BAB 1
PENDAHULUAN
Banyak kondisi patologi yang mempengaruhi kesejajaran dan mobilitas tuibuh. Abnormalitas postur
kongenital atau didapat memengaruhi efisiensi sistem muskulus skeletal, serta kesejajaran,
keseimbangan, dan penampilan tubuh. Abnormalitas postur dapat menghambat kesejajaran, mobilitas,
atau keduanya sehingga membatasi rentang gerak pada beberapa sendi,
Untuk mencegah abnormalitas postur tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan posisi pasien, selain
itu persiapan sepert mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi pasien, adanya paralisis atau paresis,
hipotensi ortostastk, toleransi aktvitas, tngkat kesadaran, tngkat kenyamanan, dan kemampuan untuk
mengikut instruksi juga pentng dilakukan.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut :
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
PEMBAHASAN
Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi yang baik dan
mengubah secara teratur dan sistematk. Hal ini merupakan salah satu aspek keperawatan yang pentng.
Posisi tubuh apapun baik atau tdak akan mengganggu apabila dilakukan dalam waktu yang lama. (potter
dan perry,2005)
2. Mengurangi tekanan
D. Posisi Trendelenberg
E. Posisi Sims
F. Posisi Lithotomi
J. Posisi ortopnea
· Pengertan :
Posisi supinasi adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi dengan
menggunakan bantal.
· Tujuan :
v Mengatasi masalah yang tmbul akibat pemberian posisi yang tdak tepat.
· Persiapan Alat :
v Tempat tdur
v Bantal
v Gulungan handuk
v Bantalan kaki
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan
7. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbar, jika terdapat celah disana.
10. Jika klien sadar atau mengalami paralisis ekstrimitas atas,elevasikan tangan dan lengan bawah
dengan menggunakan bantal.
· Pengertan :
Posisi lateral adalah posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh ke
samping.
· Tujuan :
· Persiapan Alat :
v Tempat tdur
v Bantal kecil
v Gulungan handuk
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
o Dekatkan alat-alat
8. Fleksikan bahu dibawah paha dan posisikan ke depan sehingga tubuhtdak menopang bahu tersebut
10. Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga ekstermitas bertumpu sacara paraler dengan
permukaan tempat tdur
11. Lepaskan bantal guling dibelakang punggung klien untuk menstabilkan posisi
· Pengertan :
Posisi dorsal recumbent adalah posisi terlentang dengan kedua kaki ditekuk dan tumit atau telapak kaki
menempel pada tempat tdur dan kedua kaki direnggangkan.
· Tujuan :
· Persiapan Alat :
v Tempat tdur
v Bantal
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
o Dekatkan alat-alat
4. Cuci tangan
9. Cuci tangan
· Pengertan :
Posisi trendelenberg adalah memberikan posisi kepala lebih rendah dari pada posisi kaki.
· Tujuan :
v Melancarkan peredaran darah ke otak, terutama pada pasien yang mengalami syok
· Persiapan Alat :
v Bantal
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
o Dekatkan alat-alat
4. Cuci tangan
5. Pasien dalam keadaan terbaring terlentang, pasang bantal diantara kepala dan ujung tempat tdur
6. Perawat mengangkat bagian kaki tempat tdur, perawat lain memberi balok di bagian kaki tempat
tdur
7. Pada tempat tdur khusus atur posisi pasien dengan meninggikan bagian kaki pasien
8. Cuci tangan
E. POSISI SIMS
· Pengertan :
Posisi sims adalah posisi dimana pasien berbaring miring ke salah satu sisi, baik kekanan atau kekiri.
· Tujuan :
v Memberi kenyamanan
v Melakukan huknah
· Persiapan Alat :
v Tempat tdur
v Bantal
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
4. Cuci tangan
8. Tempatkan bantal dibawah lengan atas yang difleksikan yang menyokong lengan setnggi bahu.
Sokong lengan lain diatas tempat tdur
9. Tempatkan bantal dibawah tungkai atas yang difleksikan yang menyokong tungkai setnggi pinggul
F. POSISI LITHOTOMI
· Pengertan :
Posisi Lithotomi adalah posisi dimana pasien terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke
atas abdomen.
