi dalam bidang yang terkait dengan materi kegiatan, 22 2. Untuk membantu proses belajar, siswa dapat belajar dengan guru maupun tutor, Proses hasil belajar modul ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab siswa yang bersangkutan, Informasi tambahan juga dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun yang masuk ke buku kerja siswa adalah tugas mandiri siswa dan siap dilakukan evaluasi sebagai bentuk penampilan yang dikuasai. 3. Jika moduli ketuntasan, maka siswa dapat melanjutkan ke modul berikutn ya. i. telah selesai dipelajari dan hasil evaluasi diatas standar Alokasi Waktu Untuk mempelajari modul ini diberikan alokasi waktu 4 X 45 menit baikdi dalam kelas maupun secara mandiri. Peralatan Penggunaan Modul Dalam menggunakan modul ini diperlukan beberapa peralatan antara. tain seperti pena, pensil, buku, penggaris dan spidol berwarna. 22 BABII CONTINOUS VARIABLE TRANSMISSION URAIAN CVT Continous variable transmission adalah transmisi otomatis yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan gaya gesek yang terjadi pada komponen CVT. Perpindahan Kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran engine. Pada sistem CVT ini tidak lagi menggunakan transmisi, akan tetapi sebagai pengantinya digunakan dua buah pulley yang dihubungkan dengan sabuk y-belt. Dengan pengendara tidak perlu lagi mengoperasikan perpindahan gigi. Hanya dengan memutar handle gas untuk menambah dan mengurangi kecepatan sepeda motor. Mekanisme CVT ini terletak dalam sebuah ruangan yang tertutup dan dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk mengurangi panas yang timbul karena m gesekan, Tujuan diletakkan di ruangan tertutup agar tidak terkena kotoran sebingga komponen CVT tetap terjaga dari kotoran baik berupa debu, air maupun minyak. Gambar I: continous variable transmission Primary pulley berhubungan langsung dengan crangk shaft, sedangkan secondary pulley berhubungan langsung dengan final gear dan langsung ke roda belakang. Diameter kedua pulley ini dapat berubah-ubah, Perubahan primary pulley sesuai dengan putaran engine berdasarkan gaya sentrifugal. Semakin tinggi putaran engine maka gaya sentrifugal pada roller semakin besar dan menyebabkan diameter primary pulley semakin mengecil. Sedangkan perubahan secondary pulley berdasarkan tarikan primary pulley. Apabila primary pulley memiliki diametr yang kecil maka diameter secondary pulley akan semakin besar dan sebaliknya semakin besar diameter primary pulley maka diameter secondary pulley akan semakin mengecil. Berubahnya diamter pada secondary pulley berdasarkan 22 kan v-belt dari primary pulley. Adapun kelebihan dan kekurangan CVT akan diuraikan dibawah ini 1. Kelebihan CVT CVT memberikan perubahan torsi tanpa adanya hentakan CVT memberikan kenyamanan lebih dibandingkan dengan sistem manual, karena CVT tidak ada lagi proses memindah gigi. Kecepatan tergantung pada putaran engine CVT memiliki konstruksi yang lebih sederhana dari pada sistem manual Perawatan CVT tergolong lebih mudah jika dibandingkan dengan transmisi manual CVT memberikan perubahan kecepatan dengan lembut 2. Kekurangan CVT a, b. Putaran awal membutubkan putaran yang tinggi Bukaan gas cenderung lebih besar, karena dibutuhkan pu bergerak dan merubah rasio Penggunaan bahan bakar yang tidak efisien Komponen engine lebih cepat aus karena karakteristik engine bekerja pada putaran tinggi Engine brake sangat kecil sehingga penggunaan rem lebih dominan dan kemungkinan rem terbakar atau rem cepat aus Saat melewati jalan yang menurun akan sulit dikendalikan karena engine brake keci an tinggi untuk bisa B. KOMPONEN CVT Sistem CVT memiliki komponen yang jauh berbeda dengan transmisi manual. Beberapa komponen CVT akan diuraikan dibawah ini : 22 Gambar 2 : komponen CVT Secara keseluruhan komponen CVT yaitu : Oring Clutch housing Clutch carrier Spring Spring seat Oring Secondary sliding sheave Secondary fixed sheave ). Pin guide 10. V-belt 11. Conical spring washer 12. Kick starter one way clutch ea aw ee © Sistem