Anda di halaman 1dari 39

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.

Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pre-sinapsis. Membran ujung dendrit dari neuron berikutnya yang membentuk sinapsis disebut neuron post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron pre-sinapsis, maka esikula sinapsis bergerak dan melebur dengan membran neuron pre-sinapsis. !emudian esikula sinapsis akan melepaskan neurotransmitter. Neurontransmitter adalah suatu "at kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron presinapsis menuju neuron post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam, misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem sara# simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Neurotransmitter yang dilekuarkan oleh esikula sinapsis kemudian berdi#usi mele$ati celah sinapsis dan menempel pada situs reseptor yang terdapat pada membran neuron post-sinapsis. Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor mengikuti hukum kunci dan gembok . %rtinya, tidak semua neurotransmitter dapat menempel pada situs reseptor, hanya neurotransmitter tertentu sajalah yang dapat menempel pada situs reseptor &sebagaimana pasangan antara anak kunci dan gembok, hanya anak kunci pasangannya sajalah yang dapat membuka gembok' Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor menyebabkan perubahan pada membran neuron post-sinapsis sehingga terjadilah potensial aksi dan menimbulkan impuls pada neuron post-sinapsis. Setelah impuls berpindah menuju neuron post-sinapsis, maka neurotransmitter yang menempel pada situs reseptor akan dilontarkan kembali ke celah sinapsis oleh enzim deaktivasi yang dihasilkan oleh membran neuron post-sinaptik. Neurotransmitter yang telah dilontarkan ini bisa dalam bentuk utuh atau dalam keadaan terurai. Neurotransmitter yang kembali berada di celah sinapsis ini akan diserap oleh esikula sinapsis untuk disimpan dan akan digunakan kembali dalam proses penghantaran impuls berikutnya. (ebih lanjut tentang) *enghantaran +mpuls pada Sinapsis Bagian yang menghubungkan satu neuron&sel sara#' dengan neuron yang lain disebut sinapsis. Sinapsis ini terdiri dari , bagian, yaitu presinapsis dan post sinapsis. Neurotransmitter adalah suatu "at kimia yang dilepaskan oleh bagian presinaps ke bagian post sinaps untuk menghantarkan impuls dari satu neuron &sel sara#' ke neuron yang lain. %da beberapa neurotransmitter yang telah dikenaldan diidenti#ikasi hingga saat ini, yaitu antara lain ) -. %setilkolin Merupakan neurotransmitter yang dilepaskan oleh sara# . sara# parasimpatis dan juga sara# . sara# preganglionik. ,. Norepine#rin Merupakan neurotransmitter yang hanya dikeluarkan oleh sara# . sara# simpatis. Selain itu norepine#rin juga dihasilkan sebagai hormone pada kelenjar adrenal. /. Serotonin Merupakan neurotransmitter pada bagian otak yang #ungsinya sebagai penghambat na#su makan dan menimbulkan rasa tenang. 0. Dopamin 1uga terdapat di dalam otak, tetapi #ungsinya berla$anan dengan serotonin. Dopamin biasanya disekresi ketika kita dalam keadaan stress, depresi, kha$atir, dll.

2. 3%B% &3amma %mino Butiric %cid' Merupakan neurotransmitter inhibitor, artinya akan menghalangi penghantaran impuls di serabut sara#. 3%B% akan membuka gerbang ion chlorine yang bermuatan negati e sehingga serabut sara# akan bermuatan sangat negati e. Dengan begitu impuls sulit untuk dihantarkan melalui serabut sara# 4T%! 1. Asetilkolin (Ach). Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan pemusatan perhatian. erperan pula pada proses pen!impanan dan pemanggilan kembali ingatan, atensi dan respon individu. "i otak, asetilkolin ditemukan pada cerebral corte#, hippocampus (terlibat dalam $ung%s ingatan), bangsal ganglia (terlbat dalam $ung%s motoris), dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris). Asetilkolin merupakan neurotransmiter hasil sintesa dari bahan utama berupa kolin. &aat ini, sangat cukup ban!ak penelitian !ang mengka'i peranan kolin dalam pembela'aran. Asupan kolin pada kolin !ang biasa di temui sehari-hari dapat di lihat sebagai berikut. (abel )andungan )olin (mg*1++g makanan),akanan )olin &usu ,urni -.. (elur +./ 0ati .-+ )embang )ol 12 )entang /+ uncis 31 4ortel .-15 6atmeal 151 )acang kedelai 351 +mpuls Sara# Sel-sel di dalam tubuh dapat memiliki potensial membran akibat adanya distribusi tidak merata dan perbedaan permeabilitas dari Na5, !5, dan anion besar intrasel. *otensial istirahat merupakan potensial membran konstan ketika sel yang dapat tereksitasi tidak memperlihatkan potensial cepat. Sel sara# dan otot merupakan jaringan yang dapat tereksitasi karena dapat mengubah permeabilitas membran sehingga mengalami perubahan potensial membran sementara jika tereksitasi. %da dua macam perubahan potensial membran) -. 7otensial ber'en'ang yakni sinyal jarak dekat yang cepat menghilang. *otensial berjenjang bersi#at lokal yang terjadi dalam berbagai derajat. *otensial ini dipengaruhi oleh semakin kuatnya kejadian pencetus dan semakin besarnya potensial berjenjang yang terjadi. !ejadian pencetus dapat berupa) -. Stimulus ,. +nteraksi ligan-reseptor permukaan sel sara# dan otot /. *erubahan potensial yang spontan &akibat ketidakseimbangan siklus pengeluaran pemasukan6 kebocoran-pemompaan' %pabila potensial berjenjang secara lokal terjadi pada membran sel sara# atau otot, terdapat potensial

berbeda di daerah tersebut. %rus &secara pasi# 'mengalir antara daerah yang terlibat dan daerah di sekitarnya &di dalam maupun di luar membran'. *otensial berjenjang dapat menimbulkan potensial aksi jika potensial di daerah trigger zone di atas ambang. Sedangkan jika potensial di ba$ah ambang tidak akan memicu potensial aksi. Daerah-daerah di jaringan tempat terjadinya potensial berjenjang tidak mempunyai bahan insulator sehingga terjadi kebocoran arus dari daerah akti# membran ke cairan ekstrasel &78S' sehingga potensial semakin jauh semakin berkurang. 7ontoh potensial berjenjang) -. ,. /. 0. *otensial pasca sinaps *otensial reseptor *otensial end-plate *otensial alat pacu

-. 7otensial aksi merupakan pembalikan cepat potensial membran akibat perubahan permeabilitas membran. *otensial aksi ber#ungsi sebagai sinyal jarak jauh. +stilah-istilah) -. 7olarisasi &potensial istirahat' 9 membran memiliki potensial dan terdapat pemisahan muatan berla$anan ,. "epolarisasi 9 potensial lebih kecil daripada potensial istirahat &menuju : m;' /. 0iperpolarisasi 9 potensial lebih besar daripada potensial istirahat &potensial lebih negati# dan lebih banyak muatan yang dipisah dibandingkan dengan potensial istirahat' Selama potensial aksi, depolarisasi membran ke potensial ambang menyebabkan serangkaian perubahan permeabilitas akibat perubahan kon#ormasi saluran-saluran gerbang- oltase. *erubahan permeabilitas ini menyebabkan pembalikan potensial membran secara singkat, dengan in$luks Na8 &#ase naik; dari -<: m; ke 5/: m;' dan e$luks )8 &#ase turun) dari puncak ke potensial istirahat'. Sebelum kembali istirahat, potensial aksi menimbulkan potensial aksi baru yang identik di dekatnya melalui aliran arus sehingga daerah tersebut mencapai ambang. *otensial aksi ini menyebar ke seluruh membran sel tanpa menyebabkan penyusutan. 7ara perambatan potensial aksi) -. 0antaran oleh aliran arus lokal pada serat tidak bermielin 9 potensial aksi menyebar di sepanjang membran ,. 0antaran saltatorik yang lebih cepat di serat bermielin 9 impuls melompati bagian sara# yang diselubungi mielin *ompa Na5-!5memulihkan ion-ion yang berpindah selama perambatan potensial aksi ke lokasi semula secara bertahap untuk mempertahankan gradien konsentrasi. Bagian membran yang baru saja dile$ati oleh potensial aksi tidak mungkin dirangsang kembali sampai bagian tersebut pulih dari periode re#rakternya. 7eriode re$rakter memastikan perambatan satu arah potensial aksi menjauhi tempat pengakti#an semula. *otensial aksi timbul secara maksimal sebagai respon terhadap rangsangan atau tidak sama sekali &all or none'. ;ariasi kekuatan rangsang dlihat dari ariasi #rekuensi, bukan dari ariasi kekuatan &besarnya' potensial aksi. Sinaps dan +ntegrasi Neuron Susunan sara# memiliki banyak neuron yang saling berhubungan membentuk jaras konduksi #ungsional &functional conducting pathway'. &inaps merupakan tempat dua neuron yang berdekatan satu sama lain dan terjadi komunikasi interneuronal. *otensial aksi di neuron prasinaps menyebabkan pengeluaran neurotransmitter yang berikatan dengan reseptor di neuron pascasinaps. Sinaps berdasarkan letak) -. Sinaps aksodendritik

,. Sinaps aksosomatik /. Sinaps aksoaksonik 1enis sinaps) -. a. &inaps )imiawi *ermukaan yang berhadapan dengan perluasan akson terminal dan neuron disebut membran prasinaptik dan pascasinaptik yang dipisahkan oleh celah sinaptik. Membran prasinaptik dan pascasinaptik menebal dan sitoplasma meningkat densitasnya. *rasinaptik terminal banyak mengandung vesikel-vesikel prasinaptik yang berisi neurotransmiter. ;esikel- esikel bergabung dengan membran prasinaptik dan mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinaptik melalui melalui proses eksositosis. Mitokondria berperan dalam menyediakan %T* untuk sintesis neurotransmiter baru. Sebagian besar neuron hanya menghasilkan dan melepaskan neurotransmitter utama di semua ujungujung sara#nya. Misalnya, asetilkolin digunakan di susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi, sedangkan dopamin di substansia nigra. 9lisin ditemukan terutama di sinaps-sinaps medulla spinalis. (abel 1. :ontoh Neurotransmiter ;tama ()lasik) dan Neuromodulator di &inaps Neuromediator Fungsi ,ekanisme reseptor ,ekanisme <onik =eseptor kanal ion =eseptor 3-poteincoupled =okasi

Neurotransmitter 8ksitasi cepat utama +nhibisi cepat Asetilkolin (nikotinik), =Modulasi dan glutamat modi#ikasi akti itas 9A A Neuromodulator Asetilkolin (muskarinik), serotonin, histamin, adenosin

Membuka kanal Sensorik utama ion &8*S* cepat' dan sistem motorik Membuka kanal ion &+*S* cepat' Sistem yang mengontrol homeostasis Membuka atau 5 menutup kanal ! atau 7a,5 &8*S* dan +*S* lambat'

(abel 3. Neurotransmitter dan Neuromodulator (!ang "iketahui dan "iduga) Neurotransmiter )lasik Neuromodulator %setilkolin Dopamin Norepine#rin 8pine#rin >-endor#in Somatostatin !olesistokinin &77!' Neurotensin Bambosin !arnosin 3astrin Substansi *

Serotonin ?istamin 3lisin 3lutamat %spartat

8n#ekalin leusin 8n#ekalin metionin %ngiotensin ++ ;asopresin ?ormon adrenokortikotropik &%7T?'

Motilin +nsulin 3lukagon Bradikinin 4ksitosin

%sam gama-aminobutirat @-melanocyte stimulating hormone &MS?' &3%B%' Thyrotropin releasing hormone &T=?' 3onadotropin releasing hormone &3n=?' *olipeptida intestinal asoakti# &;+*' Neurotransmitter dilepaskan dari ujung sara# ketika datang impuls sara# &potensial aksi'. *otensial aksi menyebabkan in#luks !5 yang menyebabkan esikel sinaptik bergabung dengan membran prasinaptik. !emudian neurotransmitter dikeluarkan ke celah sinaps. !etika berada di celah sinaptik, neurotransmiter mencapai sasarannya dengan meningkatkan atau menurunkan potensial istirahat (resting potential) pada membrane pascasinaptik untuk $aktu yang singkat. *rotein reseptor pada membran sinaptik mengikat neurotransmitter dan melakukan penyesuaian dengan membuka kanal ion, membangkitkan >#citator! 7osts!naptic 7otential (>7&7) atau <nhibitor! 7osts!naptic 7otential (<7&7). 8ksitasi cepat diketahui menggunakan asetilkolin &nikotinik' dan (-glutamat atau inhibisi menggunakan 3%B%. =eseptor protein lain mengikat neuromodulator dan mengakti#kan sistem messenger kedua, biasanya melalui transduser molekuler, protein 3. =eseptor ini memiliki periode laten yang lebih lama, berlangsung selama beberapa menit atau lebih. 7ontoh neuromodulator adalah asetilkolin &muskarinik', serotonin, histamin, neuropeptida, dan adenosin. 8#ek eksitasi atau inhibisi pada membran pascasinaps neuron bergantung pada jumlah respons pascasinaps pada sinaps yang berbeda. 1ika e#ek keseluruhannya adalah depolarisasi, neuron akan terstimulasi dan potensial aksi akan dibangkitkan pada segmen inisial akson dan impuls sara# dihantarkan sepanjang akson. Sebaliknya, jika e#ek keseluruhannya adalah hiperpolarisasi, neuron diinhibisi dan tidak timbul impuls saraf. Distribusi neurotransmitter ber ariasi di berbagai bagian susunan sara#. Misalnya asetilkolin yang ditemukan di taut neuromuskular, ganglia autonom, dan ujung-ujung saraf simpatis. *ada susunan saraf pusat, kolateral neuron motorik sampai sel-sel ?enshaw, hippocampus, ascending reticular pathway, serta serabut aferen sistem penglihatan dan pendengaran memiliki neurotransmitter kolinergik. Norepine$rin ditemukan pada ujung-ujung saraf simpatis dan ditemukan dalam konsentrasi tinggi di hipotalamus. "opamin terdapat dalam konsentrasi tinggi di berbagai bagian di sistem saraf pusat, misalnya di nucleus basalis &ganglia basalis'. 8#ek neurotransmitter dipengaruhi oleh destruksi atau reabsorpsi neurotransmitter tersebut. Misalnya pada asetilkolin, e#eknya dibatasi oleh en"im asetilkolinesterase &%7h8' dengan mendegradasi asetilkolin. Namun, e#ek katekolamin dibatasi dengan kembalinya neurotransmitter ke ujung-ujung sara# prasinaps.

Neuromodulator merupakan "at selain neurotransmitter yang dikeluarkan dari membran prasinaps ke celah sinaps, mampu memodulasi dan memodi#ikasi akti itas neuron pascasinaps. Neuromodulator dapat ditemukan bersama dengan neurotransmitter utama di sebuah sinaps tunggal. Biasanya neuromodulator terdapat di dalam esikel prasinaps yang berbeda. *elepasan neuromodulator ke celah sinaps tidak memberikan e#ek langsung pada membran pascasinaps. Neuromodulator berperan menguatkan, memperpanjang, menghambat, atau membatasi e#ek neurotransmitter utama di membrane pascasinaps. Neuromodulator bekerja melalui sistem messenger kedua yang biasanya melalui transducer molecular, protein 3, dan mengubah respons reseptor terhadap neurotransmitter. Di daerah sistem sara# pusat tertentu, berbagai neuron a#eren yang berbeda dapat melepaskan beberapa neuromodulator berlainan yang diambil oleh neuron pascasinaps. Susunan tersebut dapat menimbulkan berbagai respon berbeda tergantung pada input dari neuron a#eren. -. b. &inaps >lektrik

Sinaps elektrik merupakan gap 'unction berupa kanal dari sitoplasma neuron prasinaps ke neuron pascasinaps. Neuron-neuron berkomunikasi secara elektrik dan tidak ada transmitter kimia. +on mengalir dari suatu neuron ke neuron lain melalui kanal-kanal penghubung. *enyebaran akti itas yang cepat dari satu neuron ke neuron lain menunjukkan sekelompok neuron melakukan suatu $ungsi bersama-sama. Sinaps elektrik dapat berjalan dua arah sedangkan sinaps kimia$i hanya satu arah. Sinaps elektrik memiliki respon yang cepat sehingga penting untuk gerakan re$leks. =eseptor Neurotransmitter =eseptor berupa protein kompleks transmembran yang sebagian menonjol ke lingkungan ekstrasel dan bagian lain yang menonjol ke lingkungan intrasel. =eseptor neurotransmitter menangkap neurotransmitter yang dilepaskan dan menyalurkan pesan yang diba$a neurotransmitter ke intrasel. =eseptor tersebut mempunyai tempat pengikatan yang multipel (binding site). !lasi#ikasi reseptor neurotransmitter) -. =eseptor <onotropik (ligand-gated ion channel)

=eseptor ionotropik merupakan transmitter-gated channels. Neurotransmitter berikatan dengan reseptor yang menempel pada pintu masuk kanal ion dan menyebabkan kanal ion terbuka. =eseptor ionotropik mempunyai aksi sangat cepat, $aktu pengikatan neurotransmitter pada reseptor dan respon sangat pendek, respon singkat. =eseptor neurotransmitter )olinergik Setiap neurotransmitter menimbulkan e#ek di membran postsinaptik bila berikatan dengan reseptor spesi#ik. Dua neurotransmitter tidak akan berikatan pada satu reseptor yang sama, meskipun satu neurotransmitter dapat berikatan dengan reseptor yang berbeda. ?al ini disebut sebagai subtipe reseptor. Asetilkolin bekerja pada dua subtipe reseptor yang berbeda. Satu tipe berada di otot skeletal (nikotinik) dan tipe lain berada di otot 'antung (muskarinik). =eseptor Nikotinik Asetilkolin (Ach) =eseptor ini berperan dalam penyaluran sinyal listrik dari suatu motor neuron ke serat sara# otot. %setilkolin yang dilepaskan oleh neuron motorik berdi#usi ke membran plasma sel miosit dan terkait pada reseptor asetilkolin. ?al ini menyebabkan terjadinya perubahan kon#ormasi reseptor dan akan menyebabkan kanal ion membuka. *ergerakan muatan positi# akan mendepolarisasi membran plasma yang menyebabkan kontraksi. *embukaan kanal hanya berlangsung sebentar meskipun asetilkolin masih menempel pada reseptor (periode desensitisasi). =eseptor nikotinik asetilkolin yang matang terdiri atas 3 @, A, B, dan C. Berbeda dari yang ada di otot, struktur reseptor nikotinik asetilkolin di neuron hanya terdiri atas subunit @A> (@5A3). ?eseptor ,uskarinik =eseptor muskarinik yang terdapat pada otot 'antung mempunyai subunit @5A3. Setelah asetilkolin berikatan dengan reseptor muskarinik, timbul sinyal dengan mekanisme berbeda. Misalnya, bila reseptor M- atau M, diakti#kan, reseptor ini akan mengalami perubahan kon#ormasi dan berinteraksi dengan protein 3 yang selanjutnya akan mengakti#kan #os#olipase 7. akibatnya terjadi hidrolisis #os#atidilinositol-&0,2'-bi#os#ate &*+*,' yang menyebabkan peningkatan kadar 7a,5 intrasel. Selanjutnya kation ini akan berinteraksi memacu atau menghambat en"im-en"im, menyebabkan hiperpolarisasi, sekresi, atau kontraksi. Sebaliknya, akti asi reseptor subtype M, pada otot jantung memacu potein 3 yang menghambat adenilsiklase dan mempertinggi konduksi !5 sehingga denyut jantung dan kontraksi otot jantung menurun. Amino Acid-9ated :hannels %mino %cid-3ated 7hannels memediasi sebagian besar transmisi cepat sinapsis di 7NS &7erebral Ner ous System'. Bungsinya lebih terbatas yakni pada sistem sensorik, memori, dan penyakit. ?eseptor 9A AA =eseptor 3%B%% mempunyai beberapa tempat pengikatan untuk berbagai neuromodulator. =eseptor

ini merupakan target yang baik untuk obat 9lutamate-9ated :hannels =eseptor agonis glutamate adalah A,7A &alpha-amino-/-hydroCy-2-methylisoCa"ole-0-propionic acid', N,"A &N-methyl D-aspartate', dan )ainate. %MD% dan NMD% berperan dalam transmisi sinaps eksitator yang cepat di otak sedangkan !%+N%T8 #ungsinya belum diketahui. %M*%-gated channels permeabel terhadap Na5 dan !5 dan tidak permeabel terhadap 7a,5. Sedangkan reseptor NMD% permeabel terhadap Na5 ,!5 dan 7a,5. -. =eseptor ,etabotropik (9 protein-coupled) ,etabotropik merupakan reseptor yang berikatan dengan neurotransmitter dan membentuk second messenger sebagai salah satu jalur transduksi sinyal. Neurotransmitter yang berikatan yakni amin biogenic &dopa, dopamine, serotonin, adrenalin, noradrenalin, histamine', hormone peptide &angiotensin ++, somastosin, T=?'. (igan yang berikatan bukan dari golongan neurotransmitter adalah eikosanoid. Biasanya reseptor jenis ini merupakan reseptor 3-potein-coupled yang mempunyai / subunit &@, >, D' dan memiliki < kompartemen. (ransduksi sin!al pada reseptor metabotropik G-protein-coupled *ada keadaan inakti#, subunit @ potein 3 mengikat 3D*. Saat diakti asi oleh reseptor 3-proteincoupled, 3D* beruba menjadi 3T*. !emudian potein 3 akan terpecah menjadi 3@ &subunit 3T*' dan 3>D yang akan mengakti#kan protein e#ektor. Secara perlahan subunit 3@ akan melepas *40 dari 3T* sehingga berubah menjadi 3D* yang menyebabkan akti#itas berhenti. (aut Neuromuskular pada 6tot ?angka Setiap serabut sara# bermielin yang masuk ke otot rangka membentuk banyak cabang yang jumlahnya tergantung pada ukuran unit motoriknya. 7abang akan berakhir pada otot rangka di tempat yang disebut taut neuromuskular (neuromuscular junction) atau motor-end-plate. Sebagian besar serabutserabut otot hanya dipersara#i oleh satu motor end-plate. Saat mencapai serabut otot, sara# kehilangan selubung mielin dan pecah menjadi cabang-cabang halus. Masing-masing sara# berakhir sebagai akson yang terbuka dan membentuk unsur neural motor end-plate. *ada motor end-plate, permukaan serabut otot sedikit meninggi serta membentuk unsur otot &sole plate'. 8le asi terjadi akibat akumulasi sarkoplasma granular di ba$ah sarkolema serta banyak inti dan mitokondria. %kson terbuka yang melebar terletak pada alur permukaan serabut otot yang dibentuk oleh lipatan sarkolema ke dalam &'unctional $old E dasar alur dibentuk oleh sarkolema yang membentuk lipatanlipatan'. 1unctional #old ber#ungsi memperluas area permukaan sarkolema yang terletak di dekat akson yang melebar. Di antara membran plasma akson &aksolema atau membran prasinaps' dan membran plasma serabut otot &sarkolema atau membran pascasinaps' terdapat celah sinaps. Saat potensial aksi mencapai membran prasinaps motor end-plate, kanal voltage-gated :a38 terbuka dan 7a,5 masuk ke dalam akson. ?al ini menstimulasi penggabungan esikel sinaptik dengan membran prasinaps dan menyebabkan pelepasan asetilkolin ke celah sinaps. !emudian asetilkolin menyebar dan mencapai reseptor Ach tipe nikotinik di membran pascasinaps junctional fold. Setelah pintu kanal terbuka, membran pascasinaps lebih permeabel terhadap Na5 yang mengalir ke dalam sel-sel otot dan terjadi potensial lokal (end-plate potential). *intu kanal %ch permeabel terhadap !5 yang keluar dari sel namun dalam jumlah yang lebih kecil. 1ika end-plate potential cukup besar, kanal voltage-gated untuk Na8 terbuka dan timbul potensial aksi yang menyebar sepanjang permukaan sarkolema. 3elombang depolarisasi diteruskan ke serabut otot oleh sistem tubulus T menuju mio#ibril yang kontraktil. ?al ini menyebabkan pelepasan :a38 dari retikulum sarkoplasma

yang akan menimbulkan kontraksi otot. Disusun oleh (yriestrata %nisa A 1. 7>N"A0;=;AN Setiap mahasis$a kedokteran harus menyadari bah$a in#ormasi yang dijalarkan dalam sistem sara# pusat terutama dalam bentuk potensial aksi sara#, disebut impuls sara#, yang mele$ati serangkaian neuron-neuron, dari satu neuron ke neuron yang berikutnya. +mpuls sara# dijalarkan dari dari satu neuron ke neuron berikutnya melalui batas antar neuron &interneuronal junctions' yang disebut sinaps. Terdapat dua macam sinaps yaitu sinaps kimia dan sinaps listrik. ?ampir semua sinaps yang dipakai untuk menjalarkan impuls pada sistem sara# pusat manusia adalah sinaps kimia. *ada sinaps kimia ini, neuron pertama yang menyekresi bahan kimia disebut neurotransmiter pada sinaps, dan bahan transmiter ini sebaliknyaakan bekerja reseptor protein dalam membran neuron berikutnya sehingga neuron trensebut akan terangsang, menghambatnya atau mengubah sensiti itasnya dalam berbagai cara. Neurotransmitters merupakan bahan kimia yang diperhitungkan dalam pengiriman sinyal dari satu neuron ke neuron berikutnya di synapses. They are also #ound at the aCon endings o# motor neurons, $here they stimulate the muscle #ibers to contract. neurotransmiter juga ditemukan di aCon dari motor neurons. +n this chapter, $e $ill re ie$ some o# the most signi#icant neurotransmitters. Dalam bab ini, kita akan meninjau beberapa neurotransmitters yang paling signi#ikan. Neurotransmitter diproduksi oleh soma sel dan dialirkan ke terminal button melalui microtubules di sepanjang aCon. *roses ini disebut dengan aCoplasmic transport. Neurotransmiter merupakan "at kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Fat kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang. Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar neuron. Fat-"at kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang dapt menyalurkan impuls, tergantung dari neuron dan transmiter tersebut. Diketahu atau diduga terdapat lebih dari tiga puluh macam neurotransmiter, contoh-contoh neurotransmiter adalah nore#ine#rin, acetilkolin, dopamin, serotonin, asam gama aminobutirat &3%B%' dan glisin. A 3. 7>, A0A&AN ,.- Neurotransmitter +n#ormasi yang dijalarkan di dalam system sara# pusat terutama dalam bentuk potensial aksi sara# disebut impuls sara#, yang mele$ati serangkaian neuron-neuron, dari satu neuron ke neuron berikutnya. Sinyal-sinyal sara# dijalarkan dari satu neuron ke neuron berikutnya melalui batas antar

neuron &interneuronal junctions' yang disebut sinaps. Terdapat dua macam sinaps, yaitu sinaps kimia dan sinaps listrik. ?ampir semua sinaps yang dipakai untuk menjalarkan sinyal pada system sara# pusat manusia adalah sinaps kimia. *ada sinaps kimia ini, neuron pertama yang mensekresi bahan kimia disebut sebagai neurotransmitter pada sinaps, dan bahan transmitter ini akan bekerja pada reseptor protein dalam membran neuron berikutnya sehingga neuron tersebut akan terangsang, menghambatnya atau mengubah sensiti#itasnya dalam berbagai cara. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 0: substansi transmitter. Beberapa diantaranya adalah asetilkolin, norepine#rin, histamine, asam gamma aminobutirat &3%B%', glisin, serotonin, dan glutamate. Sebaliknya sinaps listrik ditandai oleh adanya saluran langsung yang menjalarkan aliran listrik dari satu sel ke sel berikutnya. !ebanyakan saluran ini terdiri atas struktur tubuler protein kecil yang disebut taut celah &gap junction' yang memudahkan pergerakan ion-ion secara bebas dari bagian satu sel ke sel berkutnya. Di dalam system sara# pusat hanya dijumpai sedikit taut celah, dan artinya secara umum belum diketahui. Sebaliknya pada otot polos isceral, dengan mele$ati taut celah dan taut lain yang serupa,sial aksi itu dapat dijalarkan dari satu serabut otot polos ke serabut berikutnya dan juga pada otot jantung, dari satu sel otot jantung ke sel otot jantung lainnya. Sinaps kimia mempunyai si#at yang penting, sehingga sangat disukai sebagai tempat penjalaran sinyal sistem sara#) sinaps ini selalu menjalarkan sinyal dalam satu arah, yakni dari neuron yang menyekresi transmitter, yang disebut neuron presinaps, ke neuron dimana bahan transmitter tadi bekerja, yang disebut neuron postsinaps. ?al ini dikenal sebagai prinsip konduksi satu arah pada sinaps kimia, dan penjalaran ini sungguh berbeda dengan penjalaran mele$ati sinapa listrik yang dapat menjalarkan sinyal secara dua arah. *ikirkan sejenak perihal makna yang sangat penting dari mekanisme konduksi satu arah ini. Mekanisme ini memungkinkan penjalaran sinaps ke arah satu tujuan yang khas. Tentu saja, hal ini merupakan penjalaran sinaps yang berciri tersendiri dan ada daerah yang sangat tepat di dalam sistem sara# yang mempermudah sistem sara# itu melaksanakan #ungsinya yang sangat banyak seperti sensasi, pengaturan motorik, memori, dan banyak lainnya. 3.3 Anatomi Fisiologi &inaps *ada gambar ,.- menjelaskan sebuah neuron motorik anterior yang khas di dalam kornu anterior medulla spinalis. Neuron motorik ini terdiri dari / bagian utama, yaitu soma &cell body' yang merupakan badan utama dari neuron, sebuah akson tunggal yang memanjang dari soma ke dalam sara#

peri#er yang meninggalkan medulla spinalis, dan denrit yang merupakan sejumlah besar penonjolan tipis dari soma yang memanjang keluar sepanjang - mm ke daerah sekitar medulla spinalis. 3ambar ,.- Sebuah neuron motorik yang khas, memperlihatkan ujung presinaps yang terdapat pada soma neuron dan denrit. *erhatikan juga adanya akson tunggal Di permukaan dendrit dan soma dari neuron motorik terdapat rata-rata -:.::: knop kecil yang disebut ujung presinaps &presynaps terminal'. !ira-kira G:-H2I ujung presinap ini terletak pada dendrit dan hanya 2-,:I terletak pada soma. Jjung presinaps ini merupakan ujung dari serabut-serabut #ibril yang berasal dari banyakneuron lain. Nanti akan menjadi jelas bah$a sebagian besar ujung presinaps ini bersi#at mudah dirangsang &e citatory', artinya menyekresi suatu bahan yang merangsang neuron post sinaps, sedangkan yang lainnya bersi#at mudah dihambat &inhibitory', artinya menyekresi suatu bahan yang dapat menghambat neuron post sinaps. Neuron-neuron yang terdapat pada bagian lain medulla spinalis dan otak jelas berbeda dengan neuron motorik anterior, yakni dalam hal ukuran badan sel, panjang, ukuran dan jumlah dendrit, panjang dan besarnya akson, jumlah ujung presinaps. 4leh karena perbedaan ini, maka neuron-neuron yang terdapat di bagian sistem sara# yang berbeda akan mengeluarkan reaksi yang berbeda pula terhadap sinyal yang masuk, dan akibatnya akan menimbulkan #ungsi yang berbeda juga. *enelitian dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap ujung presinaps mempunyai bermacam-macam bentuk anatomi, namun kebanyakan bentuknya menyerupai tombol bulat atau bujur telur sehingga seringkali disebut sebagai ujung tombol &terminal knob', knob bunga &boutons', ujung kaki &end feet' atau knob sinaps &synaptic knob'. *ada gambar ,., menjelaskan struktur dasar ujung presinaps. Jjung presinaps ini dipisahkan dari soma neuron oleh suatu celah sinaps yang biasanya mempunyai lebar ,::-/:: angstrom. Jjung presinaps ini mempunyai dua struktur interna yang ber#ungsi untuk penerusan rangsang &e citatory' atau penghambatan sinaps, yakni kantong transmitter &transmitter vesicles' dan mitokondria. !antung transmitter ini mengandung bahan transmitter yang bila dilepaskan ke dalam celah sinaps dapat merangsang atau menghambat neuron postsinaps, akan merangsang jika membran neuronnya mengandung reseptor perangsang, akan menghambat bila membran neuronnya mengandung reseptor penghambat. Mitokondria akan menyediakan adenosin tri#os#at &%T*', yang mensuplai energi untuk sintesis bahan transmitter baru. 3ambar ,., %natomi #isiologi sebuah sinaps Bila suatu potensial aksi menyebar di sepanjang ujung presinaps, maka depolarisasi membran

yang terjadi akan mengosongkan sejumlah kecil kantung ke dalam celah sinaps dan bahan transmitter yang dikeluarkan itu sebaliknya akan segera menyebabkan perubahan pada si#at permeabilitas membran neuron post sinaps, sehingga mempermudah terjadinya perangsangan atau penghambatan pada neuron post sinaps tersebut, bergantung pada si#at reseptornya. 3.5 ,ekanisme Dang (imbul ila &uatu 7otensial Aksi ,en!ebabkan 7elepasan (ransmitter "i ;'ung 7resinaps-7eran <on )alsium Membran sel yang menutupi ujung presinaps yang disebut membran presinaps, mengandung banyak sekali saluran kalsium yang berpintu gerbang oltase &voltage-gated calcium channels'. !eadaan ini sangat berbeda dengan serabut-serabut sara# yang ada di daerah lainnya yang hanya mengandung sedikit sekali saluran yang serupa. Bila ada potensial aksi yang mendepolarisasi terminal, maka sebagian besar ion kalsium akan mengalir masuk ke dalam ujung tadi melalui saluran kalsium tersebut. 1umlah bahan transmitter yang dilepaskan ke dalam celah sinaps sesuai dengan jumlah ion kalsium yang memasuki terminal. Bagaimana tepatnya mekanisme yang dipakai oleh ion kalsium untuk terjadinya pelepasan bahan pemancar tadi tidaklah diketahui, namun ada anggapan bah$a mekanismenya adalah sebagai berikut) Se$aktu ion kalsium memasuki ujung presinaps, ada anggapan bah$a ion-ion ini berikatan dengan molekul protein pada permukaan sisi dalam membran presinaps, yang disebut sisi pelepasan. !eadaan ini sebaliknya akan menyebabkan kantong-kantong transmitter di sekitar daerah itu akan berikatan dan menyatu dengan membran, sehingga akhirnya akan membuka bagian luar membran melalui proses yang disebut eksositosis. Beberapa kantong biasanya melepaskan transmitternya ke dalam celah setiap timbul potensial aksi tunggal. *ada kantong-kantong ini yang menyimpan neurotransmitter asetilkolin, masing-masing ditemukan antara ,.:::--::.::: molekul asetilkolin dan terdapat cukup banyak kantong pada ujung presinapa untuk menjalarkan beberapa ratus sampai lebih dari -:.::: potensial aksi. 3./ 7engaruh ahan (ransmitter (erhadap Neuron 7ostsinaps-Fungsi 7rotein ?eseptor *ada sinaps,membran neuron postsinaps mengandung banyak sekali protein reseptor, seperti yang terdapat pada gambar ,.,. reseptor-reseptor ini mempunyai dua komponen penting, yakni komponen pengikat yang menonjol keluar dari membran masuk ke dalam celah sinaps, disini komponen akan berikatan dengan neurotransmitter yang berasal dari ujung presinaps dan komponen ionofor yang mele$ati semua jalur melalui membran ke bagian dalam neuron postsinaps. +ono#or merupakan salah satu dari dua hal berikut, yang pertama saluran ion yang memungkinkan berjalannya

ion jenis khusus untuk melalui saluran, yang kedua akti#ator second messenger yang bukan merupakan saluran ion melainkan penonjolan ke dalam sitoplasma sel dan mengakti asi satu atau lebih bahanbahan di bagian dalam neuron post sinaps. Bahan-bahan ini bertindak sebagai second messenger untuk mengubah #ungsi seluler yang khas. Saluran +on. Saluran ion di dalam membran neuron postsinaps biasanya terdiri atas dua jenis, yaitu) -. Saluran kation, yang sebagian besar seringkali memungkinkan ion natrium le$at tapi kadangkadang juga ion kalium atau ion kalsium ,. Saluran anion, yang terutama memungkinakan ion klorida untuk le$at dan juga sedikit sekali anion yang lain. Saluran kation yang menghantarkan ion natrium dibatasi oleh muatan negati#. Muatan ini menarik muatan ion natrium yang bersi#atpositi# ke dalam saluran ketika diameter saluran meningkat menjadi ukuran yang lebih besar dari ion natrium yang terhidrasi. Tetapi ion yang sama yang memiliki muatan negati# menolak ion klorida dan anion lain dan menghambat jalannya. Jntuk saluran anion, ketika diameter saluran menjadi cukup besar, ion klorida berjalan masuk melalui saluran dan melaluinya ke arah yang berla$anan, sedangkan kation natrium, kalium, dan kalsium dihambat, terutama karena ukuran dari bentuk ion hidrasinya terlalu besar untuk dapat le$at. *embukaan saluran natrium akan mengeksitasi neuron postsinaps. !arena itu substansi transmitter yang membuka saluran natrium disebut sebagai transmitter eksitator. Selain itu, pembukaan saluran klorida akan menghambat neuron, dan substansi transmitter yang membuka saluran klorida ini disebut sebagai transmitter inhibitor. !etika substansi transmitter mengakti asi saluran ion, saluran biasanya akan membuka dalam $aktu milidetik. !etika substansi transmitter tidak ada lagi, saluran menutup dengan cepat. !arena itu pembukaan dan penutupan saluran ion memberi artiuntuk akti asi cepat atau inhibisis cepat pada neuron postsinaps. 3.- &istem !econd "essenger pada Neuron 7ostsinaps Banyak #ungsi sistem sara#, sebagai contoh,proses memori memerlukan perubahan yang cukup lama dalam neuron selama beberapa detik sampai beberapa bulan setelah substansi transmitter mulamula menghilang. Saluran ion tidak sesuai untuk menyebabkan perubahan neuron postsinaps yang lama, sebab saluran ini tertutup dalam $aktu milidetik setelah substansi transmitter tidak ada lagi.

