Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN CRASHING PT WASKITA KARYA TBK


Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasional

Dosen Pengampu :

Ari Anggarani W.P.T, SE, MM

Disusun Oleh :

Fina Eliana (20190101056)


Irvan Fadiyal (20190101355)
Prama Abdila Muhsi (20190101283)
Raihan Fadillah (20190101133)
Ratna Ayu Lestari (20190101127)
Tiwi Berliani (20190101057)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


JAKARTA
2020
Ringkasan Materi

Pengertian manajemen pada dasarnya mencakup suatu metode/teknik atau proses untuk
mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan
pengendalian (controlling) dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efisien).
[ CITATION Iri13 \l 1033 ].

Crashing adalah suatu proses yang disengaja, sistematis dan analitik dengan melakukan
pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada kegiatan yang
berada pada jalur kritis[ CITATION Erv04 \l 1033 ].
Dengan menggunakan metode crashing maka akan menyebabkan perubahan terhadap biaya
dan waktu, yang meliputi:

1. Waktu Normal (normal duration) merupakan waktu yang dibutuhkan untuk


melakukan kegiatan sampai selesai dengan tingkat produktivitas normal.

2. Waktu Dipercepat (crash duration) merupakan waktu tersingkat untuk menyelesaikan


suatu kegiatan yang secara teknis masih memungkinkan.

3. Biaya Normal (normal cost) adalah biaya langsung yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu normal.

4. Biaya untuk Waktu Dipercepat (crash cost) adalah jumlah biaya langsung untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Manajemen Crashing. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah penulis buat ini, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Mungkin laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf, apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Jakarta, 3 Januari 2021

Penulis

ii
Daftar Isi

Ringkasan Materi....................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
a. Latar Belakang............................................................................................... 1
b. Identifikasi Masalah....................................................................................... 2
c. Pembatasan Masalah...................................................................................... 2
d. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

BAB II....................................................................................................................... 3
Kajian Teori............................................................................................................... 3

BAB III...................................................................................................................... 6
Pembahasan................................................................................................................ 6

BAB IV...................................................................................................................... 10
a. Kesimpulan.................................................................................................... 10
b. Saran............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12

iii
BAB I

A. Latar Belakang

Metode Crashing merupakan alat bantu manajemen yang bertujuan untuk mengurangi
atau mempersingkat lamanya waktu dalam mengerjakan sebuah proyek dengan
menganalisa alternatif-alternatif yang ada. Yang bertujuan untuk mengoptimalkan
waktu kerja dengan biaya terendah. Seringkali dalam crashing terjadi “trade-off”,
yaitu pertukaran waktu dengan biaya.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan crashing adalah kegiatan yang


berada pada jalur kritis, menerapkan metode crashing ada proyek untuk
menentukan durasi optimum yang didapat dengan alternatif penambahan jam
kerja (lembur) guna mengantisipasi keterlambatan yang terjadi pada suatu proyek.

Dalam pembuatan suatu proyek konstruksi faktor biaya, mutu, dan waktu sangat
mempengaruhi jalannya aktifitas pembangunan. Selama jangka waktu yang telah
ditentukan, seorang kontraktor harus mampu mengelola proyek konstruksi secara
efektif dan efisien demi keberhasilan perencanaan proyek tersebut.

Melakukan pengecekan terhadap perkembangan proyek yang sedang dijalankan


secara rutin atau bertahap juga perlu dilakukan agar dapat melihat sejauh mana hasil
yang telah diselesaikan.

Oleh sebab itu perusahaan perlu menerapkan metode Crashing ini pada saat
pembuatan proyek sedang berlangsung untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan
dan waktu kerja menjadi lebih optimal.

4
B. Identifikasi Masalah
1. Adanya kendala akses antar kota.
2. Sumber daya yang tidak memenuhi. Terbatasnya sumber daya yang ada sering
kali menjadi kendala dalam menyelesaikan pekerjaan di dalam proyek
tersebut.
3. Keterbatasan dana. Ini memaksa pemimpin proyek untuk bisa maksimal
dalam melakukan pengaturan dana tersebut.

