Anda di halaman 1dari 13

OUTLINE LITERATUR REVIEW

A. LATAR BELAKANG

Henti jantung dapat menyebapkan seseorang meninggal seketika, dimana


jantung berhenti untuk memompa darah. Angka kematian penyakit kritis pada anak masih
sangat tinggi dan hampir selalu mengakibatkan gangguan keseimbangan satu atau lebih dari
sistem tubuh. Tatalaksana rasional penyakit kritis pada anak
membutuhkan pengetahuan luas tentang semua perubahan yang telah dan akan terjadi pada se
mua sistem tubuh yang akan atau sedang terlibat dan saling memperberat pada penyakit kritis.
Informasi ilmiah yang aktual dan pemahaman yang sempurna sangat diperlukan agar tercapai
kesamaan persepsi untuk membuat prioritas dan keputusan yang tepat, cepat dan rasional.
Upaya mengatasi dan mengembalikan gangguan keseimbangan tersebut pada saat penyakit
kritis menyerang salah satu sistem tubuh dan melibatkan sistem yang lain adalah merupakan
tujuan tatalaksana yang rasional.

Jantung merupakan organ vital yang bertugas memompa darah untuk semua organ-organ
badan. Henti jantung atau cardiac arrest adalah suatu
keadaan berhentinya sirkulasi normal dari darah dalam kaitannya dengan kegagalan jantung
untuk berkontaksi secara efektif selama systole. Kegagalan untuk berkontraksi dapat
mengakibatkan kematian yang mendadak, bahkan dapat terjadi kematian seketika
(Instantaneous Death) dan disebut sudden cardiac death (SCD). Cardiac arrest biasa disebut
cardio respiratory arrest, cardiopulmonary arrest, atau circulatory arrest. Cardiac arrest
berbeda dengan infark miokard, dimana aliran darah ke jantung yangmasih berdetak
terganggu.

Penyebab utama dari cardiac arrest adalah aritmia, yang dicetuskan oleh beberapa faktor,
diantaranya penyakit jantung koroner, stress fisik (perdarahan yang banyak, sengatan listrik,
kekurangan oksigen akibat tersedak, tenggelam ataupun serangan asma yang berat), kelainan
bawaan, perubahan struktur jantung (akibat penyakit katup atau otot jantung) dan obat-obatan.
Penyebab lain cardiac arrest adalah tamponade jantung dan tension pneumothorax.

Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti.


Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ tubuh. Organ-organ
tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai oksigen, termasuk kotak.
Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban kehilangan kesadaran
dan berhenti bernapas normal. Kerusakan otak mungkin
terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian
dalam 10 menit. Jika cardiac arrest dapat dideteksi dan ditangani dengan segera, kerusakan
organ yang serius seperti kerusakan otak, ataupun kematian mungkin bisa dicegah.
Cardiac arrest dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Hal ini dapat juga terjadi
secara tiba-tiba pada seseorang yang terlihat sehat, dan menyebabkan kematian yang
mendadak atau sudden cardiac death (SCD). Hal ini merupakan suatu kegawat daruratan
medis, dapat berpotensi untuk membaik jika ditangani seawal mungkin. Penanganan pertama
untuk cardiac arrest adalah cardiopulmonary resuscitation (biasa disebut CPR) yang akan
mendukung sirkulasi peredaran darah sampai tersedia perawatan medis yang pasti.
Penanganan berikutnya sangat bergantung pada irama jantung yang terlihat pada pemeriksaan
lanjutan, apakah terdapat aritmia atau tidak, tetapi sering kali diperlukan defibrillasi untuk
mengembalikan irama jantung normal sebab sebagian besar cardiac arrest terjadi akibat
ventricular fibrillation dan ventricular tachicardia. Saat ini, cardiac arrest masih merupakan
penyebab utama kematian di dunia. Sekitar separuh dari semua kematian akibat penyakit
jantung digolongkan sebagai sudden cardiac death.

Hipotermia melawan beberapa negatif fisiologis efek yang terjadi setelah resusitasi.
Dengan menurunkan tubuh pasien suhu, tingkat metabolisme pasien adalah menurun. Hal ini
menguntungkan karena menghasilkan penurunan kebutuhan oksigen oleh sel, sel yang sama
yang sudah dirampas. Untuk setiap 1 ◦ C penurunan suhu tubuh, tingkat metabolisme otak
menurun sebesar 6% -7% (Keresztes & Brick, 2006). Berbagai studi, seperti dikutip oleh
Smith dan Bleck (2002), telah menunjukkan bahwa negatif peristiwa yang terjadi dengan
iskemia di postresuscitative periode (pelepasan radikal, kegagalan pompa ion, dll) yang
diperlambat dengan adanya hipotermia. Hal ini juga percaya bahwa hipotermia, melalui
vasokonstriksi, dapat menurunkan intrakranial tekanan (Clifton et al., 2001).

