Anda di halaman 1dari 27

UJI HIPOTESIS RATA-RATA PERSEDIAAN SATE

AYAM DI WARUNG SATE AYAM MARANGGI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mingguan ke-3

Disusun Oleh:
Achmad Dimas A
NPM 2402311194

LABORATORIUM STATISTIK BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii


DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ............................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ......................................................................... 3
2.1 Pengertian Persediaan .......................................................................... 3
2.2 Pengertian Pengujian Hipotesis ........................................................... 5
2.3 Pengertian Kenormalan Data ............................................................... 5
2.4 Pengertian Uji Hipotesis ...................................................................... 5
2.5 Pengertian Hipotesis Rata-rata ............................................................. 6
BAB 3 PENGUMPULAN DAN HASIL PENGOLAHAN DATA ............. 7
3.1 Pengumpulan Data ............................................................................... 7
3.1.1 Objek Penelitian........................................................................... 7
3.1.2 Jenis Data dan Skala Data............................................................ 7
3.1.3 Metode Pengumpulan dan Analisis Data ..................................... 7
3.2 Hasil Pengolahan Data ......................................................................... 8
BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................. 12
4.1 Analisis Hasil ....................................................................................... 12
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 13
5.1 Simpulan ............................................................................................. 13
5.2 Saran ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... v
LAMPIRAN

ii
G
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Statistik Uji.......................................................................... 9

iii
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Grafik Daerah Keputusan ....................................................... 11

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kegiatan usaha sudah menjadi hal yang lumrah untuk semua orang untuk
mendapatkan pendapatan. Salah satu nya usaha Sate ayam
Sate (KBBI: Satai) adalah makanan yang terbuat dari potongan daging kecil-
kecil yang ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa atau
bambu kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu. Sate disajikan dengan
berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate.[1] Daging yang
dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, domba, sapi,, kelinci, kuda, dan
lain-lain.

Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, dan dapat ditemukan di mana saja
di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia.[2]
Sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia,
Singapura, Filipina, dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi
masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya.

Sate adalah hidangan yang sangat populer di Indonesia; dengan berbagai suku
bangsa dan tradisi seni memasak (lihat Masakan Indonesia) telah menghasilkan
berbagai jenis sate. Di Indonesia, sate dapat diperoleh dari pedagang sate keliling,
pedagang kaki lima di warung tepi jalan, hingga di restoran kelas atas, serta kerap
disajikan dalam pesta dan kenduri. Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam
bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging
dapat dibuat sate. Sebagai negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep
sate yang kaya.

Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa bumbu kecap, bumbu kacang,
atau yang lainnya, biasanya disertai acar dari irisan bawang merah, mentimun, dan
cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau di beberapa daerah
disajikan dengan lontong atau ketupat.

1
2

Hidangan internasional yang mirip sate antara lain yakitori dari Jepang, shish
kebab dari Turki, shashlik dari Kaukasia, chuanr dari China, dan sosatie dari Afrika
Selatan. Sate terdaftar sebagai peringkat ke-14 dalam World's 50 most delicious
foods (50 Hidangan Paling Lezat di Dunia)
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti Persediaan sate
ayam di warung sate ayam maranggi dengan menggunakan Analisis Pengujian
Hipotesis dengan judul “Uji Hipotesis Persediaan Sate ayam Maranggi”

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah ”Persediaan Sate ayam“ di Warung sate ayam Maranggi
berdistribusi normal?
2. Apakah rata-rata “Persediaan sate ayam “ di Warung sate ayam Maranggi
rata-rata persediaan perminggu adalah 400 tusuk perminggu?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui nilai data distribusi normal pada ”Persediaan sate ayam"
di warung sate ayam maranggi
2. Untuk mengetahui rata rata “Persediaan sate ayam” sama dengan 400 tusuk
perminggunya?
3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Persediaan


Secara umum persediaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk
keperluan di masa yang akan datang. Persediaan yang meliputi barang dagang milik
perusahaan yang dapat dijual kembali atau digunakan dalam proses produksi.

