Anda di halaman 1dari 5

Mineral adalah suatu padatan senyawa kimia yang homogen, non-organik,

yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal), dan terbentuk secara alami. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Sementara mineraloid ialah tidak mempunyai struktur dalam/kristal tertentu (amorf).

Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang


sudah dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi
yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya
menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan
umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral,
namun umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih.

Mineral pembentuk batuan adalah mineral-mineral yang menyusun suatu


batuan dengan kata lain batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral. Ada juga
terdapat batuan yang hanya terdiri dari satu mineral saja, seperti Dunit yang hanya
terdiri dari satu mineral yaitu Olivine.

Bowen Reaction Series menggambarkan proses pembentukan mineral pada


saat pendinginan magma(cairan silika SiO2) dimana ketika magma mendingin,
magma tersebut mengalami reaksi yang spesifik. Dan dalam hal ini suhu merupakan
faktor utama dalam pembentukan mineral.

Tahun 1929-1930, dalam penelitiannya Norman L. Bowen menemukan bahwa


mineral-mineral terbentuk dan terpisah dari batuan lelehnya (magma) dan
mengkristal sebagai magma mendingin (kristalisasi fraksional). Suhu magma dan
laju pendinginan menentukan ciri dan sifat mineral yang terbentuk (tekstur, dll). Dan
laju pendinginan yang lambat memungkinkan mineral yang lebih besar dapat
terbentuk.
PENJELASAN:

 Pada suhu 1300˚c Mineral yang terbentuk adalah: Olivine,sedikit


Pyroxene,Calsium-rich,dan sedikit Plagioclase Feldsper.dengan kadar
silika(SiO2) <50% bewarna sangat gelap contoh batuan:peridotite/komatite
 Pada suhu 1000˚c Mineral yang terbentuk adalah:sedikit
Olivine,Pyroxene,sedikit Amphibole,sedikit Biotite Mica,dan Plagioclase
Feldspar.dengan kadar silika(SiO2)45%-50% bewarna gelap contoh
batuan:Gabro/Basalt
 Pada suhu 850˚c Mineral yang terbentuk adalah:sedikit
Pyroxene,amphibole,Biotite Mica,Plagioclase Feldsper,dan sodium-rich
dengan kadar silika(SiO2)50%-60% bewarna menengah contoh
batuan:diorite/andesite
 Pada suhu 600˚c Mineral yang terbentuk adalah:sedikit Amphibole,sedikit
Biotite Mica,sedikit Plagioclase Feldsper,Sodium-rich,Potassium
Feldspar,Muscovite Mica,dan Quartz.dengan kadar silika(SiO2) >60%
bewarna terang contoh batuan:Granite/Rhyolite

Dalam skema tersebut reaksi digambarkan dengan menyerupai huruf “Y”,


dimana lengan bagian atas mewakili dua jalur/deret pembentukan yang berbeda.
Lengan kanan atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan (continuous),
sedangkan lengan kiri atas adalah deret reaksi yang terputus-putus/tak berkelanjutan
(discontinuous).

1. Deret Continuous
Deret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan
feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan
peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung feldspar (Ca–
Na-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar
9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar didominasi oleh
pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C
feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.

2. Deret Discontinuous
Pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana
satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu
dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan
mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil pada atau di
bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil
(terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO)
terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu
magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.
Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada tidak
dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral yang
terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang telah terbentuk
sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.
Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan magnesium
telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.

Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium,
kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium dan
silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk Othoclase Potassium
Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air cukup tinggi.
Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica dan oksigen akan
membentuk Quartz (kuarsa).
Dalam kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret reaksi karena
proses pembentukannya yang saling terpisah dan independent.
DAFTAR PUSTAKA
Rio. 2012. Bowen reaction series. http://rio-rio1210.blogspot.co.id/2012/11/bowen-
reaction-series.html, diakses tanggal 16 novermbet 2106
Anonim. http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html, diakses
tanggal 18 november 2016

Anda mungkin juga menyukai