TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
4
a) Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak ada/tidak
diketahui.
d) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya.
e) Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 kali
lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya.
f) Case fatality rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu
menunjukkan 50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.
i) Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu
sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
5
k) Dalam menentukan apakah ada wabah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlah beberapa
minggu atau bulan sebelumnya.
l) Menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlah yang
diharapkan.
(Tamher, 2008)
a. Pengertian
Typhus merupakan penyakit infeksi menular yang dapat terjadi pada anak
maupun orang dewasa. Tetapi demam tifoid lebih sering menyerang anak.
Walaupun gejala yang dialami anak lebih ringan daripada orang dewasa. Typus
abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan
dan gangguan kesadaran. Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian
tepinya merah terang. Bibir kering, dan kondisi fisik tampak lemah, serta nyata
tampak sakit.
Jika sudah lanjut, mungkin muncul gejala kuning, sebab pada tipus organ hati bisa
membengkak seperti gejala hepatitis. Pada tipus limpa juga membengkak. Kuman
tipus tertelan lewat makanan atau minuman tercemar. Bisa jadi sumbernya dari
pembawa kuman tanpa ia sendiri sakit tipus. Kuman bersarang di usus halus, lalu
menggerogoti dinding usus
b. Etiologi (Penyebab)
Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhi, Salmonella para typhii A, dan
Salmonella paratyphii B. Basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak
6
berspora, mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O, antigen H, dan antigen
VI. Dalam serum penderita terdapat zat (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen
tersebut. Kuman tumbuh pada suasan aerob dan fakultatif anaerob pada suhu 15 –
41°C (optimum 37°C) dan pH pertumbuhan 6 – 8. Lihat pada gambar berikut :
b) Gangguan pada saluran pencernaan, Pada mulut terdapat bau nafas tidak
sedap (halitosis), bibir kering dan pecah-pecah (rhagaden). Lidah tertutup selaput
putih kotor (coated tongue), ujung dan tepi lidah kemerahan, jarang disertai
tremor. Pada abdomen ditemukan keadaan perut kembung (meteorismus). Hati
dan limpa membesar diserta nyeri pada perabaan.
7
d) Disamping gejala diatas, pada punggung atau anggota gerak dapat
ditemukan roseola, yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli basil dalam
kapiler kulit terutama ditemukan pada minggu pertama demam. Kadang-kadang
ditemukan pula bradikardia dan epistaksis. ( Ngastiyah, 2005 ).
d. Epidemiologi
Di Indonesia, diperkirakan angka kejadian penyakit ini adalah 300 – 810 kasus per
100.000 penduduk/tahun. Khususnya di kota kendari didapatkan 3285
kasus selama 2 tahun terakhir pada tahun 2010-2011. Insiden penderita berumur
1-9 tahun adalah 32.38%, 10-19 tahun adalah 33.91%, 20-29 tahun adalah
15.55%, 30-39 tahun adalah 8.43%, 40-49 tahun adalah 5.57%, 50-59 tahun
adalah 2.49% dan 60 tahun keatas 1.64%.
e. Patofisologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal
dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah),
Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat
menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat
ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang
akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang
memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang
tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut.
Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan
oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan
mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang
biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial.
8
pada typhoid. Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena
membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena
salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat
pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
f. Faktor Resiko
Penyakit Typhus dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar
dengan kuman Typhus. Bila anda sering menderita penyakit ini kemungkinan
besar makanan atau minuman yang Anda konsumsi tercemar bakterinya. Hindari
jajanan di pinggir jalan terlebih dahulu atau telur ayam yang dimasak setengah
matang pada kulitnya tercemar tinja ayam yang mengandung bakteri Typhus ,
Salmonella typhosa, kotoran, atau air kencing dari penderita Typhus.
g. Upaya Pencegahan
Untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini kini sudah ada Vaksin
Tipes atau Tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan dapat melindungi
seseorang dalam waktu 3 tahun atau dapat dengan cara :
Ø Pemberantasan lalat.
Ø Imunisasi.
9
h. Pengobatan
1. penggunaan obat
10
f) Fluorokinolon : Fluorokinolon efektif untuk demam tifoid tetapi dosis dan
lama pemberian belum diketahui dengan pasti.
2. Perawatan
3. Diet
a) Pada mulanya klien diberikan bubur saring kemudian bubur kasar untuk
menghindari komplikasi perdarahan usus dan perforasi usus.
11