· Tujuan :
v Proses persalinan
· Persiapan Alat :
v Tempat tdur.
v Bantal.
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
8. Letakkan bagian lutut / kaki pada penyangga kaki di tempat tdur khusus untuk posisi lithotomi.
9. Pasang selimut.
· Pengertan :
Posisi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring di atas abdomen atau tengkurap dengan kepala
menoleh ke samping.
· Tujuan :
v Memberikan eksistensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
v Membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi klien pasca operasi mulut dan tenggorokan.
· Persiapan Alat :
v Penyangga kaki
v Tempat tdur
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
6. Menyusun bantal / memasang registn (sandaran) dengan sudut semi fowler 15-45˚.
7. Pada tempat tdur khusus atur posisi dengan meninggikan bagian kepala pasien.
8. Menaikkan pasien.
o Tangan kanan perawat membantu di bawah ketak dan tangan kiri di belakang punggung pasien.
o Menganjurkan pasien untuk mendorong kepalanya kebelakang.
o Masing-masing perawat merentangkan satu tangan di bawah bahu dan satu tangan di bawah pangkal
pah, saling berpegangan.
11. Tempatkan bantal tpis di punggung bawah pada kurva lumbal bila dada celah.
14. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan penyangga kaki / bantalan kaki.
· Pengertan :
Posisi genu pectoral adalah posisi dimana pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada bagian atas tempat tdur.
· Tujuan :
· Persiapan Alat :
v Tempat tdur.
v Selimut.
v Sarung tangan.
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
5. Minta pasien untuk mengambil posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel
pada matras tempat tdur.
I. POSISI FOWLER
· Pengertan :
Posisi fowler dalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.
· Tujuan :
v Mempertahankan kenyamanan.
v Penompang bantal
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
7. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tdak dapat mengontrolnya secara
sadar/tdak dapat menggunakan tangan dan lengan.
10. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah pergelangan kaki.
13. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tngkat kenyamanan dan ttk potensi tekanan.
J. POSISI ORTOPNEA
· Pengertan :
Posisi ortopnea merupakan adaptasi dari posisi Fowler tnggi, klien duduk di tempt tdur atau di tepi
tempat tdur degan meja yang menyilang di atas tempat tdur.
· Tujuan :
v Membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan dengan memberikan ekspansi dada maximum.
· Persiapan Alat :
v Tempat tdur
v Bantal kecil
v Gulungan handuk
v Bantalan kaki
· Prosedur Pelaksanaan :
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
o Dekatkan alat-alat.
23. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
24. Pastkan tdak terdapat tekanan pad area poplitea dan lutut dalam keadaan fleksi
25. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha.
28. Dokumentasikan tndakan.Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien
tdak dapat mengontrolnya secara sadar/tdak dapat menggunakan tangan dan lengan.
31. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah pergelangan kaki.
34. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tngkat kenyamanan dan ttk potensi tekanan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan dan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi yang baik dan
mengubah secara teratur dan sistematk. (potter dan perry,2005).
o Posisi Trendelenberg
o Posisi Sims
o Posisi Lithotomi
o Posisi Fowler
o Posisi ortopnea
3. Prosedur pelaksanaan tap pengaturan posisi pasien berbeda-beda antara pengaturan posisi pasien
yang satu dengan yang lain.
3.2 SARAN
Saran yang dapat disampaikan dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Sebagai seorang perawat dapat memahami dengan benar prosedur pelaksanaan pengaturan posisi
pasien kepada kliennya.
2. Sebagai seorang perawat dapat melakukan prosedur pelaksanaan pengaturan posisi pasien kepada
kliennya dalam praktk keperawatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 1. Surabaya : Salemba Medika.
Alimul Hidayat, A. Aziz dan Uliyah, Musrifatul. 2004. Buku Saku Praktkum Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta : EGC.
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1keperawatan09/207314012/bab2.pdf
Unknown di 01.01
Berbagi
Postng Komentar
Beranda