Anda di halaman 1dari 8

KIMIA

Kuasai soal2 ini dulu yak, teus belajar materi kimia laennya, cuz kimia yg di test kan beda ma
kimia yg kita dapet. Poknya kembangin belajar kimianya.

1. penyetetaraan persamaan reaksi dan mol (stoikiometri)


Cara Setengah Reaksi
MnO4- + Cl- –> Mn2+ + Cl2 (Asam)
1. Menuliskan setengah reaksi kedua zat yang akan direaksikan :
MnO4- –> Mn2+
Cl- –> Cl2
2. Menyetarakan jumlah atom unsur yang terlibat
MnO4- –> Mn2+
2Cl- –> Cl2
3. Menambah H2O pada suasana Asam (pada yg kurang O) dan pada suasana Basa
(pada yg kelebihan O)
MnO4- –> Mn2+ + 4H2O
2Cl- –> Cl2
4. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambah H+ pada suasana Asam dan
OH- pada susana basa
MnO4- + 8H+ –> Mn2+ + 4H2O
2Cl- –> Cl2
5. Menyetarakan muatan dengan menambah elektron
MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O (-1+8 = 2+)
2Cl –> Cl2 + 2e
-
(-2=0)
6. Menyamakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepas dengan perkalian
silang antar elektron (didapat dari penambahan jumlah elektron)
MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O |x2
2Cl –> Cl2 + 2e
-
|x5
Hasilnya menjadi :
2MnO4- + 16H+ + 10e –> 2Mn2+ + 8H2O
10Cl- –> 5Cl2 + 10e
————————————————————
2MnO4- + 10Cl- + 16H+ –> 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
2. perhitungan redoks menghitung jumlah electron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f14
 Dalam persamaan reaksi redoks yang sudah setara, jumlah elektron yang dilepas
pada oksidasinya sama banyaknya jumlah elektron yang diterima pada reduksi.
H2(g) bilangan oksidasi 0
Br(l) bilangan oksidasi 0
NaCl bilangan oksidasi Na = + 1 ; bilangan oksidasi Cl = - 1
 jumlah bilangan oksidasi = 0
KMnO4 bilangan oksidasi K = + 1 ; bilangan oksidasi Mn = +7
1 Rieza_moeet
4 x bilangan oksidasi O = - 8
AlCl3, Cl bilangan oksidasi – 1 ; Al bilangan oksidasi O = +3

3. menghitung kadar CO2 dari reaksi antara O2 dengan CO.


56gram CO bereaksi dengan 192gram O2 membentuk CO2. Apakah CO dan O2 habis
bereaksi??? Berapa gram H2O???
CO = 56 gram/28g/mol = 2 mol
O2 = 192 gram/32g/mol = 6 mol
2CO + O2  2CO2
2 mol 1mol 2mol
O2 = 6mol – 1 mol = 5 mol, masih bersisa
Massa CO2 = 2 molx 44 g/mol = 88 gram
O2 = 5 mol x 32g/mol = 160 gram
4. hitung kadar C8 H19 NO2 BM (151) ada titrasi kjedahl diket jumlah NaOH, m
NaOH , jumlah zat (mg) asam asetat
perhitungan Kjedahl
 jika yg di wadah destilat HCl maka dititrasi dg NaOH dan ind phenoftalein 
merah
%NaOH = mL (blanko-sampel) x N NaOH x 14,008 x 100%
Mg sampel x 1000
 jika yg diwadah destilat asam borat maka dititrasi dengan HCl dan ind
(BCG+MR)  merah muda
%HCl = mL (blanko-sampel) x HCl x 14,008 x 100%
Mg sampel x 1000
5. [AgNO3-]x, x=????? Dan[ Na SO4- ]y , y=???
[AgNO3-]x, x= 1 so larutan perak
Na SO4- ]y , y=
6. Untuk membentuk larutan pH 5 maka perlu campuran senyawa
Asam kuat vs basa lemah
7. Untuk membuat dapar diperlukan
Asam lemah vs basa konjugasinya (garamnya) atau basa lemah vs asam konjugasinya
(garamnya)
8. Pereaksi karl fishcer
63gram Yodium dalam 100 mL piridina mutlak P didinginkan dan dialirkan belerang
dioksida sampai beratnya ber+ 32,3 gram, kemudian ad 500 mL metanol mutlak P.
9. Ikatan rangkap dapat mengalami (adisi, reduksi, oksidasi,…)
 Reaksi subtitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul
digantikan oleh atom atau gugus atom yang lain. sebagai contoh :

 Reaksi adisi, adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap

2 Rieza_moeet
 Reaksi Eliminasi, adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap. reaksi ini
merupakan reaksi kebalikan dari reaski adisi.

10. Kadar air untuk zat termolabil (gravimetric, karl fischer, azetrometri,…)
 metode titrimetri
metode ini berdasarkan atas reaksi secra kuantitatif air dengan larutan anhidrat
belerang dioksida dan iodium dengan adanya dapar yang bereaksi dengan ion
hidrogen.Kelemahan metode ini adalah stoikiometri reaksi tidak tepat dan
reprodusibilitas bergantung pada beberapa faktor seperti kadar relatif komponen
pereaksi, sifat pelarut inert yang digunakan untuk melarutkan zat dan teknik yang
digunakan pada penetapan tertentu. Metode ini juga perlu pengamatan titik akhir
titrasi yang bersifat relatif dan diperlukan sistem yang terbebas dari kelembaban
udara
 metode azeotropi ( destilasi toluena )
metode ini efektif untuk penetapan kadar air karena terjadi penyulingan berulang
kali di dalam labu dan menggunakan pendingin balik untuk mencegah adanya
penguapan berlebih. Sistem yang digunakan tertutup dan tidak dipengaruhi oleh
kelembaban.
kadar air ( v/b) = volume air yang terukur / bobot awal simplisia x 100%
 metode gravimetri
Dengan menghitung susut pengeringan hingga tercapai bobot tetap(Anonim,
1995).
11. Spektroskopi uv (200-400,400-600,600-800,800-1000 nm)
Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380–200 nm) dan
UV vakum (200–10 nm).
 UVA (380–315 nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang" atau
"blacklight";
 UVB (315–280 nm), yang juga disebut "Gelombang Medium" (Medium
Wave);
 UVC (280-10 nm), juga disebut "Gelombang Pendek" (Short Wave).
12. Nitrimetri
 Untuk menetapkan kadar sulfonamid dan anastetik lokal seperti golongan
asam amino benzoat.
 Larutan baku Natrium nitrit.
 Prinsip : reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit pada suasana
asam membentuk garam diazonium.
 TAT : ind luar (pasta kanji iodida  biru), ind dalam (trepeolin  merah jd
biru dan metilen blue  ungu jd biru), potensiometri (elektroda kolomel
platina dicelupkan pada titrat  depolarisasi elektroda)
3 Rieza_moeet
13. Larutan baku NaOH
Asam Klorida (Liad reaksi Kjedahl Nitrogen )
14. Untuk mengetahui bobot molekul senyawa, digunakan spektroskopi
 Metode spektroskopi massa
 untuk menentukan berat molekul suatu senyawa. Spektroskopi massa
dapat juga memberi informasi kualitatif dan kuantitatif tentang susunan
atom dan molekul zat-zat organik dan anorganik. Bersama dengan data
spektrum IR, UV dan NMR, spektroskopi massa dapat digunakan
untuk menentukan bangun molekul senyawa organik.
 molekul-molekul ditembak dengan berkas elektron berenergi tinggi dan
hasilnya direkam sebagai spektrum dari pecahan-pecahan ion bermuatan
positif.
 Pada spektro IR
untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa
organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan
adanya suatu gugus fungsi spesifik. untuk mengetahui gugus fungsional suatu
senyawa, juga untuk mengidentifikasi senyawa, menentukan struktur molekul,
mengetahui kemurnian, dan mempelajari reaksi yang sedang berjalan.
 spektroskopi fluoresensi
Analisis senyawa anorganik dengan sangat spesifik dan sensitif
 spektro UV-vis
menentukan panjang gelombang dan absorbansi
 spekto atom
untuk menentukan konsentrasi unsur
 Teknik spektroskopi resonansi magnet inti (NMR)
memberikan keterangan tentang jumlah proton, dan tipe proton dalam suatu
senyawa. NMR dengan spektrum infra merah digunakan untuk menentukan
struktur suatu senyawa yang belum diketahui.
15. Memutar bidang ke kanan (levo,dekstro, polarimetri, potensiometri)
 Dekstrorotari/+/d/R  memutar bidang ke kanan
 Levorotari/-/l/S  memutar bidang ke kiri
 Polarimetri adalah suatu cara/metoda untuk menganalisa gejala yang timbul
akibat interaksi senyawa tertentu dengan cahaya terpolarisasi.
 Potensiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari pengukuran
potensial dari elektroda.
16. indikator kimia
bahan kimia yang digunakan sebagai penanda akhir sebuah reaksi, biasanya
ditunjukkan dengan perubahan warna
17. Data apa yang diperoleh dari metode analisis spektrofotometri UV-Vis:
panjang gelombang maksimum
sifat ionic
sifat elektronik
4 Rieza_moeet
gugus kromofor
18. rentang panjang gelombang spektrofotometri UV
UV jauh : 100 – 190
UV dekat : 190 – 400
Visible : 400 – 800
19. Contoh senyawa yang berikatan kovalen…
H2, O2
20. Pelarut titrasi bebas air untuk meningkatkan kebasaan dari suatu senyawa..
Pereaksi yang masih mengandung air, mengakibatkan fungsi pereaksi untuk
meningkatkan kebasaan senyawa dan menentukan kadar senyawa tidak dapar berjalan
dengan baik. Bila titrasi berlangsung dengan pelarut yang masih mengandung air,
maka akan mempengaruhi tingkat kebasaan senyawa dalam pelarut menjadi lebih
rendah dari seharusnya (bila ditambahkan pelarut bebas air). Selain itu, kadar
senyawa organik yang ditentukan juga akan berkurang dari kadar seharusnya karena
tidak semua senyawa dapat bereaksi, masih terdapat kandungan air yang akan
mempengaruhi reaksi. Semua pereaksi yang dibuat mengandung air sehingga pada
titrasi bebas air, jumlah kelebihan air dari peniter, pelarut serta indikator tersebut akan
mempengaruhi titik akhir titrasi, perubahan warna dapat terjadi di luar titik akhir
titrasi seharusnya, titrasi menjadi tidak presisi dan akurat.
21. Alcohol sekunder kalo ngalami rx. oksidasi jadi apa..
Reaksi oksidasi/pembakaran Alkohol
semua senyawa karbon yang bereaksi dengan oksigen dengan jumlah yang
mencukupi sering dikenal dengan reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan
hasil akhir berupa CO2 dan H2O. sedangkan pada reaksi pembakaran tidak sempurna
(kekurangan oksigen) CO2 tidak akan terbentuk namun akan terbentuk CO. sehingga
reaksi oksidasi alkohol juga menghasilkan hasil akhir CO2 dan H2O, sebagai contoh :

