Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.

00

BAB V
PEMASARAN ONLINE

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk meningkatkan
sistem informasi melalui banyak cara dengan menggunakan tekhnologi hal ini
dapat berdampak positif bagi dunia manajemen agar terus meningkatkan
kinerja mereka untuk mengembangkan sistem pemasaran melalui teknologi
yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak pengguna internet yang
lebih tertarik untuk meluangkan waktunya untuk menggunakan internet.
Banyak metode yang diterapkan dalam marketing sebuah perusahaan
dengan cara yang bermacam-macam dan metode itu terus berkembang menjadi
sesuatu yang baru serta inovatif sehingga produsen dan konsumen mampu
bertemu serta bertaransaksi melalui media tertentu termasuk dengan internet
marketing yang memudahkan konsumen menentukan dan bertransaksi jual beli
melalui media tersebut secara bebas serta tidak memerlukan tempat maupun
waktu karena semua orang dapat bertransaksi secara bebas dalam internet.
Hal ini dapat menguntungkan dari segi cost maupun financial karena
internet tidak memerlukan pengeluaran biaya yang terlalu banyak untuk
melakukan promosi produk secara door to door ataupun launching produk,
mereka hanya perlu menggunakan jaringan internet untuk membuat sebuah
informasi yang berkaitan dengan produk mereka pada suatu website, ini akan
berpengaruh terhadap pendapat perusahaan karena lebih menguntungkan untuk
mencapai keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Pada umumnya strategi pemasaran online melalui sebuah web di internet
sama seperti strategi pemasaran secara tradisional (traditional marketing),
yaitu meliputi : penciptaan nilai pelanggan, dan merebut nilai pelanggan serta
mempertahankan nilai pelanggan. Namun, strategi pemasaran melalui sebuah
web dapat mengubah konsep marketing mix yang ada sebelumnya. Hal ini

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 60


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

dikarenakan sebuah web dapat mempengaruhi pengembangan dan keputusan


dalam strategi pemasaran terutama marketing mix.
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum yang telah dilaksanakan adalah :
a. Dapat mengetahui langkah-langkah penjualan online.
b. Menghitung Harga Pokok Produksi untuk penjualan online.
c. Mampu menjual produk sesuai rencana penjualan secara online.

B. Landasan Teori
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat pada saat ini,
menyebabkan mulai munculnya berbagai aplikasi bisnis yang berbasis internet.
Pengaruh perkembangan teknologi tersebut menyebabkan dunia perdagangan
dituntut untuk menawarkan sebuah konsep perdagangan baru melalui jaringan
internet yang disebut dengan e-marketing. Dimana dengan konsep baru ini
pemasaran dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat dan para pedagang dapat
menjangkau daerah pemasaran hingga keseluruh dunia.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi
pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandangan
penjual (4P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu
(product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4C) adalah kebutuhan dan keinginan
pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer),
kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan
konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(total Customer.Statisfaction).
Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang
menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka
inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan.
1. Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan adalah perilaku pembelian yang dapat didefinisikan
sebagai pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 61