CVT terbagi atas dua bagian besar yaitu : 1. Primary pulley 13. Claw washer 14, Primary fixed sheave 15, Washer 16. Spacer 17. Oil seal 18, Primary sliding sheave 19, Primary sheave weighvroller 20. Slider 21. Plastic slider guide 22, Gasket/packing 22 Pada bagian primary pulley ini terdapat beberapa komponen lainnya yaitu a, Primary Fixed sheave Primary fixed sheave merupakan salah satu bagian dari pulley yang berkaitan langsung dengan crankshaft dan cam secara fix. Pada primary fixed sheave terdapat sirip pendinginan, schingga pada saat primary fixed sheave berputar akan menghasilkan tiupan udara layaknya kipas angin.. hal ini bertujuan untuk menjaga temperatur ruang CVT agar tidak terlalu pat Apabila terlalu panas maka komponen CVT akan lebih cepat mengalan terutama komponen yang bergesekan seperti V-belt dan pulley serta roller. aus Gambar 3 : primary fixed sheave dengan sirip pendingin b. Primary sliding sheave Primary fixed sheave merupakan salah satu bagian dari pulley yang dapat bergeser-geser melalui collar/spacer. Bergeraknya primary sliding sheave ini akan mengakibatkan y-belt terdesak ke arah luar pulley saat putaran tinggi maupun bergeser ke arah dalam pulley. Collar/spacer Collar/spacer merupakan lintasan primary sliding sheave, sehingga sliding sheave dapat bergerak dengan mudah. d. Primary sheave weight Primary sheave weight merupakan bagian dari primary pulley yang mendorong sliding sheave karena adanya gaya sentrifugal yang bekerja. Saat weight terlempar karena adanya gaya sentrifugal diameter primary pulley akan berubah menjadi lebih besar. Semakin tinggi putaran engine akan menghasilkan gaya sentrifugal yang besar maka roller juga akan semakin menekan primary sliding sheave. 22 Gambard : primary sheave weight / roller ¢. Cam plate/slider Cam plate merupakan bagian dari primary pulley yang terpasang fix pada poros, sehingga pada saat weight bekerja camplate ini menjadi tempat tumpuan untuk mendorong sliding sheave. Permukaan cam plate/ slider ini membentuk tirus, sehingga saat roller bergerak ke arah luar roller akan mendesak primary slider sheave. Dengan begitu primary sliding sheave akan mendesak y-belt ke arah luar dan menyebabkan diameter pulley menjadi besar. £ Plastic slider guide Plastic slider guide berfungsi untuk menuntun jalannya pergerakan antara cam plate/slider dan primary sliding sheave, sehingga pergerakan sliding sheave tidak keluar dari alurnya. Gambar 5 : plastic slider guide 22 Gambar 6 : komponen primary pulley 2. Secondary pulley Pada secondary pulley ini juga terdapat beberapa Komponen diantaranya : a. Secondary fixed sheave Secondary fixed sheave ini berada pada poros primary drive gear melalui bearing dan clutch carrier yang terpasang di fixed sheave. Secondary fixed sheave ini tidak memiliki sirip pendinginan layaknya primary fixed sheaves. b. Secondary sliding sheave Secondary sliding sheave bagian pada secondary pulley yang berubah- ubah posisinya untuk mengatur diameter secondary pulley. 22 Gambar 7 : secondary sliding sheave ¢. Clutch carrier Clutch carrier yaitu komponen secondary pulley yang memutus dan menghubungkan putarandari engine ke roda berdasarkan putaran, Semakin tinggi putaran dari engine maka clutch carrier akan terhubung dengan clutch hoousing. Gambar 8 : cluteh carrier 4. Clutch housing Clutch housing merupakan komponen yang terhubung langsung dengan poros input final gear. Jika clutch carrier mengembang dan menekan dinding clutch housing maka putaran dari engine akan diteruskan ke final gear dan roda. 22 Gambar 9 : clutch housing e. Spring Spring ini berfungsi umtuk menekan secondary pulley agar diameter secondary pulley tetap dalam keadaan besar. Gambar 10 : spring £. Pin guide/torque cam Pin guide ini berperan saat putaran beban, Putaran yang tinggi dan beban berat maka pin guide ini akan mengunei posisi secondary pulley dan menjaga diameter secondary pulley tetap dalam diameter besar. {Pulley bergeraik a Gambar 11 : komponen secondary pulley 3. V-belt 22 V-belt merupakan penghubung dan penerus putaran dari primary pulley dan secondary pulley. Terbuat dari bahan kevlar yang tahan gesek dan tahan panas. V- belt ini harus diperiksa secara berkala dan apabila telah aus yang ditandai dengan retak-retak maka y-belt harus diganti dengan yang baru. Pada buku manual v-belt diganti setiap 20.000 Km. Gambar 12 : v-belt 4, Final gear/reduetion gear Final gear berfungsi untuk menaikkan torsi dan mereduksi putaran. Schingga torsi pada final gear akan dinaikkan kembali setelah torsi dinaikkan oleh perbandingan diameter pulley. Pada akhimya dapat diperoleh torsi yang besar untuk menggerakkan kendaraan. Gambar 13: final gearf reduction gear C. CARA KERJA SISTEM CVT 1, Skema Perpindahan Tenaga Pada Sistem CVT : encine |O)[cranxsnart |Z) [priwarvruuey |O)[ veer |O) seconpaaypuiey |C)[ rival cear/earrepucion |C)| wre 22 Pulley Primer { Putaran dan Grankshatt \ ae Gambar 14 : proses perpindahan tenaga pada CVT 2. Pada Saat Putaran Idle Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran belum mampu untuk mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran hanya sampai di cluth ca Gambar 15 : putaran idle 3. Pada Saat Putaran Rendah Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch housing, sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda. Keadaan pulley saat putaran rendah seperti gambar dibawah ini : 22 Gambar 16 : pulley saat putaran rendah 4. Pada Saat Putaran Menengah Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch housing, sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda. Keadaan pulley saat putaran menengah ini sedikit berbeda dengan pada saat putaran rendah, Pada saat putaran menengah keadaan pulley dapat ditunjukkan seperti gambar di bawah ini Gambar 17 : pulley saat putaran menengah 5. Pada Saat Putaran Tinggi Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantarav-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch cartier ke clutch housing, schingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda, Pada saat putaran tinggi keadaan pulley kebalikan dari putaran rendah. Keadaan pulley saat putaran tinggi dapat ditunjukkan gambar di bawah ini : 22 Gambar 18 : pulley saat putaran tinggi Keadaan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar pada saat putaran tinggi. 6. Pada Saat Putaran Beban Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch cartier ke clutch housing, sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda. Karena pada saat putaran beban membutuhkan torsi yang besar maka keadaan pulley seperti pada saat putaran rendah. Setinggi apapun putaran engine keadaan pulley tetap akan seperti gambar dibawah ini Pulley Vibeit Sekunder Gambar 19 : pada saat putaran beban penuh Hal ini terjadi Karena adanya pin guide yang terdapat pada poros secondary fixed sheave mengunci fixed sheave dan sliding sheave untuk tetap menjaga diameter pulley dalam keadaan besar, dengan begitu torsi yang dihasilkan akan menjadi besar. D. 22 RANGKUMAN Continous variable transmission merupakan salah satu jenis transmisi yang mengutamakan kenyamanan tanpa harus menurunkan tenaga kendaraan. CVT bekerja berdasarkan gaya sentrifugal yang dihasilkan dari putaran engine. CVT memiliki perbandingaan diameter pulley yang dapat berubah-ubah sehingga torsi yang dihasilkan sesuai dengan kondisi jalan dan perubahan torsi terasa lembut. Pada saat putaran idle, CVT akan memutus putaran dari engine secara otomatis, melalui clutch carrier. Putaran tidak diteruskan ke final gear karena putaran yang masih rendah belum mampu untuk mengembangkan kopling sentrifugal. Pada saat putaran rendah, putaran dapat diteruskan ke final gear karena putaran dariengine dapat mengembangkan kopling sentrifugal. Pada saat putaran menengah, putaran diteruskan ke roda, Diameter pulley sama besar schingga putaran engine dan putaran roda sama. Hal ini ditujukan untuk efisiensi bahan bakar dan menurunkan torsi karena torsi saat putaran menengah hanya untuk mempertahankan kecepatan, Pada saat