Dalam banyak contoh kerja neuron yang lama dicapai melalui pengakti an sistem kimia second messenger di dalam selneuron post sinaps sendiri, dan kemudian second messenger menyebabkan e#ek yang panjang. Terdapat beberapa jenis sistem second messenger. Satu dari jenis yang paling kuat dalam neuron menggunakan sekelompok protein yang disebut protein 3. 3ambar ,./ memperlihatkan protein reseptor membran yang diakti asi oleh substansi transmitter. *rotein 3 dilekatkan pada bagian protein reseptor yang menonjol ke bagian in#erior sel. *rotein 3 terdiri dari tiga komponen, yaitu komponen al#a yang merupakan akti ator sebagian protein 3, dan komponen beta serta gama yang melekatkan protein 3 ke bagian dalam membran sel yang berdekatan dengan protein reseptor. *ada proses akti asi oleh impuls sara#, bagian al#a protein 3 mamisahkan diri dari bagian beta dan gama dan kemudian dia bebas bergerak di dalam sitoplasma sel. Di dalam sitoplasma komponen al#a yang terpisah membentuk satu atau lebih #ungsi majemuk, bergantung pada gambaran khas dari setiap jenis neuron. 3ambar ,./ memperlihatkan empat perubahan yang dapat terjadi. !eempat hal itu adalah sebagai berikut) -. *embukaan saluran ion khusus melalui membran post sinaps. Saluran kalium terbuka sebgai respon terhadap protein 3. Saluran ini seringkali tetap terbuka untuk $aktu yang lama, sebaliknya akan menutup dengan cepat akibat akti asi langsung saluran ion yang tidak menggunakan sistem second messenger. ,. %kti asi adenosin mono#os#at siklik &%M*' atau guanosin mono#os#at siklik &3M*' dalam sel neuron. +ngatlah bah$a %M* siklik atau 3M* siklik dengan kuat dapat mengendalikan mesin metabolik spesi#ik dalam neuron dan karena itu, dapat mencetuskan akibat kimia$i termasuk perubahan jangka panjang dalam struktur sel sendiri, jadi akan mengganggu eksitabilitas neuron jangka panjang. /. %kti asi dari satu atau lebih en"im intraseluler. *rotein 3 dapat secara langsung mengakti asi satu atau lebih en"im intraseluler, kemudian en"im tersebut dapat menimbulkan #ungsi kimia sel khusus. 0. %kti asi transkrip gen. ?al ini barang kali merupakan sistem second messenger yang paling penting dari neuron postsinaps. Transkripsi gen dapat menyebabkan pembentukan protein baru di dalam neuron, dan hal ini dapat mengubah mesin metabolik sel atau strukturnya. Sbaliknya telah diketahui dengan baik, bah$a dapat terjadi perubahan strukturan neuron yang terakti asi secara baik, terutama pada proses memori panjang.

!arena itu, telah jelas bah$a akti asi sistem second messenger di dalamneuron, apakah berupa protein 3 atau lainnya, si#atnya sangat penting untuk perubahan berbagai gambaran respon dari jalur neuron yang berbeda 3.. ?eseptor >ksitasi "an <nhibisi 7ada ,embran 7ostsinaps Beberapa reseptor postsinaps bila diakti asi menyebabkan eksitasi neuron postsinaps dan yang lainnya menyebabkan inhibisi. *entingnya memiliki reseptor inhibisi seperti juga jenis eksitasi adalah bah$a reseptor-reseptor ini memberi dimensi tambahan terhadap #ungsi sara#, memungkinkan pengendalian kerja sara# dan perangsangannya. Berbagai mekanisme molekuler dan membran digunakan oleh berbagai reseptor untuk menimbulkan eksitasi atau inhibisi, sebagai berikut) >ksitasi -. Saluran natrium yang terbuka memungkinkan pelepasan listrik bermuatan positi# dalam jumlah besar untuk mengalir dari bagian anterior dari postsinaps. ?al ini akan meningkatkan potensial membran dalam arah positi# menuju nilai ambang rangsang untuk menyebabkan eksitasi. ,. *enekanan hantaran melalui saluran klorida atau kalium atau keduanya akan menurunkan di#usi ion korida bermuatan negati# ke bagian dalam neuron postsinaps atau menurunkan di#usi ionbermuatan positi# ke bagian luar. *ada contih lainpengaruhnya adalah dengan membuat potensial membran internal menjadi lebih positi# dari normal yang bersi#at eksitatorik. /. Berbagai perubahan metabolisme internal sel untuk merangsang akti itas sel atau pada beberapa keadaan meningkatkan jumlah reseptor membran eksitasi atau menurunkan jumlah reseptor membran inhibisi. <nhibisi -. *embukaan saluran ion kloridamelaui molekul reseptor akan memungkinkan ion klorida yang bermuatan negati# untuk berdi#usi secara cepat dari bagian luar neuron postsinaps ke bagian dalam, dengan demikian memba$a muatan negati# ke dalam dan meningkatkan negati itas di bagian dalam, yang bersi#at inhibisi. ,. Meningkatkan hantaran ion kalium melalui reseptor akan memungkinkan ion kalium yang bermuatan positi# untuk berdi#usi ke bagian eksterior yang juga bersi#at inhibisi. /. %kti asi en"im reseptor yang menghambat #ungsi metabolik seluler atau yang meningkatkan

jumlah reseptor sinap inhibisi atau menurunkan jumlah reseptor eksitasi. Transmisi sinaps kimia berlangsung melalui dua macam proses transmisi neurokimia yang berbeda satu sarna lain, yaitu small-molecule neurotransmitters dan large-molecule neurotrnsmitters. a. &mall-,olecule Neurotransmitters. *roses ini dimulai dengan berkumpulnya substansi kimia didalam cisterna yang akan disimpan di dekat membran presinapsis &membran presinapsis kaya akan kelenjar-kelenjar yang mengandung kalsium. Bila mendapat stimulasi dari potensial aksi, saluran kalsium tadi akan terbuka dan ion 7a55 akan masuk ke dalam button. Masuknyaa55akan mendorong pembuluh sinapsis untuk melakukan kontak dengan membran presinapsis dan melepaskan isinya ke dalam celah sinapsis &lihat gambar /.-,.'. *roses ini disebut dengan eCocytosis. *roses ini berlangsung pada setiap kali stimulasi dari potensial aksi terjadi. +a langsung menyampaikan pesan kepada reseptor postsinapsis yang ada di sekitarnya &lokal'. b. =arge-molecule Neurotransmitters. *roses eCocytosis juga terjadi, namun untuk large molecule neurotransmitter, substansi kimia yang dibutuhkan akan berkumpul dalam Badan 3oigi dan dialirkan ke buttons melalui microtubules. *roses eCocytosisnya tetap sarna, namun bila small-molecule berlangsung pada setiap kali terjadi stimulasi; proses eCocytosis large-molecule akan berlangsung secara bertahap. (arge-molecule umumnya juga tidak dilepaskan pada celahinapsis, namun dilepaskan pada cairan ekstrasel dan pembuluh darah. 4leh karena itu proses large-molecule ini biasanya terjadi pada reseptor yang letaknya jauh dari proses eCocytosis dan pengaruh yang disebarkan juga tidak terbatas pada neuron yang ada disekitarnya tetapi juga neuron-neuron yang letaknya berjauhan. 4leh karena itu proses large-molecule neurotansmitter umumnya lebih ber#ungsi sebagai neuromodulator. *roses large-molecule diperlancar dengan bantuan proses-proses smallmolecule &sebagai second messenger6penyampai pesan sekunder'. Neuromodulator memiliki peranan yang besar dalam mengkontrol emosi dan moti asi. 3.1 &ubstansi )imia Dang er$ungsi &ebagai (ransmitter &inaptik (ebih dari 0: substansi kimia telah dibuktikan atau dinyatakan ber#ungsi sebagai transmitter sinaptik. Sebagian besar dari semua itu dicantumkan dalam tabel ,.- dan tabel ,.,, yang terbagi menjadi dua kelompok transmitter sinaptik. Kang satu merupakan molekul kecil, yaitu transmitter yang bekerja cepat, dan yang lainnya terdiri dari banyak neuropeptida yang memiliki ukuran molekul jauh lebih besar dan bekerja jauh lebih lambat.

Tabel ,.- Transmitter molekul kecil yang bekerja cepat !8( %S !elas + %setilkolin T=%NSM+TT8=

!elas ++ Norepine#rin Dopamin Serotonin ?istamin !elas +++ %sam 3ama %minobutirat &3%B%' 3lisin 3lutamat %spartat !elas +; 4ksida Nitrat &N4' 3olongan molekul kecil, yaitu transmitter yang bekerja Scepat adalah salah satu yang menyebabkan sebagian besar respon cepat dari sistem sara#, seperti penjalaran sinyal sensorik ke otak dan sinyal motorik ke otot. Neuropeptida sebaliknya, biasanya menyebabkan kerja yang lebih lambat, seperti perubahan jangka panjang jumlah reseptor,pembukaan atau penutupan jangka panjang dari saluran ion tertentu, dan mungkin bahkan perubahan jangka panjang jumlah sinap atau ukuran sinap. Tabel ,., Neuropeptida &Transmitter yang bekerja lambat' 18N+S ?ypothalamic-releasing hormone N8J=4*8*T+D% Thyrotropin releasing hormone (uteini"ing hormone-releasing hormone Somatostatin

*eptida hipo#ise

%7T? Beta 8ndor#in %l#a melanocyte stimulating hormone *rolactin (uteini"ing hormone Thyrotropin 3ro$th hormone ;asopresin 4ksitosin

*eptida yang bekerja pada usus dan otak (eusin enke#alin Metionin enke#alin Substansi * 3astrin !olesistokin *olipeptida asoakti# +ntestinum &;+*' Neurotensisn +nsulin 3lukagon Dari 1aringan-jaringan lain %ngiotensin ++ Bradikinin

!arnosin *eptida tidur !alsitonin 3.1.1 (ransmitter ermolekul )ecil Dang eker'a :epat *ada sebagian besar kasus, transmitter jenis molekul kecil ini disintesis dalam sitosol pada ujung presinaptik dan kemudian diabsorbsi melalui transpor akti# ke dalam banyak gelembung transmitter di ujung sinaps. !emudian setiap kali potensial aksi mencapai ujung sinap, beberapa gelembung segera melepaskan transmitternya ke dalam celah sinaptik. ?al ini biasanya terjadi dalam $aktu milidetik atau kurang melalui mekanisme yang telah dijelaskan sebelumnya. !erja transmitter jenis molekul kecil ini selanjutnya pada reseptor membran postsinaps biasanya juga terjadi dalam $aktu milidetik atau kurang. 8#ek yang paling sering adalah mengakti asi protein reseptor yang meningkatkan atau menurunkan hantaran melalui saluran ion. Suatu contoh adalah untuk meningkatkan hantaran natrium yang menyebabkan eksitasi atau untuk meningkatkan hantaran kalium atau klorida yang menyebabkan inhibisi. !adang-kadang transmitter jenis molekul kecil dapat merangsang en"im terakti asi-reseptor dan sebaliknya membuka saluran ion, maka terjadi perubahan mesin metabolik internal dari sel. a. 7endauran ;lang 9elembung Eenis ,olekul )ecil 3elembung yang menyimpan dan melepaskan transmitter molekul kecil terus menerus mengalami daur ulang, artinya dapat dipakai lagi. Setelah mereka bersatu dengan membran sinap dan membuka untuk melepaskan substansi transmitternya, mula-mula gelembung membran menjadi bagian dari membran sinap. Namun, dalam beberapa detik sampai beberapa menit, bagian gelembung dari membran masuk kembali ke dalam ujung presinap dan akan membentuk gelembung baru. 3elembung ini tetap berisi protein transpor yang sesuai untuk mengkonsentrasikan substansi transmitter baru dibagian dalam gelembung. %setilkolin adalah transmitter molekul kecil yang khas yang mematuhi prinsip-prinsip sintesis dan pelepasan seperti di atas. Substansi transmitter ini disintesis diujung presinap dari koen"im asetil % dan kolin dengan menggunakan en"im kolin asetiltrans#erase. !emudian substansi ini diba$a ke dalam gelembung spesi#iknya.ketika kemudian gelembung melepaskan asetilkolin ke dalam celah sinap, asetilkolin dengan cepat memecah kembali asetat dan kolin dengan bantuan en"im kolinesterase, yang berikatan dengan retikulum proteoglikan dan mengisi ruang celah sinap. !emudian gelembung

mengalami daur ulang dan kolin juga secara akti# diba$a kembali ke dalam ujung sinap untuk digunakan kembali bagi keperluan sintesis asetilkolin baru. 3.1.3 :iri )has eberapa (ransmitter ,olekul )ecil a. Aspartat %sam aspartat &%sp' adalah @-asam amino dengan rumus kimia ?4,77?&N?,'7?,74,?. %sam aspartat &atau sering disebut aspartat saja, karena terionisasi di dalam sel', merupakan satu dari ,: asam amino penyusun protein. !odonnya adalah 3%J dan 3%7. %sam aspartat bersama dengan asam glutamat bersi#at asam dengan p!a dari 0.:. Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial. Bungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan sara# otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kelelahan. Senya$a ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam glukoneogenesis. 7eranan dalam biosintesis asam amino1 %spartat adalah asam amino non esensial bagi manusia yang dihasilkan dari oksaloasetat melalui transaminase. *emindahan gugus amino dari asam amino ke asam keto menghasilkan asam keto dari asam amino asal dan asam amino baru dari asam keto yang sudah menerima gugus amino. =eaksi ini dikatalisis oleh aminotrans#erase atau transaminase. Sebagai aseptor utama gugus amino adalah a ketoglutarat membentuk asam amino glutamat) %sam amino 5 ketoglutarat L asam keto 5 glutamat 3lutamat selanjutnya mentrans#er gugus aminonya dalam transaminasi kedua ke oCaloasetat membentuk aspartat. 3lutamat 5 oCaloasetat L ketoglutarat 5 aspartat Sebaliknya aspartat dapat diubah kembali menjadi oCaloacetate melalui transaminasi aspartat 3ambar ,./ Transaminasi %spartat Dalam tanaman dan mikroorganisme, aspartat merupakan bahan prekursor untuk pembentukan beberapa asam amino, termasuk empat asam amino essensial yaitu methionine, threonine, isoleucine, dan lysine. *embentukan asam amino tersebut dari aspartat dimulai dengan mereduksi aspartat menjadi bentuk semi aldehidnya, ?4,77?&N?,'7?,7?4. 3ambar ,.0 Biosintesis %spartat Bamili

%sparagine berasal dari aspartat melalui proses transamidasi) ?4,77?&N?,'7?,74,?5G7&4'N?,L?4,77?&N?,'7?,74N?,5 G7&4'4? &G7&4'N?, adalah glutamat dan G7&4'4? adalah asam glutamat'. Sebaliknya asparagin dapat diubah menjadi aspartat oleh asparaginase 3ambar ,.2 !on ersi %sparagin menjadi %spartat oleh asparaginase7eranan sebagai neurotransmiter %spartat &basa konjugasi dari asam aspartat' merupakan neurotransmiter yang bersi#at eksitasi terhadap sistem sara# pusat. %spartat merangsang reseptor NMD% &N-metil-D-%spartat', meskipun tidak sekuat rangsangan glutamat terhadap reseptor tersebut. Sebagai neurotransmitter, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kelelahan. Tetapi,bukti-bukti yang mendukung gagasan ini kurang kuat. &umber -. Sumber makanan %sam aspartat bukan merupakan asam amino esensial, yang berarti dapat disintesis sendiri dalam tubuh manusia. %sam aspartat dapat ditemukan dalam daging, sosis, alpukat, asparagus, dan suplemen makanan. -. Sintesis kimia %sam aspartat dapat disintesis dari diethyl sodium phthalimidomalonate,

&7M?0&74',N7&74,8t','. b. 9lisin 9lisin &3ly, 3' atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana. =umus kimianya N?,7?,744?. 3lisin merupakan asam amino terkecil dari ,: asam amino yang umum ditemukan dalam protein. !odonnya adalah 33J, 337, 33% dan 333. 3lisin merupakan satu-satunya asam amino yang tidak memiliki isomer optik karena gugus residu yang terikat pada atom karbon alpha adalah atom hidrogen sehingga terjadi simetri. 1adi, tidak ada (-glisin atau D-glisin. 3lisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Sebagai contoh, glisin adalah satu-satunya asam amino internal pada heliks

kolagen, suatu protein struktural. *ada sejumlah protein penting tertentu, misalnya sitokrom c, mioglobin, dan hemoglobin, glisin selalu berada pada posisi yang sama sepanjang e olusi &terkonser asi'. *enggantian glisin dengan asam amino lain akan merusak struktur dan membuat protein tidak ber#ungsi dengan normal. Secara umum protein tidak banyak pengandung glisina. *erkecualian ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisin. iosintesis 9lisin 3lisin merupakan asam amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah mencukupi. 3lisin dibentuk dari serin, yang merupakan deri at dari #-phosphoglycerate. *ada kebanyakan organisme, en"im serine hydro ymethyltransferase mengkatalis pembentukan glisin dari serin. Serine 5 tetrahydro#olate L 3lycine 5 $%,$&'-Methylene tetrahydro#olate 5 ?,4 Dalam hati ertebrata, sintesis glisin dikatalis oleh en"im glycine synthase secara re ersibel. 74, 5 N?05 5 $%,$&'-Methylene tetrahydro#olate 5 N%D? 5 ?5 L 3lycine 5 tetrahydro#olate 5 N%D5 )atabolisme glisin 3lisin didegradasi melalui tiga jalur) -.3lisin dipecah dengan bantuan en"im glycine synthase, en"im yang sama dalam biosintesis glisin. 1alur ini merupakan jalur utama bagi katabolisme glisin dan serin pada manusia serta banyak ertebrata lainnya. !ompleks glycine synthase, yaitu suatu kompleks en"im makromolekular pada mitokondria hati, akan memecah glisin menjadi 74, dan N?05 secara re ersibel. 3lycine 5 tetrahydro#olate 5 N%D5 L 74, 5 N?05 5 $%,$&'-Methylene tetrahydro#olate 5 N%D? 5 ?5 ,.3lisin dipecah dalam dua langkah. 3lisin diubah menjadi serin dengan bantuan en"im hydro ymethyl transferase. Serin yang terbentuk diubah menjadi piu at dengan bantuan en"im serine dehydratase. /.3lisin diubah menjadi glyoCylate oleh(-amino acid o idase. 3lycoCylate lalu dioksidasi oleh lactate dehydrogenase menjadi oCalate in pada reaksi yang bergantung pada N%D5. 7eranan glisin sebagai neurotransmiter. 3lisin bekerja sebagai transmiter inhibisi pada sistem sara# pusat, terutama pada medula

spinalis, brainstem, dan retina. 1ika reseptor glisin terakti asi, korida memasuki neuron melalui reseptor inotropik, menyebabkan terjadinya potensial inhibisi post sinaps &+nhibitory postsynaptic potential 6 +*S*'. Strychnine merupakan antagonis reseptor glisin yang kuat, sedangkan bicuculline merupakan antagonis reseptor glisin yang lemah. 3lisin merupakan reseptor agonis bagi glutamat reseptor NMD%. c. 9A A B-Aminobut!ric acid &3%B%' adalah neurotransmiter inhibisi utama pada sistem sara# pusat. 3%B% berperan penting dalam mengatur eCitability neuron melalui sistem sara#. *ada manusia, 3%B% juga bertanggung ja$ab langsung pada pengaturan tonus otot. ios%ntesis 9A A 3%B% dibentuk dari dekarboksilasi glutamat yang dikatalis oleh glutamate decarboCylase &3%D'.3%D umumnya terdapat dalam akhiran sara#. %kti itas 3%D membutuhkan pyridoCal phosphate &*(*' sebagai ko#aktor. *(* dibentuk dari itamin BM &pyridoCine, pyridoCal, and

pyridoCamine' dengan bantuan pyridoCal kinase. *yridoCal kinase sendiri membutuhkan "inc untuk akti asi. !ekurangan pyridoCal kinase atau "inc dapat menyebabkan kejang, seperti pada pasien preeklamsi. 3ambar ,.M !on ersi 3lutamat-3aba =eseptor 3%B% =eseptor 3%B% dibagi dalam dua jenis) 3%B%% dan 3%B%B. =eseptor 3%B%% membuka saluran #lorida dan diantagonis oleh pikrotoksin dan bikukulin, yang keduanya dapat mnimbulkan kon ulsi umum. =eseptor 3%B%B yang secara selekti# dapat diakti#kan oleh obat anti spastik baklo#en, tergabung dalam saluran kalium dalam membran pascasinaps. *ada sebagian besar daerah otak +*S* terdiri atas komponen lambat dan cepat. Bukti-bukti menunjukkan bah$a 3%B% adalah transmiter penghambat yang memperantarai kedua componen tersebut. +*S* cepat dihambat oleh antagonis 3%B%%, sedangkan +*S* lambat oleh antagonis 3%B%B. *enelitian imunohistokimia menunjukkan bah$a sebagian besar dari sara# sirkuit local mensintesis 3%B%. Satu kelompok khusus sara# dari sirkuit local terdapat di tanduk dorsal sumsum tulang belakang juga menghasilkan 3%B%. Sara#-sara# ini membentuk sinaps aksoaksonik dengan terminal sara# sensoris primer dan bekerja untuk inhibisi presinaps. 7eranan 9A A sebagai neurotransmiter. *ada ertebrata, 3%B% berperan dalam inhibisi sinaps pada otak melalui pengikatan terhadap reseptor spesi#ik transmembran dalammembran plasma pada proses pre dan post sinaps. *engikatan ini

menyebabkan terbukanya saluran ion sehingga ion klorida yang bermuatan negati# masuk kedalam sel dan ion kalium yang bermuatan positi# keluar dari sel. %kibatnya terjadi perubahan potensial transmembran, yang biasanya menyebabkan hiperpolarisasi. =eseptor 3%B%% merupakan reseptor inotropik yang merupakan saluran ion itu sendiri, sedangkan =eseptor 3%B%B merupakan reseptor metabotropik yang membuka saluran ion melalui perantara 3 protein &3 protein-coupled reseptor' Neuron-neuron yang menghasilkanyang menghasilkan 3%B% disebut neuron 3%B%ergic. Sel medium spiny merupakan salahsatu contoh sel 3%B%ergic. d. 9lutamat 3lutamate merupakan neurotransmitter yang paling umum di sistem sara# pusat, jumlahnya kira-kira separuh dari semua neurons di otak. Sangat penting dalam hal memori. !elebihan 3lutamate akan membunuh neuron di otak. Terkadang kerusakan otak atau stroke akan mengakibatkan produksi glutamat berlebih akan mengakibatkan kelebihan dan diakhiri dengan banyak sel-sel otak mati daripada yang asli dari trauma. %lS, lebih dikenal sebagai penyakit (ou 3ehrigNs, dari hasil produksi berlebihan glutamate. Banyak percaya mungkin juga cukup bertanggung ja$ab untuk berbagai penyakit pada sistem sara#, dan mencari cara untuk meminimalisir e#ek. e. Norephineprin, "opamin Noepinephrine, epinephrine, dan dopamine dikelompokkan dalam cathecolamines. ?idroksilasi tirosin merupakan tahap penentu &rate-limiting step' dalam biosintesis cathecolamin. Disamping itu, en"im tirosin hidroksilase ini dihambat oleh oleh katekol &umpan balik negati# oleh hasil akhirnya'. -.Dopamin Merupakan neurotransmiter yang mirip dengan adrenalin dimana mempengaruhi proses otak yang mengontrol gerakan, respon emosional dan kemampuan untuk merasakan kesenangan dan rasa sakit. Dopamin sangat penting untuk mengontrol gerakan keseimbangan. 1ika kekurangan dopamin akan menyebabkan berkurangnya kontrol gerakan seperti kasus pada penyakit *arkinson. 1ika kekurangan atau masalah dengan aliran dopamine dapat menyebabkan orang kehilangan kemampuan untuk berpikir rasionil, ditunjukkan dalam ski"o#renia. dari perut tegmental area yang banyak bagian limbic sistem akan menyebabkan seseorang selalu curiga dan memungkinkan untuk mempunyai kepribadian paranoia. 1ika kekurangan Dopamin di bidang mesocortical dari daerah perut tegmental ke neocorteC terutama di daerah pre#rontal dapat mengurangi salah satu dari memori.