Pembatasan Masalah
1. Perhitungan percepatan durasi (crash duration) dilakukan dengan mencari
maksimum durasi setiap pekerjaan dan mengambil asumsi crashing sama
untuk setiap pekerjaan yang dianalisis.
2. Pengambilan data berasal dari proyek jalan tol ngawi-kertosono paket MK1.
3. Anggaran biaya dan jadwal pekerjaan diambil sesuai data yang ada.
4. Crashing atau percepatan durasi proyek dilakukan dengan menambah
jumlah tenaga kerja dan peralatan.
5. Biaya dan waktu pembangunan jalan tol Ngawi – Kertosono dari persiapan
sampai finishing

Rumusan Masalah
1. Berapa besar perubahan waktu dan biaya yang dibuthkan pada proyek jalan
tol ngawi – kertosono paket NK1 dengan Metode manajemen proyek
crashing?
2. Apa saja hal yang diperlukan untuk menganalisis hubungan antara waktu dan
biaya suatu kegiatan?
3. Ada berapa macam cara yang dapat digunakan oleh PT Waskita Karya untuk
melaksanakan percepatan penyelesaian waktu proyek?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan manajemen proyek crashing pada PT
Waskita Karya?

5
5. Bagaimana penggunaan metode konstruksi yang efektif pada PT Waskita
Karya?

6
BAB II
Kajian Teori

Crashing Pada hakekatnya terdapat hubungan antara durasi dan biaya yaitu apabila
proyek dilakukan lambat, biaya relatif rendah. Apabila proyek dilakukan secara
normal, biaya relatif normal sedangkan jika proyek dipercepat biaya kemungkinan
akan menjadi mahal.Salah satu cara untuk mempercepat durasi proyek dalam istilah
asingnya adalah crashing. Proses crashing itu sendiri itu sendiri merupakan proses
mereduksi atau mengurangi durasi suatu pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap
waktu penyelesaian proyek.

Crashing adalah suatu proses yang disengaja, sistematis dan analitik dengan cara
melakukan pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada
kegiatan yang berada pada jalur kritis. Proses crashing dengan cara melakukan
perkiraan dari variable cost dalam menentukan pengurangan durasi maksimal dan
paling ekonmis dari suatu kegiatan yang masih mungkin untuk dierduksi. Proses ini
kelihatannya sederhana, tetapi pada kenyataannya sangat kompleks. Ada berbagai
cara untuk mereduksi durasi suatu proyekdan banyak kombinasi dari durasi kegiatan
dan biaya yang harus diperhatikan dalam menganalisis secara detail.

Proses Crashing

Mempercepat pelaksanaan suatu proyek harus dirancang terlebih dahulu. Hali ini
dapat menghasilkan suatu percepatan durasi yang baik. Perlu diperhatikan
keseimbangan dalam merancang walaupun mungkin dengan konsekuensi menambah
sumber daya manusia. Tetapi selama menambah sumber daya manusia masih lebih
murah dibandingkan dengan pembayaran extra akibat keterlambatan proyek, maka
penambahan sumber daya manusia tersebut kiranya dapat diperhitungkan.Umumnya
bila waktu pelaksanaan suatu pekerjaan dipersingkat (crashing), maka biaya

7
lanngsung akan naik. Perencanaan atas dasar biaya langsung yang terendah belum
tentu merupakan yang terbaik, oleh karena hal ini identik dengan waktu yang lama,
padahal total biaya dari proyek termasuk juga biaya tak langsung, juga
mempengaruhi waktu pelaksanaan. Mempercepat durasi sebuah kegiatan akan
mempertinggi biaya, namun belum tentu akan mempersingkat waktu proyek secara
keseluruhan, kecuali jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan kritis. Itulah sebabnya
maka diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari kegiatan yang dipercepat durasi
pelaksanaannya dalam menghasilkan waktu proyek yang paling ekonomis, dimana
tujuan kita menyelesaikan suatu proyek yang teknis dan ekonomis diperlukan suatu
perhitungan yang teliti sampai dimanakah kita dapat mempersingkat waktu dengan
menambah biaya yang terkecil mungkin.

8
BAB III
Pembahasan

1. Pelaksanaan pekerjaan pada proyek Jalan Tol Ngawi –Kertosono Paket NK 1 :


a. Zona 1 : waktu 239 hari, volume timbunan 408.559 m3, Dump truck 17 unit,
Excavator 2 unit, Buldozer 5 unit.
b. Zona 2 : waktu 244 hari, volume timbunan 541.383,30 m3, Dump truck 18
unit, Excavator 5 unit, Buldozer 2 unit.
c. Zona 3 : waktu 239 hari, volume timbunan 704.191 m3, Dump truck 23 unit,
Excavator 6 unit, Buldozer 3 unit.
d. Zona 4 : waktu 239 hari, volume timbunan 795.156 m3, Dump truck 26 unit,
Excavator 6 unit, Buldozer 3 unit.

Berdasarkan kegiatan yang telah disusun didapatkan sisa durasi waktu normal
dalam pelaksanaan pekerjaan adalah 500 hari. Untuk mengatasi permasalahan
akibat keterlambatan pelaksanaan, maka dilakukan percepatan penjadwalan pada
pekerjaan-pekerjan dengan menerapkan metode menejemen proyek crashing.

