Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok:

I Gede Krisma Udayana (1515351179)


Komang Alit Sawitri (1707532006)
Ni Putu Dian Artini (1707532019)

KONSEP BIAYA PRODUKSI


1. Konsep Biaya
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi manajemen
dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk
proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Menurut lkatan Akuntan
lndonesia (1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber
ekonomiuntuk memperoleh aktiva.
Menurut Supriyono (2000) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan
atau yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue dan akan
dipakai sebagai pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2005) dalam arti luas
biaya adalah : pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva
yang disebut dengan istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan
bagian dari harga pokok yang dikorbankan didalam suatu usaha untuk memperoleh
penghasilan.
Menurut Simamora (2002) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini
atau di masa mendatang bagi organisasi, dalam hal ini, perusahaan . Jadi menurut
beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan seperti menurut Hansen dan Mowen
(2001) bahwa biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk
memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba.
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung
oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-
barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa
diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan
keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan
pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output
tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya
suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output
dalam suatu penggunaan alternatif.
2. Biaya Produksi Jangka Pendek
Tabel di bawah menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat
dalam table tersebut dimisalkan tenaga kerja adalah factor produksi yang berubah-
ubah jumlahnya, sedangkan factor produksi yang lain jumlahnya tetap. Sehingga
keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan
kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
Jumlah Jumlah Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya
pekerja produksi tetap berubah total marjinal tetap berubah total
total total rata- rata- rata-
rata rata rata
0 0 50 0 50 - - - -
1 2 50 50 100 25 25 25 50
2 6 50 100 150 12.5 12.5 16.7 25
3 12 50 150 200 8.3 8.3 12.5 16.5
4 20 50 200 250 6.25 6.25 10 12.5
5 27 50 250 300 7.1 7.1 9.3 11.1
6 33 50 300 350 8.3 8.3 9.1 10.6
7 38 50 350 400 10.0 10.0 9.2 10.5
8 42 50 400 450 12.5 12.5 9.5 10.7
9 45 50 450 500 16.7 16.7 10 11.1
10 47 50 500 550 25 25 10.6 11.7
11 48 50 550 600 50 50 11.5 12.5
Tabel Biaya Produksi dalam Jangka Pendek (dalam ribuan rupiah)
a. Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
b. Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen
telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total.
Penuruanan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Dalam Tabel diatas besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam kolom (3),
adalah Rp 50.000
c. Biaya Berubah Total (TVC)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume
output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan,
biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari
penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
TC = FC + VC
VC = TC – FC
Dalam table diatas, dimisalkan setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh
pendapatan sebesar Rp 50.000. Berdasarkan pemisalan ini, biaya berubah total
ditunjukkan dalam kolom (4).
d. Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi
tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
AFC = TFC / Q
e. Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk
memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
yaitu:
AVC = TVC / Q

f. Biaya Total Rata-rata (AC)


Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut, yaitu:
AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC
g. Biaya Marjinal (MC)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental
cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = ∆TC / ∆Q
Perhatikan Tabel diatas, Misalkan jumlah tenaga kerja bertambah dari 2 menjadi
3. Dapat dilihat bahwa produksi bertambah dari 6 menjadi 12 unit (jadi
bertambah 6 unit) dan biaya produksi bertambah sebanyak Rp 50.000, yaitu dari
sebanyak Rp 150.000 menjadi Rp 200.000. Dengan demikian biaya marjinal
adalah Rp 50.000 / 6 unit = Rp 8333
3. Pendapatan Total
Pendapatan Total atau Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil
penjualan output. Rumus untuk mencari total revenue adalah:
TR = P*Q
dimana:
P = Price / Harga
Q = Quantity / Jumlah Barang

Anda mungkin juga menyukai