Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS I

“Kebutuhan Nutrisi Pada Remaja, Ibu Hamil, dan Postpartum”

Dosen Pengampu : Ns. Erika, SKp, M.Kep., Sp.Mat., PhD

Disusun Oleh :

Jewi Utami (1811111201)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat serta
hidayah-Nya berupa nikmat sehat, kesempatan, kemudahan dan pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Kebutuhan
Nutrisi pada Remaja, Ibu Hamil, dan Post Partum” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mandiri dari ibu Erika, SKp, M.Kep., Sp.Mat., PhD pada mata kuliah
Keperawatan Maternitas 1. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan atau pengetahuan tentang Kebutuhan Nutrisi pada Remaja, Ibu Hamil,
dan Post Partum bagi pembaca dan penulis. Tidak lupa pula penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Erika, SKp, M.Kep., Sp.Mat., PhD yang telah
memberikan tugas ini sehingga penulis maupum pembaca dapat menambah
wawasan atau pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan bahkan jauh dari kata sempurna, sehingga penulis ingin
meminta maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis butuhkan dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Pekanbaru, 25 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II ISI ..................................................................................................... 3

A. Nutrisi ............................................................................................... 3
1. Pengertian nutrisi ........................................................................ 3
2. Jenis-jenis nutrisi ........................................................................ 4
3. Faktor yang mempengaruhi nutrisi ............................................. 6
B. Nutrisi Pada Remaja ......................................................................... 6
1. Definisi ........................................................................................ 6
2. Kebutuhan nutrisi pada remaja ................................................... 7
C. Nutrisi Pada Ibu Hamil ..................................................................... 9
1. Definisi ....................................................................................... 9
2. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil ............................................... 9
D. Nutrisi Pada Ibu Postpartum ............................................................. 13
1. Definisi ........................................................................................ 14
2. Kebutuhan nutrisi pada ibu postpartum ...................................... 14
E. Asuhan Keperawatan ........................................................................ 17

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 24

A. Kesimpulan ....................................................................................... 24
B. Saran ................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia memerlukan makanan atau nutrisi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mempertahankan kelangsungan
fungsi organ-organ tubuh. Kebutuhan nutrisi ini dibutuhkan oleh tubuh
sepanjang kehidupan manusia, bukan hanya sekadar menghilangkan rasa
lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Kebutuhan nutrisi setiap orang
berbeda-beda sesuai dengan karakteristik masing-masing yang mempunyai
beberapa faktor, diantaranya jenis kelamin, usia, aktivitas, dan lain-lain.
(Watonah, 2006)
Nutrisi adalah asupan makanan, yang dikaitkan dengan kebutuhan
makanan tubuh. Nutrisi yang baik atau diet yang cukup dan seimbang yang
dikombinasikan dengan aktivitas fisik yang teratur merupakan landasan
kesehatan yang baik. Nutrisi yang buruk dapat menyebabkan berkurangnya
kekebalan, meningkatnya kerentanan terhadap penyakit, gangguan
perkembangan fisik dan mental, dan berkurangnya produktivitas. (World
Health Organization )
Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa awal.
Menurut WHO, dikatakan remaja apabila sudah berusia 10-19 tahun. Masa
remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Pada masa remaja,
nutrisi atau gizi seimbang sangat dibutuhkan untuk setiap perubahan yang
terjadi pada diri remaja. Masalah gizi akan timbul apabila perilaku remaja
menerapkan gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi
dengan kecukupan gizi yang dibutuhkan. Ketidakseimbangan antara asupan
kebutuhan akan menimbulkan masalah, baik masalah kekurangan gizi atau
malah kelebihan gizi. Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik atau
normal, maupun gizi lebih. (Syarief, 2004)

1
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang
cukup berat. Selain daripada remaja, nutrisi atau gizi seimbang pada ibu hamil
juga sangat dibutuhkan. Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk
pertumbuhan janin yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah) lebih tinggi dinegara-negara yang sedang berkembang daripada
dinegara-negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial
ekonomi yang rendah mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik diperlukan
agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan..
(Soetjiningsih, 1995)
Disamping daripada nutrisi atau gizi seimbang diperlukan untuk ibu
hamil, ibu post partum juga sangat membutuhkan gizi seimbang karena sangat
erat kaitannya dengan produksi ASI yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh
kembang bayi. Kebutuhan nutrisi atau gizi pada ibu post partum akan
meningkat. Selain untuk memproduksi ASI, juga dibutuhkan untuk
penyembuhan ibu setelah melahirkan. (Ambarwati, Wulandari, 2009, hal. 97)

