Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bella Vera

NPM : 1802101020008

Koasistensi Laboratorium Mikrobiologi

Killed Vaccine & Lived Attenuated Vaccine

Vaksin adalah sediaan biologis yang mengandung gen menyerupai

mikroorganisme penyebab penyakit yang dibuat dari mikroba yang dilemahkan

atau mikroba mati atau toksin atau salah satu protein permukaan bakteri/ virus

yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

Antigen adalah (bagian dari) bakteri atau (bagian dari) virus yang

dipergunakan sebagai zat aktif yang dikandung didalam vaksin, dan antigen ini

bertujuan untuk merangsang sistem imunologi tubuh atau sistem pertahanan

tubuh, untuk membuat zat antibody yang diperlukan untuk melawan dan

membasmi bibit penyakit yang invasi masuk dalam tubuh, sehingga tubuh akan

terhindar dari penyakit dan menjadi kebal / imun terhadap penyakit tersebut.

Berdasarkan asalnya ada 2 jenis vaksin:

– Vaksin Bakteri yang berasal dari antigen bakteri dan

– Vaksin Virus yang berasal dari antigen virus

Berdasakan pengolahan bibit penyakit, maka vaksin terbagi 2 :

1. Vaksin Mati (Killed Vaccine / Inactivated Vaccine)

Vaksin ini mngandung antigen bakteri atau virus yang telah di matikan ,

sehingga tidak bisa menularkan penyakit yang sama lagi bila dipakai sebagai

vaksin. Mematikan bibit penyakit tersebut dengan cara pemanasan atau heating,

penyinaran atau radiasi (teknik radiasi yang dapat menurunkan infektivitas,

virulensi dan patogenitas agen penyakit tetapi diharapkan mampu merangsang


timbulnya kekebalan pada tubuh terhadap infeksi penyakit), dengan zat

kimia/chemical substant misalnya fenol, alkohol dan lain-lain, proses ini

disebut Inaktivasi / inactivation.

 Kelebihan vaksin mati, antara lain adalah

- Aman, karena hanya mengandung bakteri atau virus mati, tidak ada

lagi kemungkinan mutasi genetik dari bibit penyakit kembali menjadi

ganas.

- Tidak menyebabkan penyakit akibat pembalikan virulensi dan mudah

dalam penyimpanan, disimpan dalam suhu 2 – 8 derajat Celsius.

 Kekurangan vaksin mati, antara lain adalah

- Perlu perhatian yang luar biasa pada saat pembuatan guna memastikan

bahwa tidak tersisa virus virulen aktif di dalam vaksin.

- Kekebalan berlangsung singkat, sehingga harus ditingkatkan kembali

dengan pengulangan vaksinasi yang mungkin menimbulkan reaksi-

reaklsi hipersensitifitas.

- Pemberian secara parenteral memberikan perlindungan yang terbatas.

Resistensi lokal pada pintu-pintu masuk alamiah/multiplikasi utama

infeksi virus tidak terjadi.

- Memerlukan adjuvan untuk meningkatkan antigenisitas yang efektif

2. Vaksin Hidup yang Dilemahkan (Lived Attenuated Vaccine)

Mengembang biakkan bakteri atau virus kedalam medium tertentu yang

mirip dengan medium habitat bibit penyakit tersebut, dan pengembangbiakan ini
diteruskan hingga mencapai tahapan dimana sifat asli bibit penyakit yaitu sifat

keganasan hilang, namun secara genetik tetap akan dikenali oleh sistim

imunologi tubuh kita sebagai bibit penyebab penyakit tertentu dan akan

merangsang tubuh membuat zat antibody untuk bibit penyait tersebut. Ini yang

dikenal sebagai.

 Kelebihan vaksin hidup, antara lain adalah

- Kekebalan yang dihasilkan sama dengan kekebalan yang diperoleh

karena infeksi alami.

- Merangsang pembentukan antibodi yang lebih tahan lama dan juga

memberi perlindungan pada pintu-pintu masuk antigen dan tidak perlu

adjuvan.

 Kekurangan vaksin hidup, antara lain adalah

- Adanya bahaya pembalikan menjadi lebih virulen selama multiplikasi

antigen dalam tubuh ternak yang divaksin.

- Penyimpanan dan masa berlaku vaksin yang terbatas, dperlukan

stabilisator dalam penyimpanan.

- Tingginya resiko tercemar dengan organisme yang tidak diinginkan.


Daftar Pustaka

Infokom UMM. 2010. Vaksin dan Vaksinasi. UMM Directory.

http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/minggu_3_Vaksin_dan

_Vaksinasi.pdf. Diakses 14 April 2019

Kristo. 2017. Definisi Vaksin, Imunisasi, Vaksinasi. Artikel InHARMONY.

https://www.klinikvaksinasi.com/definisi-vaksin-imunisasi-vaksinasi/.

Diakses 14 April 2019

Kurniawan, R. 2012. Jenis dan Macam Vaksin. Seluk Beluk Vaksin.

http://selukbelukvaksin.com/jenis-dan-macam-vaksin/. Diakses 14

April 2019

Sugoro, I. 2004. Peranan Teknik Nuklir di Bidang Peternakan. Kompas No. 20

(41)

Anda mungkin juga menyukai