Percepatan dengan menerapkan paralel pada pekerjaan galian/replacement dengan


pekerjaan timbunan, yang merupakan pekerjaan dengan durasi dan bobot terbesar.
Hasil yang didapatkan pada proses penerapan metode menejemen proyek crashing
yaitu durasi 440 hari, dari waktu normal yang tersedi 500 hari.

Perhitungan biaya setelah dilakukan metode menejemen proyek tidak berdampak


pada biaya langsung atau masih sama berdasarkan perhitungan yang telah
ditetapkan oleh kontraktor. Biaya langsung pada Proyek Jalan Tol Ngawi-
Kertosono paket NK1 sebesar Rp. 1.343.897.782.273,00

9
Rekap Dump Truck :

Rekap Bulldozer :

Rekap Vibro Roller :

10
Rekap Excavator :

Berdasarkan perhitungan diatas, total biaya pemakaian alat pada pekerjaan galian
dan timbunan dengan durasi yang tersisa adalah sebesar Rp.37.470.553.184,00
dan total biaya sesuai waktu perencanaan adalah sebesarRp. 41.746.810.904,00.
Akibat durasi waktu yang berkurang setelah dilakukan percepatan. Setelah
dilakukan penerapan metode menejemen proyek crashing diperoleh durasi sebesar
440 hari dari waktu normal 500 hari, selisih waktu yang dapat dihemat sebesar 60
hari. nilai kontrak awal sebesar Rp. 1.343.897.782.273,00, termasuk biaya
pemakaian alat dengan total sebesar Rp.37.470.553.184, kemudian dikurangi
Rp.4.289.687.400,00 akibat waktu pelaksanaan yang dipecepat. Maka total biaya
hasil perhitungan adalah sebesar Rp. 1.348.187.469.673,00.

2. Hal yang diperlukan untuk menganalisis hubungan antara waktu dan biaya suatu
kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Kurun waktu normal


Adalah kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai
selesai, dengan cara yang efisien tetapi diluar pertimbangan adanya kerja
lembur dan usaha khusus lainnya, seperti menyewa peralatan yang lebih
canggih.

11
2. Biaya normal
Adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan
kurun waktu normal. Terdapat biaya normal bahan dan biaya normal upah.
Rumus biaya normal :
Koefisien = Biaya Bahan/Upah
Biaya
Total Biaya Normal = Koefisien x Biaya Normal x Volume Pekerjaan

3. Kurun waktu dipersingkat


Crash Time adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang
secara teknis masing mungkin. Disini dianggap sumber daya bukan merupakan
hambatan.
Rumus menghitung durasi Crashing =
Volume Pekerjaan
Kapasitas Kerja Shift x Jumlah Tenaga Kerja

4. Biaya untuk waktu dipersingkat (Crash Cost)


Adalah jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun
waktu tersingkat.
Rumus Total Upah Tenaga Kerja =
((Upah shift pagi + upah shift malam) x durasi proyek x jumlah tenaga kerja)

3. Cara-cara yang digunakan oleh PT WASKITA antara lain yaitu :


a. Penambahan jumlah jam kerja (kerja lembur)

Kerja lembur (working time) dapat dilakukan dengan menambah jam kerja
perhari, tanpa menambah pekerja. Penambahan ini bertujuan untuk 5
memperbesar produksi selama satu hari sehingga penyelesaian suatu aktivitas
pekerjaan akan lebih cepat.

12
b. Penambahan tenaga kerja

Penambahan tenaga kerja dimaksudkan sebagai penambahan jumlah pekerja


dalam satu unit pekerja untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu tanpa
menambahkan jam kerja.

c. Pergantian atau penambahan peralatan

Penambahan peralatan dimaksudkan untuk menambah produktivitas. Namun


perlu diperhatikan adanya penambahan biaya langsung untuk mobilitas dan
demobilitas alat tersebut.

d. Pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas

Yang dimaksudkan dengan sumber daya manusia yang berkualitas adalah


tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang tinggi dengan hasil yang
baik. Dengan mempekerjakan tenaga kerja yang berkualitas, maka aktivitas
akan lebih cepat diselesaikan.

e. Penggunaan metode konstruksi yang efektif

Metode konstruksi berkaitan erat dengan sistem kerja dan tingkat penguasaan
pelaksana terhadap metode tersebut serta ketersedian sumber daya yang
dibutuhkan.

Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara terpisah maupun kombinasi,


misalnya kombinasi penambahan jam kerja sekaligus penambahan jumlah
tenaga kerja,biasa disebut giliran (shift), dimana unit pekerja untuk pagi
sampai sore berbeda dengan dengan unit pekerja untuk sore sampai malam.