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

beberapa unit pengambilan keputusan (Griffin, 2005). Menurut Kottler dan


Keller (2012), loyalitas pelanggan adalah kesediaan pelanggan untuk terus
membeli dari suatu perusahaan dalam jangka panjang dan merekomendasikan
produk kepada teman dan rekan, termasuk preferensi, keinginan dan niat masa
depan.
Loyalitas konsumen terjadi jika penilaian konsumen terhadap kualitas
suatu produk atau jasa yang tinggi (superior), behavioral intentions konsumen
tersebut akan bersifat favorable (positif), yaitu berusaha memperkuat hubungan
dengan suatu produk, misalnya: menyatakan hal positif tentang produk
tersebut, tetap loyal pada produk tersebut, merekomendasikan produk tersebut
pada orang lain. Meningkatkan volume pembeliannya atau bersedia membayar
harga premium. Behavioral intentions konsumen tersebut bersifat unfavorable
(negatif) dan hubungannya dengan produk tersebut kemungkinan lemah.
Konsumen yang mempersepsikan kualitas layanan secara inferior
kemungkinan menunjukan perilaku tertentu. Seperti, memutuskan hubungan
dengan produk tersebut, mengurangi belanja dengan produk tersebut, dan
mengkomplain. Behavioral intentions inilah yang akan memberi tanda apakah
konsumen akan tetap setia (loyal) atau berpindah (Rangkuti, 2010).
2. Produk
Semua yang ditawarkan kepada pasar untuk dipertahankan, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
pemakainya. Kotler dan Amstrong (2003:337), produk tidak hanya terdiri atas
barang berwujud, tetapi difinisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik,
jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal
tersebut. Sedangkan (Yazid, 2006 : 19), mengungkapkan produk merupakan
bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan (needs and wants)
pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang
berwujud fisik maupun yang tidak).
Pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-
manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 62


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti


kualitas, fitur, serta gaya dan desain (Gitosudarmo, 2005:182).
3. Harga
Harga merupakan unsur dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel
artinya dapat berubah secara tepat. Hal ini tentunya berbeda dengan
karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi yang tidak
dapat berubah atau disesuaikan secara mudah dan secara cepat karena biasanya
menyangkut keputusan jangka panjang. Harga merupakan satu-satunya elemen
yang ada dalam bauran pemasaran yang menghasilkan cash flow. Secara
langsung dan juga menghasilkan pendapatan penjualan. Hal ini sangat berbeda
bila dibandingkan dengan elemen-elemen yang lain yang ada didalam bauran
pemasaran yang pada umumnya menimbulkan biaya (pengeluaran).
Menurut Kotler (2005:52), harga adalah jumlah uang yang ditagihkan
untuk suatu jasa atau produk dan jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen
untuk manfaat yang dimiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Kebijakan penetapan harga harus selaras dengan kebijakan-kebijakan
penetapan harga perusahaan. Pada saat yang sama, perusahaan tidak menolak
untuk menetapkan penalti penetapan harga dalam keadaan tertentu.
4. Tempat/Saluran Distribusi
Mengingat bahwa penggunaan istilah saluran distribusi kadang-kadang
disebut sebagai saluran pemasaran atau saluran perdagangan, maka definisi
atau arti dari saluran distribusi sering diartikan dalam pengertian sempit dan
luas dari kacamata penulis itu menilainya. Banyak beberapa ahli
mengemukakan pendapatnya, menurut Angipora, (2006:295), menyatakan
bahwa saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-
barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.
5. Promosi
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi bauran
promosi (Tjiptono, 2003:235) antara lain :
a. Faktor Produk
Produk yang dalam kategori industri dan bersifat teknis bauran
pemasaran yang baik adalah personal selling. Selain itu personal selling
juga digunakan untuk produk dengan resiko pembeli tinggi, sedangkan

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 63


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

pada produk yang dibeli dalam jumlah kecil dengan frekuensi tinggi maka
strategi yang digunakan adalah iklan.
b. Faktor Pasar
Faktor pasar yang diperhatikan adalah product life cycle. Pada tahap
perkenalan maka iklan lebih mendominasi. Sedangkan pada masa
kedewasaan dan penurunan dibutuhkan strategi iklan dan promosi.
c. Faktor Pelanggan
Pelanggan-pelanggan rumah tangga lebih baik menggunakan
pendekatan iklan sedangkan jika pelanggan adalah industri maka personal
selling lebih tepat. Dalam kaitannya dengan sasaran yang dituju terdapat
dua strategi yang bisa digunakan, yaitu push strategy yang ditekankan
untuk membeli langsung, dan pull strategy.
d. Faktor Anggaran
Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya
untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Sebaiknya bila
dana terbatas, maka dapat memilih personal selling, promosi penjualan
atau iklan bersama di wilayah local atau regional.
6. Perilaku Konsumen
Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghasilkan produk, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini.Perilaku konsumen adalah proses pengambilan
keputusan dalam kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan
mengunakan barang dan jasa (evaluasi, memperoleh, mengunakan, atau
menentukan barang dan jasa).

