Laju cahaya atau kecepatan cahaya disimbolkan dengan “c” dari celeritas
yang berarti kecepatan. Konstanta ini sangat penting dalam bidang fisika dan
memiliki nilai 299.792.458 m/s (≈ 3,0 × 108 m/s).
Rasio antara c dengan ⱱ (kelajuan rambat cahaya melalui medium) disebut
sebagai indeks bias (n) medium tersebut dengan dirumuskan :
𝑐 Periode Frekuensi
𝑛=
𝑣
Sifat Cahaya
Perambatan Cahaya
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat di ruang
hampa (tanpa medium), namun jika gelombang cahaya ini merambat melalui suatu
medium maka kecepatan cahaya akan lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan
cahaya di ruang hampa.
Cahaya dapat merambat dalam suatu medium dengan tiga cara yaitu :
1. Merambat lurus
2. Dibiaskan
3. Dipantulkan
Pemantulan Cahaya
Pemantulan atau refleksi atau pencerminan merupakan proses kembali
terpancarnya cahaya dari permukaan benda yang memang terkena oleh cahaya.
Pemantulan cahaya bisa dibedakan menjadi 2, yakni pemantulan teratur dan
pemantulan baur (difus) atau tak teratur.
Pemantulan Cahaya
Hukum pemantulan cahaya :
• Cahaya datang, cahaya pantul, dan garis normal terletak tegak lurus dengan
suatu bidang datar.
• Sudut pantul sama dengan sudut datang dimana θi = θr (Hukum Refleksi).
Pembiasan Cahaya
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang terjadi ketika
cahaya melewati bidang batas antara dua medium dengan indeks bias yang berbeda. Arah
pembiasan cahaya :
• Mendekati garis normal • Menjauhi garis normal
Cahaya merambat dari medium optik kurang Cahaya merambat dari medium optik lebih
rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya
cahaya merambat dari udara ke dalam air. cahaya merambat dari dalam air ke udara atau
sebaliknya.
Indeks Bias Cahaya
Pembiasan cahaya juga dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya
pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil
dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut
Christian Huygens (1629-1695) “Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa
dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”
Keterangan
n : Indeks bias
c : Laju Cahaya dalam ruang hampa
(3,0 × 108 m/s)
v : Laju cahaya dalam medium
Prinsip Fermat
Prinsip Fermat menyatakan bahwa cahaya merambat dengan
mengambil lintasan dengan waktu tempuh terpendek, dimana prinsip ini
mendasari hukum tentang pemantulan dan hukum Snell tentang
pembiasan.
Hukum
Snell
berbunyi
2. Perbandingan sinus sudut
datang dengan sinus sudut
1. Sinar datang, bias pada dua medium yang
garis normal dan berbeda merupakan
sinar bias bilangan tetap.
terletak dalam
satu bidang
datar.
Willebrord Snellius
Persamaan Hukum Snell
ip + r = 90o
r = 90o – ip
Hukum
Brewster
𝑛2
= tan 𝑖𝑝
𝑛1
Polarisasi
• Refraksi ganda
Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda (Kristal) akan
mengalami pembiasan dalam dua arah yang berbeda. Sebagian berkas akan
memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar biasa), sedangkan sebagian yang
lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar istimewa).
Polarisasi
• Absorbsi
Penyerapan intensitas cahaya karena penyerapan komponen cahaya oleh
suatu bahan yang dapat menyerap secara selektif (Polarisator : Kristal polaroid).
Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah getarnya sejajar dengan sumbu
polarisasi polaroid.
Cahaya yang
terpolarisasi
𝟏
I = l0
𝟐
𝑛1
Jawab : hsemu = × ℎ𝑎𝑠𝑙𝑖
𝑛2
1
hsemu = 4Τ × 12
3
hsemu = 9 meter
Thank you