Menyadari efek bahwa penangkapan dan post resuscitation terhadap neurovaskular yang
sistem dan pemahaman yang menyatakan bahwa hipotermia memiliki pada sistem
neurovaskular, tampaknya masuk akal bahwa hipotermia bisa menguntungkan dalam merawat
pasien yang telah mengalami serangan jantung. Temuan ini didukung konsep pengembangan
protokol terapi hipotermi. Oleh karena itu, Analisis jurnal ini dibuat untuk memberikan
pengetahuan baru kepada petugas kesehatan dalam penanganan pasien gawat darurat post
cardiac arrest.
B. DESKRIPSI JURNAL :
“Therapeutic Hypothermia after Out-of-Hospital Cardiac Arrest in Children”
ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL
Apa masalah penelitian?

Cardiac arrest dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Hal ini dapat juga
terjadi secara tiba-tiba pada seseorang yang terlihat sehat, dan menyebabkan
kematian yang mendadak atau sudden cardiac death (SCD). ). Hal ini merupakan
suatu kegawat daruratan medis, dapat berpotensi untuk membaik jika ditangani
seawal mungkin.
Seberapa besar masalah tersebut?

Angka kematian penyakit kritis pada anak masih sanggat tinggi hamper selalu
mengakibatkan gangguan keseimbangan satu/lebih dari system tubuh
Dampak masalah jika tidak diatasi?

Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti.


Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ tubuh.
Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai
oksigen, termasuk ke otak.
Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban
kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal. Kerusakan otak mungkin
terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya akan terj
adi kematian dalam 10 menit. Jika cardiac arrest dapat dideteksi dan ditangani
dengan segera, kerusakan organ yang serius seperti kerusakan otak, ataupun
kematian mungkin bisa dicegah.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan terapi hipotermia


pada anak setelah mengalami henti jantung saat di rumah sakit
Hipotesis : untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara terapi hiptermia dan
normothermia pada anak post cardiac arrest
Desain penelitian apa yang digunakan?

A randomized controlled trial


Untuk desain eksperimen:
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Iya
Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Iya
Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah
dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan
randomisasi?

Randomisasi dilakukan dengan menggunkan blok permutasi yang di


kelompok berdasarkan pusat klinis dan usia saat masuk (<2 tahun, 2 hingga
<12 tahun, dan ≥12 tahun)
Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan
perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?
Iya
POPULASI DAN SAMPEL
Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Anak-anak (<2 tahun, 2 hingga <12 tahun, dan ≥12 tahun)


Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Sampel dalam penelitian ini adalah anak-anak yang berusia lebih dari 48 jam dan
kurang dari 18 tahun yang memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam penelitian
jika mereka memiliki serangan jantung yang membutuhkan kompresi dada
selama minimal 2 menit dan tetap tergantung pada ventilasi mekanik setelah
kembalinya sirkulasi.
Kriteria eksklusi adalah ketidakmampuan untuk menjalani pengacakan untuk
alasan apapun dalam waktu 6 jam setelah kembalinya sirkulasi, skor 5 atau 6 dari
Glasgow Coma Scale motor-respon subskala (yang skor berkisar dari 1 sampai 6,
dengan skor yang lebih rendah menunjukkan menurunnya tingkat fungsi),
pengobatan agresif dari keputusan oleh tim klinis dan trauma yang terkait dengan
serangan jantung. Persetujuan tertulis dari orang tua atau wali hukum yang
diperoleh untuk masing-masing peserta.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?

Pasien yang memenuhi syarat secara acak dibagi dalam rasio 1: 1 baik
hipotermia terapeutik atau normothermia terapi. Pengacakan grup dilakukan
dengan cara membagi kelompok menurut usia masuk (<2 tahun, 2 sampai <12
tahun, dan ≥12 tahun).
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Terapi hipotermia 155, normotermia 140


PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Karakteristik demografis, riwayat medis


Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Skor VABS II
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Alat ukur sudah baku


Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Uji mann-whtney
Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to treat
atau on treatment analysis?
on treatment analysis
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

SPSS.

