Tugas Pak YO
Tugas Pak YO
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahNya, sehingga akhirnya Sayan
dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN yang berjudul“Populasi dan
Sampel”. Dalam penyelesaian makalah ini, Saya menyadari bahwa semua itu tidak terlepas
dari berbagai pihak.
Saya menyadari bahwa terdapat hal-hal yang kurang sempurna dalam penyusunan
makalah ini.Oleh karena itu, Saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pihak-pihak lain yang
memerlukan pada umumnya.
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
Sampul ................................................................................................................................ i
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Populasi dan Sampel?
b. Apa Alasan Dalam Pemilihan Sampel?
c. Bagaimana Syarat-syarat Sampel yang Baik?
d. Bagaimana Ukuran Sampel?
e. Bagaimana Teknik Sampling?
f. Apa Faktor yang Mempengaruhi Besar Sampel?
C. Tujuan
a. Untuk Megetahui Pengertian Populasi dan Sampel.
b. Untuk Megetahui Alasan Dalam Pemilihan Sampel.
c. Untuk Megetahui Syarat-syarat Sampel yang Baik.
d. Untuk Megetahui Ukuran Sampel.
e. Untuk Megetahui Teknik Sampling.
f. Untuk Megetahui Faktor yang Mempengaruhi Besar Sampel.
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
4|Page
populasinya, mengetahui siapa saja yang memenuhi syarat sebagai anggota
populasi, dapat memperkirakan besarnya sampel yang harus diambil, dan tahu
persis kepada siapa generalisasi kesimpulan penelitiannya nanti akan berlaku.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Bila sampel tidak representative, maka ibarat orang buta disuruh menyimpulkan
karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah, maka ia menyimpulkan
itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah, maka ia menyimpulkan
temboh besar. Satu orang lagi memegang ekornya, maka ia menyimpulkan gajah
itu kecil seperti seutas tali. Begitulah kalau sampel yang dipilih tidak
representative (mewakili), maka ibarat 3 orang buta itu yang membuat kesimpulan
dalah tentang gajah.
Jika hanya meneliti sebagian populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel. Dinamakan penelitian sample apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah
mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Bagaimana kita boleh mengadakan penelitian sampel? Penelitian sampel baru
boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam pupulasi benar-benar
Homogen. Apabila subjek penelitian tidak homogen, maka kesimpulan tidak boleh
diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh digeneralisasikan).
Misalnya kita akan melihat apakah air di gelas sudah manis?
5|Page
peneliti bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang
selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum
statistika dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel
semakin menggambarkan keadaan populasi.
Biarpun demikian, ukuran besarnya sampel bukanlah pertimbangan satu-
satunya untuk bisa menjamin ketepatan dan keakuratan inferensi. Representatif
tidaknya sampel, berdasarkan sifat atau ciri populasi, tetapi merupakan pertimbangan
terpenting dalam memilih sampel. Sampel yang besar, akan tetapi kurang
mempertimbangkan representasi sifat-sifat atau ciri-ciri populasi sangat mungkin
melahirkan.
Selain berdasarkan ketentuan di atas perlu pula penentuan jumlah sampel
dikaji dari karakteristik populasi. Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut
sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah.
Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan
pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha
mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi
sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael. Dengan menggunakan rumus
tertentu, Isaac dan Michael memberikan hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah
populasi antara 10 – 100.000.
Dari keterangan di atas, karakteristik populasi merupakan hal yang penting
untuk dipertimbangkan di samping kememadaian jumlahnya dalam pengambilan
sampel.
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.
6|Page
dikatakan relatif kecil. Makin kecil tingkat perbedaan di antara rata-rata populasi
dengan rata-rata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi sampel tersebut. Presisi diukur
oleh simpangan baku (standard error). Semakin kecil perbedaan di antara simpangan
baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari populasi (Q), makin
tinggi pula tingkat presisinya.
D. Ukuran Sampel
Untuk itu kita perlu melakukan reset mengenai ukuran sampel yang akan
digunakan sebagai sampel dalam penelitian. Karena tidak memungkinkan untuk
melakukan riset, sehingga diharapkan para peneliti untuk melakukan tinjauan pustaka
atau mencari literatur-literatur valid dari penelitian-penelitian sebelumnya. Wajib
hukumnya anda mengumpulkan bacaan-bacaan mengenai ukuran sampel penelitian
menurut para ahli sebelum memutuskan menentukan jumlah sampel yang akan Anda
pilih.
