Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 27/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KERJA
KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT)

Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang


Telp. 0240 – 6580019 Fax 024 – 6581928
Web : www.rsisultangung.co.id Email : s@rsisultanagung.co.id
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 27/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KERJA
KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT)

TINDAKAN Nama Jabatan Tandatangan Tanggal

Kepala Instalasi
Disiapkan Ida Ayu Ariessanti, S.Si..Apt. 4 Januari 2014
Farmasi

Dr. H. Makmur Santosa,


Diperiksa Direktur Pelayanan 9 Januari 2014
MARS

Disetujui Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur Utama 11 Januari 2014

1
Bismillaahirrahmaanirrohiim

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG


NOMOR : 27/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KERJA
KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT)

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

MENIMBANG : 1. Bahwa dalam pelaksanaan pelayanan dan peningkatan mutu


Rumah Sakit Islam Sultan Agung, khususnya dalam pelayanan
kefarmasian dibantu oleh Komite Farmasi dan Terapi.
2. Agar dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan kerja Komite
Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung dapat
terlaksana dengan baik maka diperlukan adanya kebijakan
Direksi RS. Islam Sultan Agung sebagai landasan kerja Komite
Farmasi dan Terapi. .

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Kepmenkes RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992, tentang pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi
di Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.07.06/III/2371/09
tentang Ijin Penyelenggaraan RS. Islam Sultan Agung Semarang.
5. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung No :
68/SK/YBWSA/V/2013, Tentang Pengesahan Struktur
Organisasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA).
6. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
Nomor : 090/SK/YBW-SA/XII/2009 tentang Pengangkatan
Direksi Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) Masa Bakti
2009 – 2013.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

KESATU : Kebijakan Penyelenggaraan Dan Pelaksanaan Kerja Komite Farmasi


Dan Terapi (KFT) sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.
2
KEDUA : Dalam Penyelenggaraan dan Pelaksanaan kerja Komite Farmasi dan
Terapi RS. Islam Sultan Agung bekerjasama dengan Instalasi Farmasi
dan berada di bawah Direksi langsung.

KETIGA : Uraian tentang Penyelenggaraan dan Pelaksanaan kerja Komite


Farmasi dan Terapi terlampir dalam Surat Keputusan ini.

KEEMPAT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 tahun sekali.

KELIMA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan


dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : 09 Rabiul Awwal 1435.H
11 Januari 2014.M

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG

Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes


Direktur Utama

Tembusan Yth :
1. Direktur Pelayanan
2. Direktur Keuangan dan Umum
3. Manajer Keperawatan
4. Manajer Pelayanan Medis
5. Manajer Penunjang Medis
6. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
7. Instalasi Farmasi
8. Arsip

3
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 27/PER/RSI-SA/I/2014
TANGGAL : 11 JANUARI 2014

I. Kebijakan Umum

1. Pelaksanaan kegiatan Komite Farmasi dan Terapi RS. Islam Sultan Agung berorientasi
pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien

2. Komite Farmasi dan Terapi harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional (SPO) yang berlaku dan etika profesi.

3. Laporan kegiatan Komite Farmasi dan Terapi dibuat satu kali setahun, pada setiap
akhir tahun.
II. Kebijakan Khusus

1. Komite Farmasi dan Terapi terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter Umum, Apoteker,
Perawat

2. Komite Farmasi dan Terapi berkoordinasi dan melakukan evaluasi kegiatan rapat
rutin satu bulan sekali
3. Komite Farmasi dan Terapi mempunyai tugas dan wewenang :

a. Membantu Direktur dan Instalasi Farmasi dalam hal mengembangkan tinjauan


terhadap kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai penggunaan obat di
Rumah Sakit sesuai peraturan yang berlaku.
b. Membuat Formularium Rumah Sakit

c. Melakukan tinjauan Formularium berdasarkan informasi mengenai keamanan


atau efek samping obat setiap tahun.

d. Mengevaluasi usulan obat baru yang diusulkan oleh anggota staf medis untuk
dimasukkan di dalam Formularium

e. Mengevaluasi kepatuhan terhadap Formularium dan merekomendasikan tindak


lanjut kepada Direksi

f. Melakukan tinjuan terhadap penggunaan obat di Rumah Sakit dengan mengkaji


medical record dibandingkan dengan standar daignosa dan terapi untuk
meningkatkan penggunaan obat secara rasional

g. Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat, serta


melaporkan kepada panitia MESO nasional
h. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staff medis
dan perawat.
4
i. Komite Farmasi dan Terapi melakukan Drug Utilization Review (DUR) setiap
setahun sekali terhadap obat-obatan dengan kriteria jumlah penggunaannya
tinggi , resiko penggunaannyatinggi dan biaya penggunaannya tinggi

j. Komite Farmasi dan Terapi melakukan pengawasan terhadap penggunaan


antibiotik diluar Formularium

Anda mungkin juga menyukai