Anda di halaman 1dari 48
OSET 2007 SKRINING, PEMBIAKAN, DAN INDUKSI SPORULASI AGENS ANTAGONIS PENYAKIT KUDIS KENTANG (Streptomyces scabies) PADA MEDIA ALTERNATIF HERI AHMADI 444103059 PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR, BOGOR 2007 ABSTRAK HERI AEMADL Shainin, Pembiakan, dan Induksi Sporlasi Agens Antagonis SPenyakit Kudis Kenting’ (Sreptomyees scabies) pada Media Altera Dibimbing oleh GIYANTO. PPenyakitkudis (common scab) yang disebabkan oleh Streptomyces scabies mnerupakan salah satu penyakit yang sangatpentng pads tanaman kentang Karena stat falar tanah dan sellu dapat ditemukan di sedaplahanpertanaman kentang i selurh dunia. Penyakit ini tidak mempengeruhi hasil panen secara nyata teapi ‘apat méourunkan kultas unbi yang dibasilkan, Umbi Keatang yang teins, ermnkcannya menjadi besisik, banyak bisu-bisul bergabus, dan tisk disukal eh Konsamen. Pevelitian ini bertujuan untuc menyeleksi beberape bakteri non patogenik yang beotensi sebagai agens aniagonisS. scabies dan menpeljari potens ai beras dap air Kelapa sebagai media pembiakan, seta menginduksi spor bakteri anfagonié, Penelian dilaksenakan di Laboratorium Bakterologi Tumbuhan, Depariemen Protesi Tanamen, Fakulas Pertanian, Institut Pertanian Bogor eayebab kudis disolsi dari umbi kentang yang trinfeksi dan | itumbubcan dalam media NPPC agar, kemudian dibuat siok Kultur pada Agar miring “YME.Isolat_patogen -dikaralterisasi dan dlakukan pengujian patogeibtas dengan mengunakan benih lobak potth. ‘Tyjuh isola Dakteri ciseleksi dengan yt hipersenit, dual cultae, dan tj antagonis dalam media ca uot mith sift antagonienyaterbadap patogen penyebab kudis. Tsolatbaitri antagonis yang paling dominan selanjuinye dibiakkan dalam media altematif A (100% ai beras), B (100% air Kelapa), C (90% air beras + 10% laratan gula mnerah + 19% rag), D (00% air kelapa ~ 10% lartan gula merah + 1% rai), | 45% aic beras + 45% air kelapa + 10% larutan gula merah + 1% ragi), dan © © sebopsi Konto! digunakan media LB. Selanjunya dilakukan pengujian efektivias | antagonisme dengan mete dat culture dan wt nduksi sporulasi pada media LB, © | _D, dan B dengan penamiehan mangan sulfa pada Konseatarai 0; 0,15; 0,3; dan | 06% 38 ‘ast pengujian antagonisme ddapatkan empat isola! baktri yang memiliki Kemampuan meaghambat patogen penyebab Kudis S. scabies, yaitt Bacillus subtilis B12, Pseudomonas fluorescens 24, Bacillus cereus B13 dan P. Jluoreseons Pl. Pengujian pembiakan B. subtilis pada media altematt menurjukan bahwa media D dan E berpotensi sebagai media pertumbuhan ‘altei~Pengufian indus’ sporaas B, subiis menunjukkan media D dan E, baik dengan sam tanpa penambahan mangansulfat dapat meaginduksispora Bsus BIZ. SKRINING, PEMBIAKAN, DAN INDUKSI SPORULASL AGENS ANTAGONIS PENYAKIT KUDIS KENTANG (Streptomyces scabies) PADA MEDIA ALTERNATIF HERI AHMADI 444103059 Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 Jadu Skripsi + Skrining, Pembiakan, dan Induksi Sporulasi Agens q “Antagonis Penyakit Kudis Kentang (Sirepiomyces scabies) pada Media Altemati Heri Ahmadi 444103059 Menyetujui Pe De. Ir. Giytnto, MSi ‘NIP. 132.055 227 15 JUN 2c07 RIWAYAT HIDUP. Penalis ditahiskan di kota Serang pada tanggal 1 Juli 1984. Penulis ‘merupaksn anak kedua dari 4 berseudara, Keluarga Bapak Khasun dan Ibu Lill, Peoalis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri IX Serang pada tahun 1996, SMP Negeri 4 Serang pada tahun 1999, dan SMA Negeri 1 Serang pada tabun 2002. Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Hama dan Penyakit Tumbubsn, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003, dan ‘mengamiil penelitan tentang bakteri patogen tumbuhen. Selima menempuh pendidikan di IPB, penulis pemah aktif dalam kegiatan emalasiswaan, diantaranya sebagai ketua Lingkar Studi Muslim Departemen HPT (DKM An-Nam) pada masa periode 2003-2004, koordinator bagian HPT ‘unk kesiatan Bina Desa BEM FAPERTA dan BEM KM IPB di daerah Pasarean, ‘Cinmpea, Bogor pada tahun 2006 dan sebagai koordinator kegiatan pendampingan ‘UKM bufidaya ula sutera di SMU Taman Sasi, Ciapus, Bogor pada tahun 2007. Ponalis memiliki pengalaman kerja sebagai operator Wartel di Serang selama § tahun, karyawan perusahaan Multi Elok Cosmetik di daerah industri Cikande, Serang, Banten selama 3 bulan, dan sebagai asisten pada mata kuliah Biolog! Palogen, Departemen Proteksi Tanaman, pada tahun 2006, PRAKATA Segala poji bagi Allah Subhanahu Wata’ala dan atas kehendaknya akhimya ppenulis dapat menyelessikan penelitian yang berjudul “Skrining, Pembiakan, dan Induksi Sporulasi Agens Antagonis Penyakit Kudis Kentang (Sirepromyces scabies) pada Media Alternatf” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Departemen Protcksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan i’ Laboratorium Bakieriologi Tumbukn, Depastemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor deri bulan September 2006 sampai Mei 2007. Sumber dana untuk ‘membiayai penelitan ini berasal dari AFRP Jepang, ‘Penulis meayampaikan terima kasih kepads 1. Dr. ie. Giyanto, MSi., selaku dosen pembimbing dalam penelitian dan penyesunan skripst 2, Prof Dr Ir, Aunu Rauf, MSe.,selaku dosen penguji tamu pada tugas akhir ‘edo: orang tua yang senantiase memberikan dukungan dan doanys 4. Rekanekan mahasiswa DPT angkatan 40 (Budi, Dedi, Edwin, Fahmi dil), sas bantuan dan persehabatanya selama penyusunen skripsi 5. Sema sta i Laboratorium Bakteriologi Tumbuhen DPT. Pac Yusuf selaku laboran dan rekan-rekan di Laboratorium Bakterilogi DPT Keluarga besar Wisma Dolphin (Kang Insan, Mas geru, Mas bekhi, Dekri, Adil) ata segala saran, kritk, kebersemaan, dan kenangan indah selama Penils menemapuh studi di IPB Semoga kebaikan dan perhatian yang telah diberikan memperoleh balasan yang lebih balk. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jeuh dari ‘esempumaan, namun penuls berharap karya ini dapat memberikan manfaat bagi Penyebaran dan Sikus Hyp © Pengenisian Peyakit Kus Posanfiatan Agens Antonis dalam Pengendalian Penal Kadi Peftmbuban Bate Media Perumbuan se Nobis untuk ertbuhAh BAH nn Ac Kapa lata Khair ; Pong Penanbahan Magan tla Spo Bake vn 10 2 | BAHANDANMETODE ... “Tempat dan Waktu oo Neh, Karke, dan Ut Patogenia Sreprompes sabes 11 Bolas $ scabi68 oo . Pengamatan Mikroskopis ‘Uji Gram dengan KOH engujian pada Media Sel Uji Patogenisitas ———— Skrining Agens Antagonis Streptomyces SCABIES ewwsewnwrncnm 13 Uji Hipersensitf Uji Antibiosis dengan Metode Dual Culture ‘Uji Antagonisme dalam Media Cair .. Pembiakan Bacillus subtilis dalam Media Altematit UjiBfektvitas Antagonisme Bacillus subilis Ujilnduksi Sporulasi Bacillus subilis HASIL DAN