Anda di halaman 1dari 5

EPIDEMIOLOGI

Garry Cores de Vries


Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan - Unair

Penggunaan metode epidemiologi dewasa ini dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang bekerja di bidang kesehatan.
Pengetahuan dan keterampilan di dalam bidang Epidemiologi tidak saja mempelajari penyakit menular maupun
penyakit tidak menular (kanker, kecelakaan, kekurangan gizi, kelainan metabolisme) tetapi diharapkan dapat
memanfaatkan data dan fakta yang dimilikinya untuk peningkatan pelayanan kesehatan menjadikan suatu informasi
untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang akan terjadi, mencari sebab akibat dari penyakit dan menilai program
pencegahan dan pengobatan yang telah dilaksanakan.

Pemikiran tentang epidemiologi sudah ada sejak zaman Hipocrates kira-kira 2450 tahun lalu yaitu tentang pengaruh
udara, air dan tempat terhadap kehidupan di alam. Juga dikatakan bahwa dalam menyelidiki suatu kasus dalam bidang
ilmu kedokteran selalu harus memperhatikan keadaan musim, angin, cuaca serta faktor-faktor yang umum untuk suatu
daerah tetapi tidak bagi daerah lainnya.

Pada tahun 1894 John Snow mengadakan suatu penelitian / penyelidikan suatu wabah kolera di London yang
penyebarannya ada hubungannya dengan air minum dari PAM.

Dalam membahas tentang epidemiologi perlu kiranya diketahui mengenai batasan-batasan dan ruang lingkup
Epidemiologi.
Ilmu Epidemiologi tumbuh dari hasil pemikiran filosofis berdasarkan pengalaman dari sejarah penyakit. Epidemiologi
mempelajari suatu penyakit di dalam suatu populasi. Epidemiologi bukan merupakan suatu ilmu murni seperti Biologi,
Ilmu Alam, Kimia, tetapi suatu ilmu yang ditunjang oleh berbagai disiplin ilmu seperti Anatomi, Mikrobiologi,
Patologi, Imunologi, Diagnose Klinik, Ekonomi, Statistik dll.
Ada bermacam-macam definisi epidemiologi yang dibuat oleh para ahli seperti :
- Hiersch (1883) Morris (1964)
- Frost (1927) MacMahon dan Pugh (1970)
- Paul (1938) Abdel R Omran (1974)
- Maxcy (1941) Judith Mausner dan Anita Bahn (1974)
- Plunket dan Gordon (1960)

Suatu contoh definisi lama :


Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran atau distribusi suatu penyakit yang menular di dalam suatu
kelompok masyarakat.

Karena definisi ini hanya terbatas pada penyebaran penyakit menular saja, sedangkan di dalam masyarakat masih
banyak kejadian-kejadian lain seperti penyakit tidak menular misalnya kanker, degenerasi, kecelakaan, bencana dll
maka definisi ini diperbaiki sehingga mencakup seluruhnya seperti definisi yang dibuat oleh :

Abdel Omran yaitu : Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya dan distribusi dari penyakit, keadaan
kesehatan dan segala perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Definisi Epidemiologi yang cocok digunakan untuk para klinikus yang selalu berhubungan dengan penyakit maka yang
cocok adalah definisi yang dibuat oleh :

MacMahon dan Pugh yaitu : Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor
yang menentukan terjadinya penyakit pada masyarakat .

Menurut Fox, Hall dan Elveback : Epidemiologi adalah pengetahuan tentang faktor-faktor yang menentukan terjadinya
suatu penyakit dalam suatu populasi

Menurut Mausner dan Bahn : Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang penyebaran/distribusi dan faktor
penyebab penyakit serta kecelakaan dalam suatu populasi

Menurut Hilleboe dan Larimore : Epidemiologi adalah pengetahuan tentang penyebaran / distribusi suatu penyakit dan
faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran tersebut.

Menurut Essex dan Carter : Epidemiologi adalah pengetahuan tentang penyebaran, cara-cara penyebaran (mode of
extension), sifat-sifat serta akibat-akibat daripada penyakit yang epidemis.
Menurut Kilbourne dan Smillie : Epidemiologi adalah pengetahuan tentang penyebaran penyakit di masyarakat dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya atau yang menentukan penyebaran tersebut.
Disini penyebaran penyakit adalah menurut sifat-sifat : Individu (siapa yang terkena)
Tempat (dimana)
Waktu (bilamana/kapan)
Secara etomologi kata epidemiologi berasal dari bahasa Junani :
Epi = ερι= atas / pada
Demos = δεησς= masyarakat
Logos = λσφσς= pengetahuan, ilmu
Jadi epidemiologi diartikan Pengetahuan yang mempelajari apa yang terjadi pada masyarakat.
Dari definisi ini terlihat bahwa epidemiologi mempunyai arti yang sangat luas dan tidak hanya mempelajari masalah
penyakit saja atau masalah kesehatan tetapi semua kejadian yang terjadi di dalam masyarakat.

Konsep Epidemiologi

Metode epidemiologi dipakai untuk mengetahui hubungan / asosiasi antara penyakit dan sifat-sifat hewan yang
menderita penyakit tersebut atau dengan suatu faktor dilingkungannya. Pada epidemiologi : Penderita dipelajari dalam
tempat tinggalnya (natural habitat) atau sebagai anggota kelompok (masyarakat) dan pengaruh lingkungan ekologi serta
lingkungan buatan. Penyakit merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor tersebut di bawah ini :

Individu
Gene
Kebiasaan

P
Lingkungan Ekologi e Lingkungan buatan
- Cuaca n - Industri
- Persediaan pakan y - Pencemaran udara
- Air a - Mekanisasi
- Parasit k - Radiasi
i
t

Ruang lingkup (scope) Epidemiologi


Menyangkut masalah-masalah yang berhubungan dengan epidemik kemasalah non-epidemik, serta dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular.

EPIDEMIOLOGI
Pengetahuan yang mempelajari
apa yang terjadi pada suatu
populasi

Fenomena Populasi

- Sehat & keadaan fisiologi - Ciri-ciri kelompok :


- Penyakit & kematian Umur, Kelamin, kebiasaan
- Kesehatan & perilaku - Ciri-ciri perilaku kelompok
- Kejadian pada populasi - Faktor resiko kelompok
- Faktor penentu kejadian - Keadaan lingkungan
- Program intervensi
Dari diagram tersebut di atas tampak bahwa epidemiologi mempunyai 3 hal yang prinsipial yaitu :
1. Epidemiologi selalu berkaitan dengan kelompok dan bukan individual
2. Epidemiologi selalu membandingkan kelompok satu dengan lainnya
3. Epidemiologi memperhatikan kelainan yang ada pada anggota dari suatu kelompok dibandingkan anggota lain
dari kelompok yang sama yang tidak menderita kelainan.
Yang diperhatikan seorang epidemiolog dalam memecahkan suatu masalah selalu harus menjawab 2 pertanyaan penting
yaitu :
1. Mengapa suatu kelainan yang terdapat pada suatu kelompok mempunyai suatu karakteristik (faktor) tertentu.
2. Mengapa suatu kelompok yang memiliki karakteristik yang sama ternyata tidak mendapatkan kelainan
tersebut.

Arti dan ruang lingkup epidemiologi

Epidemiologi mempelajari suatu penyakit di dalam suatu populasi. Ilmu ini baru tumbuh dari hasil pemikiran filosofis
berdasarkan pengalaman sejarah penyakit . Praktek kedokteran hewan adalah salah satu lapangan medis yang banyak
menyangkut aspek kehidupan populasi.

Penggunaan epidemiologi
Ada 2 prinsip dalam pemakaian epidemiologi
a. Merupakan suatu ilmu untuk menyelidiki atau mendiagnosis kesehatan suatu kelompok populasi
b. Membantu berbagai bentuk aksi terhadap penyakit.

