Anda di halaman 1dari 33

USULAN PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENJUALAN TARIF KAMAR DENGAN


METODE TARGET COSTING PADA THE XXX BALI

NAMA : NILA NOVIYANA DESI

NIM : 1615644142

PROGRAM SARJANA TERAPAN AKUNTANSI MANAJERIAL


POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2019
ANALISIS STRATEGI PENJUALAN TARIF KAMAR DENGAN
METODE TARGET COSTING PADA THE XXX BALI

Proposal Penelitian Ini


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pada Program Sarjana Terapan Akuntansi Manajerial
Jurusan Akuntansi Politeknik Negri Bali

NAMA : NILA NOVIYANA DESI

NIM : 1615644142

PROGRAM SARJANA TERAPAN AKUNTANSI MANAJERIAL


POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2019
ANALISIS STRATEGI PENJUALAN TARIF KAMAR DENGAN
METODE TARGET COSTING PADA THE XXX BALI

DIAJUKAN OLEH :

NAMA : NILA NOVIYANA DESI


NIM : 1615644142

TELAH DISETUJUI OLEH :


DOSEN PEMBIMBING USULAN PROPOSAL PENELITIAN:

NAMA :
NIP :

PROGRAM SARJANA TERAPAN AKUNTANSI MANAJERIAL


POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri pariwisata di Indonesia merupakan industri yang cukup

potensial mengingat Indonesia secara alami memiliki banyak keindahan alam,

keragaman, dan keunikan budaya sehingga Indonesia menjadi salah satu

tujuan wisata yang paling digemari (Ratnawati, 2013).

Salah satu industry pariwisata yang sedang berkembang di Indonesia

saat ini adalah industry perhotelan. Hotel adalah bangunan yang menyediakan

kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta

fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dan dikelola secara profesional

(Rumekso,2002:2). Sedangkan menurut Fauzijah dkk.(20015:54), Hotel

adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha

akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan

dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu

diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel

tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang

dimiliki hotel itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hotel adalah tempat yang

menyediakan jasa penginapan dan fasilitas-fasilitas lain seperti makanan,

minuman, dan lain-lain yang diperuntukan bagi masyarakat umum.


Produk utama dari hotel adalah kamar, jadi untuk melihat ramai atau

tidaknya suatu hotel adalah melalui tingkat hunian kamarnya.

Sulastiyono.(2008:105) menuliskan bahwa usaha hotel yang berhasil akan

terlihat dari tingkat hunian kamarnya. Oleh sebab itu tingginya tingkat hunian

kamar sebuah hotel, langsung mempengaruhi penghasilan dan keuntungan

hotel tersebut. Hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh dari hasil

penjualan kamar hampir setengah dari pendapatan rata-rata hotel. Menurut

Sulstiyono.(2008:106), tarif kamar merupakan faktor yang sangat menentukan

dalam pencapaian tingkat hunian kamar dalam sebuah hotel. Oleh karena itu

perusahaan memerlukan strategi manajemen yang dapat memenangkan

perusahaan dalam persaingan harga kamar. Salah satu strategi tersebut adalah

dengan menggunakan metode target costing.

Menurut Asyhari.(2013:16) target costing merupakan salah satu alat

yang efektif untuk mengurangi biaya. Konsep target costing sangat sesuai

untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dalam rangka pengurangan biaya

(cost reduction), yang pada akhirnya akan membawa dampak terhadap tingkat

harga yang kompetitif. Dalam proses target costing, cost analisis dan

rekayasa nilai (value engineering) sangat penting dalam melakukan

pengurangan biaya. Melalui rekayasa nilai perusahaan mampu menganalisis

fungsi-fungsi produk berdasarkan preferensi konsumen pada biaya terendah

tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Value engineering memiliki dua


aktivitas yaitu mengidentifikasi komponen-komponen untuk pengurangan

biaya dan menghasilkan ide-ide untuk pengurangan biaya (cost reduction).

