Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi
Pemutihan kulit, adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang bertujuan untuk
mencerahkan kulit dengan cara mengurangi konsentrasi melanin (zat warna kulit).
Pemutihan kulit yang dapat mengurangi atau memblokir produksi melanin umumnya
bekerja dengan cara menghambat pembentukan suatu enzim yang disebut tyrosinase.
Pemutih (bleachingagent) adalah bahan-bahan kimia yang dapat digunakan untuk
mengatasi kotoran yang membandel pada pakaian. Bahan aktif yang terkandung dalam
pemutih pakaian, antara lain natrium hipoklorit atau natrium perklorat.

B. Latar Belakang

Kulit adalah organ yang paling luar yang mempunyai banyak fungsi yang penting
yaitu, selain sebagai indera perasa dan pelindung tubuh dari ancaman kondisi alam
sekitar. Kulit membantu mengatur suhu tubuh juga melindungi dari virus dan bakteri,
dan tak kalah penting menjalankan fungsi sekresi serta pengeluaran cairan. Kulit sehat
sebenarnya cerminan kondisi tubuh yang sehat, sebaliknya kulit kusam kurang
bercahaya bias menjadi indikasi tubuh tidak dalam keadaan fit.

Dalam catatan sejarah, masyarakat di zaman Mesir Kuno sudah memanfaatkan


merkuri juga. Baru pada abad 18 dunia kedokteran memakai merkuri sebagai obat
sifilis.Namun, sekarang semua bahan obat dokter yang mengandung merkuri sudah
ditinggalkan. Satu yang masih tersisa dan kendati menyalahi aturan, masih tetap
dipasar-bebaskan sebagai bahan berkhasiat dalam krim pemutih kulit.

Merkuri inorganik dalam krim pemutih (yang mungkin tak mencantumkannya


pada labelnya) bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Walau
tidak seburuk efek merkuri gugusan yang tertelan (yang dari makan ikan tercemar),
tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan
kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh.

Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul


sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan
penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi, selain depresi. Oleh
karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri, sering
salah didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak.

Bagi mereka yang memakai krim pemutih sebaiknya perlu selalu mewaspadai
jika tidak jelas apa kandungan bahan kimiawinya. Kendati tidak mencantumkan
kandungan merkuri, tetap tidak boleh yakin pasti tidak bermerkuri. Buktinya, sekian
puluh merek krim pemutih yang kedapatan tertangkap, ternyata mengandung merkuri.
Selain krim pemutih dan bahan peremaja kulit, kosmetik rias juga bukan tak ada
yang berbahaya. Beberapa merek yang tertangkap BPOM, ada juga yang berisi zat
warna berbahaya (antara lain Rhodamine B pewarna tekstil) yang dipakai untuk
pemerah pipi atau lipstik. Sekarang semakin beraneka ragam jenis bahan kimiawi untuk
kebugaran kulit wajah. Selain sedang “in” pemakaian olesan larutan vitamin C untuk
tujuan yang sama, banyak pusat kecantikan dunia menawarkan bahan kimiawi untuk
mengelupasi kulit (peeling), seperti glycolicacid, polyacrylamide gel, natural
activelipids, Lipid ESUP-A, Cell-therapy, Cryo-Stem (memakai sel tunas sapi yang
dibiak dan ditanamkan ke kulit), krim berisi hormon progesteron atau DHEA,
glycosaminoglycans, terapi ozon, terapi oksigen, CollagenReplacement, selain terapi
aroma dan terapi Chalazion. Terlepas dan apa bahan untuk pewarna perias kulit
wajah, semua pemerah pipi tak boleh dipakai sewaktu siang hari (terpapar sinar
matahari). Sebab, dapat menimbulkan sproeten pada bagian kulit yang biasa dimerahi.
Tidak semua merek kosmetik jujur mencantumkan bahankandungan yang dipakainya.

