Anda di halaman 1dari 2

SOP ABORTUS

No. Dokumen : ….../SOP/ I /PKM-


MCG/VIII/2018

PUSKESMAS SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : Agustus 2018 KUMAJAYA, S. Sos
RAWAT INAP
Halaman : 1/1 NIP: 196606131989021002
MUNCANG Tanda Tangan :

1. Pengertian Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.

2. Tujuan Memberikan panduan tatalaksana pada pasien dengan Abortus.

3. Kebijakan
4. Referensi PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di
Fasilitas Pelayanan Primer.
5. Prosedur/Langkah- Hasil Anamnesis (Subjective)
langkah
Keluhan yang terdapat pada pasien abortus antara lain:
a. Abortus Imminens
1. Riwayat terlambat haid dengan hasil BHcg (+) dengan usia
kehamilan dibawah 20 minggu
2. Perdarahan pervaginamyang tidak terlalu banyak, berwarna
kecoklatan dan bercampur lendir
3. Tidak disertai nyeri atau kram
b. Abortus insipiens
1. Perdarahan bertambah banyak, berwarna merah segar disertai
terbukanya serviks
2. Perut nyeri ringan atau spasme (seperti kontraksi saat persalinan )
c. Abortus Inkomplit
1. Perdarahan aktif
2. Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan
3. Pengeluaran sebagian hasil konsepsi
4. Mulut rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi tertinggal
5. Terkadang pasien datang dalam keadaan syok akibat perdarahan
d. Abortus komplit
1. Perdarahan sedikit
2. Nyeri perut atau kram ringan
3. Mulut sudah tertutup

4. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi


Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Abortus imminens terdiri atas :
1. Istirahat tirah baring.
2. Tablet penambah darah
3. Vitamin ibu hamil diteruskan
b. Abortus insipiens
1. Observasi tanda vital
2. Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih lengkap untuk rencana pengeluran hasil konsepsi
3. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret
vakum atau dengan cunam abortus, disusul dengan kerokan
c. Abortus inkomplit
1. Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
2. Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan,
pasang IV line (bila perlu 2 jalur) segera berikan infus cairan
NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat disusul dengan darah.
3. Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selnjutnya untuk dilakukan
kerokan (D/C). Pasca tindakan berikan ergometrin IM.
d. Abortus komplit
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia
perlu diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya makanannya
mengandung banyak protein, vitamin dan mineral
6. Unit Terkait Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai