Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF

PERTAHANAN DAN KEAMANAN


Riko Firmansyah1), Safari Hasan 2),
1)
S1 Keperawatan, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
2)
Staf Pengajar Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Jl Gambiran Kota 23, Kediri, Jawa Timur Indonesia 55283
Email: dokey675@gmail.com1), safarihasan81@gmail.com2)

Abstrak - Pancasila sebagai dasar dan ideologi atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
negara berperan penting sebagai pedoman maupun pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara di seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
Indonesia. Maka dari itu, mengimplementasian nilai penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan. Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
Hal ini bertujuan supaya Pancasila tetap selalu kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
negara Indonesia merupakan negara kepulauan dan Jika dilihat secara umum Pancasila mempunyai
negara hukum, sehingga perlu dibuat peraturan pengertian meliputi :
perundang-undangan untuk menjaga pertahanan
 Secara Etimologis
wilayah dan keamanan masyarakat Indonesia.
Pancasila diambil dari kata dalam bahasa
Pembuatan kebijakan Pertahanan dan Keamanan
Sansekerta yakni “Panca” yang berarti lima
atau yang sering disebut dengan HANKAM dalam
dan “Syila” yang berarti batu sendi, alas, atau
prakteknya harus berpedoman pada nilai-nilai
dasar. Dari kata-kata tersebut maka Pancasila
pancasila. Makalah ini akan membahas mengenai
dapat diartikan sebagai “dasar yang memiliki
pengimpletasian nilai-nilai pancasila dalam
lima unsur”.
prespektif HANKAM.
 Secara Historis
Keywords - Pancasila, HANKAM, Indonesia. Dilihat dari sejarahnya pancasila lebih

1. Pendahuluan diartikan ke arah proses perumusannya


A. Definisi dibandingkan dari arti Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar dalam sesungguhnya. Dari proses perumusan
kehidupan bagi Negara Indonesia. Nama ini terdiri Pancasila maka istilah “Pancasila” telah
dari dua kata yang berasal dari Sansekerta yaitu menjadi bahasa Indonesia dan merupakan
panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip

1
istilah umum yang diartikan sebagai dasar Pembentukan BPUPKI
negara Republik Indonesia. Sebagai realisasi janji Jepang maka pada hari
 Secara Terminologis ulang tahun Kaisar Hirohito tanggal 29 April 1945
Secara terminologis Pancasila merupakan Jepang memberi semacam “hadiah ulang tahun”
dasar yang digunakan untuk melaksanakan kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kedua dari
penyelenggaraan pemerintahan Negara pemerintah Jepang berupa kemerdekaan tanpa
Republik Indonesia. syarat. Tindak lanjut janji tersebut dibentuklah suatu
HANKAM adalah singkatan dari Pertahanan badan yang bertugas untuk menyelidi usaha-usaha
dan Keamanan. Pertahanan adalah upaya untuk persiapan kemerdekaan Indonesia yang dikenal
menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan dengan nama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Persipan Kemerdekaan Indonesia), yang dalam
Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zyunbi Tioosakai.
ancaman militer serta ancaman bersenjata terhadap Setelah terbentuk BPUPKI segera
keutuhan bangsa dan Negara serta tugas lain yang mengadakan persidangan. Persidangan BPUPKI
berkaitan dengan fungsinya sebagai aparat dilaksanakan pertama kali pada tanggal 29 Mei 1945
pertahanan. Sedangkan keamanan adalah upaya sampai dengan 1 Juni 1945. Pada persidangan,
penegakkan hukum,menjaga ketertiban masyarakat, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk
melindungi keselamatan dan ketentraman serta Indonesia merdeka. Pada persidangan BPUPKI yang
ketertiban hidup anggota masyarakat. pertama, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar

Pentingnya Ketahanan Nasional bagi bangsa negara yang dipakai di Indonesia. Rumusan dasar

Indonesia, supaya dapat tetap teguh berdiri sebagai negara Indonesia disampaikan oleh Mr. Mohammad

satu kesatuan Negara Indonesia, untuk menghindari Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.

