Disusun Oleh :
Kelas :B
Dosen : Juanda.,S.Ag.,MA
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur selalu kita haturkan kehadirat Allah SWT. Karena
berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, kami bisa
menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Pendidikan Agama (Aqidah & Akhlak)
dengan judul “Manusia”.
Dengan segala kerendahan hati, saran, dan kritik sangat kami harapkan.
Kami berharap dengan makalah ini bis memberikan suatu manfaat bagi kami dan
para pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk penyusunan makalah diwaktu
yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan sangat menarik.
Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin terungkap betapa banyak hal-
hal mengenai manusia yang belum terungkapkan. Dan dikatakan menarik karena
manusia sebagai subjek sekaligus sebagai objek kajian yang tiada henti-hentinya
terus dilakukan manusia khusunya para ilmuwan. Oleh karena itu manusia telah
menjadi sasaran studi sejak dulu, kini dan kemudian hari. Hampir semua lembaga
pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap
dirinya sendiri,masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-
masing, tetapi sampai sekarang para ahli belum mencapai kata sepakat tentang
manusia. Ini terbukti dari banyaknya penamaan manusia, misalnya homo sapien (
manusia berakal ), homo economicus ( manusia ekonomi ), yang kadang kala
disebut economic animal ( binatang economi ), dan sebagainya.
Al-Quran tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok binatang
selama manusia mempergunakan akal dan karunia Tuhan lainnya. Namun, kalau
manusia tidak mempergunakan akal dan berbagai potensi pemberian Tuhan yang
sangat tinggi nilainya yakni pemikiran (rasio),kalbu,jiwa,raga, serta panca indra
secara baik dan benar, ia akan menurunkan derajatnya sendiri seperti hewan.
Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan
rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur unsur saripati
tanah. Sedangkan roh manusia merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh
yang bersifat immateri itu ada dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di
otak, serta daya rasa (kalbu). Keduanya merupakan substansi dari roh manusia.
Seperti yang dinyatakan Allah didalamAl-Quran :
Artinya :
“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Meraka itulah orang-orang yang lalai. ” (QS.Al-A’raf 7:179)
Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang
sempurna dan bagus, dan manusia diciptakan sebagai kholifah Allah di Bumi, dan
telah dijadikan Bumi seisinya untuk tunduk kepada manusia.
Allah Befirman :
Artinya :
"Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (Q.S
At-Tiin:5)
Untuk pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika manusia
itu sebenarnya dari tanah. Tanpa adanya tanah tidak mungkin manusia bisa
tumbuh. semua makanan yang ada, pada awalnya adalah dari tanah.
B. Rumusan Masalah
Adapaun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara
lain, sebagai berikut:
C. Tujuan
1. Menjelaskan manusia menurut pandangan islam.
2. Menjelaskan fitrah manusia yang mengakui adanya sang pencipta.
3. Menjelaskan seberapa pentingnya agama bagi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa
manusia berasal dari kata “manu”(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi,
manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Pengertian manusia menurut para ahli :
1. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang
berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan
ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan
lingkungan.
2. ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahluk yang lain.
3. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani
dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-
insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka,
senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia
(jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-
anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah
makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh
petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Menurut Islam manusia itu terdiri dari dua bagian yang membuatnya
menjadi manusia sempurna, yaitu terdiri dari Jasmani dan rohani, disamping itu
manusia juga telah dikaruniai fitrah. Kita hidup di dunia ini bisa menyaksikan
sendiri ada persamaan-persamaan yang dimiliki manusia. Seperti Cinta keadilan,
kasih sayang, dan lainnya, itulah menurut kami yang disebut fitrah. Manusia
merupakan makhluk yang paing mulia di sisi Allah SWT. Manusia memiliki
keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lainnya. Manusia
memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan
makhluk lain karena pada manusia terdapat gaya berpikir, akal, nafsu, kalbu, dan
sebagainya.
Martabat saling berkaitan dengan maqam, maksud nya adalah secara dasarnya
maqam merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang
juga merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya
pada saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada Allah Swt.
Martabat manusia adalah sebagai berikut :
1. Marabat dan derajat manusia dibanding makhluk lainnya ialah yang paling tinggi
karena dibekali akal untuk berpikir, hati untuk merasakan, serta nafsu atau
keinginan sebagai pendorong. Bahkan manusia diberi kemampuan untuk
berbicara sesuai bahasa masing - masing.