Ad. a. Epidemiologi sebagai diagnostic discipline (ada 3 cara diagnosis)


- Clinical diagnosis
- Pathology
- Epidemiology
Ketiganya saling membantu memperkuat penetapan diagnosis. Perbedaanya hanya terletak pada cara pemecahan suatu
problem diagnostic, serta penggunaan ketiganya sekaligus tidak perlu.
Pendekatan diagnosis dengan memakai epidemiologi lebih cermat dibandingkan dengan cara clinical diagnosis dan
pathology.
Ungkapan : Epidemiologi mencakup seluruh isi hutan yang ada dari pada pohon-pohon dan daun-daun. Jadi pasien
seorang epidemiolog adalah suatu kelompok / populasi dan bukan individu. Didalam populasi tercakup individu sehat,
individu sakit dan yang mati.
Ketiga desiplin ilmu diagnosis ini berbeda. Setelah tanda-tanda klinis dari suatu individu yang sakit tampak maka ada 2
kemungkinan yang akan terjadi yaitu sembuh atau mati. Sasaran dari clinical diagnosis adalah memperoleh
keterangan/pengetahuan yang diperlukan untuk mengobati dan menyembuhkan individu yang sakit tersebut. Sedangkan
sasaran dari pathological diagnosis adalah memperoleh pengetahuan untuk mengatasi / mengobati kasus-kasus yang
akan datang. Epidemiological diagnosis kurang memperhatikan pasien individu tetapi memperhatikan jumlah kejadian
penyakit dan kematian di dalam suatu populasi sepanjang masih berhubungan dengan kemungkinan kejadian tersebut.
Sasaran utama epidemiological diagnosis adalah identifikasi determinant (penyebab) kejadian penyakit / kematian.
Determinant tersebut kemudian digunakan untuk menentukan letaknya di dalam jaringan kausa penyakit dengan sasaran
utama memperoleh keterangan / pengetahuan yang diperlukan untuk menurunkan suatu kejadian. Jadi sasaran utamanya
adalah mencegah atau mengendalikan penyakit dari pada mengobati seseorang individu sakit, jadi kerja epidemiolog
merupakan bagian dengan clinical medicine, hanya berbeda pada sifat-sifat manusiawi.

Ada 2 cara yang digunakan epidemiologi untuk diagnosis :


1. Intensive follow up
2. Surveillance

Ad 1. Intensive follow up adalah adalah suatu studi yang cermat, teliti dan lengkap terhadap aspek yang relevan
terhadap kejadian penyakit di dalam suatu populasi.
Contoh : Penyelidikan suatu wabah penyakit pada suatu daerah dengan cara-cara yang tertentu (menurut standart yang
ditetapkan terhadap type wabah penyakitnya).

Ad 2. Surveillance adalah lawan dari intensive follow up, jadi surveillance adalah suatu proses aktif dari perhitungan
terhadap penyakit. Misalnya luas / terbatasnya penyebaran penyakit , mengatur cara pengumpulan data,
membandingkan, menganalisa, mengungkapkan dan menyajikan data tentang penyakit di dalam populasi.

Data-data surveillance diperoleh secara pasif dari hasil laporan tentang kasus penyakit atau sebab-sebab kematian dari
lembaga klinik hewan, laboratorium diagnostic, lembaga konsumen, laporan penyakit dari dokter hewan praktek,
laporan wabah dari karantina dan lain-lain atau dapat juga dari hasil intensive follow up study, program monitoring.

Bagaimana caranya kita mengetahui sesuatu tentang penyakit tertentu dibidang peternakan/kehewanan ?
Caranya :
1. Mencatat dan menambah hasil collecting data tentang penyakit
2. Membandingkan dengan data-data umum / masyarakat lainnya.
3. Menetapkan/melaporkan hasil yang bersifat valid (derajat kepercayaan tinggi) dan akurat dengan melakukan
proses analisa dan batasan-batasannya.