PEMBAHASAN sols, Karalterisasi, dan Uji Patogenisitas Sree scabies ‘entifikasi sara Mikroskopis ‘Karakter Patogen pada Uji Gram ‘Karakter Morfologi dan Fisiologi pada Media Selekt Uji Patogenisitas Sirepromyces seables ing Agens Antagonis secara in vitro © Uji lipersensitit " © Uji Antibiosis ' | Pengujan Antagonist Bacilussubrlis dalam Media Cai biakan Bacillus subrilis pada Media Alteratit LUjdfektivitas Antagonisme Bacillus subtilis Ujflnduksi Sporulasi Bacillus subtly on DAFTAR PUSTAKA, LAMPIBAN cence DAFTAR TABEL Halaman 15 ‘Tabel 2 Susunan media modifikesi untuk ujiinduksi sporulast B. subtilis 16 Tebel 3 Karakteristik Streptomyces scabies pada media NPPC agar ‘Tabel | Susunan media untuk pembiakan Bacillus subtilis Gan YME agar rere 18 “abe east hpersensitf aun tembakan yang nok dengan Jolt baker Antagons viennnesnrncee 20 fabel 5 Persentase penghambatan Streptomyces scabies oleh Bacillus “subs BL pada antago dla media cat 2 >60g DAFTAR GAMBAR {-Oumbar Ut anibios baler ap angoitanay .snbis dengan dual culture B Gambar2 Uji efektivitas antagonisme B. subs terhadap S. seables uuu. 15 Gambar 3 Bentuk spora Streptomyces scabies : CGambar4 Tinggi dan panjang akartanaman lobak putin pada yi © patogenisita Streptomyces scabies pada 10 HSI 19 Gane’ Pengaruh nokuls Streptompoes Sables yang dibikkan dal di LB eae eect enh oa pth © pada 10 HSI . 9 Gambsr6 Reaks hipersensiifdaun embakaseteahdinokulas dengan isolt baker 8990058 cnn CGambar7 Rea’ aniagonisme isola bake B suis BI? terhadep Streplompes scab on Guntur Petenbangn penesan zm nbn lh ages ~ aningonis : 2 CGamivar® Kurvaperumbuin Bacillus subs pada media ferment beras (A), air kelapa (B), dan kontrol (LB) Caria 10 Kurvapertumbuhan Bacltessubtis pada media sltemat (@ pertandingan media ferment sirbers (A), 5 ‘mofiasinya (C), dan LB; (©) perbandingan media femora laa (moda (D), dan pembanding (LB) Gambar11_Kurvapertumbuhan Bells subi pada media fermentas sirberas yang ditmodiftasi(C), ar kelapa yang B3 dimodifikasi (D), kombinasi air beras dan ai ie ven Z -dimodifikasi (E), dan kontrol (LB) ... 7 a 25. Canbet 2. Pekembangan pembentukkan zona hambsten Bacillus subs yang an et teapi met penbiskn tethadapSireplompecsseabis Gambag i) Keraptan por, sbis pada indus sporls dalam i ‘media sporuas alters a3 dan SSD 28 6 Halaman DAFTAR LAMPIRAN Halaman ‘Lampiran | Rekapitulasi data opical density (OD) rata-rata Bacillus us pata meta ibs an i eapa seta eemeniasi 35 36 7 Ausseqtun jesminouBy 10609 PENDAHULUAN Latar Belakang Kentang merupskan komoditas hortikultura yang penting dan banyak ligemari oleh masyarakat Indonesia Kentang bermanfaat sebagai sumber ‘arbohidrat dan vitamin, teutama vitamin A, B, dan C (PTEK 2005). Sejalan deogal! makin meluasnya areal penanaman dan meningkatnya produktivitas ‘entang maka pemerintah’ menjadikan komoditi ini sebagai komoditas prioritas nasional (Anonim 2005). Menurut Deptan (2006), produltivitas kentang, dari ‘hun 2003-2004 menunjukkan peningkatan hingga 6,98%, Selain itu, kentang juga merupakan salah satu komoditas utama terbesar ketiga yang diekspor setelah rnenas dan kubis, nilainya mencapai 9% dari total volume komoditas hortkaltura Namun-sejak tahun 2001 hingga 2004, volume ekspor kentang mengalami penurunin, Data statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor pada thun 