13
4. Kelebihan dan Kekurangan manajemen proyek crashing pada PT WASKITA

Kekurangan manajemen proyek crashing :

1. Penambahan tenaga kerja.

2. Bertambahnya biaya proyek

3. Penambahan Jam kerja alat bantu yang produktif.

Kelebihan manajemen proyek crashing :

1. Mempersingkat waktu.

2. Bagi pekerja, akan mendapatkan tambahan biaya penghasilan.

3. Produktivitas tidak menurun.

14
BAB IV

Kesimpulan :

1. Dari hasil perhitungan dengan melakukan percepatan (crashing) dapat


dilihat bahwa setiap melakukan percepatan durasi,terjadi perubahan pada
biaya langsung proyek. Diperoleh durasi maksimum proyek yaitu 440 hari
dari waktu normal 500 hari dengan waktu percepatan sebesar 60 hari, dan
biaya percepatan proyek maksimum sebesar Rp. 1.348.187.469.673,00.dari
biaya normal sebesar Rp. 1.343.897.782.273,00

2. Penambahan tenaga kerja


Penambahan tenaga kerja dimaksudkan sebagai penambahan jumlah
pekerja dalam satu unit pekerja untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu
tanpa menambahkan jam kerja.

3. Pergantian atau penambahan peralatan


Penambahan peralatan dimaksudkan untuk menambah produktivitas.
Namun perlu diperhatikan adanya penambahan biaya langsung untuk
mobilitas dan demobilitas alat tersebut.

4.

5. Penggunaan metode konstruksi yang efektif


Metode konstruksi berkaitan erat dengan sistem kerja dan tingkat
penguasaan pelaksana terhadap metode tersebut serta ketersedian sumber
daya yang dibutuhkan.

Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara terpisah maupun kombinasi,


misalnya kombinasi penambahan jam kerja sekaligus penambahan jumlah
tenaga kerja,biasa disebut giliran (shift), dimana unit pekerja untuk pagi
sampai sore berbeda dengan dengan unit pekerja untuk sore sampai malam.

Saran :

15
1. Membangun jalan alternative untuk memudahkah akses antar kota dengan
mengidentifikasi rute tercepat antar kota.
2. Kinerja seorang pemimpin sangat dibutuhkan, terutama dalam
memastikan setiap tugas yang diberikan pada para pekerja berjalan dengan
lancar. 
3. Sebaiknya dana dialokasikan dengan tepat pada sektor yang
membutuhkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, M. Y., Nainggolan, T. H., & Iskandar, T. (2013). Percepatan Penjadwalan


Proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono Paket Nk1 Dengan Metode Fast Track.

Karya, J., Sipil, T., Karya, J., & Sipil, T. (2014). Optimalisasi Waktu Dan Biaya
Proyek Dengan Analisa Crash Program. Jurnal Karya Teknik Sipil, 3, 747–759.

Ningrum, F. G. A., Hartono, W., & Sugiyarto, S. (2017). PENERAPAN METODE


CRASHING DALAM PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN
ALTERNATIF PENAMBAHAN JAM LEMBUR DAN SHIFT KERJA (Studi
Kasus: Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha, Yogyakarta). Matriks Teknik
Sipil, 5(2).

Olivia, P., Program, J., Teknik, S., Teknik, F., Raya, U. P., Timang, J. H., Raya, P.,
Program, J., Teknik, S., Teknik, F., Raya, U. P., Timang, J. H., & Raya, P.
(2019). ANALISA PERCEPATAN WAKTU PROYEK MENGGUNAKAN
METODE CRASHING ( STUDI KASUS : PENINGKATAN JALAN
PELANTARAN – PARENGGEAN – TUMBANG SANGAI ). 3(1), 41–52.

Priyo, M., & Sumanto, A. (2016). Analisis Percepatan Waktu Dan Biaya Proyek
Konstruksi Dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Menggunakan Metode
Time Cost Trade Off : Studi Kasus Proyek Pembangunan Prasarana. Semesta
Teknika, 19(1), 1–15.

Satria, Alvons., 2017, Analisis Percepatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi Dengan


Metode Time Cost Trade Off(TCTO), Tugas Akhir, (Tidak Diterbitkan),
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Tjaturono., 2004, Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja Aktual dan modifikasi


Penjadwalan dengan Metode Fast Track untuk Mereduksi Biaya dan Waktu
Pembangunan Perumahan, Makalah Seminar REI Jatim, 16 Desember 2004,
Hotel Sangri-La, Surabaya

17
18

Anda mungkin juga menyukai