Para ahli juga mengungkapkan mengenai pengertian persediaan, berikut


adalah beberapa pendapat para ahli tersebut:
Menurut John E.Bigel (1990 : 90 ) Persediaan dapat berbentuk bahan baku
untuk memproses, barang setengah jadi dan barang jadi yang siap untuk dijual
sehingga persediaan sesungguhnya mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
perusahaan industri.
Menurut M. Munandar (1991 : 56) bahwa yang dimaksud dengan inventory
adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan,
bagi perusahaan perdagangan barang-barang tersebut berupa persediaan barang
dagangan, sedangkan bagi perusahaan yang berproduksi (industri) berupah
persediaan barang mentah, persediaan bahan pembantu, persediaan barang yang
sedang diproses dan persediaan barang jadi.
Contoh persediaan menurut paragraf 7 dan 18 PSAK 14 (Revisi 2008)
adalah:
 barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali,
 pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali.
 barang jadi yang diproduksi,
 barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi,
 bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
 biaya jasa seperti biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya yang
secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk personalia penyelia,
dan overhead yang dapat diatribusikan dan entitas belum mengakui
pendapatan yang terkait dengan biaya jasa tersebut

4
5
2.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan suatu tahapan dalam proses penelitian
dalam rangka menentukan jawaban apakah hipotesis ditolak atau diterima. Dalam
penelitian sosial, pengujian hipotesis menjadi salah satu tahapan riset dengan
pendekatan kuantitatif. Proses pengujian hipotesis menggunakan rumus dan
perhitungan statistik.
2.3 Pengertian Kenormalan Data
Berdasarkan kenormalan datanya, statistika terbagi atas dua bagian yaitu
statistika parametrik dan statistika non-parametrik. Perbedaan dua jenis statistika
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Statistika Parametrik Statistika Non-Parametrik
Memerlukan persyaratan bentuk Tidak memerlukan persyratan bentuk
distribusi data tertentu. Misal : distribusi data tertentu
Berdistribusi normal
Data kuantitatif Data kualitatif
Skala Interval dan Rasio Skala Nominal,Ordinal,Interval,Rasio

Sehingga berdasarkan tabel tersebut dapat dipahami bahwa jika data


berdistribusi normal dapat diolah dengan statistika parametrik tetapi tidak
menutup kemungkinan diolah dengan statistika non-parametrik. Untuk
mengetahui apakah suatu data dikatakan berdistribusi normal atatu tidak, maka
perlu dilakukan pengujian kenormalan data, Salah satu pengujian kenormalan data
ini adalah uji Lilllifors. Hipotesisnya :
Ho : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal

2.4 Uji Hipotesis


Hipotesis adalah sebuah pernyataan tertentu yang menjelaskan dugaan
mengenai karakteristik sebuah populasi. Hipotesis digunakan untuk mengambil
sebuah kesimpulan atau keputusan yang didasari oleh suatu pengujian yang

6
7

disebut uji hipotesis. Uji hipotesis adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah hipotesis yang dinyatakan sesuai dengan populasinya
berdasarkan bukti sampel dan teori probabilitas.

2.5 Pengertian Hipotesis rata-rata


Pengujian Hipotesis rata-rata adalah Pengujian hipotesis terhadap statistik
ratarata sampel. Tujuannya untuk membuat kesimpulan parameter rata-rata
populasi.
Merumuskan Hipotesis Ada tiga rumusan hipotesis, yaitu:
1.Uji pihak kiri Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis lebih kecil dari apa yang
berlaku Ho : μ = μ0 Ha : μ < μ0 2.Uji dua pihak Yaitu ketika kita mempunyai
hipotesis tidak sama dengan apa yang berlaku Ho : μ = μ0 Ha : μ ≠ μ0 3.Uji pihak
kanan yaitu ketika kita mempunyai hipotesis lebih besar dari apa yang berlaku Ho
: μ = μ0 Page 4 Ha : μ > μ
2. Menghitung Statistik UJi Statistik Uji yang digunakan ada dua, yaitu : 1.Jika
simpangan baku popilasi (σ) diketahui Rumusnya: x − µo Z= σ n 2.Jika
simpangan baku populasi (σ) tidak diketahui Rumusnya: x − µo t= s n
3. Menentukan Kriteria Uji Jika digambarkan: 1. Uji Pihak Kiri Daerah
penerimaan Ho Daerah penolakan Ho KRITERIA: Terima Ho jika Z > - Z 0,5- α
atau jika t > -t 1-α;dk Tolak Ho jika Z ≤ - Z 0,5- α
8

BAB III
PENGUMPULAN DAN HASIL PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


3.1.1 Objek Penelitian
Alamat penelitian objek Jalan.Pembangunan no 19. Kec. Tarogong kidul. Kab.Garut
3.1.2 Jenis Data dan Skala Data
Data ini merupakan data sekunder, karena data ini didapat dengan meminta data dari
pemilik Toko warung sate ayam Maranggi. Berdasarkan skala datanya, data ini merupakan
data berskala rasio, karena datanya memberikan nilai riil dari objek yang di teliti.
3.1.3 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data
Metode pengumpulan datanya adalah dengan cara menggunakan sumber data
sekunder, yaitu data yang di peroleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
9

3.2 Hasil Pengolahan Data


1. Uji kenormalan Data

Identifikasi Masalah :
Apakah data Persediaan sate ayam pada warung sate ayam Maranggi berdistribusi
normal?

Langkah 1 : Hipotesis
Hₒ : Data tidak Berdistribusi Normal
H1 : Data Berdistribusi Normal

Langkah 2 :
α = 5% = 0,05

Langkah 3 : Statistik Uji


∑𝐱 8,126
𝐱̅ = = = 406,3
𝐧 20
𝟐
𝐧.∑ 𝐱 𝟐 −(∑ 𝐱) 𝟐𝟎.( 𝟑.𝟑𝟔𝟖.𝟑𝟏𝟔)−(𝟖.𝟏𝟐𝟔)𝟐 67.366.320−66.031.876
s=√ =√ =√
𝐧(𝐧−𝟏) 𝟐𝟎(𝟐𝟎−𝟏) 380

1.334.444
=√ 380

= √3.511,69
= 59,26
10

Tabel 3.1 Tabel Statistik Uji

Minggu X Xi Xi^2 Zi F(Zi) S(Zi) L


1 320 309 95481 -1,64 0,0505 0,05 0,0005
2 309 313 97969 -1,57 0,0582 0,1 0,0418
3 345 320 102400 -1,46 0,0721 0,15 0,0779
4 313 345 119025 -1,03 0,1515 0,2 0,0485
5 370 355 126025 -0,86 0,1949 0,25 0,551
6 391 369 136161 -0,63 0,2643 0,3 0,0357
7 355 370 136900 -0,61 0,2709 0,35 0,0791
8 369 391 152881 -0,26 0,3974 0,4 0,0026
9 413 400 160000 -0,11 0,4562 0,45 0,0062
10 405 405 164025 -0,02 0,492 0,5 0,008
11 400 413 170569 -0,11 0,5438 0,55 0,0062
12 434 426 181476 -0,33 0,6293 0,6 0,0293
13 429 429 184041 -0,38 0,6844 0,65 0,0344
14 426 434 188356 -0,47 0,6808 0,7 0,0192
15 460 448 200704 -0,7 0,758 0,75 0,008
16 448 460 211600 -0,91 0,8186 0,8 0,0186
17 485 475 225625 -1,16 0,877 0,85 0,027
18 499 479 229441 -1,23 0,8907 0,9 0,0093
19 475 485 235225 -1,33 0,9082 0,95 0,0418
20 479 499 249001 -1,56 0,9406 1 0,0594
Jumlah 8125 8125 3366905 -16,37 10,1394 10,5 1,1045
L Max = 0,0779 L tab = 0,19

Langkah 4 : Kaidah Keputusan


Tolak Hₒ jika nilai L max > L tabel
Hₒ : (0,0779)<(0,19)

Langkah 5 : Keputusan
Diterima karena L max < T tabel
11

2. Uji Hipotesis Rata-rata


Identifikasi Masalah:
Apakah rata-rata “ Persediaan sate ayam Maranggi” sama dengan 400 unit perminggu?

Langkah 1: Hipotesis

Hₒ :μ = 400 μ = Rata-rata “Persediaan sate ayam Maranggi” sama dengan 400 unit
perminggunya.

H1 :μ ≠ 400 μ = Rata-rata “Persediaan sate ayam Maranggi” tidak sama dengan 400 unit
perminggunya.

Langkah 2: Taraf nyata

μ = 5% = 0.05

Langkah 3: Uji Statistik

𝐱̅−𝛍 406.3−400 6,3


t Hitung = = = = 0,47
𝐬/√𝐧 59,26/√20 13,26

t Tabel = ( 1 – 0,5𝛂) ; ( n – 1 )

= ( 1 – 0,5(0,05) ) ; (20 – 1)
= ( 1 – 0,025) ; (19)
= ( 0,975 ) ; (19)
= (2,0930)

Langkah 4: Kaidah Keputusan


Hₒ ditolak jika |t hitung| > t tabel
Hₒ : (0,47) < ( 2,0930)

Langkah 5: Keputusan
Hₒ diterima karena t Tabel< |t hitung|
12
Gambar 3.1 Grafik Daerah Keputusan

13
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari analisis tersebut kita mendapatkan data Uji Kenormalan Data dimana
nilai Hₒ ditolak jika nilai L max > L tabel, dimana nilai L max nilainya adalah
0,0779 dan untuk tabel 0,19. Hₒ : (0,0799)<(0,19). Maka 𝐻1 di tolak. Jadi data
persediaan sate ayam pada warung sate ayam tidak berdistribusi normal.