,.Norephineprin Disekresi oleh sebagian besar neuron yang badan sel6somanya terletak pada batang otak dan hipothalamus. Secara khas neuron-neuron penyekresi norephineprin yang terletak di lokus seruleus di dalam pons akan mengirimkan serabut-serabut sara# yang luas di dalam otak dan akan membantu pengaturan seluruh akti itas dan perasaan, seperti peningkatan ke$aspadaan. *ada sebagian daerah ini, norephineprin mungkin mengakti asi reseptor aksitasi, namun pada yang lebih sempit malahan mengatur reseptor inhibisi. Norephineprin juga sebagian disekresikan oleh sebagian besar neuron post ganglion sistem sara# simpatisdimana ephineprin merangsang beberapa organ tetapi menghambat organ yang lain. $. &erotonin Serotonin &2-hydroCytryptamine, atau 2-?T' adalah suatu neurotransmittermonoamino yang disintesiskan dalam neuron-neuron serotonergis dalam sistem sara# pusat &7NS' dan sel-sel enterochroma##in dalam saluran pencernaan. 3ambar ,.< =umus !imia Serotonin 2-?ydroCytryptamine or /-&,-aminoethyl'--)-indol-2-ol N,47-:?-, -<M.,-G, g6mol

Nama kimia

=umusan kimia Massa molekul

Massa monoisotop -<M.:H2: g6mol !omposisi &berat' Nomor 7%S SM+(8S +J*%7 +n7h+ +D N) -2.GH<:I 4) H.:<H/I 7) MG.-2HGI ?) M.GM/GI 2:-M<-H N777-E7N7,E7-7E7&4'7E7 , -67-:?-,N,46c---0-/-<-M--,-:-,--G&-/'2-H&<'-:6h--,,2-M,-,-

-/?,/-0,--?, -.Bungsi *ada system sara# pusat serotonin memiliki peranan penting sebagai neurotransmitter yang berperan pada proses marah, agresi#, temperature tubuh, mood, tidur, human se uality, selera makan, dan metabolisme, serta rangsang muntah. Serotonin memiliki akti itas yang luas pada otak dan ariasi genetic pada reseptor serotonin dan transporter serotonin, yang juga memiliki kemampuan untuk reuptake yang jika terganggu akan memiliki dampak pada kelainan neurologist. 4bat-obatan yang mempengaruhi jalur dari pembentukan serotonin biasanya digunakan sebagai terapi pada banyak gangguan psikiatri, selain itu serotonin juga merupakan salah satu dari pusat penelitian pengaruh genetic pada perubahan genetic psikiatri. *ada beberapa studi yang telah dilakukan dapat dibuktikan bah$a pada beberapa orang dengan gangguan cemas memiliki serotonin transporter yang tidak normal dan e#ek dari perubahan ini adalah adanya peluang terjadinya depresi jauh lebih besar dibanding orang normal. *eningkatan dari jumlah serotonin di otak juga diketahui memiliki hubungan erat dengan peningkatan agresi#itas dan mutasi genetic pada kode reseptor 2-?T,% memiliki peningkatan resiko untuk bunuh diri menjadi , kali lipat. Dari peneltian terbaru juga didapatkan bah$a serotonin bersama-sama dengan asetilkolin dan norepine#rin akan bertindak sebagai neurotransmitter yang dilepaskan pada ujung-ujung sara# enteric. !ebanyakan nuclei ra#e akan mensekresi serotonin yang membantu dalam pengaturan tidur normal. Serotonin juga merupakan salah satu dari beberapa bahan akti# yang akan mengakti#kan proses peradangan, yang akan dimulai dengan asodilatasi pembuluh darah lokal sampai pada tahap pembengkakan sel jaringan, selain itu serotonin juga memiliki kendali pada aliran darah, kontraksi otot polos, rangsang nyeri, system analgesic, dan peristaltic usus halus. ,.%natomi a.3ross %natomy Neuron-neuron dari nuclei ra#e merupakan sumber utama dari pelepasan 2-?T. Nuklei ra#e merupakan kelompok neuron yang tergabung menjadi sembilan pasang dan tersebar sepanjang batang otak. %kson-akson dari nuclei ra#e akan membentuk sebuah system neurotransmitter yang tersebar luas

pada area-area otak. %kson-akson dari sisi kaudal nuclei ra#e akan berjalan mengikuti deep cerebellar nuclei, korteks serebelum, dan medulla spinalis. *ada sisi rostral akson dari neuron-neuron nuklei ra#e akan berakhir pada talamus, striatum, hipotalamus, nukleus accumbens, neokortek, singulum, hipokampus, dan amigdala. Dari penjelasan tersebut dapatlah diketahui bah$a sistem serotonin memiliki e#ek luas pada otak. b.Microanatomy Serotonin dilepaskan dari serotonergic varicosities (swellings) ke dalam ekstraneural space, namun tidak dari bouton sinap terminal, seperti neurotransmitter lainnya. *ada akhirnya serotonin akan mengakti#kan reseptor 2-?T pada dendrite, badan sel, dan presinap dari batas antar neuron -'=eseptor =eseptor untuk serotonin adalah 2-?T. reseptor 2-?T terdapat pada membrane sel dari sel sara# dan beberapa sel lain pada he$an dan terutama bertindak sebagai mediator e#ek dari serotonin ligan endogen dan sangat banyak dari obat-obatan an terutama pada obat-obatan halusinagen. ,'Terminasi %ksi serotonergik akan diakhiri dengan uptake 2-?T dari sinap. ?al ini akan diteruskan pada monoamin transporter yang spesi#ik untuk 2-?T pada neuron presinap. Beberapa senya$a dapat menghambat uptake 2-?T, diantaranya ekstasi, am#etamin, kokain, dekstrometorpan, trisiklik antidepresan dan selekti# serotonin reuptake inhibitor &SS=+s' c.8ndothelial cell #unction dan serotonin 2-?T akan mengakti asi sintesis endotel nitric oCide dan merangsang proses #os#orilasi dari p006p0, mitogen yang akhirnya akan mengakti asi protein kinase pada sel endotel. /.Biosintesis *ada he$an, termasuk manusia serotonin disintesis dari amino acid (-tryptophan melalui metabolisme singkat yang membutuhkan dua buah en"im, yaitu en"ymes) tryptophan hydroCylase &T*?' and amino acid decarboCylase &DD7'. 3ambar ,.G Biosisntesis Serotonin 0.Target obat Beberapa kelas dari target obat 2-?T termasuk didalamnya antidepresan, antipsikotik, antiCiolitik, antiemetik, dan antimigrain serta obat-obat psychedelic dan empatogen.

a.*sychedelic drugs 4bat-obat psychedelic, DMT, mescaline, dan (SD akan bertindak sebagai bahan serupa serotonin pada reseptor 2-?T. (ain halnya dengan ekstasi yang akan melepaskan serotonin dari sinap. b.%ntidepresan M%4+ akan bekerja dengan mencegah penurunan monoamine neurotransmitter &termasuk serotonin' dan akan meningkatkan konsentrasinya pada otak. Beberapa obat M%4+ akan menghambat reuptake dari serotonin, dengan membuatnya bertahan lebih lama didalam sinaps. %ntidepresan trisiklik akan menghambat reuptake dari serotonin dan norepine#rin. c.%ntiemetik %ntagonis 2-?T/ terdapat pada ondansentron, granisetron, dan tropisetron merupakan antiemetik yang sangat penting. 4bat-obatan tersebut dapat mencegah terjadinya mual dan muntah selama kemoterapi terutama dengan obat-obatan sitotoksik. Selain itu bias juga digunakan untuk pencegahan dan terapi mual dan muntah setelah operasi. %plikasi lainnya juga dapat digunakan sebagai terapi dari depresi dan beberapa gangguan mental dan psikologi. 2.*atologi 1ika neuron-neuron pembuat serotonin &neuron serotonergik' tidak normal pada bayi, maka akan dapat meningkatkan resiko dari sudden infant death syndrome &S+DS'. 4bsessi 7ompulsi e disorder juga ditemukan adanya kekurangan dari jumlah serotonin, yang dapat diterapi dengan menggunakan obat-obatan yang meningkatkan jumlah serotonin. a.Serotonin sindrom *eningkatan jumlah serotonin yang sangat ekstrim dapat bersi#at toksik dan berpotensi untuk menjadi #atal, yang disebabkan oleh kondisi yang disebut sebagai serotonin sindrom. *ada percobaan peningkatan jumlah serotonin sampai menjadi toksik dapat dicapai hanya dengan menggunakan satu jenis obat antidepresi dengan melebihi dosis aman. b.!ronik disease resulting dari serotonin 2-?T,B o erstimulation Di dalam darah, serotonin tersimpan dalam platelet dan dengan adanya serotonin ini dapat menyebabkan terjadinya asokonstriktor untuk menghentikan perdarahan dan juga sebagai #ibrosit mitotic untuk mempercepat penyembuhan. Dengan adanya e#ek ini, kelebihan serotonin, atau adanya tambahan obat agonis serotonin yang berlebihan, bias menyebabkan gangguan akut maupun kronik dari

hipertensi pulmonary karena

asokonstriksi dari pulmonary atau sindrom lainnya yang disebut al e #ibrosis &endocardial #ibrosis' yang disebabkan oleh

retroperitoneal #ibrosis atau cardiac

rangsangan berlebihan dari reseptor pertumbuhan serotonin pada #ibrosit. M.Serotonin pada organisme uniseluler Serotonin memiliki berbagai kegunaan pada berbagai organisme uniseluler dengan banyaknya keragaman tujuan. Serotonin re-uptake inhibitors &SS=+s' dapat menjadi toksik pada beberapa organisme uniseluler seperti alga, pada parasit gastrointestinal seperti *ntamoeba histolytica dapat mensekresi sendiri serotonin yang akan mengakibatkan terjadinya diare sekretorik pada beberapa pasien. <.Serotonin pada tanaman Serotonin dapat dijumpai pada jamur dan tanaman-tanaman, termasuk buah dan sayur. !adar tertinggi sekitar ,2-0:: mg6kg didapatkan pada kacang-kacangan. !adar serotonin ditemukan sekitar //:mg6kg pada nanas, pisang, buah ki$i, dan tomat. Di ba$ah itu dengan kadar sekitar :,--/ mg6kg dapat ditemukan pada berbagai sayur-sayuran. G.Serotonin pada he$an Serotonin sebagai neurotransmitter ditemukan pada hamper seluruh he$an, termasuk serangga. g. >pine$rin 8pine#rin meningkatkan +,igth or ,light -esponse. dari system simpatis melalui jaras sara# otonom. 8pine#rin dibentuk dari asam amino #enilalanin dan tirosin. 3ambar ,.H =umus Molekul 8pine#rin 8pine#rin merupakan salah satu hormon yang berperan pada reaksi stres jangka pendek. 8pine#rin disekresi oleh kelenjar adrenal saat ada keadaan ga$at ataupun berbahaya. Di dalam aliran darah epine#rin dengan cepat menjaga kebutuhan tubuh saat terjadu ketegangan, atau kondisi ga$at dengan memberi suplai oksigen dan glukosa lebih pada otak dan otot. Selain itu epine#rin juga meningkatkan denyut jantung, stroke volume, dilatasi dan kontraksi arteriol pada gastrointestinal dan otot skelet. 8pine#rin akan meningkatkan gula darah dengan jalan meningkatkan katabolisme dari glikogen menjadi glukosa di hati dan saat bersamaan menurunkan pembentukan lipid dari sel-sel lemak. 8pine#rin memiliki banyak sekali #ungsi di hampir seluruh tubuh, diantaranya dalam mengatur konsentrasi asam lemak, konsentrasi glukosa darah, kontrol aliran darah ginjal, mengatur laju

