Menurut Bahasa Teleologi berasal dari akar kata Yunani, telos (akhir, tujuan, maksud) dan logos
(perkataan). Menurut Christian Wolff Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang
memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran, arah, dan
bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan. (Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Teleologi )
b. Analisis
Etika Teleologi adalah model etika dimana perbuatan dikatakan baik berdasarkan tujuan atau akibat
dari perbuatan tersebut. Etika Teleologi bersifat situasional yaitu memilih perbuatan tersebut akan mebawa
akibat baik meskipun harus melanggar kewajiban atau norma yang ada.
Kasus : Seseorang yang kurang mampu dalam hal ekonomi dan membutuhkan uang untuk memenuhi
kebutuhannya seperti makan kemudian dia mencuri.
Analisis dengan teori teleologi : Perbuatan tersebut benar karena tujuannya, yaitu tujuan untuk
kelangsungan hidupnya.
Contoh Kasus Dianalisis Menggunakan Etika Deontologi, Etika Teleologi Dan Etika Keutamaan
Kasus
Asep merupakan anak yang berasal dari keluarga sangat mampu. Sementara temannya, Bagus, berasal dari
keluarga kurang mampu. Bagus mempunyai cita-cita tinggi yaitu ingin melanjutkan kuliah di perguruan
tinggi. Namun, cita-citanya mesti terhalang oleh factor keuangan keluarganya. Asep tau hal ini dan ingin
memberikan bantuan pada Bagus. Tetapi Asep sadar keinginan tersebut terhalang oleh orang tuanya yang
tidak bersedia meminjamkan karena keluarganya walaupun sangat mampu tapi sangat pelit. Alhasil, Asep
berbohong pada orang tuanya dengan alasan yang Asep buat agar orang tuanya mau memberinya uang.
Akhirnya Asep diberikan uang dengan cara berbohong. Lalu ia memberi uang tersebut kepada Bagus. Bagus
sangat berterimakasih dan dapat melanjutkan pendidikannya yaitu untuk kuliah.
Analisis :
a. Berdasarkan Etika Deontologi, perbuatan Asep adalah buruk (salah) ketika dia berbohong karena
berbohong termasuk melanggar norma. Hal tersebut dilihat dari prosesnya ketika berbohong.
b. Berdasarkan Etika Teleologi, perbuatan Asep yaitu berbohong adalah baik (benar) karena tujuan dia
berbohong adalah untuk kebaikan (membantu). Hal tersebut dilihat dari tujuannya.
c. Berdasarkan Etika Keutamaan, perbuatan Asep yaitu adalah baik (benar) karena perbuatan tersebut
sesuai dengan keutamaan suka membantu.