Target Costing memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya

selama proses perencanaan dibandingakan mereduksi biaya setelah proses

perencanaan. Tim perencanaan pada target costing berfokus pada konsumen

dan kesediaan mereka untuk membayar jasa pelayan. Penggunaan target

costing juga memaksa manajemen untuk menentukan kualitas pelayanan yang

diberikan untuk menyeimbangkan biaya terhadap kesediaan konsumen

membayar jasa. Perhitungan biaya pokok sewa kamar pada The XXX Hotel

adalah dengan cara menjumlahkan semua biaya yang berkontribusi dalam

penentuan harga pokok jasa sewa, dan yang dijadikan dasar unit perhitungan

kamar hotel adalah jumlah hari tinggal pelanggan bermalam. Sedangkan tarif

kamar diperoleh dari menambahkan harga pokok tiap jenis kamar dengan

presentase laba menurut jenis kamarnya. Terdapat alternatif lain untuk

penentuan tarif kamar yang dapat membantu perusahaan dalam penentuan

tarif kamar agar harga yang ditawarkan lebih kompetitif yaitu dengan

menargetkan margin laba dan margin cost dan mengurangi biaya-biaya yang

dapat dihindari (cost reduction). Oleh karena itu diperlukan perhitungan

dengan metoda target costing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana perhitungan tarif kamar pada The XXX Bali, dan

memberikan alternatif perhitungan tarif kamar dengan metoda target costing

serta memberikan perbandingan antara perhitungan tarif kamar pada


perusahaan dan perhitungan tarif kamar dengan metoda target costing.

Penelitian terfokus pada pendapatan kamar (room revenue) dan biaya-biaya

yang memberikan kontribusi pada penentuan tarif kamar pada tahun 2019

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tarif kamar menurut metode full costing pada The XXX

Bali?

2. Bagaimana tarif kamar menurut metode target costing pada The XXX

Bali?

3. Bagaimana perbandingan perhitungan tarif kamar menurut target

costing dan menurut full costing?

C. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui tarif kamar menurut full costing pada The XXX

Bali.

2. Untuk menegetahui tarif kamar menurut metode target costing pada

The XXX Bali.

3. Untuk mengetahui perbandingan perhitungan tarif kamar menurut

metode target costing dan menurut metode full costing.


D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa diharapkan, dapat mengaplikasikan materi yang

diperoleh dan dapat menerapkan atau membandingkan teori yang

diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

2. Bagi Politeknik Negeri Bali diharapkan, penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan refensi, dan sumber pengetahuan bagi kalangan akademik.

Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh lagi di penelitian

selanjutnya.

3. Diharapkan dari hasil penelitian ini sedikit banyak bisa memberikan

kontribusi yang bermanfaat bagi hotel dalam memberikan tarif pada

fasilitas yang disediakan dan memaksimalkan laba perusahaan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Harga / Tarif Kamar

Menurut Kammaruddin.(2013:87) harga kamar adalah sesuatu

yang dibebankan dalam hal ini adalah sejumlah uang untuk memperoleh

sesuatu yaitu produk berupa kamar. Harga kamar atau tarif kamar adalah

satuan harga sewa sebuah kamar untuk satu malam. Harga kamar dapat

dibedakan menjadi empat, yaitu :

a. Harga Kamar per Room Tariff, harga yang ditetapkan tidak

dipengaruhi oleh jumlah penghuni yang akan menempati kamar

tersebut.

b. Harga Kamar per Person Tariff, harga kamar yang ditetapkan untuk

tamu yang menginap tergantung jumlah penghuni yang akan

menempati kamar tersebut.

c. Harga kamar per Publish Tariff, harga kamar yang dijual sesuai

dengan yang dipublikasikan kepada masyarakat umum.

d. Harga kamar per Confidential Tariff, harga kamar yang berlaku

hanya diketahui oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan perjanjian

yang telah dibuat. Terdapat pula beberapa macam jenis jenis tarif

kamar khusus, antara lain :


1) Seasonal Rates

Harga kamar musiman artinya tergantung pada situasi

dan kondisi yang terjadi di lapangan. Harga pada saat tingkat

hunian sedang tinggi maka harga kamar dijual lebih mahal

dibandingkan pada saat tingkat hunian kamar sedang rendah.