metabolisme, kontraksi otot polos, termogenesis kimia, asodilatasi, asokonstriksi, dll. h. Asetilkolin %setilkolin disekresi oleh neuron-neuron yang terdapat di sebagian besar daerah otak, namun khususnya oleh sel-sel piramid besar korteks motorik, oleh beberapa neuron dalam ganglia basalis, neuron motorik yang menginer asi otot rangka, neuron preganglion sistem sara# otonom,, neuron postganglion sistem sara# simpatik,. *ada sebagian besar contoh di atas asetilkolin memiliki e#ek eksitasi, namun asetilkolin juga telah diketahui memilik e#ek inhibisi pada beberapa ujung sara# parasimpatik peri#er, misalnya inhibisi jantung oleh ner us agus. i. Nitrat 6ksida (N6) N4 adalah substansi molekul kecil yang baru ditemukan. Fat ini terutama timbul di daerah otak yang bertanggung ja$ab terhadap tingkah laku jangka panjang dan untuk ingatan. !arena itu, transmitter yang baru ditemukan ini dapat menolong kita untuk menjelaskan mengenai tingkah laku dan #ungsi ingatan. 4ksida nitrat berbeda dengan transmitter molekul lainnya dalam hal mekanisme pembentukan di ujung presinap dan kerjanya di neuron post sinap. Fat ini tidak dibentuk sebelumnya dan disimpan dalam gelembung ujung presinap seperti transmitter lain. Fat ini disintesis hampir segera saat diperlukan dan kemudian berdi#usi keluar dari ujung presinap dalam $aktu beberapa detik dan tidak dilepaskan dalam paket gelembung-gelembung. Selanjutnya "at ini berdi#usi ke dalam neuron post sinap yang paling dekat, selanjutnya di neuron postsinap, "at ini tidak mempengaruhi membran potensial menjadi lebih besar, tetapi sebaliknya mengubah #ungsi metabolik intraseluler yang kemudian mempengaruhi eksitabilitas neuron dalam beberapa detik, menit, atau barangkali lebih lama. 3.2 Neropeptida Neuropeptida merupakan kelompok transmitter yang sangat berbeda dan biasanya bekerja lambat dan dalam hal lain sedikit berbeda dengan yang terdapat pada transmitter molekul kecil. Sekitar 0: jenis peptida diperkirakan memiliki #ungsi sebagai neurotransmitter. Da#tar peptida ini semakin panjang dengan ditemukannya putati e neurotransmitter &diperkirakan memiliki #ungsi sebagai neurotransmitter berdasarkan bukti-bukti yang ada tetapi belum dapat dibuktikan secara langsung'. Neuropeptida sudah dipelajari sejak lama, namun bukan dalam #ungsinya sebagai neurotransmitter, namun #ungsinya sebagai substansi hormonal. *eptida ini mula-mula dilepaskan ke dalam aliran darah oleh kelenjar endokrin, kemudian hormon-hormon peptida itu akan menuju ke jaringan-jaringan otak. Dahulu para ahli meyangka bah$a peptida dihasikan dalam kelenjar hormon danmasuk ke dalamjaringan otak, namun saat ini sudah dapat dibuktikan bah$a peptida yang ber#ungsi

sebagai neurotransmitter, dapat disintesa dan dilepaskan oleh neuron di susunan sara#. Neuropeptida tidak disintesis dalam sitosol pada ujung presinap. Namun demikian, "at ini disintesis sebagai bagian integral dari molekul protein besar oleh ribosom-ribosom dalam badan sel neuron. Molekul protein selanjutnya mula-mula memasuki retikulum endoplasma badan sel dan kemudian ke aparatus golgi, yaitu tempat terjadinya perubahan berikut) -. *rotein secara en"imatik memecah menjadi #ragmen-#ragmen yang lebih kecil dan dengan demikian melepaskan neuropeptidanya sendiri atau prekursornya. ,. %paratus golgi mengemas neuropeptida menjadi gelembung-gelembung transmitter berukuran kecil yang dilepaskan ke dalam sitoplasma. /. 3elembung transmitter ini diba$a ke ujung serabut sara# le$at aliran aksonal dari sitoplasma akson, berkeliling dengan kecepatan lambat hanya beberapa sentimeter per hari. 0. %khirnya gelembung ini melepaskan trasnmitternya sebagai respon terhadap potensial aksi dengan cara yang sama seperti untuk transmitter molekul kecil. Namun gelembung diautolisis dan tidak digunakan kembali. 3.F 7engaruh 6bat-6batan (erhadap (ransmisi &inapsis 4bat -obatan memiliki dua e#ek dasar terhadap proses transmisi sinapsis, yaitu menghambat (inhibitory)/ atau meningkatkan akti itas (e citatory). 4bat-obatan yang meningkatkan akti itas proses sinapsis disebut sebagai agonist dari neurotransmitter yang berperan dalam proses sinapsis tersebut, sedangkan obat-obatan yang menghambat akti itas proses sinapsis disebut sebagai antagonist dari neurotransmitter yang bersangkutan dalam proses sinapsis tersebut. 3ambar diba$ah ini menunjukkan proses transmisi sinapsis yang umum terjadi. *roses tersebut berlangsung dalam < tahap sebagai berikut) -. Molekul neurotransmitter disintesa6diproduksi oleh substansi-substansi kimia dalam sitoplasma dengan bantuan en"ym-en"ym tertentu; ,. Molekul-molekul tersebut kemudian disimpan pada kelenjar sinapsis (synaptic vesicles)/ /. Molekul neurotransmitter yang keluar dari synaptic esicle karena suatu kebocoran, akan

dihancurkan oleh en"ym-On"ym disekitarnya; &0' Bila terjadi potensial aksi di synaptic button, esicle akan bersentuhan denganmembran presinapsis dan molekul neurotransmitter dilepaskan ke celah sinapsis; &2' di celah synapsis, molekul neurotransmitter yang tidak mengikatkan diri pada reseptor di membran presinapsis &karena neurotransmitter yang dilepaskan sudah cukup untuk meneruskan impuls' akan masuk kembali ke dalam synaptic esicles yang

melepaskannya (autoreceptor) dan sekaligus menghambat pelepasan neurotransmitter; 0. Neurotransmitter yang sampaipada reseptor di membran postsinapsis akan meneruskan akti itas sesuai dengan pesan yang diba$anya; 2. *roses neurotransmitter ini akhimya berhenti; baik karena mekanisme penarikan

neurotransmitter ke synapsis esicles maupun olehen"im-en"im di celah sinapsis yang memecah molekul-molekul neurotransmitter ini menjadi substansi yang tidak digunakan lagi. 3ambar ,.-: Tujuh Tahap *roses Neurotransmitter &*inel, -HH/' -. Mekanisme 8#ek 4bat-obatan %gonistik 8#ek obat-obatan %gonistik berperan dalam M tahap proses neurotransmitter di atas, yaitu proses -, /,0, 2, M, <. Jntuk keterangan lebih lanjut, perhatikan gambar di ba$ah ini. 3ambar ,.-- *roses Neurotransmitter yang Dipengaruhi 4bat-obatan %gonistik (0inel, &11#) ,. Mekanisme 8#ek 4bat-obatan %ntagonistik 4bat-obatan terbukti memiliki pengaruh antagonistik dalam 2 tahap proses neurotransmitter. Mekanisme antagonistis yang mempengaruhi 2 tahap neurotransmitter dilihat pada gambar di ba$ah ini. 4bat-obatan yang menimbulkan e#ek antagonistik terjadi dengan cara mengikat reseptor postsynapsis dan memblocking neurotransmitter yang akan keluar. !ondisi ini sering disebut denganfalse transmitter &transmitter palsu'. 3ambar ,.-, *roses Neurotransmitter yang Dipengaruhi 4bat-obatan %ntagonistik &*inel,-HH/' /. Beberapa 7ontoh 8#ek %gonistik dan %ntagonistik Dalam dunia medis dikenal berbagai macam obat-obat yang memiliki e#ek agonistik dan antagonistik, namun pada bagian ini hanya akan diperkenalkan 0 macam obat. Dua macam obat yang memberi e#ek agonistik adalah morphine dan benzodiazepin/ dan obat yang memberi e#ek antagonistik adalah atropine dan d-tubocurarine. -. Morphine. Salah satu jenis yang dikenal adalah opium yang didapatkan dari ekstrak bunga opium. 4pium telah lama digunakan sebagai penimbul e#ek rasa gembira (euphoria) selain digunakan sebagai campuran obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit, obat batuk dan obat diare. ,. Fat yang akti# dalam opium disebut morphine &dinamakan berdasarkan nama De$a Mimpi;

Morpheus'. Morphine bereaksi dengan mengakti#kan reseptor di otak yang secara normal distimulasi oleh golongan neuropeptida yang disebut endorphins sehingga dapat dikatakan bahwa morphine adalah agonist dari endorphin .Sebutan endorphine juga sering digunakan untuk menyebut substansi-substansi sejenis morphine yang secara alami diproduksi oleh otak /. Ben"odia"epine. 2hlordiazepo ide &dijual dengan label 3ibrium) dan dia"epam &dijual dengan label 4alium) masuk dalam kelas obat-obatan ben"odia"epine. 5enzodiazepin memiliki e#ekanCiolytic &pengurang kecemasan', sedati e &menimbulkan rasamengantuk atau ingin tidur' dan anticonvulsant &anti kejang'. 8#ek anti kecemasan yang ditimbulkan ben"odia"epin berlangsung dengan e#ek agonist bagi substansi 3%B%. 5enzodiazepin mengikat sebagian reseptor substansi 3%B% tapi e#ek agonisnya tidak dapat mempengaruhi akti itas 3%B%. %rtinya benzodiazepin tidak menghentikan sarna sekali reaksi 3%B% tetapi hanya menghambat saja. Jmumnya ben"odia"epin mengikat 3%B% di amygdala; yaitu bagian otak yang banyak berperan dalam emosi dan akti itas lobus temporal 0. %tropine. Sejak "aman dahulu, obat-obatan banyak yang dihasilkan oleh ekstrak tumbuhtumbuhan. 7ontohnya ekstrak tanaman belladonna (belladonna Eperempuan cantik' di "aman )ippocrates yang banyak digunakan untuk menyembuhkan sakit perut dan membuat mereka tambah menarik, selain itu e#ek dari ekstrak belladonna adalah e#ek dilatasi pada pupil &pupil menjadi membesar'. !ondisi pupil yang membesar bagi sebagian besar $anita Kunani "aman itu dianggap menjadi salah satu daya tarik mereka. Fat akti# dalam ekstrak belladonna adalah atropine yang memberikan e#ek antagonis dengan cara mengikat reseptor acetylcholine tertentu, yaitu muscarinic receptors (reseptor muskarinik). Sambil mengikat muscarinic reseptor, ia juga bertindak sebagai substansi neurotransmitter palsu sehingga menghambat e#ek acetylcholine di tempat terse but. 8#ek perusak &kelebihan dosis' dari atropine di otak, tampakjelas pada kasus 2. %l"heimerNs Disease, yaitu hilangnya #ungsi mengingat pada diri seseorang M. d- Tubocurarine. +ndian di %merika Selatan sering menggunakan curare, yaitu ekstrak dari kayu ines untuk membunuh la$annya. Fat akti# dalam curare adalah d-turbocurarine yangjuga bertindak sebagai substansi neurotransmitterpalsu di sinapsis cholinergic tetapi ia tidak mempengaruhi reseptor muscarinic, tetapi mempengaruhi nicotinic receptors. Dengan mengikat reseptor nicotinic, d-turbocurarine membloking transmisi sara#ke otototot gerak. dturbocurarine tidak hanya membloking transmisi, tetapi dalamjumlah yang besar (over dosis) dapat menghentikan gerakan organ-organ internal sehingga terjadi hambatan dalam respirasi