C. Pengumpulan dan Pengolahan Data


1. Pengumpulan Data
a. Deskripsi Produk

1) Mr. Tahu adalah salah satu brand yang memanjakan penikmatnya


dengan aneka olahan dari tahu. Semua produk kami berasal dari
olahan tahu.
2) Produk pertama Mr. Tahu adalah tahu rambutan. Tahu rambutan
merupakan produk olahan yang berbahan dasar tahu dan mie serta
isian sesuai selera yang akan memanjakan lidah anda.

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 64


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

3) Dengan tag line “The Authentic Taste of Indonesian Snack” kami


mencoba membuat olahan yang benar-benar berasal dari Indonesia
dan cocok dengan orang-orang Indonesia.

Gambar 5.1 Produk Tahu Rambutan Mr. Tahu

b. Harga Pokok Produksi Produk


Perhitungan harga pokok produksi tahu rambutan akan ditampilkan
dalam tabel 5.1 sebagai berikut :

Tabel 5.1 Harga Pokok Produksi Tahu Rambutan


Bahan Baku :
Persediaan Rp -
Pembelian :
- Tahu Rp 5,500
- Mie Rp 4,100
- Tepung Rp 2,000
- Minyak Rp 3,000
- Telur Rp 3,000
- Telur Puyuh Rp 4,000
- Ayam Rp 5,000
- Bumbu Rp 2,000
- Saos Rp 1,000

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 65


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

- Kemasan Rp 1 000
Total
Pembelian Rp 30,600
Tersedia Dipakai Rp -
Total Bahan Baku Dipakai Rp 30,600
Biaya Tenaga Kerja Rp -
Biaya Overhead :
Transportrasi Rp 3,100
Total Biaya Overhead Rp 3,100

Total Biaya Produksi Rp 33,700


Total Barang Dalam Produksi 20
Persediaan Barang Dalam proses
31 Desember 0

Harga Pokok Produksi Rp 1,681.25

Sumber : Hasil Pengolahan Data Praktikum APB 2017

Berdasarkan tabel 5.1 di atas, harga pokok produksi didapatkan dari


total biaya produksi dibagi dengan total barang dalam produksi. Total
biaya produksi didapatkan dari biaya total bahan baku dipakai senilai
Rp30.600,00, biaya tenaga kerja sebesar Rp0,00 (karena belum ada tenaga
kerja), total biaya overhead (transportasi) sebesar Rp3.100,00. Harga
pokok produksi per unit didapatkan sebesar Rp1.681,25.

c. Hasil Penjualan Online


Tabel 5.2 Produk yang Terjual

Rencana Penjualan Jumlah Terjual/Penjualan


Nama Pasar
(Unit) Aktual (Rp)
Instagram 30 158.000,00
TOTAL 158.000,00
Sumber : Hasil Praktikum APB 2017

Berdasarkan tabel 5.2 di atas, dapat dilihat bahwa pemasaran produk


secara online dilakukan di sosial media, terutama instagram karena media
sosial instagram menjadi sosial media yang paling diminati saat ini.
Rencana penjualan atau jumlah penjualan produk adalah 20 unit. Namun,

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 66


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

penjualan aktual sebesar Rp158.000,00 yang didapatkan dari hasil


perkalian antara jumlah penjualan sebanyak 79 unit dan harga jual/unit
produk. Harga jual/unit produk adalah sebesar Rp2.000 yang didapatkan
dari perhitungan harga jual per unit pada praktikum Bab Pemasaran.
2. Pengolahan Data
a. Langkah-Langkah Penjualan Offline