2001 hhingga 200 adalah 31.647.950, 28.162.521, 19.129.304, dan 16,830,692 ke. Salah Sot penyebab turunnya nilai ekspor ini adalah tidak terpenuhinya persyatatan fitosanitai yang diberlakukan negara penerima, Karena produk yang ikiriman hharus bebas dari organisme tanaman Karantina dan organisme ppenggangy tanaman Isinnya (Direktorat Pemasaran Interasional 2006), Sireptomyces scabies penyebsb penyakit kudis (common scab), merupakan salah sata organisme penggangeu tanaman yang sangat penting pada tanaman ‘ceotang (Loria 2007). Penyakit ini selalu dapat ditemukan di setigp than pertanancan kentang di seluruh dunia (Conn ef al. 1998). Di negara-negara maju, penyalet ni mendapat banyak perhatian, terutama usaha untuk pengendalianny secara intensif Di Indonesia, penyakit ini sudah lama dikenal sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1916 di Sumatera Utara (Semangun 2000). Penvakit ini ‘idak pmpengarubi hasil panen seeara nyata tetapi dapat menurunkan kualitas ‘unibi ying dihasilkan (Stevenson et ai, 2001, Tanii er al, 1990). ‘Umbi kentang yang terinfeksi, permukannya menjadi bersisik, banyak bisul-bisul bergabus, dan tidak disukai oleh Konsumen. Selain iu, bila serangan penyakit kodis sangat ‘tinggi dapat mengakibatkan hasil panen menjadi berkurang (Babadoost 1988). 2 Pengendalian yang telah dilakukan untuk mengatasi peayakit kudis kentang, adalah dengan menggunakan behan kimia seperti pestisda den pupuk. Menurut Dung ef al (2005), apikasi pupuk kalium dalam jum banyak dapat menekan penyakit kudis pada kentang dan meningkatkan hasil panen. Peneltian yang dilskukan oleh Martini (2001) di Dieng menunjukkan bahwa aplikasi pupuk monium sulfat berpengaruh nyata dalam menekan keparahan penyakit kudis keentang:) Namun demikian, pengeunaan bean kimia seperti pupuke anorganike ‘maupurtpestisida untuk mengendalian penyakit dapat menyebabkan dampak nega super tejadinya resistensi dan pencemaran terhadap ingkungan, Sah satu alternatif pengendalian penyakit yang aman dan ramah lingkangsn adalah dengan menggunakan agens antagonis. Menurut Baker dan ‘Cook (1973) agens antagonis merupakan musuh alami patogen yang dapat ‘menekan altivtas patogen melalui persaingan ruang, perssingan hara, antibiosis, lisis, dan hiperparastisme. Penggunsan musuh lami merupskan salah satu ‘onsep pongendalian terpadu yang menjadi dasar dalam pengendalian patogen di Indonesis (Widiarta & Hendarsh 2006), sesuai dengan undang-undang nomor 12 ‘ahun {392 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Beberapa hasil_ penelitian ‘menunjutkan babwa aplikast agens antagonis mampu menekan abtivitas S. scabies. Tani ef al. (1990) melaporkan bahwa terdspat 121 isola bakteri yang ‘erst antagonisteehadap patogen peayebsb kudis kentang, Selain itu, beberaps strain dati Sreprompees sangat efektf untuk menckan populasi patogen penyakit ‘cutis kentang, S,seabies (Ryan & Kinkel 1997, Ryan ef al. 2004). Aplikasi agens antagonis masih mengalami Kendala terutama untuk media pembiakin. Pembiakan yang dilakukan masih terbatas penggunsannya pada media latorstorium yang kurang efisien sehinggs dipertukan alteratif media yang Ichih miteah, mudah didapatkan, dan efektif untuk pembiakan agens atagonis ‘ersebut Limbah eair pertanian seperti air beras dan air kelapa berpotensi untuk

Anda mungkin juga menyukai