B. Rumusah Masalah
1. Apa pengertian nutrisi ?
2. Apa saja jenis-jenis nutrisi ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi nutrisi ?
4. Apa saja kebutuhan nurisi pada remaja ?
5. Apa saja kebutuhan nutrisi pada ibu hamil ?
6. Apa saja kebutuhan nutrisi pada ibu postpartum ?
7. Apa saja asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu nutrisi
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis nutrisi
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi nutrisi
4. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan nutrisi pada remaja
5. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
6. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan nutrisi pada ibu postpartum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. NUTRISI
1. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain
yang terkandung , aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit. (Wartonah, 2006)
Nutrien atau zat gizi merupakan zat kimia organik maupun
anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapt
berfungsi dengan sebaik-baiknya. (Asmadi, 2008)
Nutrisi atau zat gizi adalah senyawa dari makanan yang digunakan
tubuh untuk fungsi fisiologis normal. Definisi yang luas ini mencakup
senyawa yang digunakan langsung untuk produksi energi, yang membantu
dalam metabolisme untuk membangun struktur tubuh atau untuk
membantu dalam fungsi sel tertentu. Suatu zat gizi sangat penting untuk
organisme dalam kelangsungan siklus hidup dan terlibat dalam fungsi
organism. (Wijayanti, 2017)
Gizi adalah keseluruhan dari berbagai proses dalam tubuh makhluk
hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas
penting dalam tubuhnya sendiri. (Hartono dan Kristiani, 2011)
Beberapa zat gizi penting tidak dapat disintesis dalam tubuh dan
hanya disediakan dari makanan. Zat gizi penting untuk menyediakan
proses metabolisme, misalnya vitamin, asam askorbat, dan mineral mikro,
serta untuk pembentuk struktur misalnya protein, asam amino esensial,
vitamin dan elemen mineral. Kebutuhan zat gizi tergantung pada faktor

3
yang beragam seperti umur, pertumbuhan, kehamilan dan penyakit
sehingga perlu ditentukan perkiraan secara hati-hati dan tepat.

2. Jenis-jenis Nutrisi
Nutrisi atau zat makanan dibagi menjadi makro dan mikro nutrien.
Disebut makro nutrien karena kebutuhan tubuh terhadap zat tersebut lebih
besar dan zat-zat tersebut dapat menghasilkan energi. Mikro nutrien
merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil (dalam
satuan milligram). Namun, mikro nutrien tidak kalah pentingnya dengan
makro nutrien karena mikro nutrien berperan dalam berbagai proses
metabolik dalam tubuh. Makro nutrien terdiri dari karbohidrat, protein,
dan lemak. Mikro nutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
Menurut sumber terbentuknya, nutrisi terbagi menjadi dua
kategori, yaitu nutrisi esensial dan non esensial. Nutrisi esensial
merupakan nutrisi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus
dipenuhi oleh sumber makanan seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Nutrisi esensial antara lain : tryptophan, lysine,
methionine, dan cystine dibutuhkan untuk pembentukan sel terutama
pembentukan sel antibody. Nutrisi non esensial didefinikan sebagai nutrisi
yang diproduksi sendiri oleh tubuh. Nutrisi non esensial antara lain :
tyrosine, valine, agrinine, dan serine yang dapat terpenuhi jika nutrisi
esensial sudah tercukupi oleh tubuh.
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organic yang terbentuk dari tiga unsure
yaitu karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H). molekul karbohidrat
sering disebut molekul gula. Karbohidrat diklasifikasikan kedalam
beberapa golongan yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Fungsi karbohidrat :
1) Sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
2) Untuk efisiensi penggunaan protein
3) Penting untuk metabolisme lemak normal karena jika karbohidrat
kurang, maka lemak digunakan sebagai sumber energi.

4
4) Penting dalam mempertahankan integritas fungsi sel saraf dan
sebagai sumber energi otak.
b. Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu protos berarti yang paling
utama (Anonim, 2007). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
protein adalah nurien yang paling utama diperlukan oleh tubuh. Fungsi
protein :
1) Sumber energy disamping karbohidrat dan lemak
2) Membantu pembekuan darah
3) Pembentukan hormon
4) Pembentukan enzim, antibodi, dan pembentukan susu pada saat
proses laktasi
c. Lipid atau lemak
Lemak merupakan sumber energi yang kedua setelah karbohidrat.
Lemak disimpan dalam tubuh sebagai jaringan adiposa. Fungsi lemak :
1) Sumber cadangan energi
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K
3) Insulator suhu tubuh
4) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus
d. Vitamin
Vitamin adalah substansi organic, keberadaannya sangat sedikit pada
makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Fungsi vitamin :
1) Berperan dalam proses metabolisme sebagai katalisator
2) Untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan
e. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena
perannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Secara umum, fungsi
mineral adalah :
1) Membangun jaringan tulang
2) Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
3) Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
4) Membuat berbagai enzim

5
3. Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi
a. Faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi
1) Pertumbuhan yang cepat, seperti bayi, anak-anak, remaja, dan ibu
hamil.
2) Selama perbaikan jaringan atau pemulihan kesehatan karena proses
suatu penyakit.
3) Peningkatan suhu tubuh. Setiap kenaikan suhu 1° F, maka
kebutuhan kalori meningkat 7%.
4) Aktivitas yang meningkat.
5) Stress, sebagian orang akan makan sebagai kompensasi karena
mengalami stress.
6) Terjadi infeksi.
b. Faktor yang menurunkan kebutuhan nutrisi
1) Penurunan laju pertumbuhan, misalnya pada lansia.
2) Penurunan basal metabolisme rate (BMR).
3) Hipotermi.
4) Jenis kelamin, umumnya kebutuhan nutrisi pada perempuan lebih
rendah dibanding laki-laki. Hal ini karena pada perempuan BMR-
nya lebih rendah dibanding laki-laki.
5) Gaya hidup pasif.
6) Bedrest.

B. NUTRISI REMAJA
1. Definisi Nutrisi Remaja
Nutrisi remaja adalah kebutuhan nutrisi atau zat gizi yang harus
terpenuhi pada remaja. Dikatakan remaja apabila seorang anak telah
mencapai umur 10-18 tahun untuk perempuan dan 12-20 tahun untuk laki-
laki. Menurut WHO, dikatakan remaja apabila anak telah mencapai umur
10-18 tahun. Pada golongan remaja terjadi pertumbuhan yang sangat
cepat, sehingga kebutuhan nutrisi atau gizi untuk pertumbuhan dan
aktivitas meningkat. Golongan ini umumnya mempunyai nafsu makan
yang baik, sehingga sering mencari makanan tambahan atau jajan diluar

6
waktu makan. Namun sebagian remaja terutama perempuan sering
mengurangi makan karena takut gemuk sehingga sering berakibat
kekurangan gizi. (Rachmawati, 2012)
Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang
diantara aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu
mempertahankan diet yang seimbang. Mempertahankan kualitas dan
kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit karena beberapa
faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya dan kemudahan
mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori. Pola makan
keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut mempengaruhi
pilihan remaja terhadap makanan. Remaja perempuan sangat rentan
terhadap perilaku makan yang negatif. (Suhaimi, 2019)

2. Kebutuhan Nutrisi Pada Remaja


a. Kebutuhan energi
Energi sanagt dibutuhkan oleh remaja untuk emndukung aktivitas
sehari-hari serta dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh. Ada
banyak cara yang bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan gizi
remaja, antara lain :
1) Cara pertama : menggunakan tabel angka kecukupan gizi (AKG)
Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan
beberapa zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai
lansia. Berdasarkan table AKG, remaja umur 10-12 tahun
membutuhkan energi sebesar 2050 kkal. Remaja umur 13-15 tahun
membutuhkan energi sebesar 2400 kkal. Remaja umur 16-18 tahun
membutuhkan energy sebesar 2600 kkal.
2) Cara kedua : menggunakan rumus berdasarkan BB
Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah
dengan menggunakan rumus :
Remaja perempuan
Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal / kg BB / hari
Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal / kg BB / hari

7
Remaja laki-laki
Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal / kg BB / hari
Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal / kg BB / hari
b. Kebutuhan protein
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja,
akan tetapi juga sebagi cadangan energi jika asupan energi terbatas
atau kurang. Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan
dua cara, yaitu :
1) Cara pertama : menggunakan tabel angka kecukupan gizi (AKG)
Umur 10-11 tahun : 50 gr
Umur 13-15 tahun : 60 gr
Umur 16-18 tahun : 65 gr
2) Cara kedua : menggunakan pedoman
Umur 10-12 tahun : 40 gr / hari (Lk) | 50 gr / hari (Pr)
Umur 13-15 tahun : 60 gr / hari (Lk) | 57 gr / hari (Pr)
Umur 16-18 tahun : 65 gr / hari (Lk) | 50 gr / hari (Pr)
c. Kebutuhan lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO
menganjurkan agar mengkonsumsi lemak sebanyak 15-30% dari
kebutuhan energi total dianggap baik untul kesehatan. Jumlah ini
memenuhi kebutuhan asam lemak esensial dan untuk membantu
penyerapan vitamin larut lemak. (Almatsier, 2001:72)
d. Kebutuhan karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi makro sumber energy utama bagi tubuh.
Sumber karbohidrat yang baik pada diet adalah karbohidrat simple
(buah-buahan, sayur-sayuran, susu, gula,
e. Kebutuhan vitamin
1) Vitamin A, selain penting untuk fungsi pemglihatan, Vitamin A
juga diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi
imunologik. Kekurangan Vitamin A awal ditandai dengan adanya
buta senja. Sumber Vitamin A utama : sereal, susu, wortel,
margarine, dan keju.

8
2) Vitamin E, dikenal sebagai anti oksidan yang penting pada remaja
karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi makanan
yang mengandung Vitamin E merupakan tantangan karena
makanan sumber Vitamin E umumnya mengandung lemak tinggi.
3) Vitamin C, berguna dalam pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa percepatan
pertumbuhan dan perkembangan.

C. NUTRISI IBU HAMIL


1. Definisi Nutrisi Ibu Hamil
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan nutrisi atau zat gizi seorang ibu
hamil yang perlu dipenuhi. Nutrisi ibu hamil merupakan status diet dan
nutrisi ibu hamil berdampak pada bayi yang akan dilahirkan. Nutrisi atau
asupan seorang ibu disaat hamil sangat menentukan status gizi ibu hamil
tersebut. Menurut Almatsier (2009:3), status gizi dapat diartikan sebagai
keadaan tubuh akibat mengkonsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi yang dapat dibedakan menjadi status gizi baik, kurang, buruk, dan
lebih.

2. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil


Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15%
dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini
dibutuh oleh ibu untuk pertumbuhan uterus, mammae, volume darah,
plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan
60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Sitanggang, 2013).
Makanan dengan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, protein sebagi sumber
pembangun, vitamin dan mineral sebagai sumber pengatur (Lestari, 2013).
a. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Glade B. Curtis
mengatakan, tidak ada satu ekomendasi yang mengatur berapa

9
sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu hamil. Namun
beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari 10 kalori yang dibutuhkan
tubuh adalah karbohidrat. Jadi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat
sekitar 1500 kalori. Namun, tidak semua sumber karbohidrat baik,
maka ibu hamil harus bisa memilih mana yang tepat. Misalnya
karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang
mengandung banyak gula, seperti cake dan permen. Sedangkan
karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi oleh ibu hamil adalah
karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti gandum, kentang,
serelia, umbi-umbian, jagung.
b. Kebutuhan protein dan asam amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin.
Selama kehamilan, memerlukan protein rata-rata 17 gram/hari. Peran
protein selama kehamilan yaitu selain untuk pertumbuhan dan
perkembangan janinmjuga untuk pembentukan plasenta dan cairan
amnion. Pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan mammae
ibu, jaringan uterus, dan penambahan volume darah. Kebutuhan akan
protein selama kehamilan tergantung pada usia kehamilan.

Pada trimester pertama kurang dari 6 gram/hari sampai trimester


kedua, protein dan asam amino yang esensial sangat diperlukan pada
trimester awal ini. pada usia 20 minggu, fetus mulai menerima asam
amino esensial dari ibu. Pada saat memasuki trimester akhir,
perkembangan janin sangat cepat sehingga perlu protein dalam jumlah
yang besar yaitu 10 gram/ hari. Jenis protein yang dikonsumsi
sebaiknya yang mempunyai nilai biologi tinggi seperti daging, ikan,
telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, dan yogurt. Bila
seorang ibu tersebut adalah seorang vegetarian dan biasa
mengkonsumsi banyak kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran dan
buah-buahan.

10
c. Kebutuhan lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak
juga menghasilkan energy dan menghemat protein untuk dimanfaatkan
dalam fungsi-fungsi pertumbuhan jaringan plasenta dan janin. Bagi
ibu hamil lemak juga dapat disimpan sebagai cadangan tenaga untuk
menjalani persalinan san pemulihan pasca persalinan. Cadangan lemak
yang terdapat pada ibu hamil juga bermanfaat untuk membantu proses
pembentukan ASI. Namun, bila asupannya berlebih dikhawatirkan
berat badan ibu hamil akan meningkat secara drastis. Keadaan ini akan
menyulitkan ibu hamil sendiri dalam menjalani kehamilan dan passca
persalinan. Karena itu ibu hamil dianjurkan makan makanan yang
mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang
dikonsumsi dalam sehari. Sumber lemak yaitu minyak ikan, minyak
jagung, kacang-kacangan dan hasil olahannya.
d. Kebutuhan vitamin
Vitamin prnting untuk pembelahan dan pembentukan sel baru.
1) Vitamin A (Retinol)
Vitamin A dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
kesehatan sel serta jaringan janin. Selain itu juga penting untuk
menjaga daya tahan tubuh. Tidak perlu penambahan suplemen
selama mengkonsumsi sayur dan buah dengan cukup. Vitamin A
retinol didapat dari wortel, margarin, hati, sayuran hijau.
2) Vitamin B1 (Thiamin)
Asupan vitamin B1 berperan penting untuk mengoptimalkan
perkembangan otak, sistem saraf, dan jantung calon bayi. Selian
itu, vitamin B1 membantu sistem pencernaan agar bekerja
sempurna
Didapat dari hati, kacang-kacangan, biji-bijian, oat, ikan salmon,
pasta gandum, roti atau sereal, wheatgerm.
3) Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 bertugas untuk memelihara kulit dan mata agar sehat.
Didapat dari susu, yogurt,cottage cheese, hati, sayuran.

11
4) Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin B3 membantu pencernaan serta menyeimbangkan nafsu
makan yang sehat. Didapat dari minyak ikan, biji-bijian, hati,
sereal, kacang tanah.
5) Vitamin B6 (Pyridoxin)
Vitamin ini membantu tubuh meregulasi asam urat (fatty acid)
untuk mencegah infeksi. Didapat dari daging, pisang, sayuran yang
dikeringkan, mollases (pengganti gula), biji-bijian.
6) Vitamin B12 (Cyanocobalamine)
Vitamin ini sangat diperlukan untuk membentuk produksi sel darah
merah dan sistem saraf. Didapat dari susu, daging, telur, serta
makanan yang terbuat dari susu. Bagi vegetarian, harus
berkonsultasi dengan dokter untuk mencari pengganti Vitamin B12
karena sulit diperoleh dari sayuran.
7) Vitamin C (Ascorbic Acid)
Berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi,
pengentalan darah serta penyerapan zat besi yang berlebihan.
Didapat dari brokoli, jeruk , sayuran berwarna merah, hijau dan
kuning.
8) Vitamin D
Vitamin D yang cukup akan sangat membantu penyerapan kalsium
dalam tubuh. Vitamin D membantu kalsium dan fosfor untuk
membangun tulang serta menguatkannya. Didapat dari minyak
ikan, hati, sinar matahari, telur, dan mentega.
9) Vitamin E
Vitamin E melindungi asam lemak dari kerusakan. Didapat dari
minyak sayur, sayuran, wheatgerm, kuning telur, biji-bijian.
e. Asam folat (Folacin)
Asam folat sangat penting bagi ibu hamil untuk menghindari kelainan
dan gangguan pertumbuhan saraf pada janin. Asam folat diperoleh dari
sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-kacangan, sayuran yang
dikeringkan, biji-bijian.

12
f. Kebutuhan mineral
1) Kalsium
Kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan
janin dan membantu kekuatan kaki dan punggung. Kalsium
dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang
dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan
kalsium dua kali lipat, yaitu sekitar 900 mg. Didapat dari susu dan
semua makanan dari susu seperti keju dan yogurt, ikan, biji bunga
matahari dan wijen.
2) Zat besi
Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin guna
meningkatkan massa hemoglobin, diperlukan zat besi sekitar 500
mg termasuk simpanan karena selama kehamilan volume darah
meningkat sampai 50%. Pada saat melahirkan ada zat besi yang
hilang sebanyak 250 mg, belum termasuk untuk janin dan plasenta.
Sumber zat besi adalah makanan yang berasal dari hewan yaitu
daging, ayam, telur serta kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran
hijau.
3) Phosphor
Phosphor dengan kalsium bermanfaat untuk menguatkan tulang
dan gigi. Didapat dari susu, daging, ikan, biji-bijian, sayuran,
kacang-kacangan (kacang merah).
4) Zinc (Seng)
Diperlukan untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama otak dan
jenis kelamin. Diperoleh dari daging tanpa lemak, makanan laut,
biji-bijian dan kacang-kacang yang dikeringkan (kacang merah
kering).

D. NUTRISI IBU POST PARTUM


1. Definisi Nutrisi Postpartum
Postpartum disebut juga dengan masa nifas. Masa nifas adalah
masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu

13
setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas menurut Jannah
(2011: 13) disebut juga masa postpartum atau puerperium yaitu masa
sesudah persalinan, masa perubahan, pemulihan, penyembuhan, dan
pengembalian alat-alat kandungan atau reproduksi, seperti sebelum hamil
yang lamanya 6 minggu atau 40 hari pasca persalinan.
Nutrisi postpartum adalah kebutuhan gizi yang harus dipenuhi oleh
seseorang setelah melahirkan. Ibu postpartum membutuhkan nutrisi yang
cukup, bergizi seimbang, terutama kebutuhan protein dan karbohidrat.
Gizi pada ibu post partum erat kaitannya dengan produksi ASI ynag sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Tidak ada kontraindikasi dalam
pemberian nutrisi setelah persalinan. Ibu harus mendapat nutrisi yang
lengkap dengan tambahan kalori sejak sebelum hamil (200-500 kkal) yang
akan mempercepat pemulihan kesehatan dan kekuatan, meningkatkan
kualitas dan kuantitas ASI, serta mencegah terjadinya infeksi.
Ibu postpartum memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh
terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan untuk memulai proses
pemberian ASI eksklusif. Asupan kalori per hari ditingkatkan sampai 2700
kalori. Asupan cairan per hari ditingkatkan sampai 300 ml (susu 1000 ml).
Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu postpartum selama 4
minggu pertama setelah kelahiran.

2. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Postpartum


a. Sumber tenaga ( energi )
Untuk pembakaran tubuh, pembentukkan jaringan baru, penghematan
protein. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu,
jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan Lemak dapat diperoleh dari
hewani ( lemak, mentega, keju ) dan nabati ( kelapa sawit, minyak
sayur, minyal kelapa dan margarine ).
b. Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang
rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam
amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati

14
melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh
dari protein hewani ( ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati,
telur, susu dan keju ) dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah,
kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe ).
c. Vitamin
1) Vitamin A
Pemberian Vitamin A dengan segera kepada ibu postpartum dan
setelah bayi dilahirkan sampai usianya 60 bulan terbukti dapat
menaikan status Vitamin A bayi pada usia 2 bulan sampai bayi
berusia 6 bulan. Sehingga dengan pemberian suplementasi Vitamin
A pada ibu nifas dapat menurunkan resiko terjadinya gangguan
kesehatan akibat kekurangan Vitamin A, seperti buta senja. Selain
berfungsi untuk kesehatan mata, Vitamin A juga berfungsi untuk
kekebalan tubuh, sehingga dengan terpenuhinya Vitamin A pada
ibu postpartum dapat berdampak positif pada bayi yang dilahirkan
karena kemungkinan bayi akan mempunyai kekebalan tubuh yang
berasal dari Vitamin A tersebut.
2) Vitamin B1 ( Thiamin )
Vitamin B1 dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal,
membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu
makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan,
meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi
kelelahan. Diperoleh dari hati, kuning telur, susu, kacang-
kacangan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.
3) Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan,
pencernaan, sistem urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Didapat
dari hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran
berwarna hijau.
4) Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin B3 disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses
pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan.

15
Didapat dari susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging
ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan tomat.
5) Vitamin B6 (Pyridoksin)
Vitamin ini dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta
kesehatan gigi dan gusi. Vitamin B6 terdapat pada gandum,
jagung, hati dan daging.
6) Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Vitamin ini dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan
kesehatan jaringan saraf. Sumbernya dari telur, daging hati, keju,
ikan laut dan kerang laut.
7) Vitamin C
Vitamin C berguna ntuk pembentukan jaringan ikat dan bahan
semu jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan
tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta
memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya dari
jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan
sayuran.
8) Vitamin D
Vitamin ini berguna untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan
gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya berasal dari
minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar
matahari pagi sebelum pukul 09.00
9) Vitamin K
Berguna untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah
normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli,
asparagus dan bayam.
d. Mineral
1) Zat besi, tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui
karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta
menambah sel darah merah (hemoglobin) sehingga daya angkut
oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning

16
telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran
hijau.
2) Fosfor, dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak,
diperoleh dari susu, keju dan daging.
3) Kalsium, ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan
gigi anak. Sumber kalsium bisa diperoleh dari susu dan keju.
4) Yodium, sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan
mental dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya adalah minyak
ikan, ikan laut dan garam beryodium.
5) Zat kapur, berguna untuk pembentukan tulang. sumbernya adalah
susu, keju, kacang – kacangan dan sayuran berwarna hijau.

E. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan adalah proses atau tahapan kegiatan dalam
perawatan yang diberikan langsung kepada pasien dalam berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
1. Pengkajian
a. Data pasien / data biomedis pasien
b. Riwayat keperawatan dan diet
1) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
2) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
3) Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama
periode waktunya?
4) Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti
luka bakar dan demam?
5) Adakah toleransi makan/ minum tertentu?
c. Faktor yang mempengaruhi diet
1) Status kesehatan
2) Kultur dan kepercayaan
3) Status sosial ekonomi
4) Faktor psikologis
5) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet

17
d. Pengukuran antropometik (antropometik measuremant)
1) Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan
balita dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan
pada bayi dilakukan dalam posisi berbaring.
2) Berat badan
a) Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali
menimbang.
b) Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
c) Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap
kali menimbang.
d) Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan
sesudah makan.
3) Tebal lipatan kulit
a) Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan
pada hasil pengukuran.
b) Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
c) Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak
dominan.
d) Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara
akromion dan olekranon.
e) Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
f) Alat yang digunakan adalah kaliper
4) Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan untuk
pengukuran ini adalah kepala, dada dan otot bagian tengah lengan
atas.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan fisik : apatis, lesu.
2) Berat badan : obesitas, kurus (underweight)
3) Otot : flaksia/ lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu
bekerja.
4) Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun.

18
5) Fungsi gastrointestinal : anoreksi, konstipasi, diare, flatulensi,
pembesaran liver/ lien.
6) Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali/ menit, irama
abnormal, tekanan darah rendah/ tinggi.
7) Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/ patah-
patah.
8) Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
9) Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane
mukosa pucat.
10) Gusi : pendarahan, peradangan.
11) Lidah : edema, hiperemis.
12) Gigi : karies, nyeri, kotor.
13) Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
14) Kuku : mudah patah.
15) Pengukuran antropometri :
a) Berat badan ideal : (TB – 100) ± 10%
b) Lingkar pergelangan tangan
c) Lingkar lengan atas (MAC) :
Nilai normal wanita : 28,5 cm
Nilai normal pria : 28,3 cm
d) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) :
Nilai normal wanita : 16,5-18 cm
Nilai normal pria : 12,5-16,5 cm
f. Riwayat Penyakit
1) Adanya riwayat berat badan berlebih atau berkurang
2) Penurunan berat badan dan tinggi badan
3) Mengalami penyakit tertentu
4) Riwayat pembedahan pada sistem gastrointestinal
5) Anoreksia
6) Mual dan muntah
7) Diare
8) Alkoholisme

19
9) Gangguan yang mengenai organ tertentu (kanker)
10) Disabilitas mental
11) Kehamilan remaja
12) Terapi radiasi
g. Laboratorium
1) Albumin (N : 4-5,5 mg/ 100 ml)
2) Transferin (N : 170-25 mg/ 100 ml)
3) Hb (N : 12 mg %)
4) BUN (N : 10-20 mg/ 100 ml)
5) Eksresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki : 0,6-1,3 mg/ 100 ml,
wanita : 0,5-1,0 mg/ 100 ml)
2. Diagnosa
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Kemungkinan berhubungan dengan :


1) Efek dari pengobatan
2) Mual/ muntah
3) Gangguan intake makanan
4) Radiasi/ kemoterapi
5) Penyakit kronis

Kemungkinan data yang ditemukan :


1) Berat badan menurun
2) Kelemahan
3) Kesulitan makan
4) Nafsu makan berkurang
5) Hipotensi
6) Ketidakseimbangan elektrolit
7) Kulit kering

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :


1) Anoreksia nervosa

20
2) AIDS
3) Pembedahan
4) Kehamilan
5) Kanker
6) Anemia
7) Marasmus

Tujuan yang diharapkan :


1) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu
2) Peningkatan status nutrisi

b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

Kemungkinan berhubungan dengan :


1) Kelebihan intake
2) Gaya hidup
3) Perubahan kultur
4) Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori

Kemungkinan data yang ditemukan :


1) 20% lebih berat dari badan ideal
2) Pola makan yang berlebihan

Konsisi klinis kemungkinan terjadi pada :


1) Obesitas
2) Hipotiroidesme
3) Pasien dengan pemakaian kortikosteroid
4) Imobilisasi yang lama
5) Bulimia

Tujuan yang diharapkan :

21
1) Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat badan yang
terkontrol.
2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang.
3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan.

3. Intervensi
a. Diagnosa 1
1) Tingkatkan intake makanan malalui :
a) Mengurangi gangguan dari lingkungan seperti berisik dan lain-
lain
b) Jaga privasi klien
c) Jaga kebersihan ruangan (barang-barang seperti sputum pot,
urinal tidak berada dekat tempat tidur)
d) Berikan obat sebelum makan jika ada indikasi
2) Jaga kebersihan mulut pasien
3) Bantu pasien makan jika tidak mampu
4) Sajikan makanan yang mudah dicerna, dalam keadaan hangat,
tertutup, dan berikan sedikit-sedikit tetapi sering
5) Kaji tanda vital, sensori, bising usus
6) Monitor hasil lab, seperti glukosa, elektrolit, albumin, hemoglobin,
kolaborasi dengan dokter
7) Berikan pendidikan kesehatan tentang cara diet, kebutuhan kalori,
dan tindakan keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi jika
pasien menggunakan NGT
8) Atur posisi semifowler saat memberikan makanan
b. Diagnosa 2
1) Lakukan pengkajian pola makan pasien
2) Diskusikan dengan pasien tentang kelebihan makan
3) Diskusikan motivasi untuk menurunkan berat badan
4) Kolaborasi dengan ahli diet yang tepat
5) Ukur intake makanan dalam 24 jam
6) Buat program latihan untuk olahraga

22
7) Hindari makanan yang banyak mengandung lemak
8) Berikan pengetahuan kesehatan tentang :
a) Pgogram diet yang benar
b) Akibat yang mungkin timbul pada kelebihan berat badan

8. Implementasi
Tindakan keperawatan disesuikan dengan intervensi

9. Evaluasi
Asuhan keperawatan yang kita berikan dikatakan berhasil bila:
1. Klien memahami pendidikan kesehatan yang telah diberikan.
2. Klien mengalami peningkatan berat badan sesuai batasan waktu.
3. Klien mampu mengontrol pola makan.
4. Klien merasa nyaman saat makan.

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrien atau zat gizi merupakan zat kimia organik maupun anorganik
yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapt berfungsi
dengan sebaik-baiknya. (Asmadi, 2008)
Nutrisi atau zat makanan dibagi menjadi makro dan mikro. Makro
nutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Mikro nutrien terdiri dari
vitamin dan mineral. Menurut sumber terbentuknya, nutrisi terbagi menjadi
dua kategori, yaitu nutrisi esensial dan non esensial. Nutrisi esensial
merupakan nutrisi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sedangkan nutrisi
non esensial didefinikan sebagai nutrisi yang diproduksi sendiri oleh tubuh.
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi nutrisi yaitu faktor yang
dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi dan faktor yang dapat menurunkan
kebutuhan nutrisi. Faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi
meliputi: pertumbuhan cepat (bayi, anak-anak, remaja, dan ibu hamil),
peningkatan suhu tubuh, aktivitas meningkat, stress, dan terjadi infeksi.
Sedangkan faktor yang dapat menurunkan nutrisi meliputi : penurunan
pertumbuhan (lansia), hipotermi, penurunan BMR, jenis kelamin, gaya hidup
pasif, dan bedrest.
Nutrisi remaja adalah kebutuhan nutrisi atau zat gizi yang harus
terpenuhi pada remaja. Kebutuhan nutrisi remaja terdiri dari : kebutuhan
energi, kebutuhan protein, kebutuhan lemak, kebutuhan karbohidrat, dan
vitamin. Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan nutrisi atau zat gizi seorang ibu
hamil yang perlu dipenuhi. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan meliputi :
karbohidrat, protein dan asam amino, lemak, vitamin, asam folat, dan mineral.
Postpartum disebut juga dengan masa nifas. Masa nifas adalah masa dimulai
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan
(Pusdiknakes, 2003:003). Kebutuhan nutrisi pada ibu postpartum meliputi :
kebutuhan energi (karbohidrat), kebutuhan pembangun (protein), vitamin,
mineral

24
Asuhan keperawatan adalah proses atau tahapan kegiatan dalam
perawatan yang diberikan langsung kepada pasien dalam berbagai tatanan
pelayanan kesehatan. Tahapannya meliputi : pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi, evaluasi.

B. Saran
Seharusnya masing-masing dari individu memperhatikan kesehatan
dirinya sendiri. Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting
untuk diupayakan. Makanlah makanan yang mengandung gizi seimbang.
Alangkah lebih bagusnya jika individu mengkonsumsi makanan sesuai dengan
kebutuhan tubuh, tidak lebih dan tidak kurang. Untuk tenaga kesehatan
(perawat) juga harus memperhatikan keadaan pasien terutama pada kasus
ketidakseimbangan nutrisi ini. karena akan banyak kemungkinan yang akan
terjadi apabila kasus ini tidak segera diatasi.

25
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana dan Bambang. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan.
Jakarta : Prenadamedia Group.

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan. Jakarta : Salemba Medika.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

Kurniali, C dan Nugroho. 2007. Healthy Food for Healthy People. Jakarta : Elex
Media Komputindo.

Milah, Ana Samiatul. 2019. Nutrisi Ibu dan Anak : Gizi Untuk Keluarga.
Bandung : Edu Publisher

Rachmawati, Muchnuria. 2012. Mencegah Obesitas. Malang : UB Press.

Rini, Susilo dan Feti. 2017. Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based Practice.
Yogyakarta : Deepublish.

Suhaimi, Ahmad. 2019. Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Yogyakarta : Deepublish.

W, Pipit Festy. 2018. Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya : UMSurabaya
Publishing

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.


Jakarta : Salemba Medika.

Wijayanti, Novita. 2017. Fisiologi Manusia dan Metabolisme Zat Gizi. Malang :
UB Press.

26

Anda mungkin juga menyukai