reaksi oksidasi ini sebenarnya terdiri dari beberapa tahapan yang hasilnya
berbeda-beda. Hal ini dapat digunakan untuk membedakan jenis2 alkohol. reaksi yang
terjadi...
 Alkohol primer akan melalui 2 tahapan pada tahap pertamaakan
menghasilkan aldehida/alkanal, kemudai apabila dioksidasi lagi akan
menghasilkan asam karbosilat.

 Alkohol sekunder akan melalui 1 tahapan menghasilkan keton/alkanon

5 Rieza_moeet
R dan R' adalah rantai C
 Alkohol tersier ridak dapat terjadi reaksi oksidasi
22. Reagen2 bwt tahu jenis gugus fungsi
 Inti aromatis  HNO3
 Fenol  warna AZO, FeCl3, paugnet
 Alkohol  lucas
23. Rf KLT
Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi
senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari
senyawa standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh
senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal.
Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0
24. Penetapan kadar kalo pake HPLC,,
 Prinsip dasar dari HPLC, dan semua metode kromatografi adalah memisahkan
setiap komponen dalam sample untuk selanjutnya diidentifikasi (kualitatif) dan
dihitung berapa konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut (kuantitatif).
Tujuan penggunaan alat ini adalah mengetahui kadar asam organik.
25. Pompa isokratik bwt alat apa,,
 Isokratik : Proses elusi yang eluennya menggunakan perbandingan komponen
yang tetap dari awal sampai dengan akhir pemeriksaan
 Gradien : Proses elusi yang eluennya menggunakan perbandingan komponen
yang diubah-ubah secara bertahap selama analisa
26. Kadar air untuk zat termolabil (gravimetric, karl fischer, azetrometri,…)
 Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetric meliputi
transformasi unsure atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Sehingga dapat diketahui massa
tetapnya .TGA digunakan untuk melakukan analisa proximate seperti kadar air, kadar
senyawa volatil dan kadar abu dalam bahan.
 Instrumen akurat pengukur kandungan air pada berbagai sampel dengan metode titrasi
standar Karl-Fischer. Karl-Fischer Titrator adalah peralatan uji standar lab pada
pengukuran kandungan air dalam berbagai bentuk. Dilengkapi sistim pemanas yang
berfungsi menyerap kandungan uap air dan kelembaban dari sampel.
27. Perubahan warna fenolftalein sbg TAT..
merah
28. Pelarut yang digunakan bwt penetapan kadar air metode destilasi,,
Toluena