Penggunaan langsung epidemiologi

Pemakaian langsung dalam arti epidemiologi adalah melakukan sesuatu (bertindak) terhadap penyakit pada
suatu kelompok dengan cara systematis dan logis.
Tindakan ini meliputi :
1. Mempelajari alam sekitarnya dan memperluas penyelidikan terhadap persoalan-persoalan penyakit di dalam
populasi.
2. Mengamati kebiasaan dari penyakit tertentu secara keseluruhan pada populasi yang berbeda-beda dengan
menyelidiki penyebab dan pendukung kejadian kasus tersebut.
3. Perencanaan dan evaluasi hasil terhadap tindakan pencegahan / pengendalian penyakit.
4. Penelitian dengan menggunakan metode baru atau pendekatan untuk penelitian dan pengendalian penyakit

SURVEY

Survey mengandung : jumlah anggota dalam kelompok tertentu dan mengukur sifat-sifat dari masing-masing angota
tersebut seperti Berat Badan, Produksi Susu, Jumlah Penderita atau Kadar Antibodi

Studi biasanya membandingkan antar kelompok dan mencari sebab terjadinya penyakit.

Bila suatu survey atau studi menyangkut seluruh individu di dalam suatu populasi maka disebut Census.

Demografi sensus dilakukan pada suatu Negara untuk mengetahui besar dan struktur suatu populasi. Sensus hanya
ditujukan untuk mengukur secara pasti destribusi secara pasti suatu variable di dalam suatu populasi.
Contoh : Jasper et al (1979) mengadakan survey sebanyak 2400 peternakan dari 2800 peternakan di Kalifornia untuk
menentukan angka prevalensi dari mastitis mycoplasma pada sapi perah. Sensus ini dapat menjadi mahal dan sulit atau
hal yang tidak mungkin dilakukan. Tetapi bila suatu survey dirancang sedemikian rupa dimana suatu estimasi yang
akurat terhadap variable dari suatu sample mendekati keadaan suatu populasi.

Sampling
Suatu teori sampling adalah valid bila didasarkan atas asumsi bahwa suatu kelompok dapat dibagi-bagi ke dalam suatu
kelompok yang representative dan sifat-sifat dari kelompok tersebut dapat diperoleh dari subkelompok tersebut.

Definisi :
Target populasi : Jumlah seluruh populasi dimana informasi tersebut diperoleh (ini merupakan population at risk).
Population study adalah populasi dari mana sampel tersebut diambil, jadi kedua populasi ini adalah sama.

Strategi Epidemiologi

Pemecahan masalah penyakit dalam suatu populasi secara metode ilmiah. Cara ini melalui tahap koleksi data, evaluasi
data dan hipotesais hasil observasi dengan menggunakan informasi yang membuka adanya hubungan yang akan
membuat suatu hipotesis baru dan akhirnya menganalisis data-data observasi tersebut untuk menerima atau menolak
hipotesis tersebut.
Yang terpenting adalah langkah terakhir yaitu menguji nilai dugaan dari hipotesis tersebut (kebenaran hipotesis).
Cara penyelidikan epidemiologi ada 3 cara :
1. Descriptive Epidemiology
2. Experimental Epidemiology
3. Analytical Epidemiology
Pemakaian secara metode ilmiah dengan selalu melakukan suatu seri proses dengan langkah yang sistematis, suatu
rangkaian tindakan yang berhasil. Jadi selalu harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dengan menelusuri
literature. Hal ini sangan vital untuk menelaah perpustakaan dan kontrak dengan sesame kolega.