1) Membuat akun media sosial instagram (@mister.tahu) dan fanspage


facebook (Mr. Tahu).
2) Mendeskripsikan produk Mr. Tahu dalam akun tersebut kepada calon
konsumen.
3) Mempromosikan produk dengan menjelaskan kelebihan dan ciri khas
Mr. Tahu.
4) Membangun kepercayaan konsumen dengan memposting hasil
penjualan dan testimoni dari pembeli.
5) Membuka order pada hari Senin – Jumat melalui akun media social
atau Whatsapp.
6) Mengirimkan order-an di sekitar kampus AKPRIND, AA YKPN,
UGM, UNY, UAD, UAJY, STTNAS, UTY dan siap melakukan COD
(Cash On Delivery) di wilayah Yogyakarta selain wilayah kampus
yang telah disebutkan.
7) Mempromosikan produk melalui grup WA, line, FB dan media sosial
lainnya.
b. Lembar Pemasaran Produk

1) Harga Pokok Produksi/Unit : Rp1.681,25


2) Total Biaya Overhead
Tabel 5.3 Total Biaya Overhead
Total Biaya Total Produksi Total Biaya
Overhead (Rp) Penjualan (Unit) Overhead/Unit (Rp)
5000 20 155
Sumber : Hasil Praktikum APB 2017

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 67


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

Tabel 5.4 Target Penjualan


Prosentase Penjualan Setengah Tahun
Keuntungan (Unit)
10% 300
Sumber : Hasil Praktikum APB 2017

3) Harga Produksi/Unit : Rp1.836,25


4) Harga Jual/Unit : Rp2.000,00
5) Total Penjualan : Rp400.000,00
6) Keuntungan Kotor : Rp95.625,00
7) Total Keuntungan : Rp60.000,00
8) Produk yang Terjual

Tabel 5.5 Produk yang Terjual


Nama Pasar Rencana Jumlah Terjual/Penjualan
Penjualan (Unit) Aktual (Rp)
Instagram 20 Rp400.000,00
Facebook 0 Rp0,00
TOTAL Rp400.000,00
Sumber : Hasil Praktikum APB 2017

c. 5W+1H
1) What
Produk yang dijual adalah tahu rambutan dengan brand “Mr. Tahu”.
2) Where
Penjualan dilakukan di sosial media atau secara online.
3) When
Pemesanan dilakukan setiap hari Senin hingga Jumat dan pesanan
akan dikirim ke pelanggan setiap hari Sabtu.
4) Who
Sasaran penjualan adalah pengguna sosial media aktif di seluruh
wilayah Yogyakarta.
5) Why

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 68


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

Produk kami perlu untuk dibeli karena penjualan tahu rambutan


terbilang masih jarang atau langka, alternatif snack dengan cita rasa
baru, variasi isian baru (ayam balado, biasanya hanya telur puyuh),
harga terjangkau dan cocok dikonsumsi di cuaca apapun
(panas/hujan).
6) How
Tahap pemasaran online diawali dengan pembuatan akun sosial media
instagram dan fanspage facebook (@mister.tahu dan Mr. Tahu).
Kemudian, menyebarkan di akun media sosial yang telah dibuat
posting-an yang memuat bentuk fisik produk, keunggulan produk,
cara order produk, waktu order dan pengiriman setiap hari. Calon
pembeli dapat melakukan order melalui pesan di instagram atau
melalui whatsapp sesuai nomor yang telah dicantumkan pada posting-
an cara order setiap hari Senin hingga Jumat. Lalu, penjual melakukan
produksi dan pengiriman ke setiap lokasi yang telah disepakati
sekaligus menerima pembayaran dari pembeli setiap hari Sabtu.