6 Rieza_moeet
29. penyetetaraan persamaan reaksi dan mol,,menghitung massa H2O dari reaksi
antara H2 dengan O2
20gram H2 bereaksi dengan 192,0gram O2, membentuk H2O. Apakah H2 dan O2
tepat habis bereaksi? Berapa gram H2O??
H2  20gram/2g/mol = 10 mol
O2  192gram/32g/mol = 6 mol
2H2 + O2  2H2O
10mol
2H2 butuh 10mol, O2 butuh 5mol, 2H2O butuh 10 mol
 O2 = 6mol – 5 mol = 1 mol (ada sisa 1 mol, tidak tepat habis bereaksi)
 Massa H2O = 10mol x 18g/mol = 180 gram
 Massa O2 = 1mol x 32 g/mol = 32gram
 Total 212 gram
30. Yng dibutuhkan bwt mbakukan NaOH ma HCl
 Pembakuan larutan baku NaOH
 Pembuatan NaOH 0,1 N  sejumlah NaOH dilarutkan dalam air bebas CO2
secukupnya hingga tiap 1000mL larutan mengandung 4,001gram NaOH.
 Pembakuan  kurang lebih 400 mg kalium biftalat secara seksama yg
sebelumnya sudah dikeringkan, masukan dalam erlenmeyer tambah 75 mL
air bebas CO2, tutup erlenmeyer kocok sampai larut. Titrasi dengan larutan
NaOH menggunakan indikator fenolftalein hingga warna berubah jadi merah.
Tiap 1mL NaOH 0,1 N setara dengan 20,42 mg kalium biftalat.
 Pembakuan larutan baku HCl
 Pembuatan asam klorida 0,1N  Sejumlah asam klorida diketahui kadarnya
diencerkan dengan air hingga tiap 1000ml larutan mengandung 3,647 gram
asam klorida
 Pembakuan  kurang lebih 50 mg natrium karbonat anhidrat ditimbang
seksama, yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 260’-270’ selama 1
jam. Larutkan dalam 15 ml air. titrasi dengan larutan asam klorida 0,1n
menggunakan indikator jingga metil hingga warna kuning menjadi merah.
tiap 1 ml as.klorida setara 5,299 mg natrium karbonat
31. Pelarut yang digunakan untuk titrasi bebas air yang memberikan sifat basa ……
Tipe pelarut dalam titrasi bebas air
 Pelarut amfiprotik, pelarut yang memiliki sifat asam atau basa
Contoh : Metanol, Etanol, Asam asetat, ammonia, air dll
 Pelarut aprotik, pelarut tidak memiliki sifat asam atau basa (inert)Contoh :
Benzena, karbon tetraklorida dan kloroform.
 Pelarut protofilik, pelarut yang mempunyai affinitas yang tinggi terhadap
protonContoh : eter, ammonia, keton dll.
 Pelarut protogenik, proton donorContoh : asam florida dan asam sulfat
Titran dalam titrasi bebas air

7 Rieza_moeet
 yang bersifat asam Contoh :asam perklorat; asam p-toluensulfonat; asam 2,4-
dinitrobenzensulfonat.
 yang bersifat basaContoh :tetra butilamonium hidroksida, natrium asetat, kalium
metoksida, dan natrium aminoetoksida.
Indikator :
 Asam : kristal violet, metil violet, metil merah
 Basa : Fenolftalein, timol biru, violet azo

32. Indicator asam-basa pH 8,2-10,2…….


Fenofltalein  8,3 – 10,5
Biru bromtimol  3,0 – 4,6
Bromtimol blue  6,0 – 7,6
Biru fenol  1,2 – 2,8
Biru timol  8,0 – 9,6
Jingga metal  3,1 – 4,4
Lakmus  6,0 – 8,0
Merah fenol  6,8 – 8,4
Merah metal  4,2 -6,3
33. Analisis dengan asilasi sesuai untuk senyawa amin……
Asilasi terjadi pada amin primer dan sekunder.
34. Untuk mendapatkan pH dapar yang sama dengan pKA asam lemah yang
digunakan maka :
Dititrasi dengan basa kuat (NaOH)

8 Rieza_moeet

Anda mungkin juga menyukai