2) Week-End Rates

Harga kamar untuk akhir pekan ini biasanya berlaku pada

bisnis hotel di kota-kota besar dimana sebagian besar

penghuninya lebih sedikit dibandingkan dengan hari kerja.

3) Family Plan Rates

Harga kamar untuk satu keluarga, biasanya berbeda

dengan harga kamar lain, dengan tanpa memperhitungkan

adanya biaya extra bed.

4) Group Rates

Harga kamar untuk rombongan yang memakai kamar

lebih dari satu dan dalam satu kelompok.

5) Commercial Rate

Harga kamar yang diperuntukan bagitamu langganan

yang sudah biasa menginap di hotel tersebut yang biasanya

untukurusan bisnis.
6) Airlines Rates

Harga kamar yang diperuntukkan bagi perusahaan

penerbangan. Selanjutnya harga kamar untuk penumpang, yaitu

harga yang diberikan kepada penumpang pesawa melalui

perusahaan penerbangan tertentu yang sudah membuat perjanjian

dengan hotel.

7) Travel Agencies Rates

Harga kamar berdasarkan perjanjian khusus antara pihak

Travel Agent dengan pihak hotel. Dalam hal ini Travel Agent

memberikan bukti untuk check-in berupa voucher.

8) Day Rates

Harga kamar yang diberlakukan untuk setengah harga

dari publish rate karena pemakaian kamar hanya untuk satu hari

saja (kurang lebih 12 jam).

9) Over Flow Rates

Harga kamar yang sifatnya khusus terutama pada tamu

yang dikirim oleh hotel lain karena hotel yang bersangkutan

sedang mengalami full house.

10) Flat Rates

Harga kamar yang diberlakukan untuk tamu rombongan

tanpa memandang harga kamar publish rates.


2. Pengertian Biaya

Menurut Charles T Horngren.(2006:15) Biaya dapat dirumuskan

sebagai suatu pengorbanan atau penyerahan sumber-sumber daya untuk

tujuan tertentu. Biaya seringkali diukur dengan satuan-satuan moneter

(misalnya dollar atau rupiah) yang harus dibayar untuk barang dan jasa

Menurut Mulyadi.(2009:8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,

yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Hansen dan Mowen.(2006:15) biaya sebagai kas atau

nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa

yang diharapkan memberikan manfaat untuk saat ini maupun masa

mendatang bagi organisasi. Besarnya biaya dapat diukur dalam satuan

moneter, di Indonesia adalah rupiah, yang jumlahnya dipengaruhi oleh

Transaksi dalam kepemilikan barang dan jasa.

3. Klasifikasi Biaya

Menurut Mulyadi.(2009:13) Klasifikasi biaya adalah proses

pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke

dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan

informasi yang lebih mempunyai arti. Penggolongan biaya diperlukan

untuk membantu kebutuhan informasi manajemen. Pada penggolongan

ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.

Misalnya, nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua


pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan

bakar.

a. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

Terdapat tiga fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur yaitu:

fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan

umum. Sehingga biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok

yaitu :

1) Biaya produksi

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut

objek pengeluarannya, biaya produksi dapat dibagi menjadi:

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

2) Biaya pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk.

3) Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

b. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang

dibiayai. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya

dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :


1) Biaya langsung (direct cost) Yaitu biaya yang terjadi, yang

penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang

dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka

biaya langsung ini tidak akan terjadi.

2) Biaya tidak langsung (indirect cost) Yaitu biaya yang terjadinya

tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak

langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan

istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.

c. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya

dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan

perubahan kegiatan perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi

empat, diantaranya :

1) Biaya variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

2) Biaya semi variabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Dalam biaya semi variabel

mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

3) Biaya semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada

volume produksi tertentu.

4) Biaya tetap, adalah biaya yang tetap jumlah totalnya dalam kisar

volume kegiatan tertentu.


d. Penggolongan biaya menurut jangka waktu manfaatnya Menurut

jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Pengeluaran modal (capital expenditures), adalah biaya yang

mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures), adalah biaya

yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi

terjadinya pengeluaran tersebut.