segala jenis ancaman dan bahaya yang bermaksud Pada akhirnya dibentuklah panitia khusus
menghancurkan atau merusak hakekat dan pendirian yang bertugas merumuskan usulan-usulan tersebut.
Bangsa Indonesia. Ketahanan Nasional memiliki Dengan anggota 9 orang, panitia kecil ini diketuai
salah satu tujuan yakni untuk menjaga keamanan oleh Ir. Soekarno. Setelah itu disepakati rumusan
dan ketentraman bangsa Indonesia dari segala dasar negara yang dikenal dengan nama Piagam
bahaya. Maka dari itu, penting adanya perlindungan Jakarta berisikan 5 poin.
Negara di bidang Pertahanan dan Keamanan
Poin pertama membahas mengenai
(HANKAM).
ketuhanan dan agama, kedua mengenai
Dalam prakteknya, tentulah HANKAM kemanusiaan, ketiga mengenai persatuan, keempat
harus berpedoman dan bersumber dari nilai-nilai mengenai permusyawaratan dan yang terakhir
pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. tentang keadilan sosial. Piagam Jakarta atau Jakarta
Chapter ini kemudian menjadi cikal bakal Pancasila.
B. Sejarah Terbentuknya Pancasila
2
Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada Pancasila akhirnya ditetapkan sebagai dasar
tanggal 10 Juli 1945 sampai 14 Juli 1945. Hasil negara Republik Indonesia pada sidang pertama
sidang BPUPKI kedua adalah pembahasan PPKI (18 Agustus 1945) yang didahului dengan
rancangan undang-undang dasar (UUD), bentuk penetapan Rancangan Mukadimah (Pembukaan)
negara, pernyataan merdeka, wilayah negara dan dan rancangan UUD menjadi Pembukaan dan
kewarganegaraan Indonesia. UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
1945, secara sah dan resmi menurut ketentuan
Pada akhirnya BPUPKI dibubarkan pada
yuridis konstitusional. Pengesahan Undang-Undang
tanggal 7 Agustus 1945 oleh pemerintah Jepang
Dasar Negara Republik Indonesia didahului dengan
karena menganggap tugas BPUPKI telah selesai.
pengesahan Pembukaan Undang-Undang Dasar
BPUPKI kemudian digantikan oleh PPKI atau
Negara Republik Indonesia yang yang dipimpin
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
langsung oleh Ketua PPKI, Ir. Soekarno. Bunyi
Pembentukan PPKI kelima butir sila Pancasila yang telah ditetapkan

Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI secara sah dan resmi pada sidang pertama PPKI (18

dibubarkan di Jepang. Untuk menindak lanjutkan Agustus 1945) adalah sebagai berikut:

hasil kerja dari BPUPKI, maka jepang membentuk Satu : Ketuhanan yang Maha Esa

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Lembaga tersebut dalam bahasa Jepang disebut Tiga : Persatuan Indonesia

dengan Dokuritsi Junbi Inkai. Anggota PPKI terdiri Empat :Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

dari 21 orang untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan

Pada tanggal 18 Agustus 1945, ketua PPKI Perwakilan

menambah 6 anggota lagi sehingga anggota PPKI Lima :Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

berjumlah 27 orang, dan pada akhirnya bertambah Indonesia.

enam orang lagi.


2. Pembahasan
Dari sidang pertama PPKI menghasilkan
A. Implementasi Nilai Pancasila dalam
beberapa keputusan: (1) Mengesahkan UUD Negara
Perspektif HANKAM
Republik Indonesia dengan jalan; (2) Memilih Ir.
Implementasi pancasila dalam pembuatan
Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta
kebijakan Negara dalam bidang HANKAM
sebagi Wakil Presiden Republik Indonesia; (3)
dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) yang berbunyi
Sebelum terbentuknya Majelis Permusyawaratan
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
Rakyat (MPR), kekuasaan dijalankan oleh Presiden
dalam upaya pembelaan negara” dan pasal 30 ayat
dengan bantuan Komite Nasional Indonesia yang
(1-5) yang berbunyi ”Ayat 1: Tiap-tiap warga negara
dikemudian dikenal sebagai Badan Musyawarah
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
Darurat.
dan keamanan negara. Ayat 2: Usaha pertahanan dan

3
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem dari luar (eksternal) yangmana terutama menjadi
pertahanan dan keamanan rakyat semesta olah tanggung jawab TNI. Sedangkan upaya keamanan
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara dapat digambarkan sebagai upaya menghadapi
Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan tantangan dari dalam (internal) yangmana terutama
rakyat sebagai kekuatan pendukung. Ayat 3: Tentara menjadi tanggung jawab Polri. Meskipun upaya
Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, penegakan HANKAM menjadi tanggung jawab
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat utama dari TNI dan Polri, tentulah tetap memerlukan
negara yang bertugas mempertahankan, melindungi, dukungan dan bantuan dari seluruh masyarakat
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Indonesia dalam menjalankannya.
Ayat 4: Kepolisian Negara Republik Indonesia HANKAM harus berdasar pada tujuan
sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, makhluk Tuhan Yang Maha Esa (sila pertama dan
mengayomi, melayani masyarakat, serta kedua), berdasar pada tujuan untuk mewujudkan
menegakkan hukum. Ayat 5: Susunan dan kepentingan seluruh warga Negara (sila ketiga),
kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian harus mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan derajat serta kebebasan manusia (sila keempat), dan
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara ditujukan untuk mewujudkan keadilan dalam hidup
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, bermasyarakat (sila kelima). Semua ini dimaksutkan
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam agar HANKAM dapat ditempatkan dalam konteks
usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan negara hukum, yang menghindari kesewenang-
undang-undang.” wenangan negara dalam melindungi dan membela
Pasal-pasal tersebut merupakan penjabaran wilayah negara serta dalam mengayomi masyarakat.
dari pokok pikiran persatuan yang merupakan
B. Pelaksanaan HANKAM di Indonesia
pancaran dari sila ketiga pancasila, yaitu Persatuan
Saat ini, di Indonesia pelaksanaan
Indonesia. Pokok pikiran ini adalah landasan bagi
HANKAM yang berbasis militer sudah cukup baik
pembangunan bidang pertahanandan keamanan
dengan kinerja aparat militer seperti polisi dan
nasional.
tentara yang optimal. Polisi dan TNI telah bekerja
Implementasi pancasila dalam pembuatan sama dengan optimal dalam mengawal penegakan
kebijakan negara pada bidang HANKAM harus HANKAM di Indonesia. Namun masih ada oknum-
diawali dengan kesadaran bahwa Indonesia adalah oknum yang mencoba untuk menjatuhkan aparat
Negara hukum. HANKAM Negara harus diatur dan militer tersebut. Hal ini dapat dinilai dari beberapa
dikembangkan menurut dasar kemanusiaan. kejadian pengeboman di pos polisi yang belakangan
Pada HANKAM, upaya pertahanan dapat ini terjadi. Namun kejadian ini tidak membuat aparat
digambarkan sebagai upaya menghadapi tantangan militer menjadi takut, mereka tetap bersatu dalam

