BERBASIS MASYARAKAT
DI PULAU HABE DISTRIK OKABA
KABUPATEN MERAUKE
Oleh :
Rusdi Jaya
NPM. 2009 54 242 019
A. Latar Belakang
Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya
alam dan jasa lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal
dasar pelaksanaan pembangunan Indonesia di masa yang akan datang.
Kawasan ini menyediakan sumberdaya alam yang produktif seperti terumbu
karang, padang lamun (seagrass), hutan mangrove, perikanan dan kawasan
konservasi dan juga memberikan jasa lingkungan yang besar karena
keindahan alam yang dimilikinya yang dapat menggerakkan industri
pariwisata bahari. Dilain pihak, pemanfaatan potensi pulau-pulau kecil masih
belum optimal akibat perhatian dan kebijakan Pemerintah selama ini yang
lebih berorientasi ke darat.
Dipandang sebagai suatu “ruang”, wilayah pesisir merupakan wadah
kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya, yang mengandung potensi
sumber daya pesisir yang bersifat terbatas. Sebagai wadah, wilayah pesisir
memang terbatas dalam hal besaran wilayahnya, sedangkan sebagai sumber
daya terbatas mengenai daya dukungnya. Dalam fungsinya untuk budidaya,
besaran wilayah pesisir mengandung berbagi potensi pemanfaatan dalam
berbagai sektor kegiatan ekonomi.
Umumnya wilayah pesisir digunakan sebagai wadah berbagai aktivitas
manusia dengan intensitas yang tinggi. Hal itu misalnya untuk permukiman,
kawasan industri, pertanian, pertambakan, pelabuhan, rekreasi dan pariwisata,
pertambangan, pembangkit tenaga listrik, dan konservasi sumberdaya alam.
Sedangkan di laut pantai digunakan untuk media pelayaran dan untuk
penangkapan ikan, serta sumber daya alam hayati lainnya. Masing - masing
kegiatan tersebut belum tentu dapat saling menguntungkan, bahkan justru
dapat merugikan satu sama lain. Oleh karena itu wilayah pesisir di samping
sebagai “pusat kegiatan” juga dapat menjadi “pusat konflik atau benturan”
antara kepentingan sektor yang satu dengan sektor lainnya. oleh karena itu
perlu dipertegas pada suatu pengaturan yang rigid mengatur masalah pesisir
dan sumber dayanya untuk kepentingan masyarakat pesisir pada khususnya.
Kabupaten Merauke mempunyai luas wilayah 46.791,63 km2 dengan
luas perairan 5.089,71 km2 dan merupakan kabupaten terluas di Provinsi
Papua. Kabupaten Merauke memiliki 3 Pulau yaitu pulau Dolak, pulau
Pombo yang terletak di distrik Kimaam dan pulau Habe yang terletak di
distrik Okaba. Ketiga pulau tersebut merupakan objek wisata alam yang ada
di kabupaten Merauke. Salah satu pulau yang berada pada wilayah pesisir
dengan potensi sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
adalah pulau Habe. Pulau Habe memiliki potensi yang unik yang dapat dilihat
dari pengembangan potensi pariwisata yang memiliki karakterstik khusus
mampu memiliki daya saing yang kompetitif serta kontribusi nyata terhadap
kemajuan dan daya tarik bagi wisata di Papua, Indonesia dan luar Indonesia.
Sayangnya potensi yang ada di pulau tersebut belum dimanfaatkan secara
optimal
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
tentang pengelolaan ekosistem pulau – pulau kecil berbasis masyarakat di
pulau Habe kabupaten Merauke berdasarkan undang-undang No 27 tahun
2007.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pengaturan pengelolaan wilayah pesisir ditinjau dari prinsip
pengelolaan wilayah pesisir yang berbasis masyarakat, dalam mengelola dan
memanfaatkan sumber daya pesisir dan laut telah memciptakan
Peraturanperaturan Daerah Tentang Pengelolaan wilayah pesisir, laut dan
pulau-pulau kecil di setiap daerah yang memiliki wilayah pesisir. Pengaturan
hukum pengelolaan wilayah pesisir dalam bentuk Perda Tersebut dilandaskan
pada asas pengelolaan wilayah pesisir yang berbasis masyarakat. Asas
pengelolaan wilayah pesisir yang berbasis masyarakat di dalamnya mengatur
dan melindungi kepentingan dan hak-hak prinsipil masyarakat pesisir, dan
prinsip-prinsip itulah yang akan menjadi ukuran pengaturan hukum itu
berpihak dan mementingkan kepentingan masyarakat pesisir.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke. Merauke Dalam Angka 2011. Cv.
Sekar Wangi
Ir. Rudolf W Matindas, M.Sc, Dr. Ir. Sobar Sutisna, M.Surv.Sc, 2006. Kebijakan
Dan Strategi Penataan Dan Pemeliharaan Batas Wilayah Nkri Dan Pulau-
Pulau Kecil Terluar. Kapus Pemetaan Batas Wilayah Bakosurtanal.
Kementerian Koordinator Bidang Polhukam. Jakarta