4. Pengertian Target Costing

Metode atau sistem pengukuran biaya terus berkembang, namun

saling melengkapi, salah satunya adalah metode target costing. Menurut

Asyhari.(2013:17), Target costing merupakan suatu proses manajemen

biaya dan perencanaan keuntungan yang dilakukan secara sistematis.

Metode target costing menetapkan biaya target untuk membantu

masing-masing fungsi dalam merencanakan dan merancang konsep yang

tepat agar produk yang dihasilkan berhasil di pasar dan memperoleh laba

yang diinginkan. Target costing efektif diterapkan pada tahap

perencanaan sehingga membantu manajemen dalam mengoptimalkan

perencanaan laba.

Menurut Hansen dan Mowen.(2006:20), Kalkulasi biaya target

(target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa

berdasarkan harga (harga target) dimana pelanggan bersedia


membayarnya. Ini juga sering disebut sebagai kalkulasi biaya berdasarkan

harga (price-driven costing).

Metode target costing memperlakukan biaya sebagai variabel

Independen, yaitu ditentukan dari hasil harga target dikurangi laba target.

Formula target costing dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai

berikut : Biaya target = harga target – laba target

Setelah biaya target didapatkan, selanjutnya manajemen mencari

cara untuk merekayasa ulang komponen, memperbaiki rancangan,

menemukan cara produksi yang lebih efisien, dan menurunkan biaya

pemasok.

5. Perbedaan target costing (biaya target) dan Full costing (biaya penuh)

TABEL 2.1

PERBEDAAN FULL COSTING DAN TARGET COSTING

No Full Costing Target Costing

1 Penetapannya berdasarkan pada Penetapannya berdasarkan pada analisa

analisa internal dari proses exsternal dari pasar dan pesaing

manufaktur

2 Penetapan standar mengacu pada Penetapan standar mengacu pada pasar.

insinyur (engineer) Biaya standar Harga pasar yg kompetitif – Mark Up

+ Mark up yang diinginkan = yg diinginkan = biaya yang

harga pasar yg diinginkan diperkenankan (allowable cost)


3 Hanya menekankan pada Menekankan pada penentuan dan

penentuan dan pencapaian pencapaian target cost dan mendorong

standard cost untuk pengurangan biaya

Sumber : F. Agung Himawan 2013

6. Prinsip Dasar Target Costing

Menurut Witjaksono.(2006:38) proses penerapan target costing

menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Harga menentukan biaya (Price Led Costing)

b. Fokus pada pelanggan

c. Fokus pada desain produk dan desain proses

d. Cross Functional Team

e. Melibatkan Rantai Nilai

f. Orientasi daur hidup produk.

Target costing sangat mungkin sesuai bagi perusahaan yang Price

Taker dalam suatu pasar yang heterogen, dimana kompetisi menentukan

harga jual produk barang/jasa, yang ditandai dengan kharakteristik antara

lain:

a. Umumnya tidak layak atau tidak ada kehendak untuk menawarkan

produk dengan harga yang tak terjangkau oleh para kompetitor. Bila

perusahaan menawarkan produk yang tak tersaingi maka persaingan

”potong leher” oligopolistik akan muncul.


b. Keunggulan spesifik suatu perusahaan akan menentukan arah dalam

melakukan deferensiasi produk baru dari yang telah ada di pasaran,

misalnya :

1) Cost advantage produk yang sama/serupa namun dengan harga

yang lebih murah

2) Penambahan fungsi, misalnya dengan tambahan fitur baru dengan

harga yang kompetitif.

7. Penentuan Tarif

Tarif adalah sejumlah moneter yang dibebankan atas barang atau

jasa yang dijual atau diserahkan kepada pembeli atau pelanggan

(Wiyasha.2011:25). Untuk menentukan tarif, biasanya manajemen

mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi baik factor

biaya maupun bukan biaya, yaitu:

a. Biaya, khususnya biaya masa depan.

b. Pendapatan yang diharapkan.

c. Jenis produk jasa yang dijual.

d. Jenis industri.

e. Citra dan kesan masyarakat.

f. Pengaruh pemerintah, khususnya undang-undang, keputusan, peraturan

dan kebijakan pemerintah.

g. Tindakan atau reaksi para pesaing.

h. Tipe pasar yang dihadapi.


i. Trend Ekonomi.

j. Biaya manajemen.

k. Tujuan non laba.

l. Tanggung jawab sosial perusahaan

m. Tujuan perusahaan,khususnya laba dan return on investment (ROI).

