Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TUGAS PENGANTAR BISNIS


JENIS JENIS BADAN USAHA

Dibuat Oleh :
Nama: Ira Dwi Cahyani
NPM: 19310300099
Kelas: Akuntansi 1

Fakultas Ekonomika Dan Bisnis


Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto
Tahun Akademik 2019/2020
JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA

A. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor
produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada
masyarakat. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan
hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena faktor-faktor produksi badan usaha
terdiri atas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk
mendapat laba atau member layanan kepada masyarakat. Badan usaha yang
bertujuan untuk mencari laba pada umumnya dimiliki oleh pihak swasta,
seperti PT Astra, PT Indofood, dan PT Unilever.
Pada pengertian sehari-hari sebagian orang menganggap bahwa antara
badan usaha dan perusahaan memiliki pengertian yang sama. Pandangan yang
menyamakan badan usaha dan perusahaan dapat dimaklumi karena badan
usaha dan perusahaan merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan kegiatan.
Namun, diantara keduanya terdapat perbedaan. Badan usaha merupakan
kesatuan yuridis ekonomis, sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis
dalam produksi. Sebenarnya, perusahan adalah bagian dari badan usaha yang
tugasnya menghasilkan barang dan jasa.

B. Jenis Badan Usaha


Jenis-jenis badan usaha dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang
dilakukan, kepemilikan modal, dan wilayah negara.
Jenis badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukan, terdiri dari:

1. Badan Usaha Ekstraktif: Badan usaha ini mengambil apa yang telah
tersedia di alam. Contoh badan usaha ekstraktif: PT Pertamina dan PT Bukit
Asam.
2. Badan Usaha Agraris: Badan usaha ini berusaha membudidayakan
tumbuh-tumbuhan atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian.
Contoh badan usaha agraris: PT Perkebunan Negara, Badan Usaha
Pembibitan, dan Badan Usaha Tambak.
3. Badan Usaha Industri: Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai
ekonomi barang dengan jalan mengubah bentuknya. Contoh badan usaha
industri: PT Kimia Farma.
4. Badan Usaha Perdagangan: Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas
yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah
bentuknya untuk memperoleh keuntungan. Contoh badan usaha
perdagangan: PT Matahari.
5. Badan Usaha Jasa: Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen
dengan jalan menyediakan jasa kepada masyarakat. Contoh badan usaha
jasa: PT Bank Rakyat Indonesia.

Jenis badan usaha berdasarkan kepemilikan modal, terdiri dari:

1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS): Badan Usaha Milik Swasta adalah
badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta (nasional dan asing)
dan mempunyai tujuan utama mencari laba.
2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Badan Usaha Milik Negara adalah
badan usaha yang pemilik modalnya adalah Negara atau pemerintah.
Contoh BUMN: PT Kereta Api, PT Timah Bangka, dan PT Peruri.
3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD): Badan Usaha Milik Daerah adalah
badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh BUMD: Bank
Pembangunan Daerah (BPR).
4. Badan Usaha Campuran: Badan usaha campuran adalah badan usaha yang
modalnya sebagian dimiliki swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh
pemerintah. Contoh Badan usaha campuran: PT Pembangunan Jaya yang
modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta.

Jenis badan usaha berdasarkan wilayah negara, terdiri dari:

1. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri: Badan Usaha


Penanaman Modal Dalam Negeri adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat Negara itu sendiri.
2. Badan Usaha Penanaman Modal Asing: Badan Usaha Penanaman
Modal Asing adalah badan usaha milik masyarakat luar negeri yang
beroperasi di dalam negeri.

C. Fungsi Badan Usaha

1. Fungsi Komersial: Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk


memperoleh keuntungan. Untuk memproleh keuntungan secara optimal,
setiap badan usaha harus menghasilkan produk yang bermutu dan harga
bersaing.
2. Fungsi Sosial: Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan manfaat
badan usaha secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan
masyarakat. Misalnya, dalam penggunaan tenaga kerja, hendaknya badan
usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan
disekitar badan usaha.
3. Fungsi Pembangungan Ekonomi: Badan usaha merupakan mitra
pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional dan dapat membantu
pemerintah dalam peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan
pemerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat.