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Dijelaskan dalam jurnal


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti ( bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Temuan penelitian ini mengemukakan bahwa tingkat kelangsungan hidup antara


kedua kelompok (20% pada kelompok hipotermia vs 12% pada kelompok
normothermia dengan skor VABS-II dari 70 atau lebih pada 12 bulan tidak
berbeda secara signifikan; relatif kemungkinan, 1,54; 95% confidence interval
[CI], 0,86-2,76; P = 0,14)
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

Temuan penelitian ini mengemukakan bahwa tingkat kelangsungan hidup


antara kedua kelompok (20% pada kelompok hipotermia vs 12% pada
kelompok normothermia dengan skor VABS-II dari 70 atau lebih pada 12 bulan
tidak berbeda secara signifikan; relatif kemungkinan, 1,54; 95% confidence
interval [CI], 0,86-2,76; P = 0,14)
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?
Dijelaskan dalam jurnal sangat jelas
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?
…………………………………………………………………………………….

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan


Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?

Tidak
Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan
C. DESKRIPSI JURNAL :
Therapeutic Hypothermia after Cardiac Arrest: Experience at an Academically Affiliated
Community - Based Veterans Affairs Medical Center.

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL


Apa masalah penelitian?

Cardiac arrest dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Hal ini dapat juga
terjadi secara tiba-tiba pada seseorang yang terlihat sehat, dan menyebabkan
kematian yang mendadak atau sudden cardiac death (SCD). Hal ini merupakan
suatu kegawat daruratan medis, dapat berpotensi untuk membaik jika ditangani
seawal mungkin.
Seberapa besar masalah tersebut?

Saat ini, cardiac arrest masih merupakan penyebab utama kematian di dunia.
Sekitar separuh dari semua kematian akibat penyakit jantung digolongkan
sebagai sudden cardiac death.
Dampak masalah jika tidak diatasi?

Akibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti.


Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ tubuh.
Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai
oksigen, termasuk otak. Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak,
menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal.
Kerusakan otak mungkin
terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya akan terj
adi kematian dalam 10 menit. Jika cardiac arrest dapat dideteksi dan ditangani
dengan segera, kerusakan organ yang serius seperti kerusakan otak, ataupun
kematian mungkin bisa dicegah.
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?

Saat ini, cardiac arrest masih merupakan penyebab utama kematian di dunia.
Sekitar separuh dari semua kematian akibat penyakit jantung digolongkan
sebagai sudden cardiac death.
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas terapi hipotermi pada pasien post cardiac
arrest.

Hipotesis: apakah pengaruh terapi hipotermi pada pasien post cardiac arrest.

Desain penelitian apa yang digunakan?

kohort study
Untuk desain eksperimen:
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Tidak
Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?
Tidak
POPULASI DAN SAMPEL
Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi adalah seluruh klien yang mengalami cardiac arrest


Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

di RS Veteran, sampelnya hanya 8 yang memenuhi kriteria untuk dilakukan


terapi hipotermi.
Kriteria inklusi untuk inisiasi protokol pendinginan termasuk usia lebih dari atau
sama dengan 18, wanita dengan tes kehamilan negatif, dan koma setelah henti
jantung tanpa pembukaan mata atau respons terhadap stimulasi berbahaya setelah
resusitasi. Kembalinya sirkulasi spontan setelah kehilangan ritme perfusi dan
ritme jantung stabil berikutnya juga diperlukan, dengan tekanan darah lebih dari
90 mmHg sistolik. Ritme awal nonperfusi selama henti jantung termasuk fibrilasi
ventrikel, takikardia ventrikel, PEA, atau asistol dianggap tepat untuk pengobatan
setelah kembalinya sirkulasi spontan. Kriteria eksklusi meliputi keadaan
noncomatose atau alasan lain untuk koma di luar henti jantung, kehamilan,
arahan lanjut yang diketahui atau tujuan perawatan yang akan menghalangi
hipotermia terapeutik dan langkah-langkah dukungan hidup yang lama, dan
dikenal koagulopati parah termasuk pemberian tPA dosis penuh selama
penangkapan atau perdarahan aktif. Pendinginan dihentikan jika salah satu
kriteria eksklusi dikembangkan setelah inisiasi
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?

Penelitian ini merupakan penelitian kohort study dengan menggunakan uji


ANOVA.
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

sampelnya hanya 8 yang memenuhi kriteria untuk dilakukan terapi hipotermi.


PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Peneliti menggunakan rekam medis


Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Cerebral Performance Categories (CPC)


Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Tidak disebutkan dalam penelitian


Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Fisher test dan analisis varians (ANOVA)


Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

program perangkat lunak komputer, R versi 2.12.1 (Yayasan R untuk Statistik


Komputer, 2010)
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

hasil dan rincian enam bulan mengenai penghentian terapi pendinginan dalam tiga
kasus. Untuk 8 pasien yang menyelesaikan protokol pendinginan, waktu rata-rata
untuk memulai protokol pendinginan adalah 3,7 jam (kisaran 2 hingga 6 jam) dan
waktu rata-rata untuk mencapai suhu 33 ◦C setelah ROSC adalah 8,8 jam (kisaran 3
hingga 17 jam). Pendinginan dilanjutkan selama rata-rata 23,6 jam (kisaran 22
hingga 24 jam). Penghangatan ulang terjadi selama rata-rata 13,9 jam (kisaran 4
hingga 24 jam). Lima dari 8 pasien ini memiliki skor BPK 1 atau 2 yang
menguntungkan setelah evaluasi 72 jam (63%) dan tiga berakhir sebelum pulang
(38%). Tiga pasien terus memiliki skor BPK 1 atau 2 pada enam bulan setelah henti
jantung (38%). Komplikasi yang dicatat selama pendinginan terapi atau selama
minggu berikutnya setelah henti jantung termasuk aritmia jantung yang
membutuhkan pengobatan dengan 3 pasien (38%), pneumonia pada 3 pasien (38%),
infeksi lain pada 1 pasien (13%), dan vena dalam trombosis atau embolus paru
subsegmental pada 2 pasien (25%). Tidak ada contoh cedera ginjal akut, kerusakan
kulit atau ruam, atau perdarahan atau perdarahan selama periode waktu yang sama
ini.
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

Tidak dijelaskan di dalam jurnal.


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti ( bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

pada jurnal tersebut mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diterapkan
yaitu hasilnya berguna untuk diri sendiri, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

Hasil dijelaskan sebagai berikut: terjadi perbaikan neurologi sebanyak 63% (5


dari 10)
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

Dijelaskan dalam jurnal


Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Tidak dijelaskan dalam jurnal


Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
Iya
Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan dalam jurnal


D. Ekstraksi Data Jurnal (Critical Appraisal)

TABEL EKSTRAKSI DATA JURNAL (TELAAH JURNAL)