Setelah tahu banyak merek kosmetik maupun kosmedik yang nakal, kita menjadi
perlu lebih waspada agar tidak sembarang memilih, terlebih jika sudah nyata-nyata
mengandung bahan berbahaya seperti merkuri (selain ada juga yang mengandung
cloquinol, vioform), sebagai salah satu contoh yaitu : Dosis yang dianjurkan untuk
tretinoin lazimnya 0,05 persen kalau dalam bentuk cair, 0,1 persen krim, sedang kalau
berbentuk gel boleh sampai 0,25 persen. Jika suatu merek kosmetik berbahan tretinoin
dosisnya melebihi takaran yang diperkenankan, batalkan memakainya. Sudah disebut
kalau kelebihan dosis tretinoin malah bisa merusak kulit.

Secara alami zat pencerah kulit yang aman sebenarnya banyak terdapat pada
bahan yang berasal dari tanaman, misalnya saja pepaya dan bengkuang. Bengkuang
misalnya selain mengandung vitamin c juga mengandung flavonoid kedua senyawa ini
bisa berperan sebagai tabir surya dan penghambat radikal bebas, bengkuang juga
mengandung zat yang bersifat menghambat pembentukan melanin dan pigmentasi.

Pemutihan kulit, adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang bertujuan untuk


mencerahkan kulit dengan cara mengurangi konsentrasi melanin (zat warna kulit).
Pemutihan kulit yang dapat mengurangi atau memblokir produksi melanin umumnya
bekerja dengan cara menghambat pembentukan suatu enzim yang disebut tyrosinase.
Perawatan ini yang terbanyak berupa lotiontopikal atau gel berisi bahan-bahan
penghambat melanin dan retinoid. Bisa juga digunakan bahan-bahan alami atau metode
laser, tentunya dengan mempertimbangkan respon terapi.

Pemutih (bleachingagent) adalah bahan-bahan kimia yang dapat digunakan untuk


mengatasi kotoran yang membandel pada pakaian. Bahan aktif yang terkandung dalam
pemutih pakaian, antara lain natrium hipoklorit atau natrium perklorat. Namun
demikian, pemakaian pemutih yang terlalu sering dan berlebihan dapat menyebabkan
pakaian cepat rusak. Ini disebabkan bahan aktif tersebut dapat merusak partikel-partikel
dan serat kain. Pemakaian pemutih yang berlebih dan terlalu sering menyebabkan serat-
serat kain menjadi keras dan rapuh, dan dapat mengakibatkan memudarnya warna pada
pakaian berwarna.

Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan kerusakan juga


berdampak negatif pada lingkungan. Jika air bekas cucian yang mengandung pemutih
dibuang ke tanah maupun ke sungai-sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Selain
itu, dalam pemutih terkandung zat-zat aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang
dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah
dapat terganggu. Lebih luas lagi pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan
menimbulkan pencemaran lingkungan baru. Khusus untuk pemutih wajah yang
ditawarkan, kita harus hati-hati dalam memilih maupun menggunakannya. Hal ini
karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh terbukti mengandung logam berat
merkuri (raksa). Pemutih yang mengandung merkuri jika digunakan secara terus-
menerus dapat bersifat sebagai racun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker (
bersifat karsinogen). Penggunaan bahan pemutih gigi pun, juga dapat menimbulkan
efek samping berupa gigi yang sensitif, iritasi pada mukosa dan rasa sakit pada gusi.

Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan


dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai penghilang noda
maupun desinfektan.

Pemutih berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu Padat (bubuk
putih) Misalnya kalsium hipoklorit dengan rumus kimianya Ca(OCl)2 , pada umumnya
masyarakat mengenal sebagai kaporit. Kaporit dapat dimanfaatkan dalam mensterilkan
air dari bakteri. Dan Cair yaitu Pemutih cair biasa disebut sebagai natrium hipoklorit
(NaOCl) Selain dalam komposisi senyawa tersebut pemutih cair umumnya juga
mengandung : alkylsulphate, parfum (jika diperlukan) dan air.

C. Maksud dan Tujuan


1) Mahasiswa dapat mengetahui tentang pemutih dan pencerah kulit
2) Mahasiswa dapat mengetahui tentang efek samping dari pemakaian pemutih dan
pencerah kulit
3) Mahasiswa dapat mengetahui formulasi atau kandungan dari pemutih dan pencerah
kulit

Anda mungkin juga menyukai