Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya

menjadi keruh, sehingga cahaya sulit mencapai retina akibatnya penglihatan

menjadi kabur. Katarak terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan

penderita terganggu secara berangsur. Perubahan ini dapat terjadi karena proses

degenerasi atau ketuaan trauma mata, komplikasi penyakit tertentu, maupun

bawaan lahir.1,2 (Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010)

Di dunia ini 48% kebutaan yang terjadi disebabkan oleh katarak. Untuk

Indonesia, survei pada 1995/1996 menunjukkan prevalensi kebutaan mencapai

1,5% dengan 0,78% di antaranya disebabkan oleh katarak , dan yang terbesar

karena katarak senilis.2 (Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi

Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika, 2000)

Katarak dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu berdasarkan maturitas

katarak, berdasarkan lokasi terjadinya katarak, berdasarkan usia, dan berdasarkan

waktu temuan klinis. Berdasarkan maturitas katarak, katarak dibagi menjadi

empat jenis, yaitu katarak insipien, katarak immatur, katarak matur, dan katarak

hipermatur. Berdasarkan letak terjadinya katarak, katarak dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu katarak kortikal, katarak subkapsular posterior, dan katarak sklerotik

nuklear. Berdasarkan usia, katarak dibagi menjadi tiga jenis, yaitu katarak infantil,

katarak juvenil, dan katarak senilis. Dan berdasarkan waktu temuan klinis, katarak

dibagi menjadi dua, yaitu katarak kongenital dan katarak didapat. Salah satu

penyebab katarak didapat adalah pemakaian kortikosteroid jangka Panjang.3

1
2
(Harper, R.A. dan J.P. Shock. 2009. Lensa dalam Buku Vaughan & Asbury:

Oftalmologi umum. Jakarta: EGC)

Kortikosteroid merupakan derivat hormon kortikosteroid yang dihasilkan

oleh kelenjar adrenal. Kortikosteroid hormonal dapat digolongkan menjadi

glukokortikoid dan mineralokortikoid. Berdasarkan cara penggunaannya,

kortikosteroid dapat dibagi dua, yaitu kortikosteroid sistemik dan kortikosteroid

topikal3. Kortikosteroid banyak dipakai oleh penderita penyakit sistem imun dan

penyakit atopik. Pada penyakit-penyakit tersebut, biasanya kortikosteroid

digunakan dalam jangka panjang. Pemakaian kortikosteroid dalam jangka panjang

dapat menginduksi terjadinya katarak yang disebut steroid-induced cataract.3,

Katarak merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di

Indonesia dan di dunia. Dari semua kebutaan pada masyaraka, lebih dari 50%

disebabkan oleh katarak.4 (http://www.depkes.go.id/article/view/16011100003/

katarak-sebabkan-50-kebutaan.html)

[Type text] [Type text] [Type text]

Anda mungkin juga menyukai