2. Tinggi dan rendahnya martabat dan derajat manusia tergantung masing - masing
mereka dalam menggunakan akal , hati atau perasaan serta nafsunya untuk hal -
hal baik atau buruk.
3. Dengan kelebihan - kelebihan sebagai makhluk paling sempurna tersebut maka
manusia dijadikan khalifah di muka bumi (mengelola dan memelihara alam)
B. FITRAH MANUSIA
pengertian
Yaitu manusia itu pada hakikatnya terdiri dari dua unsur, yaitu rohaniah dan
jasmaniah, unsur halus dan unsur kasar, unsur jiwa dan unsur raga. Dari kedua
unsur tersebut, terbagi lagi atas segi-segi atau aspek-aspek kejiwaan. Adapun
aspek-aspek kejiwaan yang penting diantaranya adalah aspek moral dan aspek
sosial, aspek intelektual, aspek estetis dan aspek religius.
b. Manusia itu mempunyai dua sifat hakiki yaitu sebagai makhluk individual
dan sebagai makhluk sosial.
Sebagai makhluk individual, manusia itu mempunyai sifat-sifat yang khas, yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Manusia sebagai individu (perseorangan)
mempunyai kebutuhan-kebutuhan, mempunyai keinginan-keinginan, mempunyai
cita-cita, mempunyai pemikiran yang tersendiri, yang kemungkinan besar berbeda
satu dengan lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai naluri untuk
hidup bersama, hidup berkelompok, hidup bermasyarakat. Hidup tolong-
menolong, Bantu-membantu, dengan manusia lainnya. Manusia tidak dapat hidup
sendirian terpisah atau memisahkan diri dari komunitasnya. Manusia itu
mempunyai hakikat sebagai makhluk susila atau sebagai makhluk ber-Tuhan.
DASAR TEORI
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh
Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi
fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Al-Quran
menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat
bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari.
Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens
(makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang
memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan
social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional
(akali), dan moral (nilai). Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia
sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Behavior lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan
laporan subjektif dan psikoanalisis (aliran yang berbicar9a tentang alam bawa
sadar yang tidak nampak). Behavior yang menganalisis prilaku yang nampak saja.
Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses
pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan oleh aspek.
Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan
makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar,
insan dan al-nas.
Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama
anaa basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti
kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya
dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan
dan minum (al-mu’minuum : 33).
Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5),
yaitu allamal insaana maa lam ya’ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau
spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dan memikul
amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus
bergerak maju ke arah kesempurnaan.
Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-zumar : 27 walakad dlarabna
linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan
bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas
menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif.
Asal Mula Manusia “Teori Evolusi Darwin dan Nabi Adam a.s”
Jika kita berdebat tentang asal mula manusia, maka yang terpikir pertama kali
dipikiran adalah teori evolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusi Charles
Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama adalah kera, sedangkan dalam kitab
suci umat Islam yaitu Al-Qur'an, dijelaskan bahwa manusia pertama adalah Nabi
adam a.s. Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus mencari bukti untuk
memastikan asal mula manusia.
a. Australophithecines
b. Homo habilis
c. Homo erectus
d. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut
oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari
selatan". Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah
punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan
kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan
menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo
Habilis> Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung
menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis
tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah
dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan.
Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah
dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup
Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu
buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan
Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa
sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat.
Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi.
Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan,
bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah
keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk
menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal
bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa,
Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru
bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh
penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan
rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur saripati tanah.
Sedangkan roh manusia merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang
bersifat immateri itu ada dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak,
serta daya rasa (kalbu). Keduanya merupakan substansi dari roh manusia.
Seperti yang dinyatakan Allah didalamAl-Quran :
Artinya :
“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Meraka itulah orang-orang yang lalai. ” (QS.Al-A’raf 7:179)
Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang
sempurna dan bagus, dan manusia diciptakan sebagai khalifah Allah SWT di
bumi, dan telah dijadikan bumi seisinya untuk tunduk kepada manusia.
Allah SWT befirman :
Artinya :
"Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (Q.S
At-Tiin:5)
Untuk pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika manusia
itu sebenarnya dari tanah. Tanpa adanya tanah tidak mungkin manusia bisa
tumbuh.
KESIMPULAN
Ilmu dari Tyo (2015,19 Maret) Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia
(INISIASI 2). Diperoleh 2 Oktober 2016,
dari http://fee88isa.blogspot.co.id/2015/03/hakikat-martabat-dan-tanggung-
jawab.html