D. Bentuk Badan Usaha


Di Indonesia, kita mengenal 3 macam bentuk badan usaha sebagai berikut.
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang
sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh Negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang
dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain berdasarkan Undang-Undang.
Landasan Hukum pendirian BUMN adalah Undang-Undang Dasar 1945
pasal 33 ayat (2): “ Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Ayat (3):
“ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-sebesarnya kemakmuran
rakyat”. Badan usaha yang didirikan dengan modal pemerintah pusat
disebut BUMN dan badan usaha yang didirikan dengan modal pemerintah
daerah disebut BUMD.

Tujuan pemerintah mendirikan sebuah BUMN, antara lain:


1. Menyelenggarakan kepentingan umum dan pelayanan jasa kepada
masyarakat.
2. Memupuk salah satu sumber penerimaan Negara.
3. Mencegah terjadinya monopoli oleh swsta.
4. Memperluas jaringan kerja.

Ciri-ciri BUMN sebagai berikut:


1. Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus
mencari keuntungan.
2. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.
3. Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
4. Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat
suatu perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak
lainnya.
5. Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum
perdata.
6. Seluruh atau sebagian modal milik Negara serta dapat memperoleh dana
dari pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk
obligasi.
7. Setiap tahun perusahaan menyususn laporan tahunan yang memuat
neraca dan laporan rugi laba untuk disampaikan kepada yang
berkepentingan.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Dasar pendirian BUMS adalah UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang


menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS) merupakan badan usaha yang selruh modalnya dan pengelolaannya
ditangani oleh masyarakat (swasta).
Ciri-ciri badan usaha milik swasta sebagai berikut :
1. Bertujuan untuk mencari keuntungan
2. Modal berasal dari perseorangan maupun persekutuan, pinjaman,
maupun laba yang tidak dibagi.
3. Kekuasaan tertinggi persero berada dalam rapat umum pemegang saham
4. Pengelola dipilh melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
5. Memiliki status badan hukum
6. Pembagian keuntungan berdasarkan jumlah saham yang ditanamkan
7. Status pegawai sebagai karyawan swasta

Macam-macam BUMS sebagai berikut :


1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan ini merupakan suatu badan usaha yang
dimiliki oleh satu orang dan orang tersebut yang menanggung seluruh
resiko secara pribadi. Orang tersebut juga biasanya memiliki kedudukan
sebagai direktur atau manajer. Karena perusahaan ini milik sendiri, maka
apabila ada kekurangan dalam biaya akan dibayarkan dengan harta milik
pribadi. Namun, ada pula keuntungan yang didapat dari perusahaan
perseorangan sebagai berikut :
a. Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit.
b. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relative kecil atau
mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas.
c. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik
tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan.
d. Memiliki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik
menentukan arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan
keuangan perusahaan.
e. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang
mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan
aktivitasnya.
f. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan,
walaupun semua pendapatan harus bayar pajak perseorangan.
g. Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik dan dapat
digunakan secara bebas oleh pemilik.

2. Firma (fa)
Firma merupakan sebuah perusahaan yang didirikan minimal dua
orang atau lebih. Untuk mendirikannya dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu dengan akta resmi atau akta dibawah tangan. Untuk akta resmi,
prosesnya harus sampai diberita Negara. Sedangkan untuk akta di bawah
tangan prosesnya tidak sampai ke sana. Kepemimpinannya dipegang
sepenuhnya oleh pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala
resiko yang mungkin timbul.
Ketentuan mengenal firma diatur dalam pasal 16 KUHD yang
diperkuat dengan pasal 16 dan 18 KUHP, yang intinya menyebutkan
beberapa ketentuan seperti berikut ini :
a. Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin.
b. Tidak boleh memasukkan anggota baru, kecuali atas persetujuan
anggota lain.
c. Keanggotaan tidak bisa dipindahtangankan kepada orang lain, selama
anggota tersebut masih hidup.
d. Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi utang
perusahaan, maka kekayaan pribadi para sekutu/ anggota firma
menjadi jaminan.
e. Sekutu/anggota yang tidak memasukkan modal tetapi hanya tenaga
kerja saja, akan memperoleh bagian laba atau rugi sama dengan
sekutu/anggota yang memasukkan modal terkecil, kecuali ada
ketentuan-ketentuan lain dalam akta pendirian.

Mendirikan perusahaan bentuk firma lebih menguntungkan


dibandingkan dengan perusahaan perorangan. Keuntungan dengan
pendirian perusahaan dalam bentuk firma sebagai berikut :
a. Untuk mendirikan firma relative mudah, tidak memerlukan
persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan lebih sedikit berat karena dalam firma perlu kesepakatan
para pihak yang akan mendirikan firma.
b. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena
dapat menggunakan akta di bawah tanda tangan (tidak formal).
c. Lebih mudah memperoleh modal karena pihak perbankan lebih
mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta
resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang
mengatur.
d. Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang,
sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk
kemajuan usaha.

3. Perseroan Komanditer (CV)


Komanditier atau Commanditaire Vennootshcap lebih sering
disingkat dengan CV merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan
kepercayaan. CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh
para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal
yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum
dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
Karakteristik badan usaha CV sebagai berikut :
a. CV didirikan minimal 2 orang< dimana salah satu bertindak sebagai
persero Komplementer (persero aktig) yaitu persero pengurus yang
menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya bertindak sebagai
persero komanditer (persero pasif).
b. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan
pengurusan atau perseroan. Dengan demikian, apabila terjadi kerugian
maka persero aktif yang bertanggung jawab secara penuh dengan
seluruh harta pribadinya untuk menggantikan kerugian.
c. Adapun utntuk perseroan komanditer, karena dia hanya bisa bertindak
selaku sleeping patner, maka dia hanya bertanggung jawab sebesar
modal yang disetorkannya ke dalam perseroan.
Adapun keuntungan dalam mendirikan CV sebagai berikut :
a. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis
kecil dan menengah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam
berbagai kegiatan.
b. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan
lebih mempercayainya.
c. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang
yang ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.
d. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada
persero pasif, sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai
tanggung jawab tidak terbatas dimiliki oleh persero aktif.
e. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja,
pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada persero pasif
tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.

Kelemahan jika memilih perusahaan dalam bentuk CV sebagai


berikut :
a. Persero pasif akan bertanggung jawab pribadi apabila persero pasif
menjadi persero aktif.
b. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa pemilik proyek besar.
c. Pendirian CV untuk saat ini relative lebih sulit, karena memperlukan
syarat yang cukup banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV
harus melalui akta notaris dan didaftarkan di Panitera Pengadilan
setempat.

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas atau Naamloze Vennootschap (NV) adalah
perseroan antara dua orang atau lebih, dengan modal yang terdiri atas
saham-saham. Modal diperoleh dengan cara mengeluarkan saham-saham
dan kemudian dijual kepada masyarakat. Setiap persero mempunyai satu
atau lebih saham,serta tanggung jawabnya terbatas hanya pada modal
yang ditanamkan pada PT. Badan Usaha yang berbentuk PT, kekayaan
pribadi para pemegang saham dipisahkan dari kekayaan perusahaan.
Saham yang dimiliki pemilik modal terdiri atas berbagai jenis. Berikut ini
jenis-jenis saham berdasarkan perbedaan hak.
a. Saham biasa
b. Saham preferen
c. Saham bonus
d. Saham pendiri
e. Saham kosong

Berikut ini ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan


hukum perseroan terbatas :
a. Kewajiaban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang
disetorkannya. Artinya, jika perusaaan menanggung hutang, maka
kewajiaban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan.
Oleh karena itu, harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar
kewajiaban tersebut.
b. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang
saham perusahaan tersebut kemudian ingin menjualnya dengan
berbagai sebab, maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau
dijual ke pihak lain.
c. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas memiliki usia yang tidak terbatas, selama masih mampu
untuk beroperasi walaupun pemilik atau manajemennya meninggal
dunia dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainya.
d. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar,
artinya jika perusahaan ingin memperoleh modal dalam jumlah yang
besar, maka dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya.
e. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktifitas bisnis, baik jenis atau
bidang usaha maupun wilayah operasinya lebih luas dan beragam
Adapun macam-macam perseroan terbatas (PT) sebagai berikut :
a. PT Terbuka (umum)
PT Terbuka yaitu Perseroan Terbatas yang menjual sahamnya kepada
masyrakat melalui pasar modal (go public). Saham diperjualbelikan
melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
b. PT Tertutup
PT Tertutup yaitu Perseroan Terbatas yang persero-perseroannya
terbatas pada orang-orang tertentu, biasanya terbatas pada lingkungan
keluarga sendiri dan tidak dapat diperjualbelikan secara bebas.
c. PT Kosong
PT Kosong yaitu Perseroan Terbatas yang sudah tidak aktif
menjalankan usahanya dan hanya tinggal nama saja.
d. Yayasan
Yayasan ialah bentuk badan usaha yang bergerak dibidang bersifat
social. Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekedar untuk
menutupi biaya yang dikeluarkan dalam usaha sosialnya.

3. Koperasi
Koperasi di Indonesia merupakan salah satu bentuk badan usaha
yang diamanatkan oleh pasal 33 UUD 1945 ayat 1, yang menyatakan
“Perekonomian disusun sebagai sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan.” Dengan menetapkan koperasi sebagai cirri utama
perekonomian Indonesia, maka makna pasal 33 UUD 1945 telah
menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional
maupun sebagai bagian dalam tata perekonomian nasional.
Secara etimologis, koperasi berasal dari kata cooperative yang
berarti usaha bersama. Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan
para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, social, dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, koperasi Indonesia mengandung
beberapa konsep pokok sebagai berikut.
a. Koperasi adalah badan usaha (business enterprise). Sebagai badan
usaha, koperasi harus memperoleh laba, namun demikian laba
bukanlah tujuan utama dala koperasi.
b. Anggota koperasi adalah orang-orang atau badan hukum koperasi. Hal
ini menunjukkan bahwa koperasi bukanlah kumpulan modal.
c. Prinsip koeprasi, koperasi adalah koperasi yang bekerja berdasarkan
prinsip koperasi.
d. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat, maksudnya
adalah bahwa koperasi Indonesia didirikan selain untuk kepentingan
anggota, juga untuk kepentingan masyrakat.
e. Koperasi Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan, maksudnya
adalah bahwa semua keputusan yang diambil dalam koperasi
didasarkan pada musyawarah untuk mufakat.

Landasan Koperasi Indonesia


Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992, landasan koperasi
Indonesia sebagai berikut :
a. Landasan Idiil adalah Pancasila
Artinya, koperasi Indonesia harus mendaftarkan dirinya kepada
pancasila dalam mencapai cita-citanya, dan menjadi landasan moral
bagi seluruh anggota koperasi di Indonesia.
b. Landasan Struktural adalah UUD 1945
Koperasi berlandaskan UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) yang
mengandung pengertian sebagai berikut.
1. Segala kegiatan koperasi adalah usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
2. Mengutamakan kesejahteraan seluruh anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya dan bukan kemakmuran perseorangan.
c. Landasan Mental berupa Kesetiakawanan dan Kesadaran Berpribadi
Artinya di antara sesame anggota koperasi harus ada rasa
kesetiakawanan, kebersamaan, rasa kekeluargaan, dan dan masing-
masing anggota tidak tergantung pada olrang lain.
d. Landasan Operasional
Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti
dan ditaati oleh semua anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer,
dan karyawan koperasi dalam melaksanakan tugas masing-masing.
Semua badan usaha yang berbentuk koperasi di Indonesia harus
didirikan berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012.

Tujuan koperasi
Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
perekonomian nasioanal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai
tujuan tersebut, koperasi berfungsi sebagai berikut :
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka.
b. Berperan serta secara aktif mempertinggi taraf kehidupan anggota dan
masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

Prinsip-prinsip koperasi
Koperasi melaksanakan prinsip koperasi yang meliputi :
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
d. Koperasi merupakan badn usaha swadaya yang otonom dan
independen
e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi
kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan
koperasi.
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat
local, nasional, regional, dan internasional.
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan
dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.

Sumber:

https://www.academia.edu/15003811/JENIS_DAN_BENTUK_BADAN_USAHA

Anda mungkin juga menyukai