Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyusun makalah ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah ke zaman
yang terang benderang.

Makalah yang berjudul Pendapatan Nasional ini kami susun guna memenuhi
salah satu tugas matakuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.

Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan lapang dada.
Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca umumnya.

Samarinda, 22 Maret 2019

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional 3


B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional 4
C. Manfaat Pendapatan Nasional 5
D. Komponen Pendapatan Nasioanal 6
E. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 15
B. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang kaya sumber daya alam.
Kekayaan sumber daya alam tersebut merupakan karunia Tuhan Yang Maha
Pemurah yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia. Pemanfaatan
sumber daya alam dapat dilihat dari kegiatan perekonomian yang berkembang
dalam masyarakat. Namun demikian, pemanfaatan sumber daya alam
sebaiknya dilakukan secara bijak dan rasional. Pemanfaatan dengan bijak dan
rasional menunjukkan sikap tanggung jawab dan peduli terhadap pelestarian
sumber daya alam.
Dilihat dari aspek perekonomian, pemanfaatan sumber daya alam
dapat menunjang pendapatan nasional. Melalui data pendapatan nasional, kita
dapat mengetahui kinerja kegiatan perekonomian Suatu negara selama periode
tertentu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian pendapatan nasional ?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional ?
3. Apa manfaat pendapatan nasional ?
4. Apa komponen pendapatan nasioanal ?
5. Bagaimana metode perhitungan pendapatan nasional ?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian pendapatan nasional.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
nasional.
3. Untuk mengetahui manfaat pendapatan nasional.
4. Untuk mengetahui komponen pendapaatan nasional.
5. Untuk mengetahui metode perhitungan pendapatan nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan


perekonomian Suatu negara.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh


rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.. Berdasarkan
pendekatannya, pendapatan nasional diartikan sebagai berikut

1. Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh produksi baik berupa
barang maupun jasa yang dihasilkan Suatu negara selama satu tahun
yang dinyatakan dalam satuan uang. Barang yang dihitung dalam
pendekatan produksi adalah barang jadi dan barang setengah jadi.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima
rumah tangga konsumen (masyarakat) sebagai balas jasa. Balas jasa
diperoleh rumah tangga konsumen karena telah menyerahkan faktor-
faktor produksi yang dimiliki selama satu tahun dan dinyatakan dalam
satuan mata uang.
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pengeluaran masyarakat
Suatu negara. Pengeluaran digunakan untuk membayar pajak,
membeli barang dan jasa, serta menabung selama satu tahun yang
dinyatakan dalam satuan uang.

3
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
1. Keseluruhan Permintaan dan Penawaran (Aggregate Demand And
Aggregate Supply).
Keseluruhan permintaan adalah keseluruhan permintaan baik terhadap
barang maupun jasa pada berbagai tingkat harga tertentu. Keseluruhan
penawaran adalah keseluruhan penawaran barang ataupun jasa yang di
tawarkan produsen pada berbagai tingkat harga tertentu. Hubungan
antara aggregate supply, aggregate demand, harga, hasil produksi dan
tenaga kerja sebagai berikut.
a. Jika aggregate demand naik, tingkat harga juga naik sehingga
akan menambah jumlah produksi. Artinya, perusahaan akan
menyerap tenaga kerja sehingga balas jasa atas penggunaan tenaga
kerja akan bertambah.
b. Jika aggregate supply naik, harga akan turun dan jumlah produksi
juga akan turun. Artinya, perusahaan akan mengurangi jumlah
tenaga kerja dan balas jasa atas penggunaan tenaga kerja akan
berkurang.
2. Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi adalah bagian pendapatan masyarakat yang digunakan
untuk membeli barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, keseluruhan
pendapatannya akan habis digunakan untuk konsumsi(Y=C). bagi
masyarakat berpenghasilan tinggi, sebagian pendapatannya akan di
tabung (Y=C+S). tabungan (saving/S) adalah bagian pendapatan
masyarakat yang tidak di gunakan untuk konsumsi.
3. Investasi
Investasi sendiri atau investasi dalam negeri mempunyai dampak besar
terhadap pertambahan pendapatan nasional. Peningkatan investasi

4
dalam negeri akan meningkatkan produksi nasional. Kondisi ini
mempengaruhi pendapatan nasional selama periode tertentu.

C. Manfaat Pendapatan Nasional


1. Mengetahui dan Menelaah Susunan atau Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian di negara berkembang awalnya didominasi
sektor pertanian. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), suatu negara akan mengalami perubahan struktur
perekonomian menuju sektor industri dan jasa. Perubahan struktur
perekonomian dapat diketahui dari kontribusi tiap-tiap sektor
perekonomian terhadap Pendapatan Nasional Bruto (PDB). Dengan
mengetahui perubahan struktur perekonomian, suatu negara dapat
menentukan kebijakan yang tepat dalam upaya mengembangkan
sektor perekonomian.
2. Membandingkan Kemajuan Perekonomian Suatu Negara Antar
Periode
Data pendapatan nasional biasanya dibuat setiap tahun. Data tersebut
dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara
dari tahun ke tahun. Dengan data pendapatan nasional berdasarkan
harga konstan atau tetap, kita dapat membandingkan pendapatan
nasional secara akurat.
3. Membandingkan Perekonomian Antar Negara atau Antar Daerah
Data pendapatan nasional bermanfaat untuk menilai sejauh mana
ketertinggalan atau kemajuan suatu negara dibandingkan dengan
negara lain. Ketertinggalan atau kemajuan suatu negara dapat
diketahui dengan membandingkan data pendapatan nasional suatu
negara dengan negara lain. Sementara itu, untuk membandingkan
perekonomian antar negara diperukan data berupa pendapatan
perkapita.

5
4. Menjadi Pedoman dalam Merumuskan Kebijakan Ekonomi
Data perhitungan kebijakan nasional digunakan oleh pemerintah untuk
menilai efektifitas kebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk
mengetahui pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap
pengeluaran masyarakat. Selain itu, pemerintah dapat menggunakan
data tersebut untuk mengidentifikasi masalah baru dan merencanakan
program tertentu guna mengatasi masalah tersebut.

D. Komponen Pendapatan Nasional


Komponen pendapatan nasional menentukan pendapatan suatu negara.
Akan tetapi, instrument yang digunakan negara berbeda-beda. Komponen
pendapatan nasional yang dapat dipahami sebagai berikut.
1. Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (PDB/GDP)
PDG/GDP adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
dihasilkan oleh faktor-faktor produksi baik milik warga negara
maupun orang asing yang tinggal di negara tersebut. Berdasarkan
pengertian ini penghasilan warga negara yang bekerja di luar negeri
tidak termasuk komponen dalam perhitungan pendapatan masyarakat.
Sementara itu, penghasilan orang asing yang bekerja di negara tersebut
dimasukkan dalam perhitungan.
2. Produk Nasional Bruto/Gross National Product (PNB/GNP)
PNB/GNP adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
faktor-faktor produksi milik warga negara sendiri yang tinggal di
dalam negeri maupun di luar negeri. Berdasarkan pengertian tersebut
penghasilan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri
ikut diperhitungkan, sedangkan penghasilan orang asing yang bekerja
di Indonesia tidak ikut diperhitungkan.

6
Secara matematis, besar PDB dan PNB suatu negara dapat diketahui
dengan menghitung pendapatan neto atas faktor dari luar negeri atau
Net Faktor Income From Abroat.
PNB= PDB+(PFLN-PFDN)
PDB= PNB-PFLN
Keterangan:
PNB= Produk Nasional Bruto
PDB= Produk Domestik Bruto
PFLN= Pendapatan Faktor Luar Negeri
PFDN= Pendapatan Faktor Dalam Negeri
3. Produk Nasional Neto/Net National Product (PNN/NNP)
Pada dunia usaha, nilai-nilai barang dapat terjadi penyusutan
(depresiasi) karena harus mengganti barang modal yang sudah rusak
dan menambah stok. Nilai barang tersebut semakin susut (berkurang)
dari periode ke periode berikutnya. Untuk memperoleh PNN/NNP,
nilai depresiasi dikurangkan dari Produk Nasional Bruto (PNB).
PNN= PNB-Depresiasi
4. Pendapatan Nasional Neto/Net National Income (PN/NNI)
PN/NNI adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak
langsung dan ditambahkan dengan subsidi. Pajak tidak langsung
menjadi pengurang karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor
produksi. Subsidi ditambahkan karena merupakan balas jasa atas
faktor produksi, kereta api tidak masuk perhitungan PPN.
PN = PPN - Pajak Tidak Langsung + Subsidi
5. Pendapatan Perorangan/Personal Income (PI)
PP/PI adalah bagian pendapatan nasional yang merupakan hak
individu dalam perekonomian sebagai balas jasa keikutsertaan dalam
proses produksi. Tidak semua pendapatan dibagikan karena terdapat
komponen laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan pajak