Descriptive Epidemiology
Adalah melakukan suatu penelitian di lapangan untuk mendapatkan keterangan tentang kejadian penyakit tertentu atau
phenomena penyakit tertentu atau phenomena penyakit secara lengkap sesuai keperluan.
Usaha ini tidak hanya untuk mengidentifikasi persoalan yang dihadapi tetapi juga mencari karakteristik nya,
terbatas/luasnya distribusi, hubungannya, jenis individu yang terkena, populasi yang terkena atau dalam bahaya dan
sifat-sifat yang relevan dengan kejadian, jumlah yang sakit atau terjadinya kasus-kasus baru , agen penyakit yang
mungkin menjadi penyebabnya, lingkungan atau determinan-determinan yang berhubungan dengan kejadian
(phenomena) dan cara transmisinya (perpindahan) pada kasus infeksi.
Pertanyaanya :
1. Kasus apa yang terjadi ?
2. Hewan apa yang terkena ?
3. Kapan terjadinya ?
4. Dimana terjadinya ?
5. Bagaimana dan mengapa hal itu terjadi ?

Proses penelitian deskriptif ini harus :


 Terencana
 Systematis
 Beraneka ragam
 Pengamatan intensif
 Surveillance

Studi deskriptif ini mendapatkan data-data kwalitatif seperti yang diharapkan dari jumlah informasi yang didapat.
Biasanya data-data ini disusun dalam bentuk tabel, grafik, map, nilai rata-rata, nilai tengah dan nilai penyebaran.
Studi deskriptif ini menuju pencapaian suatu bentuk hipotesis terhadap suatu kejadian.

PENYUSUNAN HYPOTHESIS EPIDEMIOLOGY

Hypothesis adalah suatu keterangan (dugaan) yang dapat diuji berdasarkan fakta-fakta yang ada (diketahui).
Umumnya hipotesis epidemiologi mempunyai cirri-ciri dari :
1. Populasi (kelompok) di mana hipotesis tersebut termaksud
2. Determinant atau sebab-sebab lain yang terlibat.
3. Sebab/akibat yang diderita (misalnya penyakit)
4. Waktu yang dibutuhkan dari timbulnya penyakit hingga efek yang timbul pada observasi (time respons
relationship)
5. Dose respons relationship

Cara menyususn hypothesis epidemiology


 Method of Difference
Bila jumlah kejadian penyakit berbeda pada dua keadaan lingkungan dan suatu factor penyebab dapat ditemukan
dalam suatu keadaan lingkungan tertentu sedangkan lingkungan yang lain tak ada factor tersebut maka factor
tersebut adalah penyebab penyakit tersebut.
Misalnya : tingginya angka prevalensi dari cacad lahir (congenital malformation) pada turunan domba-domba
yang merumpur pada area yang tumbuh Veratum californicum dan rendahnya angka prevalensi pada area yang
sama dimana tidak tumbuh Veratrum californicum .

 Method of Agreement
Bila suatu factor ditemukan secara umum pada suatu keadaan yang berbeda dan berhubungan dengan terjadinya
penyakit, maka factor ini merupakan determinant (penyebab) dari penyakit tersebut.
Pada tugas routine menganalisis data surveillance terhadap Salmonella, seluruh isolate Salmonella newbrunswick
asal pasien orang ditemukan pada bayi-bayi pada waktu berbeda dan laktasi yang berbeda yang meminum susu
sapi bubuk. Agent tersebut akhirnya dapat diisolasi dari produk tersebut.

 Method of Concomitant Variation


Metode ini meliputi : mencari beberapa factor yang jumlah dan kuat diduga berhubungan dengan kejadian
penyakit.
Metode ini digunakan pada retrospective study dan prospective study. (Metode ini kurang berhasil bila
dibandingkan dengan kedua metode di atas)

 Method of Analogy
Penyebaran suatu penyakit dapat dianggap sama dengan penyakit lain yang mempunyai penyebab yang sama.
Suatu penyebaran penyakit anaemia perniciousa pada kelompok dengan umur dan geografi yang sama di
Scandinavia adalah sama dengan penyebaran infeksi cacing pita ikan Diphyllobothrium latum pada populasi
(kelompok) yang sama.

Anda mungkin juga menyukai