putaran tinggi, putaran yang diteruskan ke roda dengan torsi yang kecil. Pada putaran tinggi torsi hanya dibutuhkan untuk mempertahankan kecepatan kendaraan saja. Oleh karena itu pada putaran tinggi torsi dibuat keeil, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Pada saat putaraan tinggi diameter primary pulley lebih besar daripada diameter secondary pulley sehingga putaran akan besar sama dengan putaran engine dan penggunaan bahan bakar akan lebih efisien dan torsi dapat diminimalkan. LATIHAN Jawablah soal dibawah ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan CVT (Continous Variable Transmission) ? 2. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan Continous Variable Transmission ? 3. Apa komponen yang terdapat pada CVT dan apa fungsinya ? 4. Bagaimana skema perpindahan tenaga pada CVT mulai dari engine sampai ke roda? 5. Bagaimana cara kerja CVT pada saat putaran idle ? 6. Terangkan bagaimana cara kerja CVT pada saat putaran beban penuh ! 22 BAB IIT EVALUASI A. TEST eye seen ays Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan CVT ? Bagaimana skema perpindahan tenaga pada sistem CVT ? Jelaskan komponen yang terdapat pada primary sheave beserta fungsinya ! Jelaskan komponen yang terdapat pada secondary sheave beserta fungsinya ! Jelaskan cara kerja CVT pada saat putaran idle ! Jelaskan cara kerja CVT pada saat putaran rendah ! Jelaskan cara kerja CVT pada saat putaran menengah ! Jelaskan cara kerja CVT pada saat putaran tinggi Jelaskan cara kerja CVT pada saat putaran beban penuh ! 0. Menurut anda apa yang terjadijika kendaraan kebilangan tenaga ? Bagaimana cara mengatasinya ? 22 B. KUNCI JAWABAN 1, Kelebihan CVT a. CVT memberikan perubahan torsi tanpa adanya hentakan b. CVT memberikan kenyamanan lebih dibandingkan dengan sistem manual, karena CVT tidak ada lagi proses memindah gigi. Kecepatan tergantung pada putaran engine CVT memiliki konstruksi yang lebih sederhana dari pada sistem manual 4. Perawatan CVT tergolong lebih mudah jika dibandingkan dengan transmisi manual e. CVT memberikan perubahan kecepatan dengan lembut Kekurangan CVT @. Putaran awal membutubkan putaran yang tinggi b. Bukaan gas cenderung lebih besar, karena dibutubkan putaran tinggi untuk bisa bergerak dan merubah rasio ¢. Penggunaan bahan bakar yang tidak efisien d. Komponen engine lebih cepat aus karena k putaran tinggi e. Engine brake sangat keeil sehingga penggunaan rem lebih dominan dan kemungkinan rem terbakar atau rem cepat aus £ Saat melewati jalan yang menurun akan sulit dikendalikan karena engine brake teristik engine bekerja pada kecil » [ean ]O) [erase 1O) [ramaaveonee JC) [waar JC) SECONDARY PULLEY a FINAL GEAR/ GEAR REDUCTION |) [ wHEEL 3. Primary pulley a. Primary Fixed sheave Primary fixed sheave merupakan salah satu bagian dari pulley yang berkaitan langsung dengan crankshaft dan cam secara fix. Primary fixed sheave ini juga sebagai fan pendingin sistem CVT. b. Primary sliding sheave Primary fixed sheave merupakan salah satu bagian dari pulley yang dapat bergeser- geser melalui collar/spacer. Primary sliding sheave ini berfungsi untuk merubah diameter primary pulley agar didapatkan perbandingan yang tepat c. Collar/spacer Collar/spacer merupakan lintasan primary sliding sheave, sehingga sliding sheave dapat bergerak dengan mudah. 22 d. Primary sheave weight Primary sheave weight merupakan bagian dari primary pulley yang mendorong ing sheave karena adanya gaya sentrifugal yang bekerja sehingga diameter primary pulley berubah. e. Cam plate/slider Cam plate merupakan bagian dari primary pulley yang terpasang fix pada poros, sehingga pada saat weight bekerja camplate ini menjadi tempat tumpuan untuk mendorong sliding sheave £. Plastic slider guide Plastic slider guide berfungsi untuk menuntun jalannya pergerakan antara cam, plate/slider dan primary sliding sheave, sehingga pergerakan sliding sheave tidak keluar dari alurnya. 4, Secondary pulley a, Secondary fixed sheave Secondary fixed sheave ini berada pada poros primary drive gear melalui bearing dan clutch carrier yang terpasang di fixed sheave. Secondary fixed sheave ini tidak memiliki sirip pendinginan layaknya primary fixed sheaves. b. Secondary sliding sheave Secondary sliding sheave bagian pada secondary pulley yang berubah-ubah posisinya untuk mengatur diameter secondary pulley. c. Clutch carrier Clutch carrier yaitu Komponen secondary pulley yang memutus dan menghubungkan putarandari engine ke roda berdasarkan putaran, Semakin tinggi putaran dari engine maka clutch carrier akan terhubung dengan clutch hoousing. 4. Clutch housing Clutch housing merupakan komponen yang terhubung langsung dengan poros input final gear. Jika clutch carrier mengembang dan menekan dinding clutch housing maka putaran dari engine akan diteruskan ke final gear dan roda. e. Spring Spring ini berfungsi untuk menekan secondary pulley agar diameter secondary pulley tetap dalam keadaan besar. f. Pin guide/torque cam Pin guide ini berperan saat putaran beban. Putaran yang tinggi dan beban berat maka pin guide ini akan mengunei posisi secondary pulley dan menjaga diameter secondary pulley tetap dalam diameter besar. 22 5. Pada Saat Putaran Idle Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran belum mampu untuk mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran hanya sampai di cluth carrier. 6. Pada Saat Putaran Rendah Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch housing, sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda. 7. Pada Saat Putaran Menengah Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara y-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch housing, sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda, Keadaan pulley saat putaran menengah ini sedikit berbeda dengan pada saat putaran rendah. 8. Pada Saat Putaran Tinggi Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara y-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch housing, sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda. Pada saat putaran tinggi diameter primary pulley lebih kecil dari pada secondary pulley. 9. Pada Saat Putaran Beban Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch housing, sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda. Karena pada saat putaran beban membutuhkan torsi yang besar diameter primary pulley lebihkecil dibandingkan secondary pulley. Hal ini terjadi karena adanya pin guide yang terdapat pada poros secondary fixed sheave mengunci fixed sheave dan sliding sheave untuk tetap menjaga diameter pulley dalam keadaan besar, dengan begitu torsi yang dihasilkan akan menjadi besar. 10. CVT bekerja berdasarkan gesekan dan gaya sentrifugal. Jika terjadi kehilangan tenaga pada CVT kemungkinan a. roller sehingga roler tidak mampu untuk mendesak primary sliding sheave schingga perbandingan yang dihasilkan oleh pulley perbandingan berat. Cara mengatasinya : ganti roller. 22 b. Terdapat grease pada permukaan gesek pulley sehingga v-belt selip terhadap permukaan pulley. Cara mengatasinya : bersihkan permukaan pulley dengan cleaner dan keringkan. ¢. Clutch carrier sudah aus sehingga kanvas kop[ling sentrifugal tidak dapat menahan clutch housing dengan baik . cara mengatasinya : mengganti clutch carrier. 4. V-belt telah aus sehingga daya cengkraman v-belt terhadap permukaan pulley tidak optimal. Cara mengatasinya : ganti v-belt dengan yang baru. UMPAN BALIK Cocokan jawaban yang telah anda buat dengan kunci jawaban yang tersedia, kemudian cocokan jumlah jawaban anda yang benar ke rumus berikut ini : Jika anda mendapatkan nilai >70 maka anda dapat melanjutkan ke modul selanjutnya Jika anda mendapatkan nilai <70 maka anda harus mengulangi modul ini kembali DAFTAR PUSTAKA hitp//anggisuprayogi,blogspot.com/2012/0 I/cara-kerja-cvt.html hutp://pusatseo, blogspot.com/2012/03/bagaimana-cara-kerja-sistem-transmisi html hup2/www.arsakursusmekanikmotor.com hup2//abangirengku.com/komponen-cvt-dan-fungsinyw/ manual book YAMAHA Mio ‘otomotifnet.com, 22

Anda mungkin juga menyukai