NO Penelitian Sampel Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan Level Komentar reviewer
(Peneliti & (karakteristik, responden peneliti Penelitian (kekuatan dan
Waktu) ukuran, setting) keterbatasan penelitian)
1 Therapeutic Sampel dalam Desain A Randomized Terapi Temuan penelitian ini I-b Kelebihan:
Hypothermia after penelitian ini adalah Controlled Trial Hipotermia mengemukakan bahwa - Pada penelitian ini
Out-of-Hospital anak-anak yang Setelah tingkat kelangsungan hidup mudah dimengerti dan
Cardiac Arrest in berusia lebih dari Yang memenuhi syarat Keadaan antara kedua kelompok dijelaskan perbedaan
Children 48 jam dan kurang untuk dimasukkan Henti Jantung (20% pada kelompok intervensi pada terapi
dari 18 tahun dalam penelitian jika pada Anak hipotermia vs 12% pada hipotermi dan
(Frank W. Moler, mereka memiliki kelompok normothermia normotermi.
M.D., dkk.) serangan jantung yang dengan skor VABS-II dari
2015 membutuhkan 70 atau lebih pada 12 bulan Kelemahan:
kompresi dada selama tidak berbeda secara - Penelitian ini tidak
minimal 2 menit dan signifikan; relatif dijelaskan tentang
tetap tergantung pada kemungkinan, 1,54; 95% perhitungan dengan
ventilasi mekanik confidence interval [CI], menggunakan
setelah kembalinya 0,86-2,76; P = 0,14) Vineland Adaptive
sirkulasi. Kriteria Behavior Scales,
eksklusi adalah second edition
ketidakmampuan untuk (VABS-II).
menjalani pengacakan
untuk alasan apapun
dalam waktu 6 jam
setelah kembalinya
sirkulasi, skor 5 atau 6
dari Glasgow Coma
Scale motor-respon
subskala (yang skor
berkisar dari 1 sampai
6, dengan skor yang
lebih rendah
menunjukkan
menurunnya tingkat
fungsi), pengobatan
agresif dari keputusan
oleh tim klinis dan
trauma yang terkait
dengan serangan
jantung. Persetujuan
tertulis dari orang tua
atau wali hukum yang
diperoleh untuk
masing-masing peserta.
2 Therapeutic Sampelnya hanya 8 Desain kohort study Therapeutic Hasil penelitian II-a Kelebihan:
Hypothermia after yang memenuhi Hypothermia menunjukan perbaikan - Pada penelitian ini
Cardiac Arrest: kriteria untuk Kriteria inklusi untuk after Cardiac neourorogi sebanyak 63% Abstrak sudah
Experience at an dilakukan terapi inisiasi protokol Arrest (5 dari 8 pasien) setelah memberikan informasi
Academically hipotermi. pendinginan termasuk dilakukan terapi hipotermi. yang lengkap: latar
Affiliated usia lebih dari atau belakang, metode,
Community - sama dengan 18, dan hasil penelitian.
Based Veterans wanita dengan tes - Peneliti menggunakan
Affairs Medical kehamilan negatif, dan 29 referensi, > 10
Center koma setelah henti tahun terakhir
jantung tanpa menggunakan 17
(Maulik, pembukaan mata atau referensi sedangkan
Zimmerman respons terhadap 10 tahu terakhir 12
Leslie, Jean stimulasi berbahaya referensi.
Bullard, dan setelah resusitasi. Kelemahan:
MidoriA.Yenari) Kembalinya sirkulasi - Penelitian ini tidak
2011 spontan setelah dijelaskan
kehilangan ritme confounding factors
perfusi dan ritme - Penelitian ini tidak
jantung stabil dijelaskan penjelasan
berikutnya juga validitas dan
diperlukan, dengan reliabilitas instrument
tekanan darah lebih - p-value tidak
dari 90 mmHg sistolik. ditampilkan dalam
Ritme awal nonperfusi penelitian
selama henti jantung - keterbatasan
termasuk fibrilasi penelitian tidak
ventrikel, takikardia disebutkan dalam
ventrikel, PEA, atau jurnal
asistol dianggap tepat - saran untuk penelitian
untuk pengobatan selanjutnya tidak
setelah kembalinya disebutkan dalam
sirkulasi spontan. jurnal
Kriteria eksklusi
meliputi keadaan
noncomatose atau
alasan lain untuk koma
di luar henti jantung,
kehamilan, arahan
lanjut yang diketahui
atau tujuan perawatan
yang akan menghalangi
hipotermia terapeutik
dan langkah-langkah
dukungan hidup yang
lama, dan dikenal
koagulopati parah
termasuk pemberian
tPA dosis penuh selama
penangkapan atau
perdarahan aktif.
Pendinginan dihentikan
jika salah satu kriteria
eksklusi dikembangkan
setelah inisiasi
3 At what level of Sampelnya hanya Desain kohort study mild Hasil penelitian II-a Kelebihan:
unconsciousness 289 yang therapeutic menunjukkan MTH - Pada penelitian ini
is mild memenuhi kriteria Kriteria inklusi: orang hypothermia mungkin tidak perlu pada Abstrak sudah
therapeutic untuk dilakukan deawa berusia 18 pasien dengan skor respons memberikan informasi
hypothermia terapi hipotermi. tahun/lebih, pasien motorik GCS 5 atau lebih yang lengkap: latar
indicated for dengan henti jantung tinggi. Akibatnya, karena belakang, metode,
outof-hospital tidak disertai atau ada pasien pasca henti dan hasil penelitian.
cardiac arrest: a pasien dengan cedera, jantung dengan skor - Peneliti mejelasakan
retrospective, stroke serebral, status respons motorik GCS 4 kriteria inklusi dan
historical cohort fungsional yang buruk, atau lebih rendah yang eksklusi
study dalam keadaan mendapat manfaat dari - Penelitian ini
terminal, penyakit MTH, MTH mungkin menjelaskan alur
(Tomoaki menular yang serius terbatas pada pasien dengan pemilihan sampel
Natsukawa*, skor respons motorik GCS Kelemahan:
Hirotaka Sawano, 4 atau lebih rendah. - Penelitian ini tidak
Mai Natsukawa, dijelaskan
Yuichi confounding factors
Yoshinaga, Shuho - Penelitian ini tidak
Sato, Yusuke Ito, dijelaskan penjelasan
Takayuki Otani, validitas dan
Jiro Ohba, reliabilitas instrument
Yasuyuki Hayashi - p-value tidak
and Tatsuro Kai) ditampilkan dalam
penelitian
2015 - keterbatasan
penelitian tidak
disebutkan dalam
jurnal

Anda mungkin juga menyukai