D. Pembahasan
Produk yang dijual dalam penjualan online adalah tahu rambutan dengan
brand “Mr. Tahu”. Tahu rambutan merupakan olahan tahu dan mie dengan isian
telur puyuh atau ayam balado. Tahu rambutan termasuk ke dalam jenis gorengan
yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Tahu rambutan sama sekali tidak
memakai buah rambutan, namun bentuknya yang menyerupai rambutan sehingga
disebut tahu rambutan.
Penjualan online dilakukan di media sosial, khsusunya instagram. Instagram
dipilih sebagai media utama penjualan online karena merupakan sosial media yang
saat ini paling digemari oleh kalangan masyarakat, khsusunya anak muda.
Banyaknya pengguna instagram diharapkan mampu menjadi sasaran untuk
dijadikan pelanggan karena masyarakat era sekarang sudah terbiasa dengan
transaksi online yang dianggap lebih mudah dan praktis.
Sistem penjualan yang dilakukan adalah pre-order, artinya calon pembeli harus
melakukan order terlebih dahulu saat ingin membeli tahu rambutan dari Mr. Tahu.

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 69


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

Order dilakukan setiap hari Senin hingga Jumat, kemudian calon pembeli
diharuskan menunggu hingga waktu produksi. Produksi dan pengiriman order ke
lokasi yang telah disepakati dilakukan setiap hari Sabtu. Hari Sabtu dipilih karena
selain penjual libur atau bebas dari aktifitas kuliah, pembeli pun biasanya sedang
berada di rumah dan membutuhkan makanan ringan sebagai pendamping waktu
melepas penat mereka setelah satu minggu beraktifitas.
Sasaran penjualan adalah seluruh pengguna aktif sosial media di wilayah
Yogyakarta. Produk tahu rambutan merupakan produk yang universal, artinya
cocok dikonsumsi oleh siapapun, dari anak kecil hingga orang dewasa sekalipun.
Harganya yang cukup terjangkau pun tidak menargetkan untuk kalangan atas atau
bawah.
Beberapa keunggulan Produk kami sehingga layak dan perlu untuk dibeli
adalah penjualan tahu rambutan terbilang masih jarang atau langka. Selain itu, tahu
rambutan merupakan alternatif snack dengan cita rasa baru. Tahu rambutan kami
juga memiliki dua variasi isian yaitu telur puyuh dan ayam balado, biasanya isian
dari tahu rambutan hanya telur puyuh. Harga terjangkau dan cocok dikonsumsi di
cuaca apapun (panas/hujan).
Setelah dilakukan penjualan secara online, khususnya media sosial instagram
dan grup whatsapp, didapatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemasaran online. Hal-hal tersebut diantaranya adalah selalu melakukan
promosi dengan mem-posting pengenalan produk, cara order¸ waktu order dan
waktu pengiriman di instagram atau grup-grup whatsapp karena produk tahu
rambutan dari Mr. Tahu masih tergolong baru dan perlu diperkenalkan ke
masyarakat. Pada saat mem-posting di instagram selalu menyertakan hastag (tanda
pagar) yang mengarah kepada konten-konten makanan yang sudah terkenal, lokasi
penjualan dan jenis produk karena hal ini akan memperbesar peluang pengguna
instagram untuk melihat posting-an promosi tahu rambutan dari Mr. Tahu walaupun
tidak mem-follow akun resmi Mr. Tahu. Selain itu, tetap waspada terhadap oknum-
oknum yang terkadang mempermainkan untuk melakukan pemesanan karena
biasanya pemasaran online akan melibatkan orang-orang yang belum dikenal
sebelumnya. Namun, bukan berarti melakukan penolakan saat ada orang asing