4
mempertahankan keamanan di Indonesia. Tentunya 3. Kesimpulan
aparat militer perlu kerja sama dari selutuh Dari makalah di atas, dapat disimpulkan
masyarakat Indonesia unytuk penegakan bahwa pelaksanaan HANKAM di Indonesia
HANKAM. Masyarakat berperan penting dalam haruslah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
penegakan HANKAM karena kitalah yang berada dalam pancasila sebagai dasar pedoman kehidupan
dalam lapangan secara langsung. Masyarakat dapat berbangsa dan bernegara.
segera melapor jika dirasa ada suatu perihal yang Di Indonesia pengimplementasian nilai
bertentangan dengan HANKAM supaya dapat pancasila dalam bidang HANKAM dapat dikatakan
segera di tangani. masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari kejadian
Namun belakangan ini, keamanan Negara yang baru-baru ini menggemparkan Indonesia, yaitu
Indonesia sedang terusik oleh bangsanya sendiri, kerusuhan di bawaslu. Kejadian ini sangat
bukan negara lain. Seperti kerusuhan yang terjadi di disayangkan, karena kita harus melawan bangsa
Bawaslu, Jakarta. Hal ini cukup meresahkan karena sendiri, bukan bangsa lain.
berarti masyarakat kurang mengimplementasikan Maka dari itu, perlu lebih ditanamkan lagi
nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya sehingga peranan Pancasila dalam masyarakat. Contohnya
justru mengganggu pelaksanaan HANKAM melalui mata ajar pada sekolahan maupun mata
Indonesia. Kejadian ini sangatlah disayangkan, kuliah pada perkuliahan. Setelah itu, kita sebagai
karena kita masyarakat Indonesia yang harusnya mahasiswa diharapkan dapat menyebarluaskan
bersatu untuk menegakkan HANKAM justru nilai-nilai pancasila dengan cara sesekali dapat
bertindak sebaliknya. Melawan bangsa sendiri dilakukan sosialisasi mengenai pancasila di
bukanlah hal yang mudah karena kita sama saja kampung-kampung dalam acara organisasi
dengan melawan saudara sendiri. Maka dari itu mahasiswa.
penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara harus selalu dipegang Daftar Pustaka

teguh supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi. [1] Yudistira, 2016, Aktualisasi & Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila dalam Menumbuh
Tentunya aparat militer perlu kerja sama dari Kembangkan Karakter Bangsa, Volume 2
Nomor 1, Semarang: Journal Unnes.
selutuh masyarakat Indonesia unytuk penegakan
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila,
HANKAM. Masyarakat berperan penting dalam
diakses pada 16 Juni 2019 pukul 14.08.
penegakan HANKAM karena kitalah yang berada
[3] Akhmad, A. 2015. Pancasila Sebagai Dasar
dalam lapangan secara langsung. Masyarakat dapat
Negara. Jurnal Pemikiran dan Peradaban.
segera melapor jika dirasa ada suatu perihal yang
[4] Lubis, Yusnawan Sodeli. 2018. Pendidikan
bertentangan dengan HANKAM supaya dapat dan Kewarganegaraan. Depok: Pusat
segera di tangani. Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.

5
[5] Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila,
Yogyakarta: Paradigma.

Biodata Penulis
Riko Firmansyah, merupakan mahasiswa Jurusan
Ilmu kesehatan IIK Bhakti Wiyata, Kediri tahun
2018.
Safari Hasan, S. IP, MMRS, memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Politik (S. IP) dari Jurusan Ilmu
Administrasi Negara FISIP Universitas Airlangga
Surabaya, lulus tahun 2007. Memperoleh gelar
Magister Manajemen Rumah Sakit (MMRS) dari
Program Pasca Sarjana Magister Manajamen Rumah
Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Malang, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di
IIK Bhakti Wiyata Kediri.

Anda mungkin juga menyukai