yang akhirnya dapat menimbulkan kematian. 4leh karena itu apabila dalam suatu operasi digunakan d-turbocurarine untuk membius pasien, maka mesin respirasi harus tetap dipasangkan pada pasien untuk membantunya berna#as. 3.1+ 7eran &istem Neurotransmiter 7ada eberapa 7en!akit a. 7sikosis "epresi dan ,anik G"epresi Menurut buktiyang telah dikumpulkan yang mengenai sekitar G juta orang di %merika Serikat pada suatu $aktu unkin disebabkan oleh berkurangnya pembentukan norephineprin atau serotoni atau keduanya &sekarang telah ada bukti bah$a masih ada sejumlah neurotransmiter yang lain yang berperan'. Sejumlah neuron yang mensekresi norephineprin terletak di batang otak, terutama di lokus seruleus. Mereka mengirim serat-seratnya ke atas menuju sistem limbic, talamus, dan kortek cerebri. Selain itu masih banyak neuron yang menghasilkan serotonin terletak di nuklei ra#e garis tengah pada bagian ba$ah pons dan medulla, dan serat-serat yang menonjol ke banyak area sistem limbik dan ke beberapa area lain dalam otak. %lasan utama untuk mempercayai bah$a depresi disebabkan oleh penurunan akti itas sistem norephineprin dan serotonin adalah bah$a obat yang menghambat sekresi norephineprin dan serotonin seperti reserpin, seringkali menyebabkan depresi. Sebaliknya sekitar <: I pasien yang depresi dapat diobati secara e#ekti# dengan obat yang meningkatkane#ek eksitasi norephineprin dan serotonin pada ujung-ujung sara# , sebagai contoh ) -.inhibisi monoamin oksidase, yang menghambat penghancuran norepine#rin dan serotonin ketika keduanya terbentuk. ,.%ntidepresan trisiklik seperti imipramin dan amitriptilin yang menghambat pengambilan kembali norepine#rin dan serotonin oleh ujung-ujung sara#, sehingga transmiter-transmiter ini dapat tetap akti# untuk jangka $aktu lama setelah disekresi. /.3olongan obat baru yang meningkatkan kerja serotonin saja, seringkali lebih sedikit e#ek samping. b. &kizo$renia Ski"o#renia dapat timbul dalam beberapa ariasi. Kang paling umum, seseorang dapat

mendengar suara-suara dan mempunyai $aham kebesaran, paranoia, bicara inkoheren, disosiasi pikiran, seringkali mereka menarik diri dan sikap tubuh abnormal dan bahkan kaku.

Ski"o#renia disebabkan oleh ) a.Terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal sara# diberbagai area pada lobus pre#rontalis atau terjadi dis#ungsional pada pengolahan sinyal-sinyal. b.*erangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi dopamin di pusatpusat prilaku otak, termasuk dilobus #rontalis c.%bnormalitas #ungsi dari bagian-bagian yang penting pada pusat sistem pengatur tingkah laku limbik disekeliling hipokampus di otak. 4bat yang blok dopamine receptors di otak, seperti chlorpromazine dan clozapine, telah digunakan untuk meringankan gejala dan membantu pasien kembali ke pengaturan sosial biasa. c. An#ietas %nCietas merupakan pengalaman yang bersi#at subjekti#, tidak menyenagkan. tidak menentu, menakutkan dan mengkha$atirkan akan adanya kemungkuna bahaya atau ancaman bahaya, dan seringkali disertai oleh gejala-gejala atau reaksi #isik tertentu akibat peningkatan akti#itas otonomik. Masyarakat umum dengan an#iet! disorder pengalaman kha$atir berlebihan yang menyebabkan masalah di tempat kerja dan dalam tanggung ja$ab pemeliharaan sehari-hari. Bukti menunjukkan bah$a anCietas disorder melibatkan beberapa sistem neurotransmitter di otak, termasuk norepinephrine dan serotonin. d. Attention-de$icit*h!peractivit! kerocetan Seseorang yang terpengaruh oleh attention-de$icit*h!peractivit! disorder &%D?D' mengalami kesulitan dalam bidang perhatian, o eracti ity, impuls, dan distractibility. *enelitian menunjukkan bah$a dopamine dan norepinephrine imbalances sangat implicated dalam menyebabkan %D?D. Tabel ,./ *ola perilaku yang dapat menunjukkan %D?D) 2 !ekurangan perhatian oSedang bimbang ?yperacti ity oTidak diam untuk oBerbicara non-stop dapat duduk +mpulsi ity o!arena tidak dapat seperti komentar

dengan mudah o!egagalan

memberangus impulses membuat

membayar perhatian ke rincian ceroboh

yang tidak patut

dan kesalahan

membuat

oMeninggalkan tempat duduk ketika duduk diharapkan 6 diinstruksikan

oja$aban

sebelum

pertanyaan selesai oMemukul orang lain o*erilaku menempatkan yang satu

o(upa, seperti pencils, yang tugas o1arang berikut arah diperlukan untuk menyelesaikan

dalam bahaya, seperti gagah ke jalan benar-benar atau e. )ecanduan Narkoba *engguna Narkoba banyak yang menggunakan jenis Methamphetamin. Methamphetamin memiliki sasaran nukleus yang mengatur mengenai pemahaman, "at ini bekerja dengan menghambat re-uptake dopamine dan meningkatkan pelepasan dopamine hingga -,:: unit per kali pemakaian, ini /,2 kali lebih besar dari yang keluar pada penggunaan kokain. Methamphetamine menyebabkan penumpukan katekolamin dalam celah sinaps dan masuk ke dalam sirkulasi, selain itu methamphetamine juga ditransport ke presinaps dimana ia menghambat M%4 dan menghambat penyimpanan katekolamin pada ujung sara#. %ksi ini akan menyebabkan peningkatan stimulasi simpatik dan meningkatkan kadar katekolamin dalam darah peri#er. 8kses katekolamin dalam darah diasosiasikan dengan pembentukan radikal bebas. Secara #isiologis, produk oksidasi dari katekolamin yang disebut o-Puinone adalah senya$a yang amat reakti# dan berpotensi untuk merusak lapisan endotel dari pembuluh darah, baik besar maupun kecil.0 Kang lain adalah jenis kokain. !okain, psycostimulants yang mempengaruhi dopamine di $ilayah yang dikenal sebagai sistem limbik. !okain ketika digunakan, akan menghasilkan sebuah rasa percaya diri dan berkuasa. Namun, ketika terjadi o er dosis, pemakai akan menderita kelelahan #isik dan emosional serta depresi. $. Autisme 3angguan sistem neurotransmiter sering dijumpai pada penderita autisme, dan berhubungan dengan munculnya gejala gangguan perilaku. Berbagai penelitian terdahulu memperlihatkan adanya dis#ungsi sistem neurokimia$i pada penderita autisme yang meliputi sistem serotonin, nore#ine#rin, 3%B%, dan dopamin.2,M 3angguan system neurokimia$i tersebut berhubungan dengan perilaku agresi#, obsesi# kompulsi#, dan stimulasi diri sendiri &self stimulating' yang berlebih.

3angguan #ungsi serotonin pada penderita autisme Serotonin dikenal juga dengan nama 2hydro ytryptamine &2-?T', suatu neurotransmiter yang dibentuk dari asam amino tryptophan. Serotonin dimetabolisme oleh en"im monoamine oCidase menjadi 2-hydro yindoleacetic acid &2?+%%', sebuah metabolit yang dapat digunakan untuk menilai #ungsi serotonergik sentral. Sistem serotoninergik pada otak manusia terbagi dalam , bagian besar, yaitu pada bagian rostral dan kaudal. Nukleus bagian rostral meliputi nukleus linearis, raphe dorsalis, raphe medialis, dan raphe pontis, yang berproyeksi hampir ke seluruh bagian otak termasuk serebelum. Sementara nukleus bagian kaudal terdiri dari raphe magnus, raphe pallidus, dan raphe obscuris dengan proyeksi yang lebih terbatas pada serebelum, batang otak, dan medula spinalis. Serotonin disintesa dari asam amino tryptophan, tryptophan akan dihidroksilasi oleh en"im tryptophan hydro ylase &T*?' menjadi 2)ydro ytryptophan yang kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi serotonin oleh en"im 3aromatic amino acid decarbo ylase. Metabolisme serotonin terutama diperantarai oleh en"im M%4 &"ono 6mine 7 idase' menjadi 2-hydro yindoleactic acid &2-?+%%'. Serotonin yang dilepaskan ke celah sinaps akan mengalami satu atau lebih kejadian berikut) -. di#usi dari sinaps, ,. dimetabolisme oleh en"im M%4 /. mengakti asi reseptor g. (oksin tetanus (tetanospasmin) Toksin tetanus dikodekan pada plasmid. Toksin ini dihasilkan sebagai rantai polipeptid tunggal &-2:,::: dalton' yang dipecahkan oleh protease menjadi rantai berat &-::,:: dalton, subunit B' dan rantai ringan &2:,::: dalton, subunit %' yang dihubungkan oleh ikatan d$isul#ida. Toksin ini pada mulanya bergabung dengan sara# peri#er dan diangkut di dalam aCon sehingga sampai ke sistem sara# pusat. Toksin tetanus ialah sejenis endopeptidase yang memotong synaptobre in. Tindakan ini akan menganggu pembentukan esikel pada pertemuan antara otot dengan sara# (myoneural junction) dan antara sara# dengan sara# (neural-neural junction) pada sara# tunjang (spinal cord). 3ambar ,.-/ 8ksitatori dan +nhibitori Transmitter 3ambar di atas menunjukkan bagaimana neurotransmisi dika$al oleh imbangan antara neurotransmiter perangsang (e citory) dan penghambat (inhibitory). 7ontoh neurotransmiter penghambat termasuk 3%B% dan glisin. Toksin tetanus mengganggu pembebasan 3%B% atau glisin. Tanpa neurotransmiter penghambat (inhibitory neurotransmitter) ini, pengakti#an neuroaCon tidak dapat dika$al dan otot akan sentiasa terakti# (e cited). !esannya ialah spasme otot.,

<nteraksi 6bat Ben"odia"epine. 2hlordiazepo ide &dijual dengan label 3ibrium) dan dia"epam &dijual dengan label 4alium) masuk dalam kelas obat-obatan ben"odia"epine. 5enzodiazepin memiliki e#ekanCiolytic &pengurang kecemasan', sedati e &menimbulkan rasamengantuk atau ingin tidur' dan anticonvulsant &anti kejang'. 8#ek anti kecemasan yang ditimbulkan ben"odia"epin berlangsung dengan e#ek agonist bagi substansi 3%B%. 5enzodiazepin mengikat sebagian reseptor substansi 3%B% tapi e#ek agonisnya tidak dapat mempengaruhi akti itas 3%B%. %rtinya benzodiazepin tidak menghentikan sarna sekali reaksi 3%B% tetapi hanya menghambat saja. Jmumnya ben"odia"epin mengikat 3%B% di amygdala; yaitu bagian otak yang banyak berperan dalam emosi dan akti itas lobus temporal/ "AF(A? 7;&(A)A -."opamine Neurotransmitter ?ome Q 5y 8ake 4an (er 5orne 7leh 8ake 4an (er borne $ov &9, :''; &<&:<'' 0" $ovember &9, :'';. $$$.anCiety-and-depressionsolutions.com6insightRans$ers6dopamin ,.=onduksi $euraldan>ransmisi !inapsis /.3eneral *sychologi Neurotransmitters oleh dr 3eorge 7 Boeree. $$.minddisorders.com6!auNu6Neurotransmitters.html 0.http)66#aculty.$ashington.edu6chudler6adhd.html eberapa A"0" 9ets Attention

(Attention "e$icit 0!peractivit! "isorder) (Attention "e$isit 0!peractivit! "isorder) 2.8-learning Biokimia. ,::<. Bioenergitika dan Metabolismo. http)66e-

course.usu.ac.id6content6biologi6biokimia6teCtbook.pd# M.Danial. ,::G. "ekanisme >indakan >oksin 5akteriahttp)66pkukm$eb.ukm.my6Odanial6Mekanisme I,:toksin.html <.8-learning 3unadarma. ,::<. =onduksi $eural dan>ransmisi !inapsis G.http)66elearning.gunadarma.ac.id6docmodul6psikologiR#aal6bab/RkonduksiRneuralRdanRtransmisiRsin apsis.pd# H.Sikipedia. ,::H. %spartic acid. http)66en.$ikipedia.org6$iki6 %spartic acid -:.Sikipedia. ,::H. 3lycine. http)66en.$ikipedia.org6$iki6 3lycine --.Sikipedia. ,::H. gamma-%minobutyric acid. http)66en.$ikipedia.org6$iki6 3%B%

-,.#aal gayton -/.3eneral *sychologi Neurotransmitters oleh dr 3eorge 7 Boeree. $$.minddisorders.com6!auNu6Neurotransmitters.html -0.*%to#isiologi konsep klinis proses, penyakit.

Anda mungkin juga menyukai