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tarif kamar pada The XXX

Resort Bali dengan metoda target costing, adapun variabel penelitian ini

sebagai berikut:

1. Harga / Tarif kamar

Samryn, L.M.(2008:12), menyatakan harga adalah sejumlah uang

dalam satuan moneter atau non moneter yang mengandung kegunaan

tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Tarif adalah

sejumlah moneter yang dibebankan atas barang dan jasa yang dijual atau

diserahkan pada pembeli atau pelanggan Supriyono (2001:350).

Hotel mempunyai tujuan utama dalam menetapkan harga yaitu

untuk pencapaian laba dan untuk meningkatkan jumlah hunian kamar hotel.

Apabila tarif kamar stabil, maka akan mampu menjaga kepercayaan para

tamu hotel dan meningkatkan jumlah hunian hotel.


2. Harga Jual

Terdapat 3 hal yang menjadi dasar dalam menentukan harga jual

pada perusahaan perhotelan menurut Indriyo Gitosudarmo.(2000: 223)

a. Dasar Biaya

b. Dasar Konsumen

c. Dasar Persaingan

Menurut Banu Swatha.(2005:17), penentuan harga jual yang

berdasarkan biaya dalam bentuk yang paling sederhana yaitu:

a. Cost plus pricing method

b. Mark up pricing method

c. Penentuan harga oleh produsen

3. Biaya-biaya dalam penentuan tarif kamar Menurut Mulyadi (2009 : 13)

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang

yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Biaya dapat digolongkan dalam beberapa golongan menurut

Mulyadi.(2009 : 13) :

a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

1) Biaya Produksi

2) Biaya Pemasaran

3) Biaya Administrasi Umum


c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang

dibiayai.

1) Biaya langsung

2) Biaya tidak langsung

d. Penggolongan biaya menurut prilakunya dalam hubungannya dengan

perubahan volume kegiatan.

1) Biaya variable

2) Biaya semi variable

3) Biaya semifixed

4) Biaya tetap

e. Penggolongan biaya menurut jangka waktu manfaatnya

1) Pengeluaran modal

2) Pengeluaran pendapatan

C. Hasil Penelitian sebelumnya

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan penerapan target

costing , antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Safitri Nirwanani (2013) mengenai

Penentuan tarif sewa kamar dan biaya promosi untuk peningkatan jumlah

hunian kamar pada hotel Inna Garuda Yogyakarta Tahun 2008- 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode penentuan tariff sewa

kamar pada hotel Inna Garuda Yogyakarta tahun 2008-2013, strategi tarif
sewa kamar untuk peningkatan jumlah hunian kamar hotel Inna Garuda

Yogyakarta tahun 2008-2013, metode penentuan biaya promosi pada hotel

Inna Garuda Yogyakarta tahun 2008-2013, serta strategi biaya promosi

untuk peningkatan jumlah hunian kamar hotel Inna Garuda Yogyakarta

tahun 2008-2013. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitaf. Kesimpulan

dalam penenlitian ini adalah metode penentuan tarif sewa kamar

menggunakan target harga dari perusahaan pusat PT. HIN (Hotel Indonesia

Tour), metode tersebut diperlakukan sama kepada lima jenis kamar hotel

tahun 2008-2013. Kenaikan atau penurunan dari tarif sewa kamar antara

0% hingga 27,15%. Strategi tariff menyesuaikan dengan pertumbuhan

pasar, kebutuhan pelanggan, dan perkembangan kualitas produk dan

pelayanan. Strategi yang digunakan adalah strategi harga dengan diskon

dan jenis harga paket, dan strategi penjualan kamar yaitu, source of

business. Tarif sewa kamar cukup berpengaruh terhadap peningkatan

jumlah hunian kamar. Metode penentuan biaya promosi dari 1,5% hingga

2% jumlah presentase pendapatan. Strategi promosi untuk peningkatan

jumlah hunian kamar dengan kegiatan promosi seperti, personal selling

dan sales promotion. Saluran promosi yang digunakan adalah promosi

langsung dan promosi tidak langsung. Biaya promosi dan strategi

sepertinya cukup mempunyai pengaruuh terhadap peningkatan jumlah


hunian kamar. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini

yaitu perbedaan pada lokasi dan waktu penelitian, dalam peneli tian saat ini

digunakan metode target costing dalam menghitung tarif kamar, selain itu

dalam penelitian saat ini tidak hanya memperhitungkan biaya promosi

namun semua biaya yang berkontribusi dalam penetapan harga kamar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ferdinandus Agung (2009) mengenai

Analisis penerapan target costing dalam penetapan harga bandwith

dedicated untuk mengoptimalkan perencanaan laba (studi kasus pada PT

Generasi Indonesia Digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

penerapan target costing untuk produk bandwith dedicated pada PT

Generasi Indonesia Digital dan apakah penerapan target costing dapat

mengoptimalkan perencanaan laba perusahaan atau tidak. Dari hasil analisa

dengan metode target costing, dapat disimpulkan bahwa target costing

dapat diterapkan pada produk bandwidth dedicated dan juga dapat

mengoptimalkan perencanaan laba. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan

nilai drifting cost yaitu Rp. 2.035.711.899,-, dan target costing yaitu Rp.

1.893.770.589,-, ada selisih diantara keduanya yang artinya perusahaan

masih dapat melakukan efisiensi biaya. Setelah di lakukan efisiensi biaya

menghasilkan drifting cost mencapai target costing, maka dalam

penyusunan proyeksi laba/rugi perusahaan setelah target costing

menghasilkan peningkatan laba menjadi Rp.117.660.863 dan perusahaan

mendapatkan ROS sejumlah 5,8%. Perbedaan penelitian sebelumnya


dengan penelitian saat ini yaitu perbedaan pada lokasi dan waktu

penelitian, dalam penelitian saat ini digunakan metode target costing dalam

menghitung tarif kamar, selain itu perbedaan penelitian saat ini terletak

pada objek penelitiannya dimana pada penelitian saat ini objek yang diteliti

berupa jasa sedangkan pada penelitian sebelumya berupa produk.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Supriyadi (2013) Penelitian ini

bertujuan membantu perusahaan untuk menerapkan metode target costing

sebagai alat bantu akuntansi manajemen dalam menekan biaya produksi.

Metode target costing adalah metode yang efektif dalam upaya

pengurangan biaya produksi melalui pengevaluasian terhadap nilai produk

(value engineering) dalam mempertahankan kepuasan yang diperoleh

konsumen. Dengan mendesain ulang biaya-biaya, maka perusahaan dapat

meraih keuntungan atau laba maksimal dari harga jual per unit produk.

Lebih jauh lagi, perusahaan juga bisa melakukan penghematan biaya-

biaya.sebelum produk akan diproduksi. Penelitian ini membuktikan bahwa

penerapan target costing merupakan upaya alternatif yang baik untuk

memaksimalkan laba yang ditargetkan oleh perusahaan dengan cara

menekan biaya-biaya produksi yang terjadi selama proses desain produk.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini yaitu

perbedaan pada lokasi dan waktu penelitian, dalam penelitian saat ini

digunakan metode target costing dalam menghitung tarif kamar, selain itu

perbedaan penelitian saat ini terletak pada objek penelitiannya dimana pada
penelitian saat ini objek yang diteliti berupa jasa sedangkan pada penelitian

sebelumya berupa produk.

D. Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang diterapkan (Hamid,2009:26). Dalam proposal

ini diperoleh dua perhitungan biaya pokok sewa kamar. Kemudian

membandingkan kedua perhitungan tersebut dengan menggunakan

perbandingan laba masing- masing tipe kamar dan mengambil kesimpulan

berdasar hasil perbandingan tersebut. Meskipun Target costing bukan satu-

satunya cara untuk menekan biaya tetapi Target costing memberikan

kepastian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan biaya pokok

produksi berdasar Full Costing.