Dan untuk Uji Hipotesis Rata-Rata dimana nilai Hₒ ditolak jika |t hitung| > t
tabel. Dimana nilai | t Hitung | adalah 0,47 dan untuk t Tabel nilainya adalah 2,0930.
Hₒ : (0,47) < ( 2,0930). Maka Hₒ di terima. Jadi rata-rata sate ayam perminggunya
400 tusuk perminggu.

14
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan Pengujian Hipotesis diatas terdapat Uji Kenormalan Data
dimana nilai Kenormalan Data dimana nilai Hₒ ditolak jika nilai L max > L tabel,
dimana nilai (0,0779)<(0,19). Jadi data persediaan sate ayam pada warung sate
ayam tidak berdistribusi normal.
Untuk Pengujian untuk Uji Hipotesis Rata-Rata dimana nilai Hₒ ditolak jika
|t hitung| > t tabel. Dimana nilai (0,47) < ( 2,0930). Maka 𝐻1 tidak di terima. Jadi
rata-rata persediaan sate ayam per-minggunya 400 tusuk perminggunya.
5.2 Saran
Setelah adanya hasil penelitian ini, saya selaku penulis hanya bisa
memberikan saran mengenai hasil analisis penelitian di Warung sate ayam
Maranggi , bahwa Persedian sate ayam Maranggi rata rata per minggunya 400
tusuk.

15
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Statistika Bisnis. Pengujian Hipotesis. 2018.


.Universitas Garut.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sate

https://dosenakuntansi.com/pengertian-persediaan

http://sosiologis.com/pengujian-hipotesis
LAMPIRAN
Data Asli Tabel Lilifors

Minggu Tusuk Taraf nyata 


1 320 n
00.01 00.05 00.01
2 309 4 0,28958 0,26458 0,24444
3 345
5 0,28125 0,23403 0,21875
4 313
5 370 6 0,25278 0,22153 0,20417
6 391 7 0,24167 0,20833 0,19167
7 355 8 0,22986 0,19792 0,18125
8 369 9 0,21597 0,18819 0,17292
9 413 10 0,20417 0,17917 0,16597
10 405 11 0,19722 0,17292 0,15972
11 400
12 0,19097 0,16806 0,15486
12 434
429 13 0,18611 0,1625 0,14861
13
14 426 14 0,261 0,15764 0,14375
15 460 15 0,17847 0,15278 0,13958
16 448 16 0,17361 0,14792 0,13542
17 485 17 0,17014 0,14306 0,20069
18 499 18 0,16597 0,13889 0,12778
19 475 19 0,16319 0,13542 0,12431
20 479
20 0,16042 0,13194 0,12083
25 0,13889 0,12014 0,10972
30 0,12986 0,11181 0,1
n > 30 1.031 0,61528 0,55903
Tabel Distribusi Z