1 + (N x e
N
𝑛= ¿
¿
Dimana:
n : Ukuran sampel
N : Populasi
𝑒 2 ∶ Prosentase kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.
7|Page
E. Teknik Sampling
1. Pengertian Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian berdasarkan statistikian dan pakar akan
dijelaskan pada kesempatan ini. Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan
untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah
memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang
akan diambil sebagai subjek penelitian.
8|Page
Dari diagram di atas menjelaskan pada kita bahwasanya teknik sampling dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Probability Sampling dan Nonprobability
Sampling.
9|Page
Meski demikian, karena dalam praktiknya, tingkat presisi ini ditentukan
peneliti, maka ukuran sampel juga tak luput dari kesalahan manusia (human error).
Dalam artian, sensitivitas peneliti dalam menentukan besarnya presisi amat
berpengaruh.
3. Rancangan analisis
Ukuran sampel yang kita gunakan, sebesar tertentu, biasa kita yakini telah
memenuhi aspek keterwakilan dan kecukupan terhadap populasi. Namun, kebutuhan
analisis yang berbeda justru membuat ukuran sampel yang kita tentukan sebelumnya
belum mewakili dan belum cukup.
Misalkan, bila awalnya kita menentukan unit analisis dari penelitian kita
adalah penduduk berprofesi sebagai petani dengan sampel sebanyak 100 responden,
maka ukuran sampel itu belum cukup dan belum mewakili bila unit analisisnya adalah
penduduk berprofesi sebagai petani menurut pendidikannya. Ukuran sampel yang
diperlukan tentu lebih dari 100 responden, supaya mewakili masing-masing jenjang
pendidikan petani.
Ukuran sampel tertentu juga dipengaruhi oleh biaya pelaksanaan, apabila jumlah
sampelnya sebanyak 100, tapi memerlukan biaya yang mahal, mengurangi ukuran
sampel adalah jalan keluarnya.
Pada posisi inilah, dalam menentukan ukuran sampel, kita harus memilih
antara mengoptimalkan biaya atau meminimalkan keragaman yang terjadi. Aspek ini
oleh para ahli statistika diracik sedemikian rupa sehingga menghasilkan formula
ukuran sampel dengan biaya optimum dan ukuran sampel dengan varians minimum.
10 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian apapun yang sedang anda kerjakan, perlu kiranya
mempertimbangkan matang-matang pada bagian populasi dan sampel (jika
kuantitatif) dan pemilihan informan (jika kualitatif). Keberhasilan seorang peneliti
dalam menentukan populasi dan sampel tergantung pada kedekatan dan
pemahamannya tentang objek yang diteliti. Terlebih pada aspek pencarian data dan
informasi yang diyakini sebagai pondasi dasar dalam merumuskan dan menyimpulkan
masalah.
Hubungan populasi dan sampel menjelaskan kepada kita bahwa, metode
penelitian sangatlah kompehensif dan koheren atas hal yang ditemukannya, sebab
masing-masing sampel telah berargumen atas kehendaknya pribadi dan tanpa
paksaan. Oleh karena itu, patut dikesampingkan persoalan kesalahan sampel yang
menjadi momok menakutkan bagi peneliti khususnya metode kuantitatif. Semoga
penelitian yang akan dilakukan memberikan efek positif bagi peneliti maupun sampel
yang ditentukannya.
B. Saran
Besar harapan Saya pembaca dapat merasakan manfaat dari hasil kerja Saya
dan kritik pembaca yang bersifat membangun dapat menjadi pelajaran berharga untuk
Saya menjadi lebih baik lagi mambuat suatu makalah selanjutnya.
Dan Saya berharap dalam melakukan penelitian, mahasiswa diharuskan
mengikuti aturan-aturan dan juga prosedur-prosedur, agar penelitian yang dilakukan
diharapkan memiliki jawaban yang akurat terhadap suatu permasalahan.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html
http://www.ngobrolstatistik.com/2018/06/faktor-faktor-yang-memengaruhi-ukuran.html
https://silalatjantan.blogspot.com/2017/08/makalah-populasi-dan-sampel-penelitian.html
http://riabudiati.blogspot.com/2013/06/pemilihan-sampel.html
https://www.infosarjana.com/2015/10/kriteria-sampel-yang-baik.html
https://statmat.id/ukuran-sampel-penelitian/
12 | P a g e