7
perorangan yang tidak dihitung dalam pendapatan. Oleh karena itu,
pendapatan perseorangan dapat diperoleh dari Pendapatan Nasional
Neto (PNN) ditambah dengan pembayaran pindahan atau transfer
(transfer payment) akan dikurangi dengan laba ditahan, iuran asuransi,
iuran jaminan sosial, pajak perseroan.
PI = NNI + Transfer Payment - (Laba Ditahan + Iuran Asuransi +
Iuran Jaminan Sosial + Pajak Perseroan)
6. Pendapatan Disposabel/Disposable Income (DI)
Disposable Income (DI) adalah pendapatan yang siap untuk
dibelanjakan atau ditabung. Besar pendapatan disposable adalah
pendapatan perorangan dikurangi pajak penghasilan.
DI = PI - Pajak Langsung
7. Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Konstan
Pendapatan nasional menurut harga berlaku (pendapatan nasional
nominal) adalah suatu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku
pada tahun tersebut. Pendapatan nasional menurut harga konstan
(pendapatan nasional riil) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga yang berlaku
pada satu tahun tertentu (tahun dasar). Jika anda akan menghitung
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, komponen yang
digunakan sebagai dasar hitungan adalah pendapatan nasional menurut
harga konstan karena lebih mencerminkan kenaikan produksi secara
nyata atau menghilangkan unsur kenaikan harga (inflasi).
E. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Hasil perhitungan pendapatan nasional tergantung pada cara pandang atau
pendekatan yang digunakan serta metode perhitungan. Ada tiga cara
dalam menghitung pendapatan nasional yang diuraikan sebagai berikut.
1. Pendekatan Produksi

8
Pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dihitung dengan
cara menjumlahkan produksi barang dan jasa selama 1 tahun.
Komponen yang diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi terdiri atas sembilan sektor antara lain
sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas dan air bersih,
bangunan atau konstruksi perdagangan, hotel dan restoran,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan, dan jasa-jasa (misalnya jasa konsultan, pengacara dan jasa
lain).
Jumlah output tiap-tiap sektor merupakan jumlah output seluruh
perekonomian. Ada kemungkinan output yang dihasilkan suatu
perekonomian merupakan input bagi sektor ekonomi lain, misalnya
perabot rumah tangga (lemari). Pada produk perabot rumah tangga
terkandung beberapa nilai seperti produk toko (sektor perdagangan),
produksi pabrik mebel (sektor industri), pabrik kaca dan perlengkapan
lemari (sektor industri), dan produksi kayu (sektor kehutanan). Dengan
demikian, ada kemungkinan terjadi perhitungan ganda (double
counting) atau bahkan perhitungan berulang kali (multiple counting).
Untuk menghindari perhitungan ganda, dalam menghitung PDB
dengan metode produksi yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value
added) tiap-tiap sektor. Nilai tambah merupakan sumbangan
perusahaan terhadap produksi nasional. Perhitungan nilai tambah
adalah biaya atau harga bahan baku (output) dikurangkan dari harga
produk perusahaan (input).

9
No. Jenis kegiatan Nilai Produksi (Rp) Nilai tambah (Rp)

1. Mengambil kayu 50.000 50.000

2. Menggergaji papan 200.000 150.000

3. Membuat perabot 500.000 300.000

4. Menjual perabot di 800.000 300.000


took

Jumlah nilai tambah 800.000

Proses perhitungan nilai tambah dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang
dihasilkan berbagai sektor perekonomian bertujuan sebagai berikut.

a. Mengetahui besar sumbangan berbagai sektor ekonomi dalam


perhitungan pendapatan nasional.
b. Menghindari perhitungan dua kali atau berulang-ulang karena yang
dihitung hanya nilai produk neto.

Pada perhitungan pendapatan nasional juga terdapat bentuk transaksi lain.


Adapun bentuk transaksi lain yang tidak dimasukkan perhitungan pendapatan
nasional sebagai berikut.

a. Pembayaran transfer atau pindahan, misalnya pembayaran pensiun,


subsidi, undian, hadiah, warisan, sumbangan bencana alam, bunga atas
utang negara, dan pembayaran untuk barang yang dibuat pada tahun-tahun
sebelumnya.
b. Kenaikan dan penurunan nilai barang-barang modal karena inflasi atau
depresi disebut capital gains dan capital loss.

10
c. Kegiatan-kegiatan illegal.
d. Kegiatan yang memang tidak dihitung, misalnya jasa ibu rumah tangga
mencuci dan memasak kecuali mencucikan pakaian kepada tukang cuci.
2. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran dapat diartikan jumlah pengeluaran secara
nasional untuk membeli barang dan jasa selama satu periode. Penghitungan
dilakukan dengan cara-cara menjumlahkan seluruh pengeluaran tiap-tiap
pelaku ekonomi.
a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Consumption/C)
Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan nilai belanja atau
pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli
berbagai jenis kebutuhan dalam satu tahun tertentu. Pendapatan
yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk membeli
makanan, pakaian, membayar pendidikan, dan membeli kendaraan.
Tidak semua transaksi rumah tangga digolongkan sebagai
konsumsi. Misalnya, kegiatan membeli rumah akan termasuk
kegiatan investasi.
b. Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure/G)
Pengeluaran pemerintah digunakan untuk membeli barang terutama
untuk kepentingan masyarakat, misalnya menyediakan fasilitas
umum, membayar gaji pegawai, dan pengeluaran pengembangan
sarana dan prasarana. Pengeluaran berupa penyaluran beasiswa,
bantuan korban bencana, dan subsidi tidak dimasukkan pengeluaran
pemerintah, tetapi pembayaran transfer.
c. Investasi (I)
Investasi atau pembentukan modal swasta adalah pengeluaran untuk
membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan
jasa pada masa akan datang. Contoh investasi, yaitu membeli rumah
dan membangun pabrik. Investasi dilakukan bukan untuk

11
dikonsumsi, melainkan digunakan dalam kegiatan produksi pada
masa akan datang.
Dilihat dari bentuknya, investasi yang dilakukan oleh masyarakat
dibedakan atas 3 jenis pengeluaran sebagai berikut.
1) Pengeluaran untuk barang-barang modal dan peralatan
produksi.
2) Perubahan-perubahan dalam nilai investor pada akhir tahun.
3) Pengeluaran pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat
tinggal.
d. Ekspor Neto (X-M)
Ekspor neto diperoleh dari nilai ekspor (X) suatu negara selama
satu tahun tertentu dikurangi nilai impor (M) dalam periode yang
sama. Ekspor terdiri atas barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
negeri. Barang impor merupakan produksi masyarakat negara lain
sehingga tidak dihitung dalam pendapatan nasional.
Dengan demikian, pendapatan nasional melalui pendekatan
pengeluaran dirumuskan sebagai berikut.
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
C = Consumption (konsumsi rumah tangga)
I = Investasi
G = Government (pengeluaran pemerintah)
X = Ekspor
M = Impor
3. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan nasional dengan pendekatan pendapatan dihitung dengan
cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat
sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan faktor produksinya

12
kepada rumah tangga produsen. Faktor produksi terdiri atas faktor
produksi tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan. Jika faktor-
faktor produksi tersebut digunakan dalam proses produksi, pemilik
faktor produksi akan memperoleh balas jasa. Bentuk-bentuk balas jasa
antara lain:
a. Balas jasa dari tenaga kerja berupa upah dan gaji.
b. Tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa.
c. Modal memperoleh bunga.
d. Kewirausahaan memperoleh keuntungan atau laba.

Penjumlahan balas jasa akan menghasilkan nilai yang disebut


Pendapatan Nasional (Nasional Income/NI). Pendapatan nasional
diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh balas jasa faktor
produksi. Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan juga
dikenal dengan istilah pendapatan nasional harga faktor yang
dirumuskan sebagai berikut.

NI = W + R + I +π

Keterangan:

NI = National income (pendapatan nasional)

W = Wages (upah pekerja)

R = Rent (sewa tanah)

I = interest (bunga modal)

π = profit (laba pengusaha)

Kita telah memahami proses perhitungan pendapatan nasional dengan


berbagai pendekatan dalam menghitung perhitungan pendapatan
nasional Anda hendaknya menumbuhkan sikap teliti dan cermat.

13
Dengan membiasakan diri bersikap teliti akan diperoleh hasil
perhitungan yang benar dan akurat.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-
faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional ada 3 yaitu:
keseluruhan permintaan dan penawaran (Aggregate Demand and Aggregate
Supply), konsumsi dan tabungan, dan investasi.
Adapun Manfaat pendapatan nasional yakni:
a. Mengetahui dan menelaah susunan atau struktur perekonomian
b. Membandingkan Kemajuan perekonomian suatu negara antar periode
c. Membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah
d. Menjadi pedoman dalam merumuskan kebijakan ekonomi
Komponen pendapatan nasional ialah sebagai berikut:
a. Produk domestik bruto gross domestic product (PDB/GDP)
b. Produk nasional bruto atau gross National product (PNB/GNP)
c. Produk nasional neto atau net National product (PNN/NNP)
d. Pendapatan nasional neto atau net National income (PN/NNI)
e. Pendapatan perorangan atau personal income (PI)
f. Pendapatan disposabel atau disposable income (DI)
g. Pendapatan nasional harga berlaku dan harga konstan.
Metode atau cara cara menghitung pendapatan nasional ada 3 yakni
a. Pendekatan produksi
b. Pendekatan pengeluaran
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (consumption/C)
2. Pemerintah (government expenditure/G)
3. Investasi (I)

15
4. Ekspor neto (X-M)
c. Pendekatan pendapatan
B. Saran
Kami pemakalah sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Harnida Gigih dkk. 2014. Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.
Klaten. PT Intan Pariwara.

17

Anda mungkin juga menyukai