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,0 0,0000 0,0040 0,0080 0,0120 0,0160 0,0199 0,0239 0,0279 0,0319 0,0359
0,1 0,0398 0,0438 0,0478 0,0517 0,0557 0,0596 0,0636 0,0675 0,0714 0,0753
0,2 0,0793 0,0832 0,0871 0,0910 0,0948 0,0987 0,1026 0,1064 0,1103 0,1141
0,3 0,1179 0,1217 0,1255 0,1293 0,1331 0,1368 0,1406 0,1443 0,1480 0,1517
0,4 0,1554 0,1591 0,1628 0,1664 0,1700 0,1736 0,1772 0,1808 0,1844 0,1879
0,5 0,1915 0,1950 0,1985 0,2019 0,2054 0,2088 0,2123 0,2157 0,2190 0,2224
0,6 0,2257 0,2291 0,2324 0,2357 0,2389 0,2422 0,2454 0,2486 0,2517 0,2549
0,7 0,2580 0,2611 0,2642 0,2673 0,2704 0,2734 0,2764 0,2794 0,2823 0,2852
0,8 0,2881 0,2910 0,2939 0,2967 0,2995 0,3023 0,3051 0,3078 0,3106 0,3133
0,9 0,3159 0,3186 0,3212 0,3238 0,3264 0,3289 0,3315 0,3340 0,3365 0,3389
1,0 0,3413 0,3438 0,3461 0,3485 0,3508 0,3531 0,3554 0,3577 0,3599 0,3621
1,1 0,3643 0,3665 0,3686 0,3708 0,3729 0,3749 0,3770 0,3790 0,3810 0,3830
1,2 0,3849 0,3869 0,3888 0,3907 0,3925 0,3944 0,3962 0,3980 0,3997 0,4015
1,3 0,4032 0,4049 0,4066 0,4082 0,4099 0,4115 0,4131 0,4147 0,4162 0,4177
1,4 0,4192 0,4207 0,4222 0,4236 0,4251 0,4265 0,4279 0,4292 0,4306 0,4319
1,5 0,4332 0,4345 0,4357 0,4370 0,4382 0,4394 0,4406 0,4418 0,4429 0,4441
1,6 0,4452 0,4463 0,4474 0,4484 0,4495 0,4505 0,4515 0,4525 0,4535 0,4545
1,7 0,4554 0,4564 0,4573 0,4582 0,4591 0,4599 0,4608 0,4616 0,4625 0,4633
1,8 0,4641 0,4649 0,4656 0,4664 0,4671 0,4678 0,4686 0,4693 0,4699 0,4706
1,9 0,4713 0,4719 0,4726 0,4732 0,4738 0,4744 0,4750 0,4756 0,4761 0,4767
2,0 0,4772 0,4778 0,4783 0,4788 0,4793 0,4798 0,4803 0,4808 0,4812 0,4817
2,1 0,4821 0,4826 0,4830 0,4834 0,4838 0,4842 0,4846 0,4850 0,4854 0,4857
2,2 0,4861 0,4864 0,4868 0,4871 0,4875 0,4878 0,4881 0,4884 0,4887 0,4890
2,3 0,4893 0,4896 0,4898 0,4901 0,4904 0,4906 0,4909 0,4911 0,4913 0,4916
2,4 0,4918 0,4920 0,4922 0,4925 0,4927 0,4929 0,4931 0,4932 0,4934 0,4936
2,5 0,4938 0,4940 0,4941 0,4943 0,4945 0,4946 0,4948 0,4949 0,4951 0,4952
2,6 0,4953 0,4955 0,4956 0,4957 0,4959 0,4960 0,4961 0,4962 0,4963 0,4964
2,7 0,4965 0,4966 0,4967 0,4968 0,4969 0,4970 0,4971 0,4972 0,4973 0,4974
2,8 0,4974 0,4975 0,4976 0,4977 0,4977 0,4978 0,4979 0,4979 0,4980 0,4981
2,9 0,4981 0,4982 0,4982 0,4983 0,4984 0,4984 0,4985 0,4985 0,4986 0,4986
3,0 0,4987 0,4987 0,4987 0,4988 0,4988 0,4989 0,4989 0,4989 0,4990 0,4990
3,1 0,4990 0,4991 0,4991 0,4991 0,4992 0,4992 0,4992 0,4992 0,4993 0,4993
3,2 0,4993 0,4993 0,4994 0,4994 0,4994 0,4994 0,4994 0,4995 0,4995 0,4995
3,3 0,4995 0,4995 0,4995 0,4996 0,4996 0,4996 0,4996 0,4996 0,4996 0,4997
3,4 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4998
3,5 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998
3,6 0,4998 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999
3,7 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999
3,8 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999
3,9 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000
Tabel Distribusi Normal

d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI


dua sisi 0,2 0,1 0,05 0,02 0,01 0,002 0,001
satu sisi 0,1 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001 0,0005
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,92 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,61
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,44 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,86 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,25 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,93 4,318
13 1,35 1,771 2,16 2,65 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,14
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,12 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,74 2,11 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,33 1,734 2,101 2,552 2,878 3,61 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,85
21 1,323 1,721 2,08 2,518 2,831 3,527 3,819
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,5 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,06 2,485 2,787 3,45 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,69
28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 1,31 1,697 2,042 2,457 2,75 3,385 3,646
31 1,309 1,696 2,04 2,453 2,744 3,375 3,633
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601
35 1,306 1,69 2,03 2,438 2,724 3,34 3,591
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 1,303 1,683 2,02 2,421 2,701 3,301 3,544
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 1,301 1,68 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,69 3,281 3,52
46 1,3 1,679 2,013 2,41 2,687 3,277 3,515
47 1,3 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,51
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 1,299 1,677 2,01 2,405 2,68 3,265 3,5
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496
Kartu Nama Pemilik
Foto tempat usaha :

Anda mungkin juga menyukai