Anda di halaman 1dari 3

Sinapsis merupakan titik temu antara terminal akson yang terdapat pada salah satu neuron

dengan neuron lain. Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak. Pada sistem
saraf, sinapsis adalah struktur yang memungkinkan neuron (sel saraf ) untuk melewatkan
sinyal listrik atau kimia ke sel yang lain (atau sebaliknya). Santiago Ramón Y Cajal
mengusulkan suatu pendapat bahwa neuron tidak berkelanjutan sepanjang tubuh, namun
masih berkomunikasi satu sama lain, ide ini bisa dikenal dengan sebutan doktrin neuron.
Neuron sendiri merupakan sel yang dieksitasi, atau sel yang bisa dirangsang secara elektrik.
Berfungsi sebagai metode yang mana sel-sel ini bisa berkomunikasi dengan sel lainnya.
Sinapsis merupakan bagian yang sangat penting untuk fungsi saraf: neuron merupakan sel
yang khusus untuk melewatkan sinyal ke sel target individual, dan sinapsis merupakan
sarana yang mereka lakukan. Pada sinapsis, membran plasma dari sinyal kemudian
bergerak melewati neuron (neuron presinaptik) dan masuk ke aposisi yang dekat dengan
membran sel target (paskasinapsis).

Susunan daripada sinapsis, terdiri dari:


1. Terminal akson dari neuron
2. Ruang antara dua sel, disebut celah sinaptik, dan
3. Reseptor pada sel target yang mengikat neurotransmitter
Fungsi dari sinapsis ada 5, antara lain:
1. Sebagai penyedia koneksi antara neuron yang memungkinkan impuls mengalir di
antara neuron-neuron
2. Membagi impuls ke beberapa neuron.
3. Memberikan rangsangan ke sel otot.
4. Mengatur transmisi neuron.
5. Berperan dalam pembentukan ingatan pada manusia/hewan.

Jenis Sinapsis

Pada sinapsis teradapat dua jenis, ada sinapsis kimia dan ada sinapsi listrik. Dalam
sinapsis kimia, aktivitas listrik pada neuron presinaptik dapat dikonversi (melalui
aktivasi saluran kalsium) dan melepaskannya ke dalam dari bahan kimia yang
disebut neurotransmitter yang bersifat mengikat reseptor yang terletak pada
membran plasma sel postsinaptik. Neurotransmitter dapat memulai respon listrik
atau jalur pesan sekunder yang baik dan dapat merangsang atau menghambat
neuron pascasinaps. Sinapsis kimia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian
sesuai dengan neurotransmitter yang dilepaskan: 1. Glutamatergic (rangsangan), 2.
Gabaergic (penghambatan), 3. Kolinergik (misalnya vertebrata neuromuscular
junction) dan 4. Adrenergik (melepaskan norepinefrin). Karena kompleksitas sinyal
reseptor transduksi, sinapsis kimia dapat memiliki efek kompleks yang terdapat pada
sel postsinaptik.

Pada sinapsis listrik, membran sel presinaptik dan postsinaptik bisa terhubung oleh
saluran khusus yang biasa disebut dengan gap junction, karena saluran ini bisa
melewatkan arus listrik dan juga dapat menyebabkan perubahan tegangan yang ada
pada sel presinaptik untuk dapat menginduksi perubahan tegangan yang terdapat
pada sel postsinaptik. Sinapsis listrik ini memiliki keuntungan yang tedapat pada
kecepatan transfer sinyal dari satu sel ke yang berikutnya.

Terjadi sebuah potensial aksi ketika ada distribusi yang tidak teratur yang bermuatan
negative dan positif ion dalam yang terdapat pada akson. Ion tertentu bisa masuk
dan keluar akson melalui saluran ion. Ini terjadi ketika sejumlah saluran ion terdekat
sel tubuh (soma) neuron dibuka yang disebabkan oleh potensial aksi.

Pembukaan saluran tersebut memungkinkan ion natrium bermuatan positif untuk


masuk ke akson, dan membalikkan potensial pada posisi itu. Hal ini bisa
menyebabkan saluran tetangga untuk membuka dan lebih lanjut menciptakan
pembalikan potensial membran pada saat itu juga. Terjadinya elektrokimia ini
singkat yang dilakukan dengan menuruni akson dari neuron ke tombol terminal dan
ditularkan melalui sinapsis neuron.

Jenis sinapsi sesuai dengan efeknya


Interaksi yang terjadi di antara neuron bisa memiliki dua efek, berikut ini adalah jenis
sinapsis sesuai dengan efeknya:

1.Sinapsis yang menggairahkan

Jenis sinapsis ini adalah transmisi informasi yang mempunyai efek ransangang dan
memfasilitasi neuron postsinaptik agar dapat mewujudkan potensi aksi serta tranmisi
pesan berlanjut pada saat menghasilkan depolarisasi membrane.

2.Sinapsis penghambatan

Aktuasi atau aktivasi tipe sinapsis ini bisa menghambat penampilan yang potensial
aksi dengan hiperpolarisasi sel postsinaptik sehingga menjadi lebih sulit untuk
informasi yang ditranmisikan melalui neuron postsinaptik kepada orang lain yang
dihubungkan dengannya.

Jika tergantung pada tempat di mana mereka dihubungkan antara satu dengan yang
lainnya bisa ditemukan jenis sinapsis berikut ini:

1.Sinapsis sinodendritik

Jenis koneksi yang prototipikal dan yang paling sering adalah koneksi sinaptik dapat
terjadi apabila di antara akson dari neuron presinaptik dan dendrite dari neuron
postsinapti, dan hal ini biasanya akan memberikan sebuah efek ransangan.

2.Sinapsis aksomatik

Di tipe sinapsi yang ini akson dari neuron presinaptik yang dihubungkan dengan
soma atau pun inti dari postsinaptik karena secara umum mempunyai efek
penghambatan pada detik.

3.Sinapsis akson-akson

Jenis koneksi di sini biasanya terjadi sedemikian rupa sehingga efek modulasi yang
diberikan pada saat neuron melepaskan neurotransmitter dalam jumlah tertentu ke
yang lainnya karena ada hubungan antara akson postsinaptik dengan akson neuron
presinaptik yang bisa berubah jika dia melepaskan neurotransmitter di dalam jumlah
tertentu ke sepertiga yang dihubungan dengan menggunakan cara lain.

Anda mungkin juga menyukai