Strategi Penjualan
Tarif Kamar

Metode Perhitungan
yang Digunakan

Full Costing Target Costing

Harga yang diinginkan= Target Costing =

Biaya Standar + Target Laba Target Harga - Target Laba

Objek sebagai dasar perbandingan :

 Biaya Pokok Sewa Kamar


 Margin Laba

Hasil Perbandingan

GAMBAR 2.1

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data kualitatif yang digunakan adalah gambaran umum perusahaan,

sejarah berdirinya dan perkembangan The XXX Resort Bali, lokasi The XXX

Resort Bali, struktur organisasi The XXX Resort Bali, daerah pemasaran, job

description, dan lain sebagainya. Data kuantitatif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data room revenue perusahaan, data berupa occupancy

rate The XXX Resort Bali tahun 2015, data penjualan kamar The XXX Resort

Bali tahun 2015, serta data mengenai biaya- biaya yang berkontribusi dalam

penentuan biaya pokok sewa kamar The XXX Resort Bali tahun 2015, seperti

data biaya gaji, biaya laundry, biaya maintenance, biaya penjualan, biaya

administrasi umum dll.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara

langsung pada pihak yang berperan dalam penentuan tarif kamar dan room

revenue. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini yaitu buku-buku teks,

dan referensi lain yang relevan dengan masalah penelitian ini.


B. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data sehubungan dengan penulisan proposal ini,

menggunakan metode Penelitian Lapangan (Field Research). Penelitian yang

dilakukan dengan meninjau langsung tempat yang menjadi objek penelitian.

Penelitian tersebut dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data melalui

observasi atau pengamatan langsung terhadap objek penelitian yang berhubungan

dengan masalah yang dibahas dalam proposal ini.

C. Teknik Analisis

1. Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif

Terdapat beberapa tahapan yang digunakan dalam menerapkan target

costing. Berikut ini langkah-langkah yang diterapkan dalam

pengimplementasian dengan menggunakan metode target costing yaitu:

a. Tahap pertama yang dilakukan adalah pengembangan dan penentuan

produk milik perusahaan yang akan dianalisa, dalam hal ini produk

tersebut adalah tipe atau jenis kamar yang terdpat di The XXX Resort

Bali.

b. Tahap Kedua melakukan analisa penetapan tarif kamar, hal ini dilakukan

dengan tujuan agar dapat memahami proses penetapan tarif secara

keseluruhan akan tipe atau jenis kamar pada The XXX Resort Bali yang

dianalisa dengan harapan lebih akuratnya pembagian komponen biaya

dalam perhitungan selanjutnya.


c. Selanjutnya melakukan analisa harga, terdiri dari harga yang berlaku saat

ini di perusahaan, harga kompetitir dan kemungkinan harga pasar.

d. Melakukan perhitungan dengan metode target costing dengan rumus

sebagai berikut: Sumber: Asyhari (2013)

e. Mengumpulkan semua biaya yang memberikan kontribusi dalam

penentuan harga pokok kamar di The XXX Resort Bali

f. Melakukan perhitungan ulang (cost reduction) dan kemungkinan untuk

melakukan efisiensi biaya.

g. Membandingkan hasil perhitungan full costing dengan hasil perhitungan

dengan metoda target costing.

2. Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif

a. Perhitungan memurut full Costing

1. Total biaya kamar:

Biaya Administrasi Umum xxx

Biaya Laundry xxx

Biaya engeneering and maintenance xxx

Biaya Housekeeping and F&B xxx

Biaya Gaji xxx

Biaya Depresiasi xxx

Biaya penjualan xxx

Biaya Antar Departemen xxx

Total biaya kamar xxx


2. Presentase Pendapatan :

Jumlah kamar terjual x Harga jual kamar xxx

Pendapatan jasa kamar / total pendapatan kamar (%) xxx

3. Biaya pokok sewa :

Presentase pendapatan / jumlah kamar terjual xxx

b. Perhitungan menurut Target Costing

Penjualan xxx

Laba yang diharapkan xxx

Total biaya xxx

Target Costing per kamar:

Total biaya / jumlah kamar yang terjual xxx

Sumber: Asyhari 2013

Anda mungkin juga menyukai