Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN NOTULEN

Tema yang dibahas : Hiperkalemia terkait gagal ginjal kronis dengan intervensi
peralihan dari HD ke pemasangan CAPD.
Hari/tanggal pelaksanaan : Sabtu, 12 Oktober 2019
Waktu : 09.30-10.30
Tempat : Di Rumah Sakit
Acara :
- Pembukaan
- Penyampaian materi
- Sesi Tanya jawab
- Penyelesaian
- Penutup
Unsur-unsur yang terlibat dalam pendkes :
- Ketua : Devi Rahmalia Safitri
- Notulis : Riski Novilia
- Moderator : Suhendra
- Pemateri : Devi Rahmalia Safitri, Rana Yuliani, dan Dhea An-nisa Yulia Rahma
- Fasilitator : - Abi Prakasa
- Redi Oktavianur
- Mentari Apriani
- M. Sarkawi
- Ade Indramawan
- Observer : Husniah
- Dokumentasi : Nurul Hidayah
- Anggota : - Ayu Permata Sari
- Aditya Septiadinata
- Novi Oktavianti
- Novie Amalia
- Tanti Nur Hayati
- Peserta : - Savitri Iska Sari
- Cynthia Chouda
- Intania Ayuningtias
- Machzelina
- Nadia Setyorini
- Ryska Andarista
- Erika Amelia Idris
Pembahasan :
1. Apakah Hiperkalemia itu ?
2. Apakah penyebab dariHiperkalemia ?
3. Apa saja tanda dan gejalanya ?
4. Bagaimana cara pengobatan dan pencegahan gagal ginjal ?
Ringkasan Materi :
- Hyperkalemia adalah kondisi ketika jumlah kalium dalam darah sangat tinggi, yang salah satunya
disebabkan oleh gangguan kesehatan yaitu gagal ginjal.
- Ketika fungsi ginjal terganggu, ginjal tidak mampu membuang kelebihan kalium dalam tubuh,
sehingga jumlah kalium dalam tubuh meningkat , kondisi ini disebut Hiperkalemia.
- Ada beberapa pengobatan gagal ginjal, diantaranya dengan terapi nutrisi seperti diet rendah
protein dan kalori. Apabila ginjal sudah tidak berfungsi secara optimal, dapat dilakukan
Hemodialisa (Cuci darah), transplantasi ginjal dan pemasangan CAPD (Continous Ambulatory
Peritoneal Dialysis).
Pertanyaan yang diajukan peserta :
1. Berapa kebutuhan cairan yang dibutuhkan oleh pasien dengan GGK ?
2. Apakah boleh pasien dengan GGK berolah raga ? Sebaiknya olah raga yang seperti apa ?
3. Makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi oleh pasien GGK ?
4. Mengapa diabetes dapat menjadi penyebab GGK ?
5. Apakah gagal ginjal dapat disembuhkan ?
6. Apakah ada efek samping setelah dilakukan cuci darah ?
Penyelesaian :
1. Dari salah satu jurnal menyatakan, maksimal mengkonsumsi cairan adalah 400 cc per hari, baik
dalam minuman maupun makanan. Selain itu, berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
untuk diit yang dibutuhkan.
2. Pasien dengan GGK tidak dianjurkan untuk beraktivitas berat. Akan tetapi ada beberapa olah raga
ringan yang baik untuk pasien GGK seperti jalan-jalan santai, lari-lari kecil, dan senam harian.
Selain aktivitas olah raga, sinar matahari juga baik untuk kesehatan.
3. Batasi makanan yang mengandung fosfor, seperti makanan yang mengandung susu dan makanan
instan, minuman bersoda, serta batasi mengkonsumsi kalium karena dapat menyebabkan
hyperkalemia.
4. Pada ginjal, memiliki banyak pembuluh darah. DM dapat merusak pembulu darah salah satunya
pada ginjal. Apabila pembuluh darah pada ginjal mengalami gangguan/kerusakan, ginjal tidak
mampu menyaring darah dengan baik dan dapat mengakibatkan protein tertentu (Albumin) dapat
bocor kedalam urin. Kondisi ini disebut Albuminuria.
5. Penyakit ginjal akut kemungkinan dapat pulih, tetapi tergantung pada penyebab dan terapi yang
diberikan. Sedangkan pada penyakit ginjal kronik, fungsi ginjal makin lama mengalami
penurunan dan dapat berakhir menjadi penyakit ginjal stadium akhir. Tetapi pada beberapa
penderita, proses ini dapat ditunda atau diperlambat dengan cara mengendalikan tekanan darah
dan keadaan lainnya. Minum obat secara teratur, batasi asupan cairan dan perhatikan makanan
yang dikonsumsi. Hindari obat-obatan yang membahayakan ginjal.
6. Salah satu efek samping dari Hemodialisis (Cuci darah) adalah Hipotensi akibat cairan darah
berkurang. Sedangkan efek dari CAPD dapat mengakibatkan kelelahan, kondisi fisik menurun.

Anda mungkin juga menyukai