MATA KULIAH
Dosen Pengampu:
Kelompok 8
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puji serta syukur kepada Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pemanfaatan bahasa sisa dan bahan alam sebagai media bermain di SD” ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai ketentuan yang ada.
Meskipun demikian kami tetap menyadari bahwa kekurangan hanya milik
manusia, maka dari itu penulis memohon maaf apabila kami memiliki kesalahan
dalam penulisan dan diharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kemajuan ilmu pengetahuan kami.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
maupun seluruh pembaca, sehingga dapat memberikan dampak positif dengan
bertambahnya pengetahuan dan wawasan.
Terimakasih.
Penulis
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membedakan jenis penelitian afektif, kognitif, dan
psikomotorik ?
2. Bagaimana ranah tujuan pembelajaran menurut taksonomi Bloom
edisi revisi ?
4
C. Tujuan
1. Dapat membedakan jenis penilaian afektif,kognitif dan psikomotorik.
2. Dapat menjelaskan ranah tujuan pembelajaran menurut Taksonomi
Bloom Edisi Revisi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS PENILAIAN
Penilaian merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur tingkat
pencapaian siswa dalam belajar yang diperoleh melalui penerapan program
pengajaran tertentu dalam tempo yang relatif tingkat.
5
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu sub-tema. Ulangan harian
terintegrasi dengan proses pembelajaran lebih untuk mengukur aspek pengetahuan,
dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan
untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian
proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada
jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada
proporsi pembinaan akademik.
A. Teknik Penilaian di SD
Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang
dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
Sikap
1. Ketaatan beribadah
2. Berperilaku syukur
6
3. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
1 Jujur
2 Disiplin
3 Tanggung jawab
4 Santun
5 Peduli
6 Percaya diri
7 Bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran,
misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll..
Penilaian apek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman,
dan jurnal.
a. Observasi
b. Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
7
d. Jurnal Catatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari
hasil observasi.
Pengetahuan
a. Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-
salah, menjodohkan, dan uraian.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral)
sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga
menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf
yang diucapkan.
c. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan
rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
3. Keterampilan
adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi
yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi,
bermain peran, menari.
Contoh penilaian tes performance atau kinerja akan diberikan pada bab Implementasi
pada bab selanjutnya.
b. Projek
8
tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk
mengomunikasikan informasi. Penilaian projek sangat dianjurkan karena membantu
mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah,
berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam
kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.
c. Portofolio
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan
hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
1) masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya memuat
hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi
komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam
rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
9
4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.catatan guru
dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga
perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom,
seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan
dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan
dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari
untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah
subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal
dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
2. Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)
10
2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
3. Valuing (menilai atau menghargai)
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu nilai
atau
komplek nilai)
3. Psikomotorik
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil
belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru
tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah
psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat,
melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan
langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran
praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan
memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,
dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam
lingkungan kerjanya.
Kegiatan belajar seperti di atas sangat cocok untuk mendukung tingkat yang berbeda
atau kompleksitas tujuan pembelajaran, seperti yang didefinisikan di atas dalam
Taksonomi Bloom. Dengan menggunakan dua dimensi taksonomi untuk
mengklasifikasikan tujuan pembelajaran, kita akan dapat dapat menawarkan
desainer pembelajaran dan bahkan pengembangan alat bantu yang dapat digunakan
untuk memilih kegiatan pembelajaran yang paling tepat, termasuk penilaian, yang
sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran.
11
C. Strategi Penilaian
Taxonomi yang dijelaskan di atas dapat diterapkan secara langsing dalam
penilaian yang real. Berikut adalah beberapa jenis aktivitas penilaian yang dapat
dilakukan: Multiple Choice (Recall, Interpretations, Summaries, predictions,
Best Answer, etc.) Matching (concepts, cause & effect, etc.) Sequencing
Multiple True/False Short Answer Essay Comprehension Item Set Interlineal
Item Set Pictoral Item Set Lab: High-Inference Lab: Low-Inference Interactive
video/simulation Instrumented lab Visual observation/rating Item set FIB
Project Instrument-aided observation Anecdotal (formative) Demonstration
with rating scale/checklist Exhibition Performance Differentiation interlineal
set Knowledge mapping Problem-solving item set Discussion (formative) Essay
(rated on use of principles, procedures, etc.) Review/critique Constructed
Response Self-assessment (formative)
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penilaian merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur tingkat
pencapaian siswa dalam belajar yang diperoleh melalui penerapan program
pengajaran tertentu dalam tempo yang relatif tingkat.
Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom,
seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan
dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
B. SARAN
Sebagai seorang calon pendidik dalam lingkungan sekolah maupun
lingkungan keluarga , kita harus memahami karakteristik perkembangan –
perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Kita juga tidak hanya
memahaminya , kita dapat mengrahkan perkembangan – perkembangan
yang terjadi ke arah yang baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth Dalton,
14
Prof. Dr. Maksum, M.A., Taksonomi Bloom Revisi
15