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 70


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

memesan produk kita, usahakan mempelajari karakteristik pelanggan dari cara


melakukan chating dan profil yang ditampilkan pada akunnya.
Produk kami akhirnya habis terjual sesuai dengan rencana penjualan (20 unit)
bahkan lebih yaitu 79 unit (buah) dalam waktu dua minggu atau dua kali periode
produksi. Pembeli terbanyak adalah teman-teman satu kampus, walaupun ada
sebagian kecil dari orang yang belum dikenal (10 unit). Penerapan sistem minimum
order nampaknya juga berpengaruh terhadap jumlah produk yang terjual. Sistem
minimum order yang kami terapkan adalah setiap pembeli harus melakukan order
minimal 5 unit (Rp10.000,00), harga sudah termasuk ongkos kirim untuk wilayah-
wilayah tertentu (sekitar kampus AKPRIND, UGM, UNY, UIN, UAJY).
Setelah melakukan dua jenis pemasaran, yaitu pemasaran offline dan online,
maka diperoleh perbandingan dari masing-masing pemasaran tersebut sebagai
berikut:

Tabel 5.6 Perbandingan Pemasaran Online dan Offline


Pemasaran Offline Pemasaran Online
Harus memilih dan menetapkan Tidak harus menetapkan lokasi
tempat penjualan. penjualan.
Perlu menyediakan fasilitas untuk Tidak perlu menyediakan fasilitas
konsumen makan di tempat. untuk konsumen makan di tempat.
Biaya transportasi kecil, karena Biaya transportasi lebih besar,
pelanggan datang ke lokasi karena untuk mengirim order ke
penjualan. konsumen.
Jangkauan konsumen hanya di
Jangkauan konsumen lebih luas.
sekitar wilayah penjualan.
Tidak ada produk sisa, karena
Peluang produk sisa lebih besar.
dibuat sesuai pesanan.
Penjual hanya perlu memantau
Penjual harus selalu berada di
sosial media di saat-saat tertentu
tempat penjualan.
untuk menerima order.
Transaksi dilakukan secara tidak
Transaksi dilakukan secara langsung atau melakukan order
langsung, sehingga lebih aman. sebelum membayar, sehingga
kemungkinan tertipu lebih besar.

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 71


Laporan Praktikum Analisis Perancangan Bisnis – Modul V – Selasa, 08.00 – 11.00

Sumber : Hasil Praktikum APB 2017

E. Penutup
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengolahan data di atas adalah
sebagai berikut :
a. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pemasaran online
adalah membuat akun sosial media (instagram : @mister_tahu dan page
facebook : Mr. Tahu) dan melakukan promosi melalui penyebaran konten-
konten yang menyangkut produk dan sistem penjualannya.
b. HPP per unit yang didapatkan untuk penjualan online sebanyak 20 unit
adalah Rp1.681,25.
c. Produk tahu rambutan dari “Mr. Tahu” terjual lebih dari rencana penjualan
(20 unit) yaitu 79 unit (buah) dan penjualan aktual yang didapatkan
sebesar Rp158.000,00.
2. Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka kami memberikan


saran sebagai berikut :
a. Terus menerus melakukan promosi melalui media sosial dengan konten-
konten yang menarik dalam rangka menarik pelanggan.
b. Selalu waspada terhadap pemesanan yang dilakukan oleh orang yang tidak
dikenal, namun tidak langsung menolaknya.

Jurusan Teknik Industri – Institut Sains & Teknologi Akprind 72


DAFTAR PUSTAKA

Griffin , Jill. 2005. Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan


Pelanggan. Penerbit : Erlangga, Jakarta

Kotler dan Keller, 2012. Marketing Management Edisi 14, Global Edition.Pearson
Prentice Hall.

Rangkuti, F. 2010. Spiritual leadership in Bussiner. Wake up. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Kotler, P dan G Amstrong. 2003, Dasar – dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid
I.Penerbit PT. Indeks Kel. Gramedia. Jakarta.

Yazid.2006. Pemasaran Jasa : Konsep dan Implementasi. Ekonosia. Yogyakarta.

Gitosudarmo, I, 2005, Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama, (Cetakan Keenam)


BPFE, Yogyakarta.

Kotler. P, 2005, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama, Penerbit Salemba


Empat, Jakarta.

Angipora, M.P., 2006, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua, (Cetakan Kedua),


Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai