Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas besar ini pada waktu yang telah
ditentukan. Tugas Besar 2 untuk penilaian tugas dari mata kuliah Manajemen Proyek
Industri ini telah diselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak karena dalam
pengerjaan laporan ini Penulis telah mendapatkan banyak bantuan baik materil
maupun non materil. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu, Penulis menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Selain itu, penulis berharap laporan praktikum ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan juga bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam setiap proyek konstruksi, proyek tersebut harus memiliki rencana
pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan proyek, kapan proyek tersebut harus
dimulai dan diselesaikan, bagaimana proyek dikerjakan, bagian apa saja yang
harus dikerjakan, apa saja langkah-langkah yang harus dipersiapkan dan
dikerjakan terlebih dahulu, hingga rencana penyediaan sumber daya dan
material. Salah satu aktivitas dalam perencanaan proyek adalah penjadwalan
proyek, dimana penjadwalan ini bermaksud untuk memberikan informasi tentang
jadwal pelaksanaan kerja, progress pekerjaan apa saja yang sudah diselesaikan,
serta informasi tenaga kerja, biaya yang dikeluarkan, peralatan dan material
yang digunakan, dan rencana durasi proyek tersebut harus diselesaikan.
Pada proyek yang dibahas kali ini, proyek pembangunan fasilitas apartement
ini menunjukkan adanya keterlambatan dalam penyelesaian dimana proyek ini
ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 namun mundur hingga maret tahun
2022. Tertundanya proyek ini dikarenakan masalah wabah virus yang terjadi dan
terdapat masalah operasional dimana kurangnya sumber daya, dan alokasi
sumber daya yang kurang tepat. Pada proses pembuatan jadwal proyek,
susunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan pun harus dibuat secara rinci
dan sangat detail untuk menghindari miss dalam komunikasi.
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, ditetapkan tujuan dari makalah ini diantaranya
adalah :
1. Dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan penjadwalan proyek.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara menentukan jalur tiitk kritis proyek
3. Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat
terselesaikannya proyek tersebut.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proyek
Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus dimana
bertujuan untuk mencapai hasil yang sudah ditetapkan secara khusus. Proyek
ini bukan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan secara terus menerus,
namun merupakan kegiatan sementara yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu dan sudah ditetapkan kapan kegiatan tersebut harus dimulai dan harus
dihentikan. Kegiatan proyek ini memiliki alokasi sumber daya tertentu, rencana
perincian kegiatan dan biaya yang jelas juga detail, dan dimaksudkan untuk
melaksanakan kegiatan yang sudah ditetapkan sesuai dengan perencanaan.
4
tujuan dari proyek tersebut atau belum. Berikut ini merupakan metode yang
digunakan dalam mengelola penjadwalan proyek, yaitu :
1. Diagram Jaringan, merupakan teknik yang digunakan untuk memperlihatkan
pengurutan aktivitas. Sebuah diagram jaringan adalah tampilan mengenai
hubungan logis antara aktivitas – aktivitas proyek.
2. Scheduling Method, Untuk membuat schedule ada banyak metode yang
dapat digunakan dan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi karakteristik
proyek dan yang bisa digunakan pada kontraktor tersebut, seperti BarChart
(Kurva S), CPM, PDM.
3. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical
Path Method), pada metode PERT, penekanan diarahkan kepada usaha
mendapatkan kurun waktu yang paling baik, sedangkan metode CPM
merupakan alat bantu dalam merencanakan dan mengendalikan waktu dan
biaya agar waktu penyelesaian serta biaya untuk suatu proyek dapat ditekan
serendah mungkin.
4. Metode Penjadwalan Linear, metode penjadwalan linier ini memberi alternatif
cara penjadwalan proyek berulang yang pada umumnya menggunakan
metode jaringan.
5. Line of Balance (LoB), adalah metode yang menggunakan keseimbangan
operasi, yaitu tiap-tiap kegiatan adalah kinerja yang terus menerus.
6. Time Chainage Diagram Time, Chainage Diagram merupakan salah satu
metode dari penjadwalan linear.
7. Gantt Chart, merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk
penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry,
2006).
8. Kurva S, adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan
antar nilai komulatif biaya atau waktu pekerja (man hours) atau persentase
(%) penyelesaian terhadap waktu, dan prestasi komulatif harus berjumlah
100% tepat pada saat proyek tersebut selesai dilaksanakan.
9. Konstraint, Lead, dan Lag, konstrain menunjukkan hubungan antar kegiatan
dengan satu garis dari node terdahulu ke node berikutnya, 1 konstrain hanya
dapat menghubungkan 2 node.
5
BAB III METODE PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
B. Data Pengamatan
Data yang didapatkan dalam pengamatan proyek ini berupa jadwal
kegiatan, durasi aktivitas, data anggaran aktivitas. berikut ini adalah data
pengamatan yang didapatkan :
1. Jadwal Pekerjaan
No. Keterangan No. Keterangan
1 Pendahuluan 8 Pekerjaan Lantai 1
2 Pekerjaan Tanah 9 Pekerjaan Lantai 2
3 Pekerjaan Struktur Bawah 10 Pekerjaan Atap, Dinding, Kusen
4 Pekerjaan Pondasi 11 Pekerjaan Elektrikal, Plafond
5 Pekerjaan Pile Cap 12 Pekerjaan Plafond Lantai 1
6 Pekerjaan Struktur Atas 13 Pekerjaan Plafond Lantai 2
7 Pekerjaan Dinding Pagar 14 Finishing
6
3. Aktivitas dalam Proyek
Dalam pembangunan apartement ini, terlihat bahwa terdapat beberapa
fasilitas yang masih dalam tahap pembangunan diantaranya adalah
fasilitas swimming pool, office, lounge, café, dan resto. Berikut ini adalah
rincian dari aktivitas yang dikerjakan dalam proyek :
a) Fasilitias Office, Lounge, Café, & Resto
1) Kontruksi bangunan
2) Pemasangan tembok office
3) Pemasangan baja ringan atap office
4) Pemasangan kusen-kusen office
5) Topping off office
6) Pemasangan keramik lantai
7) Desain interior office
8) Finishing office
9) Penataan alat lounge, café, dan resto
10) Penataan alat office
7
3.2. Pengolahan Data
Data pengamatan aktivitas yang sudah didapatkan kemudian diolah dengan metode CPM beserta perhitungan maju dan
perhitungan mundur juga total float dan free float yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
8
BAB IV HASIL DAN ANALISA
Dilihat dari data pengamatan yang didapatkan, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan adalah melakukan pengembangan jadwal rencana kerja menjadi jadwal
yang terperinci dengan menggunakan metode CPM. Metode CPM ini digunakan
karena pada metode ini kita dapat memperinci setiap aktivitas dan menenrukan urutan
ketergantungan antara kegiatan yang satu dengan yang lain. Dalam pembuatan
jaringan kerjanya juga, metode ini harus mengetahui data kegiatan mana saja yang
mendahului karena hal ini akan mengatur keefektivitas waktu yang dimiliki dengan
cara pekerjaan yang akan datang dapat dikerjaka setelah kegiatan sebelumnya
selesai sesuai dengan urutan kegiatannya.
No Keterangan Aktivitas Prodesesor Durasi
1 Pendahuluan A - 15
2 Pekerjaan Tanah B A 7
3 Pekerjaan Struktur Bawah C B 8
4 Pekerjaan Pondasi D B 14
5 Pekerjaan Pile Cap E D 15
6 Pekerjaan Struktur Atas F C, E 15
7 Pekerjaan Dinding Pagar G C, E 9
8 Pekerjaan Lantai 1 H C, E 12
9 Pekerjaan Lantai 2 I G, H 9
10 Pekerjaan Atap, Dinding, Kusen J F, I 10
11 Pekerjaan Elektrikal, Plafond K F, I 11
12 Pekerjaan Plafond Lantai 1 L K 15
13 Pekerjaan Plafond Lantai 2 M L 12
14 Finishing N J, M 16
TOTAL 168
Tabel diatas kemudian diolah membentuk jaringan kerja seperti gambar dibawah
ini.
C F
J
A B N
G
D E I
K L M
H
9
Setelah menentukan diagram jaringan diatas, maka selanjutnya melakukan
perhitungan maju dan mundur yang diolah dan dihitung beserta nilai Free Float dan
Total Float untuk mengetahui jalur kritis dari jaringan tersebut.
Durasi Perhitungan Maju Perhitungan Mundur Total Free Keterangan
Aktivitas Prodecessor
(t) ES EF LS LF Float Float Sifat Jalur
A - 15 0 15 0 15 0 0
B A 7 15 22 15 22 0 0
C B 8 22 30 22 50 20 0 Kritis
D B 14 30 44 30 44 0 0
E D 15 44 59 44 59 0 0
F C, E 15 44 59 50 65 6 0 Kritis
G C, E 9 44 53 47 56 3 0 Kritis
H C, E 12 44 56 44 56 0 0
I G, H 9 56 65 56 65 0 0
J F, I 10 65 75 65 103 28 0 Kritis
K F, I 11 65 76 65 76 0 0
L K 15 76 91 76 91 0 0
M L 12 91 103 91 103 0 0
N J, M 16 103 119 103 119 0 0
Dalam CPM terdapat beberapa jenis Float yang dapat digunakan untuk
mrenganalisis pelaksanaan proyek yang sedang berjalan atapun dalam hal
perencanaan pemanfaatan sumber daya proyek. Kegiatan yang termasuk kedalam
jalur kritis adalah kegiatan yang mempunyai nilai Free Float (FF) dan Total Float (TF)
adalah nol, sehingga berlaku FF=TF=0 kegiatan yang termasuk jalur kritis.
Berdasarkan data pengamatan yang sudah diolah dan diamati, maka dapat
diketahui bahwa aktivitas yang termasuk ke dalam jalur kritis adalah kegiatan C, F, G,
dan J. Jalur ini perlu pemantauan khusus dan perhatian langsung karena pada jalur
tersebut tidak diperbolehkan adanya keterlambatan dan jika pun terjadi keterlambatan
maka akan mempengaruhi total waktu penyelesaian proyek yang seharusnya hanya
berlangsung 168 hari.
10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang sudah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa pembangunan proyek apartement ini merupakan
kegiatan yang bersifat sementara dengan batas waktu dimulainya dan
diselesaikannya proyek tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Proyek ini
direncanakan selesai dalam kurun waktu 168 hari dan ditemukan jalur titik kritis
yang dapat menghambat terselesaikannya proyek apabila jalur ini mengalami
keterlambatan, diantaranya adalah jalur C, F, G, dan J. Jalur ini perlu perhatian
khusus dan pengendalian kegiatan juga sumber daya yang rutin dilakukan agar
proyek dapat terselesaikan sesuai dengan perencanaan yang sudah diatur dan
tidak ada pengeluaran biaya, tenaga, serta material juga alat yang diluar
perencanaan proyek diawal.
5.2. Saran
Saran yang diajukan terhadap makalah ini adalah diperlukan adanya data
wawancara secara langsung yang lebih rinci terkait bagaimana prosedur dan
proses sesungguhnya di lapangan terkait kendala atau sistem pengerjaannya
pada proyek tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
12